Professional Documents
Culture Documents
1 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
SKYDRUGZ
Whatever People Say I Am, That's What I'm Not.
Beranda
About
Anatomi Umum
Labels: Medical, Opini, refarat
Arsip Blog
2013 (297)
2012 (447)
2011 (316)
ANATOMI UMUM
Istilah ANATOMI berasal sari kata Yunani purba ANATOME yang berarti melihat,
mengangkat ke permukaan dengan cara mengiris dan menguraikan, yaitu melakukan
dissection dengan menggunakan alat scalpel, pincet dan gunting.
Jadi ilmu Anatomi mempelajari struktur tubuh manusia lapis demi lapis dengan cara
menguraikan dan memotong bagian-bagiannya.
Ilmu Anatomi dibagi menjadi :
1. Anatomi descriptiva = Anatomi systematica, yang mempelajari morfologi dan
lokalisasi setiap organ, baik menurut fungsi maupun menurut regio.
2. Anatomi topografica, mempelajari suatu letak organ terhadap organ lainnya.
3. Embryologi, mempelajari perubahan-perubahan perkembangan dan pertumbuhan
sel-sel mulai dari saat pembuahan sampai menjadi manusia.
4. Anatomi comparativa, membandingkan struktur tubuh manuisa dengan hewan.
5. Anthropologi ragawi, membandingkan struktur tubuh antar manusia (etnis)
2010 (213)
Des 2010 (22)
Nov 2010 (17)
Okt 2010 (17)
Domoic Acid
Mother
Messed
Resisten
Uang....Uang...Ua
ng 2
Uang...uang...uang
No Topic
Nomenciatur yang digunakan berbahasa latin, yang untuk pertama kali disepakati pada
tahun 1895 di Basel, disebut Nomina Anatomica Baseli. Pada tahun 1935 disepakati
Nomina Anatomica Jenai dan pada tahun 1980 diterbitkan Nomina Anatomica baru,
yang merupakan A Revision by the International Anatomical Nomenclatur
Committee apporoved by the Elevent International Congress of Anatomists in Mexico,
1980.
Sebagai dasar untuk menentukan tempat dan arah dipakai SIKAP ANATOMI, yaitu
suatu Sikap yang berdiri tegak, kepala tegak, mata memandang lurus ke depan, kedua
lengan tergantung bebas ke bawah dan berada disamping tubuh dengan telapak tangan
membuka ke arah depan, dan kedua tungkai berdiri lurus serta sejajar dengan keduaa
kaki sejajar ke depan.
Pejabat
Deram
Trias Politica
Refarat Arthrologi
Topografi Bab I Pendahuluan
Topografi
Umum
Anatomi Umum
Myologi
TERMINOLOGI
Ada beberapa kata Latin yang penting daan sering dipakai :
A. Kata sifat yang menyatakan bidang :
1. Medianus, bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian kiri kanan yang simetris
2. Paramedianus, bidang yang berada disamping dan sejajar dengan bid.medianus.
3. Sagitalis, setiap bidang yang sejajar dengan bidang medianus
4. Frontalis, bidang yang tegak lurus pada bidang sagitalis, sejajar dengan permukaan
perut.
5. Transversalis, bidang yang melintang tegak lurus pada arah memanjang tubuh.
Ontogeni
EMBRYOLOGY
VISCERA
ABDOMINIS
Embriologi
Manusia
Sep 2010 (9)
Agu 2010 (8)
10/9/2013 9:39 PM
2 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Artikel Terpopuler
Anatomi Umum
Refarat Hiposmia
Refarat Skabies
Refarat Pterygium
Makalah Distosia
Artikel Terbaru
Google+ Followers
Member
DMCA.com Protection
10/9/2013 9:39 PM
3 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
OSTEOLOGI UMUM
Tubuh manusia tersusun oleh seperangkat tulang yang saling berhubungan
membentuk persendian, dan dinamakan Skeletaon
Adapun fungsi tulang :
1. Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh
2. Melindungi organ, seperti enchepalon, cor
3. Sebagai lat gerak pasif
4. Memproduksi sel darah
5. Tempat penyimpanan mineral, mis Ca, P.
Jumlah Pengunjung
547,101
KLASIFIKASI TULANG
A. Morfologi :
1. Os longum, yaitu tulang yang pada kedua ujungnya membentuk persendian mis.
humerus
2. Os breve, yaitu tulang yang mengadakan persendiaan pada lebih dari dua
permukaannya, mis. Ossa carpalis, ossa tarsalis
3. Os planum, berbentuk pipih, mis. scapula
4. Os pneumaticum, yaitu tulang berongga yang berisi udara, mis. os ethmoidale
5. Os sesamoidea, yaitu tulang yang terdapat di dalam tendo, mis. patella
6. Os irregulare, yaitu tulang-tulang yang tidak bisa dikelompokkan pada no. 1 sd 5
B. Histologi :
1. Osseum
2. Cartilago
C. Ontologi :
1. Osteogenesis desmalis
2. Osteogenesis chondralis
D. Lokalisasi :
1. Skeleton appendiculare
2. Skeleton axiale
STRUKTUR TULANG
Secara makroskop terdiri dari (1) substantia compacta dan (2) substantia spongiosa.
Pada os Longum substantia compacta berada di bagian tengah dan makin ke ujung
tulang menjadi semakin tipis. Pada ujung tulang terdapat substantia spongiosa, yang
pada pertumbuhan memanjang tulang membentuk cavitis medullaris. Lapisan
superficialis tulang disebut periosteum dan lapisan profunda disebut endosteum. Bagain
tengah os longum disebut corpus, ujung tulang berbentuk konveks atau konkaf,
membesar, membentuk persendiaan dengan tulang lainnya.
Dari aspek pertumbuhan, bagian tengah tulang disebut diaphysis, ujung tulang disebut
epiphysis dibentuk oleh cartilago, dan bagian diantara keduanya disebut metaphysis,
tempat peartumbuhan memanjang dari tulang (peralihan antara cartilago menjadi
osseum).
OSTEOLOGI KHUSUS
Menurut lokalisasi Skeleton dibagi menjadi :
A. Skeleton appendiculare, membentuk Extremitas superior et inferior
B. Skeleton axiale, terdiri dari :
1. Columna vertebralis
10/9/2013 9:39 PM
4 of 34
2.
3.
4.
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
Costa
Sternum
Cranium
A.SKELETON APPENDICULARE
EXTREMITAS SUPERIOR = OSSA MEMBRI SUPERIORIS
1. CINGULUM MEMBRI SUPERIORIS (CINGULUM PECTORALE)
SCAPULA
Berbentuk segitiga, tepi sebelah medial disebut margo vertebralis, sejajar dengan
columna vertebralis, tepi yang menghadap cranial disebut margo superior dan tepi
lateral disebut margo axillaris. Ketiga tepi tersebut membentuk angulus medialis
(=angulus superior), antara margo superior dan margo vertebralis, angulus inferior
dibentuk oleh margo medialis dan margo lateralis, dan angulus lateralis (=angulus
axillaris) dibentuk oleh margo lateralis dan margo superior.
Pada angulus lateralis terdapat cavitas glenoidalis, suatu lekuk tempat persendiaan
dengan caput humeri. Antara cavitas glenoidalis dengan bagiam lain dari scapula
terdapat bagian yang agak mengecil, disebut collum scapulae.
Pada facies dorsalis terdapat penonjolan yang besar dan memanjang arah miring dari
caudomedial ke craniolateral, disebut spina scapulae. Di bagian medial dari spina
scapulae terdapat trigonum spinae scapulae. Ujung lateral spina scapulae membentuk
acromion, suatu tonjolan besar ke arah lateral. Fossa di sebelah cranial spina scapulae
disebut fossa supraspinata, dan yang berada di sebelah caudalnya disebut fossa
infraspinata.
Disebelah medial dari cavitas glenoidalis terdapat sebuah taju mengarah ke ventral,
berbentuk seperti paruh gagak, disebut processus coracoideus. Di sebelah medial dari
processus coracoideus terdapat incisura scapulae, berupa suatu takik.
Facies ventralis scapulae, berhadapan dengan costae, merupakan suatu lekukan yang
besar, disebut fossa subscapularis.
Di bagian cranial dan cavitas glenoidalis tedapat tonjolan-tonjolan kecil, disebut
tuberossitas supra glenoidalis, di bagian caudalnya cavitas terdapat tuberositas infra
glenoidalis.
Pada acromion terdapat facies articularis acromii.
CLAVICULA
Berbentuk seperti huruf S, bagian medial melengkung lebih besar dan menuju ke
anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior.
Ujung medial disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan
ujung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion.
Facies superior clavicula agak halus, dan pada facies inferior di bagian medial
terdapat tuberositas costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus
subclavius, tempat melekat m.subclavius, dan di sebelah lateralnya lagi terdapat
tuberositas coracoidea, tempat melekat lig.coracoclavicularis.
Pada facies medial clavicula terdapt foramen nutriculum, yang dilalui oleh pembuluh
darah.
2.PARS LIBERA MEMBRI SUPERIORIS
HUMERUS
Morfologi adalah os longum. Ujung proximal membentuk caput humeri, suatu tonjolan
bentuk bulat yang serasi dengan cavitas glenoidalis, yang mengarah ke dorso-medial.
Caput terpisah dari corpus humeri oleh collum anatomicum. Disebelah caudal dari
collum anatomicum terdapat tuberculum majus yang mengarah ke lateral dan tonjolan
tuberculum minus yang berada di sebelah medial. Diantara kedua tuberculum tadi
terdapat sulcus intertubercularis. Ke arah distal tuberculum majus melanjutkan diri
menjadi crista tuberculi majoris, dan tuberculum minus membentuk crista tuberculi
minoris. Di sebelah distal dari tuberculum amjus et minus terdapat collum chirurgicum.
Pada copus humeri, di bagian lateral terdapat tuberositas deltoidea, dan di bagian
dorsal terdapat sulcus spilaris (= sulcus nervi radialis) dengan arah dari craniomedial
10/9/2013 9:39 PM
5 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
menuju ke caudolateral.
Ujung distal corpus humeri melebar, disebut epicondylus medialis dan epicondylus
lateralis humeri. Di abgian dorsal dari epicondylus medialis terdapat sulcus nervi
ulnaris. Di bagian medial ujung distal humeri terdapat trochlea humeri, yang
membentuk persendian dengan ulna, dan bagian lateral terdapat capitulum humeri,
yang membentuk persendian dengan radius. Di sebelah proximal dari trochlea humerio
terdapat fossa coronoidea, yang sesuai dengan processus coromoideus ulnae, dan fossa
radialis yang sesuai dengan capitulum radii. Di bagian dorsal terdapat fossa olecranii,
yang ditempati oleh olecranon.
RADIUS
Ujung proximal radius membentuk caput radii (=capitulum radii), berbentuk roda, letak
melintang. Ujung cranial caput radii membentuk fovea articularis (=fossa articularis)
yang serasi dengan capitulum radii. Caput radii dikelilingi oleh facies articularis, yang
disebut circumferentia articularis dan berhubungan dengan incisura radialis ulnae.
caput radii terpisah dari corpus radii oleh collum radii. Di sebelah caudal collum pada
sisi medial terdapt tuberositas radii.
Corpus radii di bagian tengah agak cepat membentuk margo interossea (=crista
interossea), margo anterior (=margo volaris), dan margo posterior.
Ujung distal radius melebar ke arah lateral membentuk processus styloideus radii, di
bagian medial membentuk incisura ulnaris, dan pada facies dorsalis terdapat sulcussulcus yang ditempati oleh tendo. Permukaan ujung distal radius membentuk facies
articularis carpi.
ULNA
Ujung proximal ulna lebih besar daripada ujung distalnya. Hal yang sebaliknya terdapat
pada radius. Pada umjung proximal ulna terdapat incisura trochlearis (= incisura
semiulnaris), menghadap ke arah ventral, membentuk persendian dengan trochlea
humeri. Tonjolan di bagian dorsal disebut olecranon. Di sebelah caudal incisura
trochlearis terdapat processus coronoideus, dan di sebelah caudalnya terdapat
tuberositas ulnae, tempat perlekatan m.brachialis. di bagian lateral dan incisura
trochlearis terdapat incisura radialis, yang berhadapan dengan caput radii. Di sebelah
caudal incisura radialis terdapat crista musculi supinatoris.
Corpus ulnae membentuk facies anterior, facies posterior, facies medialis, margo
interosseus, margo anterior dan margo posterior.
Ujung distal ulna disebut caput ulnae (= capitulum ulnae ). Caput ulnae berbentuk
circumferentia articularis, dan di bagian dorsal terdapt processus styloideus serta silcus
m.extensoris carpi ulnaris. Ujung distal ulna berhadapan dengan cartilago triangularis
dan dengan radius.
OSSA CARPI (CARPALIA)
Terdiri dari 8 buah tulang dan terletak dalam 2 baris.
Baris I (deretan proximal) : os scaphoideum (=os naviculare), os lunatum, os
triquentrum dan os pisiforme.
Baris II (deretan distal) : os trapezium (= os multangulum majus), os trapezoideum, (=
os multangulum minus). Os capitulum dan os hamatum.
Os scaphoideum membentuk tuberculum ossis scaphoidei. Os trapezium membentuk
tuberculum ossis trapezii. Os hamatum membenuk hamalus ossis hamati. Tonjolantonjolan ini bersama-sama dengan os pisiforme membentuk eminentiae carpi yang
membatasi sulcus carpi. Sulcus carpi ditutupi oleh ligamentum carpi transcersum dan
membentuk canalis carpi.
OSSA METACARPI (METACARPALIA)
Terdiri dari 5 buah os longum. Setiap os metacarpale mempunyai basis metacarpalis,
corpus metacarpalis dan caput metacarpalis.
OSSA DIGITORUM (PHALANGES)
Setiap jari mempunyai 3 ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai 2 ruas, yaitu phalanx
10/9/2013 9:39 PM
6 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
proximalis, phalanx media dan phalanx distalis. Setiap phalanx mempunyai basis
phalangis, corpus phalangis dan caput phalangis.
10/9/2013 9:39 PM
7 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
10/9/2013 9:39 PM
8 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
ossis ischii dan ramus ossis ischii. Tuber ischiadicum berbentuk oval, mempunyai tepi
medial dan tepi lateral, berfungsi menempung berat badan ketika seseorang duduk dan
tempat melekat m.hamstring.
CAVITITS PELVIS
Dibentuk oleh pelvis minor, di sebelah cranial dibatasi oleh apertura paevis superior
dan di sebelah caudal dibatasioleh apertura pelvis inferior. Apertura pelvis superior (=
inlet atau brim) dibentuk oleh promontorium di sebelah posterior, linea arcuata di
lateral dan crista pubica di bagian anterior.
Caldwell dan Moloy membuat klasifikasi pelvis wanita atas dasar bentuk apertura
pelvis superior, menjadi (1) tipe gynecoid, (2) android, (3) anthropoid dan (4)
platypelloid.
Besar kecilnya cavitas pelvis ditemukan oleh ukuran-ukuran apertura pelvis superior,
seperti ukuran anterior-posterior (= diameter conjugata) dan diameter transversa.
Apertura pelvis inferior dibentuk oleh ujung oscoccygeus, tuber ischiadicum dan arcus
pubis di bagian anterior. Arcus pubis dibentuk oleh ramus inferior ossis pubis sinister
dan dexter.
Sumbu cavitas pelvis berbentuk arcus yang melengkung, mengikuti dinding anterior
yang pendek dan dinding posterior yang panjang.
10/9/2013 9:39 PM
9 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
10/9/2013 9:39 PM
10 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
10/9/2013 9:39 PM
11 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
10/9/2013 9:39 PM
12 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
10/9/2013 9:39 PM
13 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
MORFOLOGI VERTEBRA
Pada umumnya terdiri atas corpus, arcus, processus spinosus dan processus
transversus. Di tengah setiap vertebra terdapat lubang yang disebut foramen vertebrale,
yang berada di antara corpus dan arcus vertebrae.
Di bagian cranial dan caudal dari arcus vertebrae terdapat incisura vertebralis superior
dan incisura vertebralis inferior. Incisura superior dengan incisura inferior dari vertebra
di sebelah cranialnya membentuk lubang yang dinamakan foramen intervertebrale,
dilalui oleh nervus spinalis.
Foramen vertebralia dari ruas-ruas tulang belakang bersama-sama membentuk suatu
saluran, disebut canalis vertebralis yang berisikan medulla spinalis.
Arcus vertebrae di bagian kiri dan kanan mempunyai taju yang menuju ke superior dan
inferior untuk berhubungan dengan vertebra di cranialisnya dan vertebra yang berada
di caudalisnya. Taju tersebut disebut processus articularaais superior dan processus
articularis inferior. Setiap processus articularis mempunyai facies articularis untuk
membentuk persendian dengan processus articularis dari vertebra di cranial dan di
caudalisnya.
Diantara satu corpus vertebrae dengan corpus vertebrae lainnya terdapat discus
intervertebralis.
1.1. VERTEBRA CERVICALIS
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. corpus vertebrae kecil, pendek dan berbentuk segiempat,
2. foramen vertebrale berbentuk segitiga dan besar,
3. processus transversus terletak di sebelah vebtral processus articularis
4. pada processus transversus terdapat foramen costotransversarium, dilalui oleh
arteri dan vena vertebralis,
5. processus transversus mempunyai dua tonjolan, yaitu tuberculum anterius dan
tuberculum posterius yang dipisahkan oleh sulcus spinalis, dilalui oleh nervus spinalis
6. processus spinosus pendek dan bercabang dua.
Vertebra cervicalis I mengalami modifikasi, disebut ATLAS, dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a) tidak mempunyai corpus vertebrae,
b) hanya mempunyai arcus anterior dan arcus posterior atlantis,
c) arcus anterior di bagian tengah membentuk tonjolan ke ventral disebut tuberculum
anterius, dan arcus posterior membentuk tonjolan ke posterior di bagian tengah, disebut
tuberculum posterius atlantis,
d) facies articularis suoerior, yang membentuk persendian dengan condyly occipitalis,
merupakan suatu lekukan dan disebut fovea articularis superior.
e) pada facies internus arcus anterior di bagian medial terdapat fovea dentis, yang
membentuk articulus dengan dens epistrophei,
f) arcus anterior dihubungkan dengan arcus posterior oleh massa lateralis yang agak
menonjol ke dalam foramen vertebrale.
g) di bagian dorsal massa lateralis terdapat sulcus arteriae vertebralis, yang ditempati
oleh arteria vertebralis.
Vertebra cervicalis II mengalami modifikasi, disebut EPISTROPHEUS = AXIS
Corpus vertebrae membentuk taju yang menonjol ke cranial, disebut Dens
epistrophei, yang merupakan modifikasi dari corpus vertebrae cervicalis I (Atlas). Di
bagian anterior dan dens epistrophei terdapat facies articularis anterior dentis, dan pada
facies posterior terdapat facies articularis posterior dentis, tempat persendian dengan
atlas.
Di sebelah kanan dan kiri dari dens epistrophei terdapat facies articularis superior, dan
didorsalisnya terdapat sulcus spinalis II.
Vertevra cervicalis VI mempunyai tuberculum anterius processus transversi yang agak
10/9/2013 9:39 PM
14 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
VERTEBRA THORACALIS
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. corpus verterbra berukuran sedang, berbentuk jantung kartu, bagian anterior lebih
rendah daripada bagian posterior,
2. foramen vertebrale bulat,
3. processus spinosus panjang dan runcing,
4. pada processus transversus dan pada corpus vertebrae terdapat fovea costalis,
tempat perhubungan dengan costa.
Pada corpus vertebraea terdapat sua buah fovea costalis, yaitu sebuah di bagian
superior dan sebuah di bagian inferior, oleh karena setiap costa melekat antara dua
buah corpus nertebrae. Vertebrae Th.X XII hanya mempunyai sepasang fovea
costalis.
VERTEBRA LUMBALIS
Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. corpus besar, berbentuk sebagai ginjal melintang, bagian dorsal lebih rendah
daripada bagian anterior,
2. processus spinosus besar dan pendek,
3. pada tepi dorsal processus articularis terdapat tonjolan yang tumpul, disebut
processus mamillaris,
4. processus transversus arahnya melintang,
5. pada pangkal processus mamillaris di sebelah caudolateral terdapat processus
accessories.
VERTEBRA SACRALIS
Terdirir atas 5 ruas tulang yang saling melekat menjadi satu mmbentuk os Sacrum.
Os sacrum berbentuk segitiga, dasarnya berada di sebelah cranial, disebut basis ossis
sacri, dan puncaknya berada di bagian caudal, disebut apex ossis sacri. Dataran ventral
melengkung membentuk facies pelvina, dataran dorsal disebut facies dorsalis. Facies
pelvina agak halus. Sisa-sisa batas antara ruas-ruas nampak sebagai garis-garis
melintang, disebut linea transversus. Di sebelah lateral dari linea transversa terdapat
foramina intervertebralia yang membentuk foramina sacralia anteriora. Bagian dari os
sacrum yang terletak di lateral dari foramina sacralia disebut lars lateralis.
Facies dorsalis terbentuk dari perlekatan antara arcus-arcus vertebrae sacrales dengan
taju-tajunya. Di garis median terlihat crista saacralis media yang terjadi dari perlekatan
antara processus spinosis. Seperti pada facies pelvina, di sini terdapat juga lubanglubang yang disebut foramina sacralia posteriora yang menuju ke canalis sacralis ( yaitu
saluran yang tersusun oleh foramina vertebralis sacrales). Di sebelah medial dari
foramina itu terdapat crista sacralis articularis yang sesuai dengan processus articularis,
10/9/2013 9:39 PM
15 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
di sebelah lateral dari lubang-lubang itu terdapat crista sacralis lateralis yang sesuai
dengan processus transversus.
Processus articularis superior vertebra sacralis I masih berhubungan dengan vertebra
lumbalis V.
Canalis sacralis di bagian arcus posterior vertebrae sacralis V di tengah-tengah tidan
menutup. Lubang itu disebut hiatus sacralis. Bagian yang melekat menonjol
membentuk comu sacralis.
Pars lateralis, dibagian superior besar dan makin ke caudal makin mengecil. Pada
dataran lateralis terdapat permukaan persendian yang berbentuk sebagai telinga,
disebut facies auricularis, yang mengadakan persendian dengan os coxae. Di sebelah
dorsal facies auricularis pars lateralis datarannya tidak rata akan tetapi berbenjol-benjol
untuk perlekatan ligamenta, tonjolan-tonjolan tersebut disebut tuberositas sacralis.
OS COCCYGEUS
Terdiri atas 4 ruas ( 3 6 ) yang melekat menjadi satu tulang. Vertebra coccygeus I
masih mempunyai sisa-sisa processus transversus, membentuk comu coccygeus.
COLUMNA VERTEBRALIS
Ruas-ruas tulang vbelakang tersusun menjadi columna vertebralis. Bentuk columna
vertebralis tidak lurus. Di beberapa tempat membentuk lengkungan, yaitu :
1. Lordosis cervicalis, melengkung ke anterior di daerah cervical.
2. Kyphosis thoracalis, melengkung ke dorsal di aerah thoracal.
3. Lordosis lumbalis, melengkung ke anterior di daerah lumbal.
4. Kyphosis sacralis, melengkung ke dorsal di daerah sacral.
Bayi yang baru lahir hanya mempunyai kyphose thoracalis, setelah usia 3 4 bulan
saat bayimulai mengangkat kepala mala terbentuk lordosis cervicalis. Umur 8 9 bulan
saat bayi mulai belajar duduk dan brdiri maka terbentuk lordosis lumbalis. Kyphose
thoracalis yang dibawa lahir sdisebut curvatura primer lordosis lumbalis yang terbentuk
kemudian disebut curvatura secunder.
Lengkungan-lengkungan tersebut terbentuk oleh gaya berat badan yang harus dipikul
oleh columna vertebralis.
Bilamana columna vertebralis dilihat dari arah ventral, sebenarnya tidak lurus betul,
kadang-kadang berbelok sedikit ke kanan atau ke kiri, keadaan ini disebut scoliose
(apabila sangat jelas berarti suatu keadaan patologis).
Foramina vertebralia merupakan saluran dari regio cervicalis sampai di regio sacralis,
disebut camalis vertebralis, yang ke arah cranial berhubungan dengan cavum cranii dan
ke arah caudal berakhir pada hiatus sacralis. Canalis ini ditempati oleh medulla spinalis.
Nervus spinalis berjalan melalui foramina intervertebralis.
Antara vertebra lumbalis I dan basis ossis sacri terdapat promontorium, yaitu diascus
intervertebralis yang menonjol ke anterior.
Pada vertebra cervicalis I dan II foramen intervertebralenya terletak di sebelah
dorsal processus articularis, sedangkan pada vertebra lainnya terletak di bagian
anterior processus articularis.
2. COSTA
Ada 12 pasang costa, yang berdasarkan perlekatannya pada sternum, dapat dibagi
menjadi 3 bagian, sebagai berikut :
1. Costa vera, melekat langsung pada sternum, yaitu costa I VII.
2. Costa spuria, melekat pada costa di cranialisnya, yaitu costa VIII X.
3. Costa fluctuantes, melayang-layang, tidak melekat di bagian anterior, yaitu costa
XI XII.
MORFOLOGGI COSTA
Setiap costa terdiri dari capitulum, collum dan corpus.
Capitulum costae mempunyai facies articularis untuk berhubungan dengan corpus
vertebrae. Pada permukaan persendian di bagian tengah terdapat crista capituli costae.
10/9/2013 9:39 PM
16 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
Antara collum dan corpus costae terdapat suatu tonjolan yang disebut tuberculum
costae, pada tuberculum tersebut terdapat facies articularis tuberculi costae yang
membntuk persendian dengan processus transversus thoracalis.
Di sebelah lateral tuberculum costae, costa membelok ke medial dan membentuk sudut,
yang disebut angulus costae.
Pada margo inferior costae di bagian medial terdapat sulcus costae, oleh arteri dan
nervus.
Costa terdiri dari substantia compacta yang tipis dan substantia spongiosa yang tebal.
Costa berhubungan dengan sternum dengan perantaraan cartilago, disebut pars
cartilaginios, dan bagian costa lainnya dinamakan pars osseum.
Costa I
Mempunyai facies yang menghadap ke superior. Di bagian tengah terdapat sulcus
subclavius, dilalui oleh arteria subclavia, dan di sebelah medialnya lagi terdapat
tuberculum scaleni (Lisfranci), tempat perlekatan m.scaleneus anterior.
Costa II
Mempunyai tuberositas II, tenpat melekat scaleneus posterior.
Costa XI XII
Mempumnyai bentuk yang amat sederhana. Collum, angulus, tuberculum dan sulcus
costae tidak begitu jelas.
3. STERNUM
Mempunyai bentuk seperti keris, terdiri dari manubrium sterni, corpus sterni, dan pada
ujung corpus sterni terdapat processus xiphoideus sterni (= processus ensiformis sterni)
yang berbentuk tajam dan runcing. Ketiga bagian tersebut dihubungan satu sama lain
oleh cartilago.
Tepi cranial manibrium sterni, di bagian tengah membentuk incisura jugularis. Di
sebelah lateral dan incisura sterni terdapat incisura clavicularis, tempat persendian
dengan clavicula. Di sebelah caudal dari incisura clavicularis terdapat incisura costalis
I, tempat persendiaan dengan costa I.
Antara manubrium dan corpus sterni terbentuk angulus sterni (dapat dipalpasi).
Pada tepi lateral corpus sterni terdapat incisura costalis, tempat articulus dengan costa
II VII. Costa II melekat pada perbatasan copus dan manubrium sterni, dipakai
sebagai patokan untuk menghitung costa.
Processus xiphoideus amat tipis dan bentuknya tidak tetap.
Vertebrae thoracales, costaae dan sternum dinamakan ossa thoracica, membentuk
dinding cavitas thoracis. Lobang di bagian cranial disebur apertura thoracis superior,
dibatasi oleh corpus vertebrae thoracalis I, costa I dan incisura jugularis sterni. Lobang
dari cavitas thoracis di bagian caudal, disebut apertura thoracis inferior, dibentuk oleh
Processus xiphoideus, tepi medialis pars cartilaginis costae VII X, ujung costa XI dan
XII, dan corpus vertebrae thoracalis XII.
Tepi caudal pars cartilaginis costa VII X membentuk arcus costalis. Arcus costalis
sinister dan arcus coastalis dexter membentuk angulus infrasternalis.
4.
CRANIUM
Pendahuluan
Cranium (Gr) terdiri atas serangkaian tulang-tulang yang saling berhubungan,
sebagian besar membentuk Synarthrosis dan hanya sebuah tulang, yakni mandibula
yang membentuk persendian dengan os temporale, berbentuk Diarthrosis (= articulatio
temporomandibularis).
Tulang-tulang yang membentuk cranium ada yang berpasangan dan ada yang tidak.
Menurut klasifikasinya adalah os planum. Os pneumaticum dan os irregular.
10/9/2013 9:39 PM
17 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
Os planum terdiri atas lapisan tabula externa, tabula interna dan diantaranya terdapat
diploe (lapisan spongiosa). Tabula externa bersifat elastis, tabula interna lebih tipis dan
mudah retak. Suatu benturan pada cranium dapat menyebabkan tabula interna retak
tanpa adanya retakan pada tabula externa.
Lapisan superficialis membentuk pericranium, lapisan profunda yang menghadap
meninx disebut endocranium.
Ada ahli yang berpendapat bahwa Mandibula tidak termasuk dalam cranium, jadi
suatu tulang tersendiri, tetapi sebagian besar ahli memasukkannya dalam cranium.
Cranium dibagi menjadi 2 bagian, sebagai berikut :
1. NEUROCRANIUM
2. VISCEROCRANIUM (= SPLANCHNOCRANIUM)
Neurocranium membentuk cavitas cranii, yang ditempati oleh encephalon, dan dibagi
menjadi bagian yang membentuk basis cranii dan calvaria cranii.
Tulang-tulang yang membentuk neurocranium adalah os frontale, os ethmoidale, os
sphenoidale, os nasale, os lacrimale, os temporale dan os parietale. Dua tulang yang
tersebut terakhir ini berpasangan.
Masih ada tulang-tulang lainnya yang berada di bagian profunda, yaitu sebuah os
vomer, sepasang os palatinum, sepasang os concha nasalis inferior.
Pada viscerocranium terdapat rongga-rongga yang ditempati oleh organum visuale,
organum vestibulocochleare, organum olfactus, organus gustatus. Juga terdapat lubanglubang yang berfungsi sebagai pintu masuk (dan keluar) untuk makanan dan udara
respirasi. Selain itu terdapat dentes pada maxilla dan mandibula, yang berperan dalam
mastikasi.
Yang dimaksud dengan Bidang Franfurt adalah suatu bidang yang ditarik melalui
margo inferior orbita dan margo superior porus acusticus externus.
NORMA VERTIKALIS
Dari arah vertikalis (superior) cranium berbentuk oval dengan bagian posterior yang
lebih besar. Dibentuk oleh empat buah tulang, yaitu os frontale di bagian anterior,
sepasang os parietale yang berada di bagian postero-lateral di sebelah kiri dan kanan
linea mediana, dan sebuah os occipitale yang terletak di bagian posterior. Di antara
keempat buah tulang tersebut terdapat sutura ( merupakan salah satu bentuk
synarthorosis), yakni sutura coronaria ( L, mahkota ) yang menghubungkan os frontale
dengan os poarietale, sugura sagitalis ( L, anak panah = arrow ) yang menghubungkan
os parietale sinister denganos apreitale dexter, dan sutura lambdoidea (Gr, huruf L)
yang menghubungkan os parietale dengan os occipitale.
Pertemuan antara sutura coronaria dengan sutura sagitalis membentuk bregma, yang
pada masa bayi masih terbuka dan dinamakan fontanei anterior, menutup pada usia dua
tahun. Pertemuan antara sutura sagitalis dengan kedua sutura lambdoidea disebur
lambda, yang pada masa kehidupan foetal masik terbuka membentuk fontanel
posterior, dan segera menutup sebelum bayi lahir.
Bagian tertinggi dari cranium disebut vertex yang terletak pada sutura sagitalis,
beberapa sentimeter di sebelah posterior dari bregma.
Di sebelah anterior dari lambda di lateral dari sutura sagitalis, terdapat foramen
parietale,yaitu lubang kecil dilalui oleh vena emisaria.
NORMA POSTERIOR
Bagian ini dibentuk oleh sebagian dari os parietale, os occipitale danpars mastoidea
ossis temporalis. Pada norma posterior terdapat lambda, yang dapat diraba sebagai
sebuah cekungan. Ujung inferior dari sutura lambdoidea bertemu dengan sutura
parietomastoidea dan sutura occipitomastoidea, membentuk Asterion. Dekat pada
sutura occipitamastoidea seringkali terdapat foramen mastoideum, suatu lubang yang
dilalui oleh vea emisaria.
Protuberantia occipitalis externa adalah sebuah penonjolan yang terdapat di bagian
10/9/2013 9:39 PM
18 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
tengah pada pertengahan jarak antara lambda dan foramen occipitale magnum.
Penonjolan ini terletak sedikit di bagian caudal dari bagian yang paling mencuat dari os
occipitale sehingga tidak dapat dilihat dari norma vertikalis. Bagian tengah (pusat) dari
protuberantia occipitalis externe disebut Inion.
Kearah lateral dari protuberantia occipitalis externa terdapat dua buah peninggalan
ke arah kanan dan kiri yang dinamakan linea nuchae superior. Linea ini dipakai sebagai
patokan untuk menetukan batas cranial dari collum. Kira-kira 1 sentimeter di cranalis
dari linea nuchae superior terdapat linea nuchae suprema (tidak selamanya ada).
10/9/2013 9:39 PM
19 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
NORMA LATERALIS
Dibentuk oleh sebagian dari os temporale. Di bagian ini terdapat fossa temporalis
dan fossa infratemporalis. Bagian-bagian dari os temporale yang membentuk norma
lateralis adalah :
1. PARS SQUAMOSA, mengadakan persendian dengan margo inferior os parietale,
membentuk sutura squamosa. Ke arah anterior mengadakan persendian dengan ala
magna ossis sphenoidalis. Pars squamosa membentuk processus zygomaticus (=
zygoma), menonjol ke anterior mengadakan persendian dengan os zygomaticum,
membentuk arcus zygomaticus, yang dapat dipalpasi in vivo. Margo supeior dari arcus
zygomaticus berada setinngi margo inferior hemispheriumcerebri; di tempat ini melekat
fascia temporalis. Pada margo inferior dan facies medialis arcus zygomaticus terdapat
origo dari m.masseter. margo inferior dan facies medialis arcus zygomaticus di bagian
sebelah dorsal dari tuberculum articulare terletak caput mediale, yang mengadakan
persendian dengan fossa mandibularis membentuk articulatio temporamandibularis. Di
sebelah dorsal caput mandibulae terletak meatus acusticus externus, panjang 3 4 cm
dan mencapai dorsal membentuk tuberculum articulare, tempat melekat ligamentum
laterale. Di membrana tympani. Sepertiga bagian lateralnya dibentuk oleh cartilago
sehingga tidak diketemukan pada preparat kering. Atap dan dinding posterior dari
meatus acusticus externus dibentuk oleh pars squamosa ossis temporalis, dan bagian
lainnya dibentuk oleh pars tympanica ossis temporalis. Ujung medial darimeatus
acusticus externus terpisah ari cavitas tympanica oleh membrana tympani. Cavum
tympani adalah sebuah lubang yang terdapat di dalam os temporale. Di sebelah craniodorsal meatus acusticus externus terdapat suatu cekungan berbentuk segitiga, disebut
foveola suprameatica. Kira-kira 1 cm di sebelah medial dari foveola suprameatica
terdapat antrum mstoideum, yaiut salah satu rongga yang terdapat di dalam os
temporale.
2. PARS TYMPANICA, membentuk lantai dan dinding anterior meatus acusticus
externus.
3. PARS STYLOIDEUS, membentuk processus styloideus, suatu tonjolan tulang yang
memanjang, runcing, kadang-kadang berukuran 8 cm, yang merupakan penonjolan ke
arah caudo-lateral. Antara processus styloideus dan os hyoideum terdapat ligamentum
stylohyoideum. Pada processus styloideus terdapat origo dari m.styloideus,
m.styloglossus dan m.stylopharyngeus, dan juga tempat perlekatan dari ligamnetum
10/9/2013 9:39 PM
20 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
FOSSA TEMPORALIS
Linea temporalis, tempat melekatnya fascia temporalis, mulai di bagian antrior pada
processus zygomaticus ossis frontalis, melengkung ke dorsal, berada pada os frontale
dan os parietale. Jaraknya dari sutura sagitalis cukup bervariasi. Ujung posterior linea
ini menjadi kurang jelas dan berakhir pada crista supramastoidea ossis temporalis.
Sering diketemukan dua buah linea temporalis, yaitu linea temporalis superior dan linea
temporalis inferior. Pada linea temporalis inferior melekat m.temporalis.
Fossa temporalis adalah suatu cekungan yang dibatasi di sebelah cranial oleh linea
temporalis dan di bagian caudal zygomaticus. Fossa ini dibentuk oleh os parietale, os
frontale, ala magna ossis sphenoidalis dan pars squamosa ossis temporalis. Tempat di
mana keempat tulang tersebut bertemu dinamakan Pterion. Posisi pterion adalah
setinggi dengan amus anterior anteria meningea media, yang terdapat di bagian interna
cranium, dan juga berada setinngi dengan pangkal sulcus lateralis cerebri. Lokalisasi
dari bagian tengah (sentrum) pterion adalah kira-kira 4 cm di cranialis dari midpoint
arcus zygomaticus.
FOSSA INFRATEMPORALIS
Adalah suatu fossa yang tidak beraturan, terletak di sebelah posterior maxilla, di
sebelah caudal fossa temportalis. Atapnya dibentuk oleh facies infratemporalis ala
magna ossis sphenoialis. Dinding medial dibentuk oleh lamina lateralis pterygoidei ossis
sphenoidalis, dan dinding lateral dibentuk oleh ramus mandibulae bersama processus
coronoideus mandibulae.
Di dalam fossa infratemporalis terdapat :
- bagian caudal m.temporalis ;
- m.pterygoideus lateralis et medialis ;
- arteris maxillaries dan percabangannya ;
- plexus venosus pterygoidei
- nervus maxillaries
- nervus mandibularis
- chorda tympani
Fossa infratemporalis mempunyai hubungan dengan orbita melalui fissura orbitalis
inferior. Fissura orbitalis inferior ke arah dorsal berhubumgan dengan fissura
pterygomaxillaris, suatu celah yang dibentuk oleh lamina lateralis pterygoidei ossis
temporalis dengan maxilla.
Fossa infratemporalis juga mempunyai hubungan dengan fossa pterygopalatina melalui
fissura pterygomaxillaris, dan mel;alui fissura ini berjalan arteria maxillaries. Pemberian
nama fossa pterygopalatina adalah dengan alasan : fossa tersebut terletak di antara
kedua lamina pterygoidei ossis sphenoidalis dan os palatinum. Fossa ini nerlokasi di
sebelah caudal dari apex orbita. Di dalam fossapterygopalatina terdapat nervus
maxillaris, arteria maxillaris dan ganglion pterygopalatinum.
Dengan cavitas nasi, fossapterygopalatina dihubungkan melalui foramen
sphenopalatinum.
10/9/2013 9:39 PM
21 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
NORMA BASALIS
Tanpa mandibula, norma basalis (= norma basilaris) dibentuk oleh processus
palatinus ossis maxilae, os palatinum, os vomer, os sphenoidale (processus
pterygoideus, ala major, corpus), facies inferior os temporale (pars squamosa, pars
petrosa) dan facies inferior os occipitale.
OS OCCIPITALE terdiri dari empat bagian dan mengelilingi foramen occipitale
magnum. Foramen ini terletak pada pertengahan jarak antar processus nastoideus,
dilalui oleh medulla spinalis yang segera berubah menjadi medulla oblongata, meninx,
ramus spinalis N.accessories, ramus meningealis nervus spimalis C 1 3 dam arteria
vertebralis. Pada margo anterior dan margo posterior foramen occipitale magnum
terdapat perlekatan dari membrana atlantio-occipitalis. Titik tengah dari margo inferior
foramen occipitale magnum disebut Basion.
Bagian-bagian dari os occipitale adalah :
1) SQUAMA OCCIPITALIS
2) PARS LATERALIS
3) PARS BASILARIS
Bagian tersebut menyatu pada usia 6 tahun.
SQUAMA OCCIPITALIS
Membentuk basis cranii dan bagian posterior cranium, dan batasnya adalah
protuberantia occipitalis externa bersama-sama dengan linea nuchae superior. Dari
protuberantia occipitalis externa ke arah foramen occipitale magnum terdapat suatu
peninggian, yang dinamakan crista occipitalis externa, tempat melekat ligamnetum
nuchae. Kira-kira dari pertengahan crista terdapat linea nuchae inferior yang menuju ke
arah lateral.
Pada linea nuchae superior melekat galea aponeurotica dan beberapa otot, seperti
m.trapezius, m.sternocleidomastoideus.
PARS LATERALIS
Membentuk condylus occipitalis, dua buah tonjolan besar yang berada pada sisi-sisi
foramen occipitale magnum. Condylus ini membentuk persendian dengan atlas dan
sekaligus meneruskan berat cranium ke columna vertebralis. Posisi condylus occipitalis
adalah setinggi dengan palatum durum. Di sebelah dorsal dari condylus occipitalis
terdapat fossa condyloidea, yang mengandung canalis condyloideus dan dilalui oleh
vena emmisaria. Di sebelah cranial dari condylus occipitalis terdpat canalis hypoglossi,
dilalui oleh Nervus hypoglossus.
Pars lateralis juga membentuk processus jugularis, yang meluas ke arah lateral
menuju os temporale, membentuk dinding posterior foramen jugulare. Foramen
jugulare dilalui oleh vena jugularis interne, sinus petrosus inferior, Nervus
glossopharyngeus, Nervus vagus dan Nervus accessories.
PARS BASILARIS (=BASI-OCCIPUT)
Membentuk persendian dengan os sphenoidale, persendian ini menutup pda pria usia
13 18 tahun dan pada wanita di usia 12 16 tahun.
Di sebelah ventral foramen occipitale magnum terdapat tuberculum pharyngeum,
tempat melekat m.constrictor pharyngeus dan raphe pharyngeum. Tuberculum ini
dipakai sebagai patokan untuk menentukan batas antara pharynx di bagian ventral dan
vertebra cervicalis beserta otot-otot di bagian dorsal.
Pada sisi pars basilaris terdapat foramen lacerum yang tertutup oleh cartilago,
kecuali di bagian cranial dilalui oleh arteria carotis interna.
MORFOLOGI TULANG-TULANG CRANIUM
OS FRONTALE
Terdiri dari dua bagian, yakni squama frontalis yang membentuk dahi dan pars
orbitalis atau pars horizontal yang membentuk atap orbita dan cavitas nasi.
Facies externa squama frontalis berbentuk konveks dan pada linea mediana masih
10/9/2013 9:39 PM
22 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
terdapat sisa dari sutura metopica, yaitu sutura yang dibentuk oleh squama frontalis
sinistra dan squama frontalis dextra, yang menghilang pada usia 8 tahun, namun dapat
juga menetap seumur hidup.
Pada squama frontalis terdapat :
1. Tuber frontale (= eminentia frontale), terletak di sebelah kiri dan kanan linea
mediana kira-kira 3 cm di sebelah cranial dari margo supraorbitalis ;
2. Arcus supercillaris, suatu penonjolan yang berada di sebelah caudal tuber frontale
dan dipisahkan oleh suatu cekungan dari tuber frontale, arcus superciliaris sinister dan
dexter bertemu pada linea mediana, membentuk Glabella. Pada pria bentuk arcus
superciliaris lebih besar daripada wanita, dan turut ditentukan oleh ukuran sinus
frontale ;
3. Margo supraorbitalis adalah tepi caudal dari squama frontalis yang membentuk
batas dari orbita, terletak di sebelah caudal dari arcus superciliaris dan berbentuk arcus;
bagian lateral dari margo supraorbitalis tajam dan agak menonjol, berfungsi melindungi
bulbus oculi, sedangkan bagian medial dari margo supraorbitalis berbentuk bulat dan
pada perbatasan atau bagian medial dan sepertiga intermedia incisura supraorbitalis
atau foramen orbitale, dilalui oleh nervus dan vasa supraorbitalis. Ke arah lateral margo
supraorbitalis berakhir pada processus zygomaticus ossis temporalis. Processus
zygomaticus ini membentuk persendian dengan os zygomaticum. Dari processus
zygomaticus ossis frontalis terdapat linea temporale (linea temporalis superior et
inferior) yang melanjutkan diri dengan linea yang sama pada os parietale ;
4. pars nasalis yang berada di antara kedua margo supraorbitalis, menonjol ke arah
inferior, membentuk incisura nasalis yang mengadakan persendian dengan os nasale,
processus frontalis maxillae dan os lacrimale. Pertengahan dari sutura frontonasalis
disebut Nasion. Dari bagian tengah incisura nasalis terdapat spina nasalis yang
menonjol ke arah inferior, turut membentuk septum nasi dengan mengadakan
persendian dengan os nasale dan lamina perpendicularis ossis ethomoidalis.
Facies interna squama frontalis berbentuk konkaf dan pada linea mediana terdapat
sulcus sagitalis yang berakhir pada crista frontalis. Sulcus sagitalis ditempati oleh sinus
sagitalis superior. Pada tepi sulcus sagitalis dan pada crista frontalis melekat falx
cerebri. Pada ujung caudal crista frontalis terdapat foramen caecum yang dilalui oleh
sebuah vena dari cavitas nasi yang menuju dan bermuara ke dalam sinus sagitalis
superior.
Pars orbitalis (=pars horizontalis) membentuk lamina orbitalis yang membentuk orbita
dan dipisahlan satu sama lian oleh incisura ethmoidalis. Facies inferiornya konkaf dan
licin, di bagian lateral membentuk fossa glandulae lacrimalis, ditempati oleh glandula
lacrimalis, dan di bagian medial membentuk fovea trochlearis spina trochlearis. Facies
superior atau facies infracranialis dari pars orbitalis berbentuk konveks dan tidak rata
(cekungan-cekungan), ditempati oleh lobus frontalis cerebri dan vasa meningealis.
Incisura ethmoidalis memisahkan kedua pars orbitalis satu sama lain, dan ditempati
oleh lamina cribriformis ossis ethmoidalis. Tepi incisura ethmoidalis bersatu dengan
facies Incisura ethnoidalis memisahkan kedua pars orbitalis satu sama lian, dan
ditempati oleh superior ossis ethmoidalis membentuk (melengkapi) cellulae
ethmoidales.
Di sebelah anterior dari incisura ethmoidalis terdapat sinus frontalis, yang berada di
dalam os frontale. Melalui ductus frontonasalis sinus frontalis dihubungkan dengan
cavitas nasi, dan bermuara ke dalam meatus nasi medius (infudibulum).
Antara os frontale dan os parietale terbentuk sutura coronalis.
OS PARIETALE
Tulang pipih (os planum) berbentuk segiempat, bertemu dengan pihak yang sebelah
membentuk sutura sagitalis . sutura sagitalis membentuk sudut tegak lurus dengan
sutura coronalis. Mempunyai empat buah tepi, masing-masing adalah (1) margo
sagitalis (di cranial), (2) margo frontalis (di anterior), (3) margo occipitalis (di posterior)
dan (4) margo squamos (di caudal). Membentuk empat buah sudut, yaitu (1) angulus
frontalis, (2) angulus occipitalis, (3) angulus mastoideus dan (4) angulus sphenoidalis.
10/9/2013 9:39 PM
23 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
Facies externa (facies lateralis) konveks, permukaan licin, di bagian tengah membentuk
eminentia parietalis (pusat penulangan). Pada facies lateralis terdapat juga linea
temporalis superior, tempat melekat fascia temporalis, dan linea temporalis inferior,
tempat melekat m.temporalis. di sebelah cranial dari linea temporalis superior melekat
galea aponeurotica. Dekat pada margo sagitalisa terdapat foramenparietale, dilalui oleh
sebuah vena yang menuju ke sinus sagitalis superior. Adakalanya foramen parietale
tidak terbentuk, dan kalau ada maka ukurannya bervariasi.
Facies interna (= facies cerebralis) konkaf sesuai dengan bentuk lobus parietalis
cerebri yang dilindunginya, dan membentuk sulcus arteriosus ( dilalui oleh arteria
meningea media) serta sulcus sagitalis (dilalui oleh sinus sagitalis superior). Pada tepi
sulcus sagitalis melekat falx cerebri. Di sebelah kiri dan kanan sulcus sagitalis terdapat
foveolae granulares (Pacchioni), berupa cekungan-cekungan kecil yang ditempati oleh
granulatio arachnoidales.
Os parietale membentuk sutura lambdoidea dengan os occipitale, dan tempat
pertemuan sutura sagitalis dengan kedua sutura lambdoidea membentuk lambda.
Yang dimaksud dengan Bregma adalah pertemuan sutura sagialis dengan sutura
coronalis. Daerah tersebut pada anak-anak sampai usia 1,5 2 tahun tetap terbukan
(ditutupi oleh jaringan ikat), disebut Fonticulus anterior (=Fontanelia anterior).
OS OCCIIPATALE
Berada di bagia postero-caudal dan bertumpu pada atlas membentuk articulatio
atlanto-occipitalis. Dataran facies cerebralis berbentuk konkaf, permukaan facies
superficialis berbentuk konveks. Bagian-bagian darios occipitale membatasi suatu
lobang yang oval, dinamalan foramen occipitale magnum. Pada tepi foramen ini
melekat membrana atlanto-occipitalis anterior e posterior. Bagian anterior tepi foramen
occiptale magnum dibentuk oleh tepi medial condylus occipitalis.
Pada facies externa squama occipitalis terdapt protuberantia occipitalis externa,
linea nuchae superior, linea nuchae inferior. Daerah squama occipitalis yang berada di
sebelah superior linea nuchae superior disebut planum occipitale, ditempati oleh
m.occipitalis, dan daerah yang berada di sebelah inferior linea nuchae superior disebut
planum nuchale.
Pada facies interna (=facies cerebralis) terdapat eminentia cruciformis yang
memisahkan empat buah lekukan. Dua buah lekukan (=fossae) berada di bagian
superior yang berbentuk segitiga dan ditempati oleh lobus occipitalis cerebri; dua buah
lkukan lainnya berada di sebelah inferior berbentuk segiempat adalah tempat lokasi
dari hemispherium cerebelil. Tempat pertemuan darai keempat fossa tersebut tadi
disebut protuberantia occipitalis interna.
Bagian dari eminentia cruciformis yang berada di sebelah inferior protuberantia
occipitalis interna disebut crista occipitalis interna, yang membentuk bifurcatio dekat
pada foramen occipitale magnum; pada crista ioni melekat falx cerebelli.
Ke arah superior dari protuberantia occipitalis interne terdapat sulcus sagitalis,
biasanya di sebelah kanan, yang merupakan tempat dari bagian posterior sinus sagitlis
superior. Pada tepi sulcus ini melekat falx cerebri. Dari protuberantia occipitalis interna
ke arah lateral terdapat sulcus transversus (= sulcus sinus transversi), ditempati oleh
sinus transversus, pada tepi sulcus ini melekat tentorium cerebelli. Biasanya sulcus
transversus dexter lebih besar dari yang sinister, dan merupakan lanjutan dari sulcus
sagitalis superior.
Pars lateralis ossis occipitalis terletak pada sisi lateral foramen occipitale magnum,
dan pada facies inferiornya terbentuk condylus occipitalis. Condylus tersebut
berbentuk oval, bagian anterior (ujung anterior) bersatu dengan pars basilaris ossis
occipitalis dan bagian posterior (ujung posterior) letak saling menjauhi sampai
mencapai bagian tengah foramen occipitale magnum. Permukaan persendian berbentuk
konveks, menghadap ke arah latero-caudal. Pada tepi condylis occipitalis melekat
capsula articularis atlanto-occipitalis. Pada basis condylus occipitalis terdapat cana;is
hypoglossi, dilalui oleh Nervus hypoglossus. Di sebelah posterior dari condylus
10/9/2013 9:39 PM
24 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
occipitalis terletak fossa condylaris, pada fossa ini terdapat canalis condylaris (dilaui
oleh vena emissaria).
Di sebelah lateral dari bagian posterior condylus occipitalis terdapat suatu daerah
berbentuk segoempat, disebut processus jugularis, yang ke arah anterior membentuk
incisura jugularis, dan merupakan bagian posterior dari foramen jugulare. Ke arah
lateral processus jugularis membentuk suatu daerah segiempat atau segitiga, yantg
mengadakan persendian dengan facies jugularis ossis temporalis.
Favies superior (-facies cerebralis) dari pars lateralis ossis occipitalis membentuk
tuberculum jugulare, suatu penonjolan yang berbentuk oval yang menutupi canalis
hypoglossi. Pada permukaan tuberculum ini terdapat suatu sulcus yang dilalui oleh
Nervus glossopharungeus, Nervus vagus dan Nervus accessories.
Pada permukaan superior processus jugularis terdapat sebuah sulcus yang berjalan ke
arah medial dan anterior, melanjutkan diri pada incisura jugularis. Pada tepi medial
sulcus ini terdapat lubang dari canalis condylaris.
Pars basilaris ossis occipitalis terletak di bagian anterior foramen occipitalis magnum,
bersatu dengan corpus ossis sphenoidalis. Sampai usia 25 tahun di antara kedua ujung
tulang itu terdapat jaringan cartilago, dan selanjutnya membentuk synostosis. Pada
facies inferior pars basilaris terdapat tuberculum pharyngeum, yang terletak 1 cm di
sebelah anterior foramen occipitale magnum, tempat melekat raphe pharyngeum.
Facies superior (facies cerebralis) berbentuk suatu lekukan yang cukup luas, ditempati
oleh medulla oblongata.
Dekat tepi foramen occipitale magnum terdapat perlekatan dari membrana tectoria.
Pada tepi lateral pars basilaris, pada facies cerebralis, terdapat sulcus petrosus inferior.
Os occipitale mengadakan hubungan dengan tulang-tulang disekitarnya, sebagai
berikut :
1. di sebelah superior dengan os parietale, membentuk fonticulus posterior
(=fonticulus occipitalis) ;
2. di bagian inferior dengan corpus ossis spheinoidalis ;
3. di sebelah lateral dengan pertemuan antara angulus mastoisdeus ossis parietalis
dengan pars mastoidea ossis temporalis.
OS TEMPORALE
Istilah Temporale berasal dari Tumpus (bahasa latin) yang berarti waktu, dan
digunakan dengan alasan rambut uban dimulai tampak di daerah tersebut.
Os temporale terdiri dari lima bagian, sebagai berikut : (1) pars squamosa, (2) pars
tympanica, (3) pars styloideus, (4) pars mastoidea dan (5) pars petrosa.
PARS SQUAMOSA tipis, membentuk bagian anterior dan superior dari os temporale.
Facies externus halus dan konveks, membentuk sebagian dari fossa temporalis, dan
merupakan tempat perlekatan m.temporalis. te,pat perlekatan m.temporalis dibatasi
oleh linea temporalis. Di bagian inferior pars squamosa terdapat proicessus
zygomaticus yang menonjol ke arah anterior. Tepi superior dari processus zygomaticus
berbetuk panjang, tipis dan tajam, menjaditempat perlekatan fascia temporalis,
sedangkan tepi inferior pendek, tebal dan melengkung, tempat melekat dari m.masseter.
permukaan lateral dari processus zygomaticus berbentuk konveks dan terletak
subcutaneus (dapat dipalpasi), permukaan medial konkaf dan tempat melekat dari
m.masseter. ujung anterior mengadakan articulus dengan os zygomaticum membentuk
arcus zygomaticus.
Tepi superior dari ujung posterior processus zygomaticus ke arah posterior membentuk
radix posterior, yang terletak di cranialis dan meatus acusticus externus, dan
melamjutkan diri pada linea temporalis. Radix anterior dari processus zygomaticus ke
arah anterior melanjutkan diri dengan tepi inferior processus zygomaticus, membentuk
tuberculum articulare, suatu tonjolan yang besar, bundar, kuat dan mengarah ke medial.
Tuberculum articulare membentuk tepi anterior dari fossa mandibularis. Di antara
dinding posterior meatus acusticus externus dan radix posterior dari processus
10/9/2013 9:39 PM
25 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
zygomaticus terdapat suatu daerah segitiga yang disebut spina supra meatum (= fossa
mastoidea = foveola suprameatica).
Fossa mandibularis di bagian anterior dibentuk oleh tuberculum articulare,
mempunyai permukaan yang halus, dilapisi oleh cartilago, dan mengadakan persendian
dengan processus condyloideus mandibulae, membentuk articulatio
temporamandibularis. Bagian posterior dari fossa mandibularis yang dibentuk oleh pars
tympanica ossis temporalis bersifat non articularis.
Facies superior (= facies cerebralis) dari pars squamosa mempunyai lekukan-lekukan
yang sesuai dengan bentuk lobus temporalis cerebri dan vasa meningea media. Tepi
superior dari squama tipis, menutupi tepi os parietale, membentuk sutura squamosa.
PARS TYMPANICA
Adalah tulangf berbentuk melengkung, terletak di bagian onferior yang squamosa
dan di sebelah anterior processus mastoideus. Permukaan posterior konkaf, membentuk
dinding anterior, lantai dan sebagian dari dinding posterior pars osseum meatus
acusticus externus. Permukaan anterro-inferioi dari pars tympanica berbentuk
segiempat, sedikit konkaf, membentuk bagian posterior fossa mandibularis. Permukaan
lateral bebas dan kasar, tempet melekat dari pars cartilaginis meatus acusticus externus.
Pada pars tympanica terdapat meatus acusticus externus, suatu saluran yang
mengarah sedikit ke anterior, dinding anterior, lantai dan bagian inferior dinding
posterior dibentuk oleh pars tympanica, sedangkan dinding atap dan bagian superior
dinding posterior dibentuk oleh pars squamosa. Pada ujung medialis (inner end) dari
meatus acusticus externus terdapat membrana tympanica.
PARS MASTOIDEA
Adalah bagian posterior dari os temporale dan bersaru dengan os squamosa.
Permukaan externus kasar, tempat melekat m.occipitalis. dekat pada tepi posterior
terdapat foramen mastoideum, dilalui oleh sebuah vena yang menuju ke sinus
transversus (= sinus sigmoideus) dan sebuah cabang-cabang kecil dari arteria occipitalis
yang menuju ke dura mater. Foramen mastoideum bervariasi menurut lokalisasi dan
ukurannya, seringkali juga tidak ada.
Processus mastoideus adalah suatu tonjolan agak bulat atau berbetuk konus
(bervariasi dalam bentuk dan ukuran), tempat melekat m.stemocleidomastoideus,
m.splenius capitis dan m.longisimus capitis. Pada facies medialis dan processus
mastoideus terdapat incisura mastoidea (= fossa digistrica), tempat melekat
m.digastricus, dan di sebelah medialnya terdapat sulcus occipitalis, dilalui oleh arteria
occipitalis. Pada faciea medialis (= facies cerbralis) terdapat sulcus sigmoideus,
ditempati oleh sinus sigmoideus ( kelanjutan dari sinus transversus). Antara sulcus
sigmoideus dengan cellulae mastoidei terdapat lembaran tulang yang sangat tipis,
bahkan bisa tidak sempurna.
Tepi superior pars mastoidea agak lebar dan bergerigi, membentukbpersendian dengan
angulus mastoideus ossis parietalis.
Tepi posterior pars mastoidea juga bergerigi dan membentuk persendian dengan tepi
inferior os occipitele.
Ke arah anterior pars mastoidea bersatu dengan pars squamosa, turut membentuk
meatus acusticus externus dan cavitas tympanica.
Processus mastoideus dibentuk oleh rongga-rongga kecil berisi udara yang diberi
nama cellulae mastoidei. Salah satu rongganya yang besar disebut antrum tympanicum,
terletak di bagian antero-lateral.
PARS PETROSA (=PYRAMIS)
Berbentuk pyramid, terletak di antara os sphenoidale dan os occipitale, berada pada
basis carnii. Mempunyai apex, basis, 3 permukaan dan 2 buah tepi, di dalamnya berisi
organ pendengaran dan equilibrium (= organum vestibulocochlearis).
Basis bersatu dengan facies interna pars squamosa dan pars mastoidea. Apex dari
10/9/2013 9:39 PM
26 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
pars petrosa (= apex pyramidis) mempunyai permukaan yang kasar dan tidak datar,
terletak di antara tepi posterior ala magna ossis sphenoidalis dan pars basalis ossis
occipitalis dan os sphenoidale. Pada daerah ini terdapat orificium internum (anterior)
canalis coraticus, dan membentuk bagian pastero-lateral foramen lacerum.
Facies anterior pyramidis merupakan dinding posterior dari fossa cranii media,
melanjutkan diri pada facies interna pars squamosa dan membentuk sutura
petrosquamosa. Pada permukaan ini terdapat :
1. Eminentia arcuata, suatu penonjolan yang terletak di bagian tengah, merupakan
indikasi untuk menentukan letak dari canalis senicircularis superior ;
2. Di sebelah antero-lateral dari eminetia arcuata terdapat suatu cekungan yang
menjadi indikasi posisi cavitas tympani, disebut tegmen tympani ;
3. Sulcus nervi petrosi majori yang menuju ke hiatus canalis facialis, dilalui oleh
nervus petrosus superficialis major ;
4. Sulcus nervi petrosi minoris, berada di sebelah lateral hiatus canalis facialis, dilalui
oleh n.petrosis superficialis minor ;
5. Ujung terminal canalis caroticus, terletak dekat pada apex pyramidis, kadangkadang dinding canalis carticus di sini dangat tipis ;
6. Impressio trigemini, suatu cekungan yang berada pada apex pyramidis, ditempati
oleh gengion semilunare Gasseri.
Facies posterior pyramidis membentuk pars anterior fossa cranii posterior. Dekat pada
pertengahannya terdapat meatus acusticus internus, yang melanjutkan menjadi porus
acusticus internus. Meatus internus ini bulat dan mempunyai tepi yang rata. Di sebelah
lateral meatus acusticus internus terdapat fossa subarcuata.
Facies inferior mempunyai permukaan yang kasar dan tidak beraturan, turut
membentuk sebagian dari norma basalis cranii. Pada facies ini terdapt foramen
coraticum externum, dilalui oleh arteria carotis interna. Di sebelah posterior foramen
coraticum externum terletak fossa jugularis, yang ditempeti oleh bulbus superior vena
jugularis interna.
Di antara processus styloideus dan processus mastoideus terdapat foramen
stylomastoideum, yang merupakan ujung terminal dari canais facialis, dilalui oleh
cabang perifer Nervus facialis.
Pada margo superior terdapat sulcus petrosus superior, ditempati oleh sinus petrosus
superior, dan menjadi tempat perlekatan dari tentorium cerbelli. Pada ujung medial
sulcus tersebut terletak Nervus trigemionus.
Pada bagian medial margo posterior pyramidis terdapat sebuah sulcus yang dilalui oleh
sinus petrosus inferior, berkaitan dengan sulcus yang sama pada pars basilaris ossis
occipitalis.
Pada bagian lateral margo posterior pyramidis terdapat fossa jugularis, yang
bersama-sama dengan incisura jugularis ossis occipitalis membentuk foramen jugulare;
banyak kali foramen ini terbagi dua.
Margo anterior bersatu dengan pars squamosa membentuk sutura petrosquamosa, juga
bersatu dengan os sphenoidale.
OS SPHENOIDALE
Turut membentuk basis cranii, terletak di sebelah anterior os temporale dan basis
ossis temporalis. Terdiri dari (1) sebuah corpus di bagian medial, (2) dua buah ala major
dan (3) dua buah ala minor yang berada di bagian lateral, memberi bentuk sperti
kupu-kupu (4) dua buah processus pterygoideus yang berada pada facies inferior.
CORPUS SPHENOIDALE berbentuk kubus, mengandung dua buah ruangan yang
berisi udara, disebut sinus sphenoidalis, dipisahkan satu sama lain oleh sebuah septum
yang tipis. Facies superior atau facies infracranial dari corpus membentuk spina
ethmoidale ke arah rostral, yang mengadakan persendian dengan lamina cribrosa ossis
ethmoidalis; di sebelah dorsalnya terdapat suatu dataran dengan permukaan yang licin,
disebut jugum sphenoidale, agak meninggi di bagian medial dan melekuk pada kedua
sisinya. Daerah ini di bagian posterior dibatasi oleh margo anterior dari sulcus
10/9/2013 9:39 PM
27 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
chiasmatis. Pada sulcus ini terletak chiasma opticum, dan sulcus ini di sebelah lateral
berakhir pada foramen opticum, dilalui oleh Nervus opticus dan arteria ophthalmica. Di
sebelah posterior dari sulcus chiamatis terdapat tuberculum sellae dan lebih ke posteior
lagi terdapat suatu cekungan yang dalam, disebut sella tursica, ditempati oleh
hypophyse, oleh karena itu cekungan ini disebut juga fossa hypophysialis. Fossa ini
ditutupi (membentuk atap) oleh dura meter yang membentuk diaphragma sellae. Di
sebelah anterior dari sellal tursica terdapat dua buah tonjolan, dinamakan processus
clinoideus medius, tidak selamanya ada. Batas dorsal dari sella trusica adalah sebuah
dataran, disebut dorsum sellae, membentuk dua tonjolan ke arah superior, disebut
processus clinoideus posterior,. Yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berveriasi.
Pada processus clinoideus posterior melekat tentorium cerbelli. Facies dorsalis dorsum
sellae membentuk suatu cekungan yang dangkal, disebut clivus, selanjutnya bersatu
dengan pars basilaris ossis occipitalis. Pada kedua sisi dorsum sellae terdapat sebuah
cekungan yang dilalui oleh Nervus abducens, di sebelah inferiornya terdapat processus
petrosus yang membentuk persendian dengan apex pyramidis ossis temporalis,
membentuk dinding medial foramen lacerum.
Facies lateralis dari corpus bersatu dengan ala major dan lamina medialis (processus
pterygoidea). Pada tempat perlekatan dengan ala major ini terdapat sulcus coraticus. Di
bagian posterior dari sulcus tadi, tepi lateralnya pada tempat pertemuan corpus dengan
ala major membentuk suatu penonjolan yang dinamakan lingual sphenoidalis.
Facies posterior dari corpus bersatu dengan pars basilaris corpus occipitalis.
Facies anterior dari corpus membentuk dinding posterior cavitas nasi, dan pad alinea
mediana membentuk crista sphenoidalis, yang mengadakan persendian dengan lamina
perpendicularis ossis ethmoidalis, membentuk septum nasi. Pada kedua sisi dari crista
ini terdapat muara dari sinus sphenoidalis.
Sinus sphenoidalis bervariasi dalam bentuk dan ukurannya, jarang simetris, bisa
meluas sampai mendekati foramen occipitale magnum. Sebagian dari sinus ini ditutupi
oleh concha sphenoidalis, yang berupa suatu tulang yang tipis dan melengkung. Sisi
lateral dari facies anterior sinus sphenoidalis membentuk persendian dengan lamina
orbitalis ossis ethmoidalis. Tepi inferior membentuk persendian dengan processus
orbitalis ossis palatini; tepi superior mengadakan persendian dengan lamina orbitalis
ossis frontalis.
Facies inferior dari corpus turut membentuk sebagian dari dinding cavitas nasi, dan
pada linea mediana membentuk tonjolan berbentuk segitiga, disebut rostrum
sphenoidale, menyatu dengan crista sphenoidalis pada permukaan anterior dan masuk
ke dalam celah yang dibenruk oleh alea vomeris. Disebelah lateral dan rostrum terdapat
suatu penonjolan yang disebut processus vaginalis, mengarah ke medial dan berasal
dari basis lamina medialis pterygoidei.
ALA MAGNA (= ALA MAJOR) adalah tonjolan ke arah lateral dari corpus
sphenoidalis. Bagian posterior dari tonjolan ini bebrbetuk segitiga, terletak pada sudut
yang dibentuk oleh pars squamosa dan pars petrosa ossis temporalis, dan membentuk
spina angularis (= spina ossis sphenoidalis) pada ujung inferiornya.
Facies cerebralis atau facies superior turut membentuk cranii media, ditempati oleh
lobus temporalis cerebri. Di bagian antero-medial terdapt foramen rotundum,
berbentuk bulat, dilalui oleh nervus maxillaries, di sebelah postero-lateralnya terdapat
foramen ovale, dilalui oleh nervus mandibularis. Di sebelah posterior dari foramen
ovale, pada angulus posterior dekat pada spina angulus terdapat foramen spinosum,
dilewati oleh vasa meningea media.
Facies lateralis (= facies temporalis) berbentuk konveks, dibagi oleh crista
infratemporalis yang letaknya transversal menjadi dua bagian, yaitu pars superior
(= pars temporalis yang menjadi tempat perlekatan m.temporalis dan pars inferior
(= pars infratemporalis) yang bentuknya lebih kecil, turut membentuk fossa
infratemporalis.
Pada crista ionfratemporalis dan pada pars inferior melekat m.pterygoideus lateralis.
Pada pars infratemporalis terdapat foramen ovale dan foramen spinosum, dan di
sebelah posteriornya terdapat spina ossis sphenoidalis (= spina angularis). Pada facies
medialis spina sphenoidalis terdapat chorda tympani. Pada spina ossis sphenoidalis
10/9/2013 9:39 PM
28 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
10/9/2013 9:39 PM
29 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
OS ETHMOIDALE
Tulang yang ringan dan mempunyai rongga-rongga kecil, terletak di bagian anterior
dari basis cranii, berada di antara kedua belah orbita, membentuk sebagian besar
dinding superior cavitas nasi. Terdiri dari empat bagian ; (1) lamina cribrosa atau
lamina horizontalis, membentuk sebagian dari basis cranii, (2) lamina perpendiculare,
turut membentuk septum nasi, (3) dua buah labryinthus (= lateral mass).
LAMINA CRIBROSA bersatu dengan incisura ethmoidalis ossis frontalis
membentuk dinding superior (atap) cavitas nasi. Ke arah superior membentuk crista
galli, suatu tonjolan berupa lembaran berbentuk segitiga, terletak pada linea mediana.
Pada tepi posterior crista galli melekat falx cerebri, sedangkan tepi anteriornya pendek,
tebal dan membentuk persendian dengan os frontale, turut membentuk foramen
caaecum. Pada sisi lateral crista galli terdapat lamina cribrosa, ditempati oleh bulbus
olfactorius, ditembusi oleh Nervus olfactorius.
LAMINA PERPENDICULARIS berbentuk lembaran yang turut membentuk septum
nasi. Tepi anterior bersatu dengan os frontale dan os nasale. Margo posterior bersatu
dengan crista sphenoidalis ( di bagian superior) dan dengan vomer (di bagian inferior).
Tepi inferior lebih tebal daripada tepi posterior dan menjadi tempat melekat pars
cartilaginis septum nasi.
LABRYNTHUS ETHMOIDALIS terdiri dari sejumalh cellulae ethmoidales, yaitu
rongga-rongga kecil dengan dinding yang sangat tipis, dibagi oleh dua lembaran yang
etrletak vertikal menjadi tiga gugusan, yaitu gugusan anterior, medial dan posterior.
Lembaran (lamina) lateral turut membentuk orbita, dan lembaran medial turut
membentuk cavitas nasi.
Di bagian lateral dari facies superior terdapat canalis ethmoidalis anterior et posterior,
yang dibentuk bersama-sama dengan os frontale; canalis ini bermuara ke dalam cavum
orbita melalui foramen ethmoidale anterior et posterior.
Pada facies posterior terdapat rongga-rongga yang lebih besar dan tidak beraturan
(irregular cellular cavities).
Facies lateralis tipis dan halus, disebut lamina orbitalis (= lamina papyracea), yang
menututpi cellulae ethmoidales di bagian posterior dan medial, dan membentuk
sebagian besar dinding medial orbita.
Membentuk persendian dengan lamina orbitalis ossis frontalis, maxilla, processus
orbitalis ossis palatini, os lacrimale dan os sphenoiddale. Di sebelah anterior dari lamina
orbitalis terdapat rongga-rongga kecil berisi udara, ditutupi oleh os lacrimale dan
processus frontalis maxillae. Dari bagian ini ke arah inferior dan posterior terdapat
suatu lembaran yang melengkung, disebut processus uncinatus, menuju labrynthus,
membentuk sebagian dari dinding nedial sinus maxillaries, bersatu dengan processus
ethmoidalis dari concha nasalis inferior.
Permukaan medial dari labrynthus membentuk sebagian dari dinding lateral cavitas
nasi. Berbentuk tipis dan kasar, berisikan saluran-saluran yang dilalui oleh cabangcabang Nervus olfactorius ujung inferiornya berakhir bebas pada concha nasalis media.
Bagian posterior dari facies medialis labrynthus dibagi oleh suatu fissura yang sempit
10/9/2013 9:39 PM
30 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
VOMER
Terletak pada dinding mediana, tetapi tepi anteriornya banyak kali bergeser ke arah
satu sisi. Membentuk bagian posterior dan inferior septum nasi. Mempunyai dua buah
permukaan dan empat buah tepi. Pada permukaannya terdapat alur-alur yang dilalui
oleh pembuluh-pembuluh darah, membentuk sulcus nasopalatinus yang ditempati oleh
nervus nasopalatinus dan vasa nasopalatina.
Margo superior tebal, membentuk suatu sulcus yang dalam, yang bersatu dengan
rostrum sphemoidalis, ke arah lateral membentuk ala vomeris yang berdatu dengan
processus vaginalis dari lamina pterygoidea medialis dan dengan processus sphenoidalis
ossis palatini.
Margo inferior mengadakan persendian dengan maxilla dan os pa;atinum.
Margo anterior adalah yang terpanjang, bagian superior bersatu dengan lamina
perpendicularis ossis ethmoidalis dan bagian inferior bersatu dengan tepi inferior pars
cartilaginis septum nasi.
Margo posterior bebas, konkaf dan memisahkan choanae menjadi di bagian sinister
dan dexter.
OS LACRIMALE
Sebuah tulanag yang cukup kecil, berada di bagian anterior dinding medial orbita.
Mempunyai dua buah facies dan empat buah tepi.
Facies lateralis atau facies orbitalis dibagi oleh crista lacrimalis posterior, suatu
tonjolan vertikal, menjadi dua bagian. Bagian anterior adalah sulcus lacrimalis yang
membentuk fossa lacrimalis (= fossa sacci lacrimalis) bersama-sama dengan processus
frontalis maxillae. Di bagian superior terdapat saccus lacrimalis dan bagian inferior
ditempati oleh ductus nasolacrimalis. Bagian posterior turut membentuk dinding medial
orbita.
10/9/2013 9:39 PM
31 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
MAXILLA
Membentuk atap cavitas oris, lantai dan dinding lateral cavitas nasi dan lateral
orbita. Di dalam maxilla terdapat sinus maxillaries. Turut membentuk fossa
infratemporalis dan fossa pterygopalatina. Terdiri atas : (1) corpus maxillae, (2)
processus zygomaticus, (3) processus frontalis, (4) processus laveolaris dan (5)
processus palatinus.
CORPUS MAXILLAE berbentuk pyramid, mengandung sinus maxillaries (= antrum
of Highmore). Mempunyai facies anterior, posterior (infratemporalis), superior
(orbitalis) dan medialis (nasalis).
Pada pars inferior facies anterior (facialis) terdapat sederetan tonjolan, disebut juga
alveolaria, yang sesuai dengan posisi radix dentes. Di sebelah superior gigi incisivus
terdapat fossa incisive. Di sebelah lateral fossa incisiva terdapat fossa canina, yang
bentuknya lebih besar dan lebih dalam. Di sebelah superior dari fossacanina terdapat
foramen infraorbitale, dilalui oleh nervus infraorbitalis dan vasa infraorbitalis.
Di sebelah medial facies anterior membentuk incisura nasalis, dan pada linea mediana
membentuk spina nasalis anterior.
Facies infratemporalis dipisahkan dari facies anterior oleh processus zygomaticus
bersama dengan tonjolan ke arah superior dari ujung radix gigi molar I, yang disebut
crista zygomaticoalveolaris. Pada pars inferior facies infratemporalis terdapat tuber
maxillare, yang tampak menonjol setelah gigi molar III tumnuh.
Facies orbitalis membentuk sebagian besar dari lantai orbita, di sebelah medial
membentuk incisura lacrimalis, di sebelah posterior dari incisura ini terdapat persendian
dengan os lacrimale, lamina orbitalis (lamina papyracea) ossis ethmoidalis dan
processus orbitalis ossis palatini. Di sebelah posterior membentuk tepi yang bundar
yang merupakan tepi anterior dari fissura orbitalis inferior. Dekat di bagian tengah pada
pars posterior facies orbitalis terdapat sulcus infraorbitalis, dilalui oleh nervus
infraorbitalis dan vasa infraorbitalis. Sulcus infraorbitalis melanjutkan diri menjadi
canalis infraorbitalis dan berrakhir pada foramen infraorbitale, yang terletak di sebelah
caudal margo inferior orbita.
Pada facies nasalis terdapat hiatus maxillaries, suatu lubangg yang menuju ke sinus
maxillaries. Pada tepi superior dari hiatus maxillaries terdapat rongga kecil yang berisi
udara, ditutupi oleh os ethmoidale dan os lacrimale. Di sebelah inferior hiatus terdapat
cekungan yang turut membentuk meatus nasi inferior, dan di sebelah posteriornya lagi
bersatu dengan pars perpendicularis ossis palatini. Di seblah rostral dari hiatus
maxillaries terdapat sulcus nasolacrimalis, dan selanjutnya membentuk canalis
nasolacrimalis bersama-sama dengan os lacrimale dan concha nasalis inferior. Canalis
nasolacrimalis dilalui oleh ductus nasolacrimalis dan bermuara ke dalam meatus nasi
inferior.
SINUS MAXILLARIS (= antrum, of Highmore) adalah sebuah rongga yang
terbentuk pyramid terdapat di dalam corpus maxillae. Dindingnya tipis dan berkaitan
dengan facies nasalis, orbitalis, anterior dan infratemporalis dari corpus maxillae. Sinus
maxillaries bermuara ke dalam meatus nasi medius.
PROCESSUS ZYGOMATICUS berbentuk segitiga, terletak pada pertemuan facies
anterior, infratemporalis dan orbitalis. Membentuk persendian dengan os zygomaticum
dan turut membentuk permukaan anterior wajah dan fossa infratemporalis.
PROCESSUS FRONTALIS berupa suatu lembaran yang kuat, turut membentuk
batas lateral cavitas nasi. Permukaan lateral halus dan menjadi tempat perlekatan
beberapa otot mimik. Facies medialis menjadi dinding lateral. Tepi superior processus
frontalis bersatu dengan os frontale, tepi anterior membentuk persendian deangan os
nasale, tepi posterior bersatu dengan os lacrimale membentuk fossa lacrimalis.
PROCESSUS ALVEOLARIS mempunyai lubang-lubang yang dalam, yang ditempati
oleh radix dentis. Kedudukan processus alveolaris membentuk arcus alveolaris.
PROCESSUS PALATINUS terletak horizontal, meluas ke arah mesial dari facies
nasalis maxillae. Membentuk lantai cavitas nasi dan sekaligus atap dari cavitas oris.
Facies inferior konkaf, kasar, tidak rata, dan membentuk dengan pihak yang sebelah
10/9/2013 9:39 PM
32 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
tiga per empat bagian anterior palatum durum. Pada bagian ini terdapat beberapa
lubang kecil yang dilalui oleh pembuluh darah, dan terdapat cekungan-cekungan kecil
yang ditempati oleh glandula palatina.
Di bagian posterior foramen palatinum major, dilalui oleh vasa palatina major dan
nervus palatina major, di sebelah posteriornya terdapat canalis palatinus minor. Pada
linea mediana di bagian anterior, pada tempat pertemuan maxilla sinistra dan dextra,
terdapat foramen incisivum, tepatnya di posterior gigi incisivus.
OS PALATINUM
Berbentuk huruf L, terdiri dari lamina perpendicularis dari lamina horizontalis.
Lamina horizontalis bertemu dengan pihak sebelah membentuk seperempat bagian
posterior palatinum durum. Pada pertemuan kedua lamina tersebut terbentuk processus
pyramidalis, yang menonjol ke dorso-lateral, memisahkan maxilla daripada processus
pterygoideus ossis sphenoidalis.
Dari lmina perpendicularis terdapat processus, orbitalis dan processus sphenoidalis
yang turut membentuk foramen sphenopalatinum.
MANDIBULA
Merupakan tulang yang terbesar dan paling kuat dari wajah. Terdiri dari sebuah
corpus dan dua buah ramus. Pertemuan antara corpus dan ramus mandibulae
membentuk angulus mandibulae. Bagian yang paling menonjol ke lateral dari angulus
disebut Gonion. Sudut angulus mandibulae berkisar antara 110 140 derajat, rata-rata
125 derajat.
CORPUS MANDIBULAE berbentuk huruf U, membentuk facies interna dan facies
externa, margo superior (pars alveolaris) dan margo inferior (= basis mandibulae). Pada
facies externa, di linea mediana terdapat symphysis menti, yakni pertemuan antara
corpus mandibulae bagian kiri dan kanan. Ke arah inferior membentuk tonjolan
berbentuk segitiga, disebut protuberantia mentalis, dan di sebuah kiri kananya
membentuk tuberculum mentale (sebagai basis dari protuberantia mentalis).
Ke arah lateral, seringkali di sebelah caudal dan gigi premolar II terdapat foramen
mentale, dilalui oleh nervus mentalis dan vasa mentalis.
Dari tuberculum mentale terdapat linea oblique yang menuju ke arah dorso-cranial
sampai pada tepi anterior ramus anterior mandibulae.
Pars superior corpus disebut pars alveolaris membentuk kantong (rongga) yang
dinamakan alveolus, ditempati oleh dentis.
Margo inferio mandibulae dinamakan basis mandibulae. Suatu cekungan dengan
permukaan yang kasar terdapat di bagian posterior dari basis mandibulae, dekat pada
symphsis menti, disebut fossa digastrica.
Pada facies interna terdapat spina mentalis, berada di dorsalis dari symphisis. Di sini
melekat m.genioglossus. dari fossa digastrica terdapat linea mylohlyoidea, suatu garis
yang berjalan oblique, ke arah dorso-cranial mencapai suatu titik yang berada di
sebelah posterior gigi molar III. Pada linea ini terdapat perlekatan m.mylohyoideus. di
sebelah caudal dari linea mylohyoidea terdapat fovea submandibularis, sebagian
ditempati oleh glandula submandibularis. Di sebelah anterior, di cranialis dari linea
mylohyoidea terrdapat fovea sublingualis, ditempati oleh glandula sublingualis. Ujung
anterior dari sulcus mylohyoideus mencapai corpus mandibulae di sebelah inferior dari
ujung posterior linea mylohyoidea.
RAMUS MANDIBULAE mempunyai facies lateralis dan medialis, margo anterior,
margo superior dan margo posterior.
Facies lateralis datar, ditempati oleh m.massester. pada facies medialis terdapat
foramen mandibulare, yang selanjutnya membentuk canalis mandibularis, berjalan ke
arah caudoanterior. Dilalui oleh nervus alveolaris inferior dan vasa alveolaris inferior.
Pada tepi medial foramen mandibulae terdapat linguak mandibulae, tempat melekat
ligamentum sphenomandibulare. Canalis mandibularis berjalan ke anterior menuju ke
linea mediana, membentuk suatu saluran yang bermuara pada foramen mentale, yang
terdapat pada facies lateral corpus mandibulae.
Tepi anterior ramus mandibulae membentuk incisura mandibulae. Di sebelah anterior
10/9/2013 9:39 PM
33 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
CAVITAS CRANII
Dibentuk oleh cranii dan facies superior basis cranii. Ditempati oleh encephalon,
bersama dengan meninx, dan nervi craniales dan pembuluh-pembuluh darah. Rongga
pada basis cranii dibagi menjadi Fossa cranii anterior, Fossa cranii media dan Fossa
cranii posterior.
FOSSA CRANII ANTERIOR ditempati oleh lobus frontalis cerebri dan lantainya
dibentuk oleh os ethmoidale, os frontale dan os sphenoidale. Pada pantai fossa cranii
anterior terdapat crista galli dan lamina cribrosa; lamina cribrosa ditempati oleh bulbus
olfactus dan dilalui oleh fila olfactoria, yang berasal dari mucosa cavitas nasi. Os
ethmoidale mengadakan persendian dengan jugum sphenoidale, yaitu bagian dari
corpus sphenoidalis yang membentuk atap dari sinus sphenoidalis.
Ke arah lateral, sebagian besar dari fossa cranii anterior dibentuk oleh lamina
orbitalis ossis frontalis, berbentuk konveks dan terdapat ce4kungan-cekungan,
ditempati oleh gyrus dan sulcus cerebri. Bagian ini membentuk atap orbita dan cellulae
ethmoidalis. Lamina orbitalis ini bersatu dengan ala minor ossis sphenoidalis. Ala minor
membentuk margo posterior yang tajam, disebut sphenoidal ridge, yang memisahkan
fossa cranii anterior dari fossa cranii media. Tonjolan ini masuk ke dalam sulcus
lateralis cerebri. Sphenoidal ridge di bagian medial berakhir pada processus clinoideus
anterior, menjadi tempat perlekatan dari tentorium cerebelli.
Fossa cranii anterior terletak lebih tinggi daripada fossa cranii lainnya.
FOSSA CRANII MEDIA mempunyai lantai seperti kupu-kupu dengan bagian tengah
yang sempit dan di bagian lateral yang lebar. Bagian medial dari fossa cranii media
dibentuk oleh sphenoidale, di sebelah anterior dibatasi oleh limbus sphenoidalis.
Limbus sphenoidalis membentuk tepi anterior dari sulcus chiasmatis, yang selanjutnya
menjadi canalis opticus. Di sebelah dorsal sulcus chiasmatis terdapat sella tursica.
Batas anterior sella tursica dibentuk oleh tuberculum sellae, yang membentuk tepi
posterior dari sulcus chiasmatis. Batas dorsal sella tursica adalah dorsum sellae, yang
membentuk dua buah tonjolan ke cranial, disebut processus clinoideus posterior,
tempat melekat tentorium cerebelli. Pada sella tursica terdapat fossa hypophyse,
menjadi atap dari sinus sphenoidalis, dan ditempati oleh hypophyse. Pada sisi lateral
corpus sphenoidalis terdapat sulcus caroticus, yang dimulai pada foramen lacerum,
berjalan ke cranial-ventral cranial kembali, di sebelah medial processus clinoideus
medius. Sulcus caroticus dilalui oleh arteria carotis interna.
Bagian lateral dari fossa cranii media dibentuk oleh ala major ossis sphenoidalis
bersama-sama dengan pars squamosa dan pars petrosa ossis temporalis. Ditempati oleh
lobus temporalis cerebri. Di sebelah anterior dibatasi oleh tepi posterior dari ala minor
ossis sphenoidalis dan di sebelah dorsal dibatasi oleh margo superior pars petrosa ossis
temporalis. Pada bagian ini terdapat fissura orbitalis superior, foramen rotundum,
foramen ovale dan foramen spinosum.
FOSSA CRANII POSTERIOR letaknya paling rendah dan ditempati oleh
cerebellum, pons dan medulla oblongata, dibentuk oleh os sphenoidale, os temporale,
os parietale dan os occipitale. Pada lantainya terdapat foramen occipitale magnum dan
canalis nervi hypoglossi. Pada dinding fossa cranii posterior terdapat protuberantia
occipitalis interna, sulcus sagitalis, sulcus transversus dan sulcus sigmoideus.
oleh: Prof. dr. H. Razak Datu, Ph.D, PAK
10/9/2013 9:39 PM
34 of 34
http://skydrugz.blogspot.com/2010/10/anatomi-umum-istilah-anatomi-be...
Beranda
Posting Lama
10/9/2013 9:39 PM