Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1
2.1.1 Alat
1. Bak pengendapan/sedimentasi Rectangular
2. Oven
3. Gelas piala 250 ml
4. Kertas saring
5. Timbangan
6. TDS Meter
7. Cawan Penguap
2.1.2 Bahan
1. Aquades
2. Sampel air
2.2
Prosedur Kerja
2.
3.
4.
2.
3.
2.2.4. Pengukuran TS
Setelah pengukuran TSS dan TDS dilakukan, maka TS dihitung
menggunakan rumus.
TS = TSS + TDS
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Percobaan
Percobaan ini menggunakan proses sedimentasi dengan variabel jumlah
Jumlah
TDS
TS
plat
Cin (g/ml)
Cout (g/ml)
Cin (g/ml)
Cout (g/ml)
Cin (g/ml)
Cout (g/ml)
0,23
0,04
0,00775
0,01
0,23775
0,05
0,23
0,03
0,00775
0,0085
0,23775
0,0385
0,23
0,02
0,00775
0,008
0,23775
0,028
0,23
0,01
0,00775
0,00775
0,23775
0,01775
3.2
Pembahasan
dengan oven pada suhu 105C. Hal ini dilakukan untuk menguapkan air yang
memiliki titik didih 100C. Sampel dipanaskan sampai berat zat padat yang
tersisa, nilai hasil penimbangannya konstan. Massa tersebut dikurangkan dengan
massa kertas saring yang digunakan. TS air baku (inlet) dan air hasil sedimentasi
(outlet) dari setiap proses diukur untuk menentukan efisiensi sedimentasi.
Variasi perlakuan pada proses penjernihan air yang dilakukan dalam
praktikum ini yaitu jumlah plate. Diperoleh hasil bahwa jumlah plate settler
mempengaruhi jumlah TS (total solid) yang didapat. Hal ini terjadi karena, pada
saat proses penjernihan, air baku (inlet) akan melewati plate-plate yang dipasang
miring. Maka partikel padatan akan tertahan dan terendapkan ke dasar tangki.
Sehingga, semakin banyak plate yang dipakai saat proses, semakin tinggi efisiensi
sedimentasi nya atau semakin jernih air hasil sedimentasi (outlet). Hal ini dapat
dibuktikan dari efisiensi sedimentasi dari masing-masing jumlah plate pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Efisiensi Sedimentasi terhadap Kandungan TS
Jumlah Plate Settler
2
4
6
8
Dari Tabel 3.2 dapat dilihat pengaruh jumlah plate settler terhadap TS
dengan menggunakan grafik.
100
Efisiensi (%)
95
90
85
80
75
2
Gambar 3.1 juga menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah plate settler
maka efisiensi penyaringan TS semakin besar. Hal ini dikarenakan plate settler
membantu penahanan partikel pada bak sedimentasi, selain itu plate settler juga
akan membuat partikel dalam air saling bertumbukkan.
Dari Gambar 3.1, jumlah plate settler 8 lebih efisien dibandingkan dengan
2 plate settler, yaitu 95,65, dan 82,61%. Sedangkan pada jumlah plate settler 4
adalah 86,96%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah plate settler
akan menaikkan efisiensi penghilangan TS pada proses sedimentasi. Hal ini sudah
sesuai dengan teori yang ada bahwa jumlah plate settler pada proses sedimentasi
akan menaikkan efisiensi proses sedimentasi(Cancerita, 2012).
Waktu detensi pada praktikum ini yaitu 15 menit. Waktu detensi adalah
waktu tinggal air dalam unit pengolahan. Selama waktu detensi ini, partikelpartikel padat yang terdapat pada air baku akan mengendap karena pengaruh
gravitasi. Praktikan berpendapat bahwa semakin lama waktu detensi, maka
semakin banyak pula padatan yang tersedimentasi, sehingga air outlet akan lebih
jernih.
Laju alir air inlet pada praktikum ini yaitu 10 L/menit. Praktikan juga
berpendapat bahwa semakin cepat laju alir, aliran akan menjadi turbulen, sehingga
pengendapan akan sulit terjadi. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan
bahwa aliran turbulen memungkinkan proses pengendapan yang lama dan dapat
menurunkan efisiensi kerja unit sedimentasi (Cancerita, 2012). Sayangnya
praktikan belum bisa menguji teori ini dikarenakan laju alir yang digunakan untuk
setiap proses sama, yaitu 10 L/menit. Sehingga kita tidak bisa mengetahui
pengaruh variasi laju alir terhadap efisiensi sedimentasi.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
a.
Kesimpulan
Saran
LAMPIRAN