Professional Documents
Culture Documents
furunkel
Oleh : Muthmainnah Iqbal
Pembimbing : dr. Rizqa Haerani, Sp.KK
Nama
: An. A.F
Usia
: 3 tahun
Jenis Kelamin: Laki laki
Alamat
: Cilincing
Pekerjaan
: Suku
: Betawi
Keluhan Utama :
Bentol-bentol kemerahan di
wajah dan kelopak mata sejak
1 minggu SMRS
Keluhan Tambahan :
nyeri
Riwayat Alergi
Riwayat alergi
: debu (disangkal), obatobatan (disangkal),zat kimia (disangkal)
Alergi makanan laut (disangkal), alergi telur
belum diketahui
Riwayat Pengobatan
Menurut ibunya, pasien belum pernah
menggunakan obat apapun untuk
mengatasi keluhannya ini. Tindakan yang
telah dilakukan hanya sebatas melakukan
kompres dengan air hangat, namun
keluhannya dirasakan tidak membaik.
Riwayat Psikososial
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
: Tidak dilakukan
pemeriksaan
Nadi
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Pernapasan : Tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Kepala
: Tidak ada kelainan.
THT
: Tidak ada kelainan.
Mulut
: Tidak ada kelainan.
Leher
: Tidak ada kelainan.
KGB
: Tidak ada kelainan.
Paru dan Jantung : Tidak ada kelainan.
Perut
: Tidak ada kelainan.
Ekstremitas Atas : Tidak ada kelainan.
Ekstremitas Bawah
: (Lihat status lokalis).
STASUS DERMATOLOGY
Lokasi : wajah,
Lesi : Tampak
nodul eritema,
batas tidak tegas,
bentuk kerucut
multipel, dengan
bagian puncak
lesi tampak
pustule yang
berbatas tidak
tegas.
STASUS DERMATOLOGY
Furunkulosis
DIAGNOSIS BANDING
Folikulitis
Acne Vulgaris
Nonmedikamentosa
Medikamentosa
Cefadroxyl Syrup 2 x 250 mg (5 mL)
Bactoderm Salep dioleskan 3x sehari pada
lesi.
Quo
ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam
: ad bonam
19
20
6. Daerah tropis
Secara geografis Indonesia termasuk
daerah tropis. Dimana udaranya panas
sehingga dengan mudah akan berkeringat.
Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu
munculnya penyakit ini.
7. Faktor gizi
Namun jangan pula dilupakan faktor
gizi. Gizi yang kurang juga dapat
memengaruhi timbulnya infeksi.
23
MEDIKAMENTOSA
Pengobatan topikal :
Pada lesi yang kering diberikan salep/krim
yang mengandung asam fusidat atau
mupirosin atau kombinasi neomisin-basitrasin.
Bila terbentuk abses, dilakukan insisi dan
drainase, lalu lesi dikompres terbuka dengan
rivanol 0,1% atau kalium permanganas 1/5000
atau larutan povidone iodine 7,5% yang
dilarutkan 10x.
Pengobatan Sistemik :
- Pemberian antibiotik sistemik berupa :
Kloksasilin 3 x 500 mg p.o/hari selama 5-7 hari,
atau
Sefadroksil 2 x 500 mg p.o/hari selama 5-7 hari
- Bila pasien alergi terhadap penisilin,
antibiotik dapat diganti dengan:
Eritromisin 4 x 500 mg p.o/hari selama 5-7 hari,
atau
Linkomisin 3 x 500 mg p.o/hari selama 5-7 hari,
atau
Klindamisin 3 x 300 mg p.o/hari selama 5-7 hari
NONMEDIKAMENTOSA
Jaga kebersihan daerah yang mengalami
furunkel serta daerah sekitarnya.
Jangan memijit furunkel, terutama yang
letaknya di daerah hidung dan bibir atas
karena dapat menyebabkan penyebaran kuman
secara hematogen.
Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak
umum, seperti pada hidung atau telinga, maka
berkolaborasilah dengan dokter untuk
melakukan insisi.
32
33