You are on page 1of 9

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN
2.1

Alat dan Bahan

2.1.1 Alat
1. Bak pengendapan/sedimentasi Rectangular
2. Oven
3. Gelas piala 250 ml
4. Kertas saring
5. Timbangan
6. TDS Meter
7. Cawan Penguap

2.1.2 Bahan
1. Aquades
2. Sampel air

2.2

Prosedur Kerja

2.2.1. Prosedur Sedimentasi


1. Sampel air disiapkan.
2. Sebelum sampel air dialirkan ke bak equalisasi ukur nilai TS, TSS
dan TDS
3. Alirkan sampel air ke dalam bak equalisasi dengan dengan laju alir
10 Liter/jam.
4. Pasang plate pada bak sedimentasi dengan variasi plate 2, 4, 6, dan 8.
5. Setelah bak sedimentasi telah terisi penuh, pompa dimatikan dan air
didiamkan dalam bak sedimentasi dengan waktu retensi 15 menit.
6. Setelah air dari bak sedimentasi didiamkan, maka TS, TSS dan TDS
yang keluar dari bak sedimentasi tersebut dihitung menggunakan
TDS meter dan kertas saring.

2.2.2. Pengukuran TSS


1.

Sampel air yang telah dimasukkan kedalam bak equalisasi diambil


sebanyak 250 ml.

2.

Air tersebut disaring dengan bantuan kertas saring dan corong


pemisah.

3.

Partikel padatan hasil saringan di oven hingga mencapai berat


konstan.

4.

TSS dihitung menggunakan rumus berikut ini.


TSS =

2.2.3. Pengukuran TDS


1.

Sampel air yang telah disaring untuk menentukan kadar TSS


sebelumnya, kemudian dipisahkan antara partikel padatan dan
filtratnya.

2.

Filtrat hasil saringan dihitung TDS nya dengan menggunakan TDS


meter (conductivity meter).

3.

Angka yang tertulis pada alat TDS meter dicatat.

2.2.4. Pengukuran TS
Setelah pengukuran TSS dan TDS dilakukan, maka TS dihitung
menggunakan rumus.
TS = TSS + TDS

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1

Hasil Percobaan
Percobaan ini menggunakan proses sedimentasi dengan variabel jumlah

plat. Sedimentasi merupakan pengolahan air dengan pengendapan secara gravitasi


untuk memisahkan padatan yang terdapat dalam air untuk menghasilkan cairan
yang lebih jernih. Proses sedimentasi yang dilakukan pada praktikum tidak
menggunakan zat koagulan. Percobaan ini menggunakan bak sedimentasi
segiempat (rectangular). Air baku yang digunakan adalah air lumpur waduk. Laju
alir inlet 10 L/jam, dan waktu retensi 15 menit. Air baku mengalir horizontal dari
inlet menuju outlet sementara partikel mengendap ke bawah. Dari percobaan
didapatkan nilai total suspended solid (TSS), total dissolved solid (TDS), dan
total solid (TS). Data hasil percobaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Nilai TSS, TDS, dan TS pada Percobaan


TSS

Jumlah

TDS

TS

plat

Cin (g/ml)

Cout (g/ml)

Cin (g/ml)

Cout (g/ml)

Cin (g/ml)

Cout (g/ml)

0,23

0,04

0,00775

0,01

0,23775

0,05

0,23

0,03

0,00775

0,0085

0,23775

0,0385

0,23

0,02

0,00775

0,008

0,23775

0,028

0,23

0,01

0,00775

0,00775

0,23775

0,01775

3.2

Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Jumlah Plate Settler terhadap Kandungan TS pada Air


TS (total solid) merupakan jumlah dari TSS dan TDS. TS merupakan
banyaknya partikel padatan baik yang terlarut dalam air, maupun yang tidak
terlarut dalam air. TS diukur dengan metode pemanasan. Sampel dipanaskan

dengan oven pada suhu 105C. Hal ini dilakukan untuk menguapkan air yang
memiliki titik didih 100C. Sampel dipanaskan sampai berat zat padat yang
tersisa, nilai hasil penimbangannya konstan. Massa tersebut dikurangkan dengan
massa kertas saring yang digunakan. TS air baku (inlet) dan air hasil sedimentasi
(outlet) dari setiap proses diukur untuk menentukan efisiensi sedimentasi.
Variasi perlakuan pada proses penjernihan air yang dilakukan dalam
praktikum ini yaitu jumlah plate. Diperoleh hasil bahwa jumlah plate settler
mempengaruhi jumlah TS (total solid) yang didapat. Hal ini terjadi karena, pada
saat proses penjernihan, air baku (inlet) akan melewati plate-plate yang dipasang
miring. Maka partikel padatan akan tertahan dan terendapkan ke dasar tangki.
Sehingga, semakin banyak plate yang dipakai saat proses, semakin tinggi efisiensi
sedimentasi nya atau semakin jernih air hasil sedimentasi (outlet). Hal ini dapat
dibuktikan dari efisiensi sedimentasi dari masing-masing jumlah plate pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Efisiensi Sedimentasi terhadap Kandungan TS
Jumlah Plate Settler
2
4
6
8

Efisiensi Sedimentasi (%)


82,61
86,96
91,3
95,65

Dari Tabel 3.2 dapat dilihat pengaruh jumlah plate settler terhadap TS
dengan menggunakan grafik.

100

Grafik Hubungan Jumlah Plate Settler terhadap Efisiensi


Sedimentasi

Gambar 3.1. Diagram Hubungan Jumlah Plate Settler terhadap


Efisiensi Sedimentasi

Efisiensi (%)

95
90
85
80
75
2

Jumlah Plate Settler

Gambar 3.1 juga menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah plate settler
maka efisiensi penyaringan TS semakin besar. Hal ini dikarenakan plate settler
membantu penahanan partikel pada bak sedimentasi, selain itu plate settler juga
akan membuat partikel dalam air saling bertumbukkan.
Dari Gambar 3.1, jumlah plate settler 8 lebih efisien dibandingkan dengan
2 plate settler, yaitu 95,65, dan 82,61%. Sedangkan pada jumlah plate settler 4
adalah 86,96%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah plate settler
akan menaikkan efisiensi penghilangan TS pada proses sedimentasi. Hal ini sudah
sesuai dengan teori yang ada bahwa jumlah plate settler pada proses sedimentasi
akan menaikkan efisiensi proses sedimentasi(Cancerita, 2012).
Waktu detensi pada praktikum ini yaitu 15 menit. Waktu detensi adalah
waktu tinggal air dalam unit pengolahan. Selama waktu detensi ini, partikelpartikel padat yang terdapat pada air baku akan mengendap karena pengaruh
gravitasi. Praktikan berpendapat bahwa semakin lama waktu detensi, maka
semakin banyak pula padatan yang tersedimentasi, sehingga air outlet akan lebih
jernih.

Laju alir air inlet pada praktikum ini yaitu 10 L/menit. Praktikan juga
berpendapat bahwa semakin cepat laju alir, aliran akan menjadi turbulen, sehingga
pengendapan akan sulit terjadi. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan
bahwa aliran turbulen memungkinkan proses pengendapan yang lama dan dapat
menurunkan efisiensi kerja unit sedimentasi (Cancerita, 2012). Sayangnya
praktikan belum bisa menguji teori ini dikarenakan laju alir yang digunakan untuk
setiap proses sama, yaitu 10 L/menit. Sehingga kita tidak bisa mengetahui
pengaruh variasi laju alir terhadap efisiensi sedimentasi.

BAB IV
Kesimpulan dan Saran
a.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan seperti berikut :


1. Sedimentasi merupakan pengolahan air dengan pengendapan secara
gravitasi untuk memisahkan padatan yang terdapat dalam air untuk
menghasilkan cairan yang lebih jernih.
2. Efisiensi sedimentasi terhadap kandungan TS adalah sebesar 82,61% pada 2
plate settler, 86,96% pada 4 plate settler, 91,3 % pada 6 plate settler, dan
95,65% pada 8 plate settler.
3. Semakin banyak plate settler maka semakin besar pula effisiensi
penyaringan.
b.

Saran

1. Sebaiknya dalam praktikum, alat yang digunakan tidak memiliki kebocoran


pada setiap biliknya.
2. Sebaiknya dalam praktikum pengolahan air, setiap beberapa menit tempat
lumpur di aduk agar tidak terjadi pengendapan, agar sampel yang di uji
menjadi sama tiap tahapnya.
3. Agar praktikum selanjutnya menggunakan variasi perlakuan yang berbeda
untuk melihat pengaruh masing-masing perlakuan terhadap proses
pengolahan air.

LAMPIRAN

You might also like