You are on page 1of 2

TUGAS KIMIA KATALIS

PERBANDINGAN ANTARA 2 KATALIS YANG DIGUNAKAN DALAM


REAKSI FTS
Jurnal pertama yang dianalisis memiliki judul Co/SiO2 catalysts for FischerTropsch
synthesis; effect of Co loading and support modification by TiO2 (karya : Anna Maria
Venezia, Valeria La Parola, Leonarda F. Liotta , Giuseppe Pantaleo, Matteo Lualdi, Magali
Boutonnet, Sven Jrs ) yang berisi tentang pengaruh pemuatan kobalt dan titania yang telah
dimodifikasi yakni dengan dukungan silika pada sintesis Fischer-Tropsch. Untuk jurnal
kedua memilki judul Catalytic performance of an iron-based catalyst in FischerTropsch
synthesis (karya: Majid Sarkari, Farhad Fazlollahi, Hossein Ajamein , Hossein Atashi,
William C. Hecker, Larry L. Baxter) berisi tentang kinerja dan kinetika katalis besi dan
mangan dalam sintesis Fischer-Tropsch (FTS).
Krisis energi dunia dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan minat baru atau
ketertarikan terhadap reaksi sintesis (FTS) Fischer-Tropsch. Sintesis Fischer-Tropsch (FTS)
itu sendiri adalah proses polimerisasi yang dibantu oleh katalis, yang dimulai dari sintesis gas
(campuran CO dan H2), yang digunakan untuk menghasilkan hidrokarbon rantai yang
berbeda panjang dan fungsi yang digunakan sebagai salah satu sumber energi . Sintesis
Fischer-Tropsch mempunyai kelebihan dalam keefisiensian dan juga efektif karena hemat
biaya konversi serta bebas dari minyak bumi seperti biomassa, gas alam atau batubara yang
digunakan sebagai bahan bakar transportasi. FTS diperoleh dari oksidasi parsial gas alam
yang mana memiliki kelebihan yakni relatif murah atau dari gasifikasi biomassa. Selain itu,
sintesis FT itu memproduksi produk-produk yang bersih, sehingga belerang dan logam berat
yang dihasilkan lebih rendah, dibandingkan dengan yang berasal dari minyak mentah.
Kedua jurnal ini memiliki beberapa persamaan. Untuk persamaan kedua jurnal adalah
yang pertama adalah tujuan penelitian yakni sama-sama penggunaan katalis dalam
pembuatan FTS. Persamaan yang kedua adalah dalam reaktor yang digunakan dalam FTS
yakni reaktor Fixed bed. Selain itu persamaan yang lain yakni dalam FTS ini keduanya
dilakukan dalam kondisi yang mendukung pembentukan hidrokarbon gas dan cair. Mengenai
bentuk katalisnya, keduanya memiliki persamaan yakni penggunaan katalis dalam bentuk
padat serta untuk jenis katalis yang digunakan juga sama yakni dari jenis kation.

Untuk perbedaan dari kedua jurnal tersebut antara lain yakni pertama mengenai fokus
penelitian atau tinjauan dari kedua jurnal berbeda, untuk jurnal yang di buat oleh Majid dkk
lebih fokus dalam kinerja dan kinetik dari katalis besi-mangan yang dilakukan dalam sebuah
reaktor, sedangkan jurnal karya Anna dkk fokusnya yakni efek penambahkan sejumlah solgel titania dalam silika terhadap aktivitas FTS yang menggunakan katalis kobalt. Yang kedua
adalah pengemban yang digunakan, untuk jurnal dari Majid dkk pengemban yang digunakan
yakni Al2O3 sedangkan untuk jurnal buatan Anna dkk pengemban yang digunakan adalah
SiO2 dan juga TiO2 yang telah dimodifikasi dengan SiO2.
Perbedaan yang ketiga yakni senyawa precursor yang digunakan, untuk jurnal Anna
dkk precursor yang digunakan yakni Co(NO3)26H2O dan Ti(IV), sedangkan untuk jurnal
Majid dkk precursor yang digunakan yakni (Fe(NO3)26H2O) dan (Mn(NO3)26H2O). Selain
itu dalam perbandingan H2/CO yang dibuat juga memiiki sedikit perbedaan, untuk jurnal
Majid dkk perbandingan H2/CO yang digunakan adalah 1, 1,5, serta 2 mol/mol, sedangkan
dalam jurnal Anna dkk perbandingan H2/CO = 2,1. Untuk karakterisasi kedua jurnal memiliki
perbedaan, dalam jurnal Anna dkk dilakukan karakterisasi menggunakan XRD, TPR, dan
XPS sedangkan untuk jurnal Majid dkk karakterisasi BET dan bentuk kristalnya.
Jadi dalam kedua jurnal tersebut membahas tentang penggunaan katalis dalam
pembuatan FTS namun sedikit berbeda dalam fokus penelitiannya yang telah dijabarkan
diatas. Namun, dalam proses FTS yang digunakan sama tetapi agak berbeda karakterisasi dan
dalam teknik preparasi dapat yang diketahui dalam penggunaan pengempan maupun
prekursor yang berbeda yang telah dijelaskan diatas sehingga hasil yang didapat juga
berbeda.
Berdasarkan kedua jurnal, FTS ini merupakan salah satu terobosan yang bagus
dengan segala kelebihannya dalam mengatasi masalah energi alternatif pengganti energi
minyak bumi yang mulai habis. Untuk itu perlu adanya penelitiaan lebih lanjut mengenai FTS
ini utamanya dalam hal katalis yang paling baik digunakan dalam proses FTS ini. Mengacu
dari hasil dua jurnal tersebut maka, dapat dilakukannya penelitian tentang perbandingan hasil
yang didapat dalam proses FTS baik yang menggunakan katalis besi dengan pengemban
magnesium oksida ataupun menggunakan katalis kobalt dengan pengemban TiO2 yang telah
dimodifikasi dengan SiO2, sehingga diharapkan didapatkan katalis yang paling cocok,efektif
dan efisien dalam proses FTS. Sehingga penggunaan FTS ini segera diaplikasikan mengingat
sumber minyak bumi dunia semakin menipis.

You might also like