You are on page 1of 2

Komposisi kimia air irigasi, air limpasan, dan air hujan

Ketika terdapat air limpasan, maka nilai EC akan segera diukur paling tidak dua kali seminggu
menggunakan portable meter. Konsentrasi N pada air ditentukan selama proses irigasidari sampel
yang diambil segera sebelum mencapai titik bendungan berbentuk V. Sampel diletakkan pada es,
lalu dibawa ke lab untuk disaring dengan kertas Whatman no 42. Konsentrasi NH4+ an NO3diukur kemudian, menggunakan alat auto-analyzer, yang didasarkan pada Andersen dan Ingram
(1989). Sampel Presipitasi dan air limpasan yag dikumpulkan sebelum penyerapan oleh tanah
terjadi, lalu diukur dengan metode yang sama. Hal ini berarti bahwa konsentrasi mineral N pada
irigasi, air limpasan, dan air hujan berjumlah 1.3, 1.7, dan 3,6 mh/l. Berdasarkan penelitian
sebelumnya padda tempat pengujian yang sama. Konsentrasi P dan K dalam air irigasi dan air
limpasan diperkirakan berjumlah 0,1 mg P/l dan 3.2 mg K /l. Konsentrasi P dan K rata-rata pada air
hujan diambil dari Thornton (1965) dan Peri (1985) dimana nilainya adalah 0,03 mgP/l dan 1.0 mg
K/l.

Pengambilan sampel tanah dan tanaman


Tanah yang diambil sebagai sampel sebanyak lima buah (kedalaman 0-15 cm) dari setiap plot untuk
menaksir nilai N dan C total, nilai P-Olsen, nilai K yang dapat ditukar, nilai pH, dan nilai EC.
Pengambilan sampel tanah dilakukan pada saat sebelum berakhirnya masa lima musim percobaan,
oleh sebab itu penggunaan jerami yang dikombinasi dengan pupuk dilakukan pada tahun 2007, pada
musim penghujan, dan pada saat panen di musim penghujan, tahun 2009. Tambahan sampel tanah
diambil pada saat 0,20,30, dan 35 hari setelah pindah tanam, inisiasi, pembungaan, dan masa panen,
pada setiap musim untuk dapat menentukan nilai volumetric air. Hasil produksi diukur pada tingkat
kematangan secara fisiologis, dari 6,25m2 pada setiap sub-plot. Hasil jerami, yang tempat asal
sampelnya sama, diukur dalam kondisi segar dengan mengacu pada nilai kelembapan yang telah
diperbaiki, menggunakan oven berkapasitas 300 g. Enam tambahan padi, diambil sebagai sbagai
sampel untuk menentukan konsentrasi nutrisi pada bukir padi maupun sisa jerami.
Analisi Data
Produktivitas air irigasi dan air hujan (WP, kg grain m^-3) dihitung dengan perhitungan:
RUMUS
dimana Y adalah hasil produksi bulir (kg/ha), I adalah irigasi dan P adalah nilai presipitasi (m^3)

pada setiap bedengan, masa persiapan dan masa pasca pindah tanam. Nilai pemulihan N pada
jerami tanpad idkombinasi dengan pupuk dihitung dengan rumus:
RUMUS
dimana N+ST-F adalah nilai N pada biomassa padi (grain N + straw N)/ha, hanya pada subperlakuan jerami, N-SF-F adalah biomassa N/ha pada sub-perlakuan tambahan tanpa jerami
maupun pupuk, dan STN adalah kg Na/ha yang diaplikasikan pada jerami padi yang dikombinasi.
Sebaliknya, nilai pemulihan N pada jerami yang dikombinasi dengan pupuk dihitung dengan cara:
RUMUS
dimana N+ST+F adalah biomassa N/ha pada sub-perlakuan pupuk dan jerami yang telah
berkembang, dan N+ST+F adalah biomassa padi N/ha pada sub-perlakuan yang hanya menerima
pupuk.Nilai pemulihan N ketika diaplikasikan tanpa jerami yang dikombinasi, dihitung melalui:
RUMUS
dengan FN sebagai kg pupuk N yang diaplikasikan per hektar. Terakhir, nilai pemulihan N ketika
diaplikasikan dengan jerami yang dikombinasi dihitung melalui:
RUMUS
Sebagian nilai keseimbangan N-P-K diperkirakan dengan cara penjumlahan total dari input pupuk
N-P-K, aplikasi jerami, dan endapan basah sertairigasi, dikurangi dengan jumlah N-P-K yang
terangkut pada hasil panen, baik pada bulir maupun jerami dan yang tercuci oleh air.
Data untuk setiap musim diperiksa terkait kehomogenan dan normalitasnya berdasarkan
Sokal dan Rohlf (1995), dan dianilis menggunaka JMP 8.0.2. Hasil produksi, tingkat penyerapan
dan pemulihan hara, produktivitas air, data kualitas tanah digunakan dalam ANOVA. Hasil
signifikan pada pengujian yang terpisah pada aplikasi pupuk dan jerami diikuti dengan interaksi
non-signifikan yang mengindikasikan efek penambaahan, mengingat interaksi signifikan dapat
mengindikasikan pengaruh yang buruk maupn pengaruh yang sinergis. Ketika efek penambahan
maupun efek sinergis diketahui, efek sistem majemen utama dapat dianalisis

You might also like