You are on page 1of 9

Transmisi Bunyi di Dalam Pipa

Didalam Bab 4.1 telah dijelaskan bahwa gelombang suara di dalam fluida tidak
dipengaruhi oleh permukaan luarnya yang sejajar dengan arah suara propagasi. Hal ini
dikarenakan karakter dari gelombang suara longitudinal getaran partikel fluidanya berada
pada arah medium itu dan tidak terhalang oleh dinding. Pernyataan ini apabila dinding
tersebut berbentuk tabung. Oleh karena itu, gelombang suara dapat bergerak dengan mudah
di dalam pipa yang lurus bahkan yang melengkung. Selama jarak kelengkungan lebih besar
dibandingkan dengan panjang gelombang.
Seperti yang kita ketahui, bahwa pipa atau tabung dengan dinding keras lrus
sebenarnya tidak ada. Pipa dikatakan ideal jika pipa tersebut cukup tebal dan berat, impedansi
karakteristik material dindingnya sangat tinggi dibandingkan dengan di dalam media, dan jika
permukaan bebas dari pori-pori.Hal ini dapat dicapai dengan mudah jika menggunakan
gas.Sehingga gelombang suara di udara sangat baik berada di dalam logam pipa, bahkan kayu
atau plastic juga cocok. Seperti yang sering kita lihat, pada stetoskop suara dari tubuh pasien
dapat didengar oleh dokter melalui tabung karet.
Waveguide akustik adalah istilah gelombang tidak terbatas pada pipa yang diisi
cairan, hal ini berlaku juga untuk bar, kabel, strip atau piring (dapat dilihat pada Bab 10).
8.1 Atenuasi bunyi di dalam pipa
Anggapan bahwa sebuah gelombang suara yang bergerak didalam pipa berisi udara
tidak dipengaruhi oleh dinding tidak sepenuhnya benar. Bahkan jika dinding keras dan tidak
memiliki pori-pori di dalamnya akan menyebabkan karakteristik atenuasi gelombang suara
lebih dari yang terjadi di media bebas, seperti yang dijelaskan pada persamaan 4.4.1. Yang
lebih dikenal redaman klasik di dalam gas dan cairan, Atenuasi ini terkait dengan viskositas
dan konduktivitas medium gelombang.
Dapat dijelaskan bahwa cairan partikel dalam dinding tidak dapat berpartisipasi dalam
getaran gelombang suara. Transisi geombang pada batas nilai vx = 0 dengan kecepatan
partikel gelombang di beberapa jarak dinding secara bertahap dan terjadi pada batas lapisan
tipis (dapat dilihat pada Gambar 8.1). Dalam lapisan ini volume deformasi geser yang
menyebabkan kerugian energi akibat meningkatnya gesekan suara di dalam tabung. Akibat
yang sama yaitu variasi suhu dalam gelombang suara, yang dijelaskan dengan persamaan
(4.23). Keduanya harus dihilangkan pada lapisan dinding karena untuk mempertahankan suhu

konstan pada inersia termal tersebut. Oleh karena itu lapisan batas serupa dibentuk sepanjang
dinding di mana transisi dari suhu suara lokal dalam gelombang untuk suhu dinding bernilai
konstan.Gradien suhu yang kuat dalam lapisan ini terhubung ke beberapa aliran panas yang
ireversibel dan menghilangkan energi dari gelombang suara di dalam pipa.
dviss merupakan batas ketebalan, yang didefinisikan sebagai jarak dari dinding di mana
kecepatan partikel rendah yang disebabkan oleh faktor 1/e adalah:

Gambar 8.1 Distribusi Transverse dari kecepatan partikel dekat batas pipa
(Db: ketebalan lapisan batas).
Sedangkan DHT ketebalan lapisan batas termal didedinisikan sebagai :

Seperti dalam bab 4.4.1, dimana adalah viskositas dan adalah konduktivitas panas
gas; Cp adalah panas spesifik pada tekanan konstan yang berkaitan dengan satuan massa.
Untuk

udara

dalam

kondisi

normal

/ = Cp 1.35 dan = 1,29 kg/m3 sehingga:

konstanta

1,8

10-5

Ns/m2,

Kedua nilai ini tidak terlalu berbeda dan memiliki ketergantungan frekuensi yang sama,
karena kedua proses saling berhubungan, antara lain: viskositas didasarkan pada pertukaran
momentum,sementara konduksi panas dihubungkan dengan pertukaran energi antara
molekul-molekul yang bertabrakan.
Kedua lapisan yang cukup tipis dalam pipa dengan lintasan kecil hanya sebagian
kecil yang ditempati dari volume tabung. Secara umum kita bisa membayangkan hal ini,
lapisan batas sebagai kulit yang meliputi permukaan dari dalam dinding.
Mengenai penurunan atenuasi agak rumit di dalam pipa hal ini dapat disebut Cremer
dan Mller (dapat dilihat pada catatan di bawah). Kontribusi pada konstanta redaman karena
viskositas dan panas konduksi adalah:

Dan

(U = melingkar dan

= luas penampang tabung) Untuk

udara di

bawah

kondisi normal kedua persamaan dapat dikombinasikan dalam rumus :

Dapat dijelaskan, kelebihan redaman di dalam pipa melingkar denga diameter 5 cm dan pada
frekuensi 10 kHz berjumlah sekitar satu decibel per meter. Namun, atenuasi yang diukur
ternyata sedikit lebih tinggi.
8.2 Hubungan Untuk Jalur Transmisi
Meskipun kelebihan atenuasi telah dijelaskan di bab sebelumnya mungkin
mencapai nilai sesungguhnya atau bahkan cukup, tergantung pada keadaan yang sebenarnya
,hal ini akan dijelaskan sebagai berikut supaya menghindari hal yang tidak perlu . Selain itu,

kita asumsikan bahwa ombak diibaratkan sebagai salah satu gelombang yang dapat menyebar
didalam tabung, di dalam bab 8.5 akan dibahas mengenai hal ini.
Kita Anggap pipa dengan panjang x, dan dengan luas penampang S (dapat dilihat
pada Gambar 8.2). Total panjang tabung tidak diasumsikan dengan tabung lainnya, serta
tidak ada yang membahas tentang bagaimana cara gelombang suara dihasilkan. Oleh karena
itu kita berharap bahwa dibagian bawah dipertimbangkanan ada dua gelombang yang
bergerak berlawanan arah. Sehingga tekanan suara di dalam tabung dapat direpresentasikan
dengan mengabaikan factor waktu exp (jt) pada kedua gelombang, dalam bentuk sebagai
berikut :

Dengan A dan B sebagai konstanta. Kecepatan partikel v = vx berhubungan dengan


tekanan oleh faktor 1/Z0 dimana tanda atas berlaku untuk yang pertama,
yang lebih rendah untuk bagian kedua. Sehingga kita dapatkan :

Dimana hubungan exp ( jkx) = cos (kx) dosa j (kx) eksponensial pada persamaan
ini dapat dinyatakan sebagai fungsi trigonometri :

Gambar 8.2 Penurunan pers. (8.9a dan b).


Dapat dijelaskan, p (0) = A + B dan Z0v (0) = A - B. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

Hal ini merupakan persamaan yang mendasari dari sebuah saluran transmisi, yang
menghubungkan tekanan suara dan kecepatan partikel pada suatu titik x yang sesuai dengan
kuantitas

pada

beberapa

titik

lain

(x=0).

Jadi

berfungsi

untuk

membahas

propagasi suara dalam gelombang akustik apapun. Sehingga untuk jaringan transmisi listrik
yang berjalan terus menerus, tekanan suara dan kecepatan partikel dapat diganti dengan
tegangan dan arus listrik masing-masing.
Penampang pipa tidak diperlihatkan dalam persamaan (8.9a dan b) dan dalam semua
hubungan lainnya.
Dapat dibayangkan bahwa pipa terbuka dipotong di salah satu sisi (x = 0) dan diakhiri
dengan permukaan dinding yang mempunyai impedansi Z (0) = p (0) / v (0) di ujung lainnya.
Jarak titik x dari persamaan ini, yaitu, x=1 pada hal ini.Sehingga diperoleh impedansi Z (l)= p
(l)/v (l) dengan membagi persamaan (8.9a) oleh persamaan (8.9b) :

Menurut eq. (8.10), tabung - atau lebih umum, Waveguide a transformasi impedansi saling
diberikan

satu

sama

lain.

Dari

persamaan

(8.10)

dapat

diperoleh

beberapa

kasus yang menarik :


1. Jika l sama dengan seperempat panjang gelombang, yaitu, jika kl = / 2, tangen akan
diperoleh semua batasan dan diperoleh:

hal ini berarti, sebuah pipa yang panjangnya seperempat panjang gelombang dapat
mengubah suatu impedansi yang diberikan Z (0) ke dalam timbal balik, selain dari
kuadrat karakteristik impedansi Z(0).
2. Jika pipa diakhiri dengan ujung pelat pada x = 0, Z (0) pendekatan infinity dan persamaan
(8.10) menghasilkan Z (l) = - jZ0 cot (kl). Ungkapan ini benar dengan persamaan (6.28),
sehingga diharapkan sesuai dengan yang telah diungkapkan sebelumnya. Sehingga

untuk kl < l seperti pada Pers. (6.28a) : bagian yang pendek dan keras dihentikan dimana
pipa bertindak sebagai alas udara, yaitu sebagai sumber udara.
3. Dimana Impedansi dari lapisan dengan ketebalan l, karakteristik impedansi Z0 dan
jumlah gelombang k pada medium yang diperoleh dari persamaan (8.10) denagn
mengganti Z0 dengan Z0, Z (0) dengan Z0 dan k dengan k, maka diperoleh :

Faktor refleksi dan transmisi pada lapisan dapat segera dihitung dengan menggunakan
persamaan (6.19) dan (6.20) dengan cos = cos , dan mengganti Z0 dengan Z.
8.3 Pipa dengan diskontinuitas
Asumsi penampang konstan pada pipa dengan diskontinuitas bersilangan dihilangkan.
Kita pertimbangkan dua pipa dengan penampang yang berbeda S1 dan S2 saling menyatu
pada x=0 (dapat dilihat pada Gambar 8.3a). Kita biarkan terbuka untuk pipa yang lebih luas
atau yang lebih sempit. Dalam hal ini kita asumsikan bahwa pipa yang bersimpangan
disebelah kanan dengan panjang yang tidak terbatas dan perambatan gelombang didalamnya
merupakan salah satu progresif. Hal ini ternyata gelombang bunyi progresif datang dari kiri
sebagian akan terpantul dari persimpangan, dan gelombang yang datang dari kanan telah
berubah amplitudonya. Seperti yang sebelumnya diasumsikan bahwa semua dimensi lateral
pipa lebih kecil dibandingkan dengan panjang gelombang.
Syarat yang pertama adalah kedua sisi junction bertekanan sam, dimana p1=p2.
Disamping itu, tekanan bunyi p1 terdiri dari

Gambar 8.3 Pipa dengan diskontinuitas dalam penampang : (a) junction sederhana, (b). Pipa
dengan dua diskontinuitas
Peristiwa tekanan bunyi (pi) dan gelombang tercermi Rpi dengan R adalah faktor
refleksi yang telah dibahas dalam Bab 6.3. Oleh karena itu p1=pi(1+R). Selanjutnya,
amplitudo dinyatakan dari gelombang yang dipancarkan oleh transmisi faktor : P2 =Tpi.

Keduanya disamakan yang menghasilkan tekanan seperti yang telah dibahas (dapat dilihat
pada persamaan (6.17) :

Selanjutnya, pada prinsipnya mensyaratkan bahwa aliran volume dari kiri menuju
persimpangan harus diambil dari sisi kanan. Oleh karena itu, v1 S1= v2 S2 atau

Dari kedua pers. (8.14a dan 8.14b) itu berikut untuk faktor refleksi

dan untuk faktor transmisi

Di sini, kedua persamaan saling berhubungan. Jika tabung di sebelah kanan lebih lebar dari di
kiri

(S2>S1),

maka

pada

saat

tanda

konsekuensi,
Namun,

hal

tampak
ini

adalah

refleksi.
bahwa
tidak

negatif

dan

Dalam
faktor

tekanan

kasus

transmisi

bertentangan

dengan

bunyi

reverse
menjadi
prinsip

akan

R
lebih

membalikkan

positif
besar

energi,

dari

karena

dengan
satu.
energi

yang melalui persimpangan per detik dalam setiap peristiwa yang lebih kecil daripada energi
dengan faktor T2S2/S1. Pada akhir Bagian 6.3 kami mengadakan diskusi serupa
tentang refleksi dan transmisi gelombang bebas.
Akhirnya, impedansi Z-= p1/v1 und Z + = p2/v2 pada kedua sisi
persimpangan terkait oleh persamaan

yang merupakan akibat dari persamaan kontinuitas. Hal ini memberitahukan kepada kita
bahwa perubahan penampang pipa itu bertindak sebagai impedansi transformator.
Namun, pada hubungan sebelumnya tidak dapat mengklaim validitas yang ketat.
Untuk pipa berakhir di ruang bebas pada x = 0, misalnya, yang sama saja dengan

S2 , persamaan (8.16) dengan T = 0, yaitu, peristiwa gelombang harus


benar-benar tercermin. Hal ini sesuai dengan pengalaman sehari-hari kita; jika
itu benar kita tidak bisa mendengar suara apapun dari knalpot sepeda motor. pada
kenyataannya, derivasi yang disajikan sebelumnya mengabaikan koreksi akhir yang telah
telah dibahas dalam Bagian 7.3.3 (lihat juga Gambar. 7.7b). Selanjutnya, pipa
berakhir

di

ruang

bebas

dapat

dianggap

sebagai

sumber

bunyi

dan

dengan

impedansi radiasi. Selain itu sebuah ujung yang terbuka hanya mendekati ke sebuah
penghentian yang bersifat lembut.
Selanjutnya kita mempertimbangkan pipa dengan dua diskontinuitas berikutnya:
bidang penampang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.3b, dari S1 ke S2 pada x=0 dan
dari S2 ke S3 pada x=1. Kurang lebih sama, misalnya faktor refleksi dari seluruh pengaturan
hanya hasil dari faktor refleksi dari kedua persimpangan. Sebaliknya, bagian gelombang yang
tercermin dari kedua diskontinuitas mengganggu satu sama lain, sehingga jarak juga sangat
penting.
Gelombang primer seharusnya datang dari sisi kiri dari persimpangan. Pertama.
Karena gelombang meninggalkan kedua sambungan ke arah sisi kanan yang diasumsikan
menjadi

progresif

yang

diskontinyuitas,

sebelah

kanan

berisi

dengan

impedansi Z0. Menurut persamaan (8,17) sehingga mengubah Z0 ke impedansi


Z0. (S2/S3). Nilai ini menggantikan Z(0) di persamaan (8.10) yang menunjukkan
transformasi

impedansi

yang

dicapai

oleh

bagian

tengah

dengan

panjang

l.

Sehingga, untuk mendapatkan masukan impedansi terhadap pengaturan kita harus


mengalikan
karena

hasil

dengan

diskontinuitas

faktor

kiri

S1/S2

transformasi.

untuk
Dengan

account

pada

menggabungkan

impedansi
ketiga

transformasi kita sampai pada hasil akhir:

Selanjutnya kita asumsikan

bahwa penampang pada x=l mencapai nilai awal, yaitu,

kita menetapkan S3 = S1. Selain itu, menjadi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang
akustik, atau yang berarti kl<<1. Hal ini memungkinkan kita untuk mendekati garis singgung
dengan argumen-nya:

You might also like