You are on page 1of 15

ILUSTRASI KASUS

TN. S 50 Tahun datang ke dokter keluarga dengan keluhan


nyeri punggung bagian bawah. Pasien mengatakan nyeri
pada punggung menjalar sampai ke betis kiri. Nyeri
dirasakan terus menerus. Nyeri diperberat jika beraktivitas
dan berkurang bila istirahat. Pasien tidak mengeluhkan
adanya rasa kesemutan dan rasa tebal pada kaki. Pasien
mengaku bahwa pernah terjatuh dari sepeda motor dengan
posisi miring ke kiri. Pasien merupakan seorang petani
dimana pekerjaannya sebagai petani yang sering
mengangkat rumput dan padi hingga >20 kg, serta
mencangkul. Pasien juga sering membungkuk untuk
melakukan pekerjaannya tersebut. Pasien pernah berobat
sebelumnya ke dokter umum dan diberikan obat anti nyeri,
namun menurut pasien keluhannya tidak berkurang.
Kadang-kadang pasien membeli obat sendiri di warung
agar keluhannya reda.

Pasien merupakan kepala keluarga


yang menghidupi istri dan 2 orang
anaknya. Tingkat pendidikan pasien
rendah hanya lulusan SD. Setiap hari
pasien bekerja dari pagi hingga sore
hari. Pasien tinggal di rumah yang
sederhana dengan lingkungan rumah
yang baik. Hubungan pasien dengan
lingkungan sekitar berjalan dengan
baik pula.

Pemeriksaan fisik dan


penunjang
Keadaan umum : pasien merupakan seorang laki-laki
separuh baya
Status lokalis (Regio Lumbosakral)
inspeksi
: Simetris, tanda radang (-), eritema (-),
deformitas (-)
Palpasi
: Hangat (-), nyeri tekan (+) region lumbal,
spasme otot (-) paralumbal
Tes provokasi : lassegue (+)
Pemeriksaan penunjang :
Foto lumbosacral AP/Lateral
Adanya spondyloarthrosis lumbalis, dan adanya
paravertebral muscle spasme serta suspect HNP di L4-5
dan terutama L5-sacrum.

PEMBAHASAN
PATIENT CENTERED PROBLEM
Khawatir kehilangan pekerjaan
Kebosonan dan frustasi terhadap rasa sakit
yang dirasakan
Cemas tentang hari depan
Takut akan lumpuh dan pakai kursi roda
Rasa marah sudah berobat tetapi tidak sembuh
Perasaan depresi, tidak dapat menanggulangi
ganggunan tidur
Penggunakan obat tertentu

HOLISTIK DAN
KOMPREHENSIF
HOLISTIK
Teori : Pendekatan Bio Psiko
Sosio Kultural
Praktis : Pendekatan yang terdiri
dari 3 (tiga) aspek, untuk
menentukan kondisi masalah
kesehatan sasaran pelayanan dan
upaya intervensinya, secara holistik,

Status : Biofisio medik, berupa :


Morbiditas/keluhan/symptom klinis, mortalitas,
kecacadan.
Aspek Personal
Alasan
: nyeri punggung bawah
Harapan
: bisa sembuh
Kekhawatiran
: takut tambah parah dan tidak
sembuh sehingga dapat mengganggu aktivitas pasien
dalam bekerja
Persepsi : pasien peduli terhadap penyakitnya.
Aspek Klinis
Tn. S usia 50 tahun dengan diagnose kerja LBP e.c
Susp HNP

Status : Status Faktor resiko


kesehatan, baik dari aspek : Fisik,
Kimia, Biologi, Sosial, Ekonomi,
Budaya, Psikologi, Ergonomi yang
diduga berperan terhadap kondisi
penyakit atau keluhan sakitnya,
untuk menentukan strategi dan
efektifitas intervensi pengobatan
serta perawatan masalah dan
keluhan kesehatan.

Aspek Resiko Internal


Tn. S seorang laki-laki berumur 50 tahun dan
pekerjaan sebagai petani. Usia merupakan faktor
resiko dalam terjadinya LBP terutama pada usia tua.
Selain itu pekerjaan sebagai petani yang sering
mengangkat beban dengan posisi membungkuk terus
menerus akan menyebabkan keparahan terhadap
penyakitnya. Sebagai dokter keluarga harus bisa
meminimalkan keadaan tersebut, misalnya dengan
memakai alat bantu seperti korset atau melatih cara
mengangkat beban yang benar agar tidak salah posisi
sehingga tidak memperparah kondisinya.

Life style : Pasien setiap hari bekerja mulai pagi


hari sampai sore hari. Setiap malam pasien
sering tidur larut malam, karena memikirkan
sakitnya tersebut dan akibatnya seperti akan
terganggunya dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari. Akibat hal tersebut akan membuat
kehidupannya akan terganggu. Sebagai dokter
keluarga harus bisa memberikan edukasi dan
motivasi kepada pasien tentang hal tersebut,
bahwa masih ada cara agar pasien sembuh
sehingga pasien tidak selalu memikirkan
tentang penyakitnya yang membuat pasien
selalu tidur tengah malam.

Aspek resiko external


Ekonomi : sebagai seorang petani penghasilan pasien
hanya
mencukupi
untuk
kebutuhan
primer
keluarganya saja. Faktor ekonomi menjadi sangat
berpengaruh karena dengan sakitnya tersebut akan
mengganggu pekerjaannya. disinilah peran dokter
keluarga untuk membantu dalam hal penanganan
secara komprehensif, dimana dengan penghasilannya
yang terbatas harus tetap memberikan terapi yang
terbaik agar pasien bisa sembuh. Sehingga
dibutuhkan strategi yang baik dalam menangani
pasien tersebut, seperti pemilihan obat yang murah
tapi berkhasiat.

Status Upaya Kesehatan : yang telah


dilakukan/sedang dilakukan, untuk
mengkaji profil masalah
kesehatandan keluhannya, agar tim
kesehatan dapat menentukan lebih
tepat masalah kesehatan dan strategi
penanganannya yang lebih efektif
dan efisien.

Pasien sebelumnya berobat ke


dokter umum dan diberikan obat anti
nyeri tapi keluhan pasien tidak
berkurang. Saat datang ke dokter
keluarga,
kita
bisa
melakukan
rencana terapi seperti member obat
dan memberikan KIE. Selain itu bisa
merujuk
ke
dokter
spesialis
rehabilitasi medic untuk dilakukan
penanganan lebih lanjut.

KOMPREHENSIF :
Pencegahan Primer :

Memberikan penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya LBP,


penyebabnya, gejala-gejala, dan cara pengobatannya serta komplikasinya
(Promosi kesehatan).
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang cara memposisikan tubuh
dengan baik saat bekerja terutama saat mengagkat beban.

Pencegahan Sekunder :

Memberikan pengobatan LBP yang tepat


Menganjurkan untuk memakai alat bantu seperti korset untuk menjaga
punggungnya yang terkena HNP sehingga gerakannya terbatas agar tidak
memperparah penyakitnya.

Pencegahan Tersier :
Apabila pasien mengalami sakit lain sebaiknya cepat
memeriksakan penyakitnya dan mengobatinya untuk menghindari
timbulnya komplikasi.
Menjelaskan kepada pasien mengenai efek samping obat agar
diminum secara tepat sesuai petunjuk.

BERKESINAMBUNGAN
a. Mempunyai rekam medis yg diisi dgn
cermat
b. Menjalin kerjasama dgn profesi dan
instansi lain utk kelancaran proses
konsultasi dan rujukan pasien
Memantau perkembangan pasien untuk
penyakit LBP dan mengecek gejalanya
sudah berkurang atau belum.
Merujuk pasien ke spesialis rahabilitasi
medik agar dilakukan penanganan lebih
lanjut mengenai penyakit pasien.

KOORDINATIF DAN
KOLABORATIF
a. Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar
pelayanan bermutu dan kesembuhan optimal
b. Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya
seoptimal mungkin untuk penyembuhan.
Selain memberikan KIE kepada pasien, sebagai dokter
keluarga harus juga memberikan KIE kepada keluarga
pasien agar keluarga dapat mendukung pasien dalam
proses pengobatan sehingga pasien dapat sembuh
dan bekerja kembali sesuai dengan harapan keluarga.

You might also like