DELIRIUM

Zyad Kemal
FK UMJ
Pembimbing : dr. Metta Desvini P. Siregar, Sp.KJ

DEFINISI

suatu gangguan yang ditandai

dengan adanya gangguan
kesadaran, biasanya terlihat
bersamaan dengan gangguan
fungsi kognitif secara global.
suatu sindrom yang mencakup
gangguan kesadaran yang
disertaidengan perubahan
kognisi.
gangguan otak difus yang
dikarasteristikkan dengan variasi
kognitif dan gangguan tingkah
laku.

Dapat terjadi pada semua usia, sering

pada usia diatas 60 tahun.
Keadaan delirium hanya sementara dan
intensitasnya naik turun.
Kebanyakan akan sembuh dalam waktu 4
minggu atau kurang.
Tidak jarang terjadi hilang timbul, berlangsung hingga 6 bulan.

Etiologi
penyakit pada SSP ( epilepsi ) , penyakit
sistemik ( gagal jantung ) , dan intoksikasi
obat-obatan atau zat toksik.
Penurunan aktivitas acetylcholine dalam otak.
toksisitas obat yang memiliki aktifitas
antikolinergik yang sering digunakan pada
pasien psikiatrik antara lain amitriptilin,
doxepin,nortriptilin, imipramine, tioridazin, dan
chlorpromazine

Epidemiologi
90 % pada pasien post cardiotomy
10 15 % di bangsal bedah
20 % pada pasien luka bakar berat
30 % pada pasien HIV
15 25 % di bangsal medis umum
30 % di ruang perawatan intensif
40 50 % pasca pembedahan fraktur
panggul

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Gangguan kesadaran dan perhatian:

- Dari taraf kesadaran berkabut sampai dengan
koma
- Menurunnya kemampuan untuk mengarahkan,
memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian
Gangguan kognitif secara umum:
- Distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi seringkali
visual

- gangguan daya pikir dan pengertian

abstrak, dengan atau tanpa waham yang
bersifat sementara, tetapi sangat khas
terdapat inkoherensi yang ringan
- gangguan daya ingat segera dan jangka
pendek, namun daya ingat jangka panjang
relatif masih utuh
- Disorientasi waktu, pada kasus yang
berat, terdapat juga disorientasi tempat
dan orang

Gangguan psikomotor:
- Hipo atau hiperaktivitas dan pengalihan
aktivitas yang tidak terduga dari satu ke
yang lain
- Waktu bereaksi yang lebih panjang
- Arus pembicaraan yang bertambah atau
berkurang
- Reaksi terperanjat meningkat

Gangguan siklus tidur-bangun:

- Insomnia atau, pada kasus yang berat,
tidak dapat tidur sama sekali atau
terbaliknya siklus tidur bangun,
mengantuk pada siang hari
- Gejala yang memburuk pada malam hari
- Mimpi yang mengganggu atau mimpi
buruk, yang dapat berlanjut menjadi
halusinasi setelah bangun tidur

Gangguan emosional:
- Misalnya depresi, anxietas atau takut,
lekas marah, euforia, apatis, atau rasa
kehilangan akal

KLASIFIKASI

1.
2.
3.
4.

Berdasarkan Diagnostic and Statistical

Manual of Mental Dissorders (DSM-IV)
dibagi menjadi :
Delirium karena kondisi medis umum
Delirium karena intoksikasi zat
Delirium karena sindrom putus zat
Delirium yang tak terklasifikasikan

DIAGNOSA BANDING
Demensia
Skizofrenia dalam keadaan akut
Gangguan afektif
Delirum akibat alkohol atau zat psikoaktif

Tabel I. Perbedaan klinis delirium dan Demensia

Gambaran Delirium
Riwayat
Penyakit akut
Awal
Cepat

Demensia
Penyakit kronik
Lambat laun

Sebab

Terdapat penyakit lain

Biasanya penyakit otak
(infeksi,
kronik (spt Alzheimer,
dehidrasi, guna/putus obat demensia vaskular)

Lamanya
Perjalanan
sakit
Taraf
kesadaran
Orientasi
Afek
Alam
pikiran
Bahasa

Ber-hari/-minggu
Naik turun

Ber-bulan/-tahun
Kronik progresif

Naik turun

Normal

Terganggu, periodic
Cemas dan iritabel
Sering terganggu

Intak pada awalnya

Labil tapi tak cemas
Turun jumlahnya

Lamban, inkoheren,
inadekuat

Sulit menemukan istilah

tepat

Gambaran

Delirium

Demensia

Daya ingat

Jangka pendek terganggu Jangka pendek & panjang

nyata
terganggu

Persepsi

Halusinasi (visual)

Halusinasi jarang kecuali

sundowning

Psikomotor

Retardasi, agitasi,
campuran

Normal

Tidur

Terganggu siklusnya

Sedikit terganggu siklus

tidurnya

Atensi &
kesadaran

Amat terganggu

Sedikit terganggu

Reversibilitas Sering reversible

Umumnya tak reversibel

Penanganan Segera

Perlu tapi tak segera

Membedakan Delirium Dengan Psikotik

Gejala Umum Delirium
(penyakit fisik)

Gejala Umum Psikotik

(kelainan mental)

Bingung tentang waktu, tanggal, tempat Biasanya sadar akan waktu, tempat
atau identitas
& identitas
Sulit memusatkan perhatian

Mampu memusatkan perhatian

Lupa akan peristiwa yg baru saja terjadi

Berfikir tidak logis tetapi ingat akan

peristisa yg baru saja terjadi

Tidak mampu berfikir secara logis atau

melakukan perhitungan sederhana

Mampu melakukan perhitungan

sederhana

Demam atau pertanda infeksi lainnya

Riwayat kelainan psikis sebelumnya

Halusinasi (lihat)

Halusinasi (dengar)

Terdapat bukti pemakaian obat

Tremor

TERAPI

Pengobatan etiologi harus sedini mungkin

Faal otak perlu dibantu, agar tidak terjadi
kerusakkan permanen
Stimulansia peredaran darah
Dehidrasi pemberian cairan
Sedatif dan narkotika (barbiturat, morfin)
kadang tidak menolong efek paradoksal
(penderita tidak tenang & bertambah gelisah

Penderita harus dijaga terus, terutama bila

gelisah
Tenangkan penderita kata-kata atau
kompres es
Kamar jangan terlalu gelap
Gejala psikiatri neuroleptika (terutama
yang mempunyai dosis efektif tinggi)

Penatalaksanaan

Delirium biasanya hilang bila penyakit yang menyebabkannya sembuh ( 1

bulan setelahnya)
Jagalah agar pasien dalam ruangan yang tenang dengan cukup
penerangan. biarkan benda-benda pribadi pasien berada didekatnya dan
jika mungkin orang yang sama yang merawat pasien.
Lakukan orientasi kembali secara taktis dan berulang-ulang. perkenalkan
diri anda sekali lagi dan jelaskan apa yang sedang anda lakukan dan
mengapa anda melakukannya
Antispasi kecemasan pasien dan tenangkan diri pasien. bersikaplah tenang
dan simpatik terhadap pasien
Obat-obatan harus digunakan dengan hati-hati.
Neuroleptic :
- Haloperidol (haldol) 2-5 mg
- Risperidon 0,5-2 mg
Short-acting sedatives :
- Lorazepam 1-2 mg

PROGNOSA
Tergantung dapat atau tidak dapat
kembalinya penyakit yang menyebabkan
Kemampuan otak untuk menahan
pengaruh penyakit
Bila penyebabnya telah diketahui dan
dapat dihilangkan, maka gejala-gejala
akan hilang dalam waktu 3-7 hari dan
hilang seluruhnya dalam 2 minggu.