Professional Documents
Culture Documents
BIAYA
[Document subtitle]
SARAH MAYANGSARI
D22112105
TEKNIK INDUSTRI
perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya
menjadi sebuah kesatuan.
Dalam contoh yang simpel, kita bisa mengatakan bahwa dalam bisnis rumah makan, maka rantai
proses yang paling memberikan value adalah : proses pembelian bahan baku dan proses
pemasakan oleh para koki. Sementara dalam industri kreatif clothing, maka key value chain ada
dalam proses desain dan proses penjahitan/pembuatan busana.
Sementara dalam bisnis perbankan, maka value chain yang amat penting adalah pada sisi
penggalangan dana dan penyaluran kredit. Dalam industri manufakturing, tentu saja yang paling
penting adalah pada mata rantai proses procurement bahan baku, proses produksi dan quality
assurance.
Dalam organisasi yang Anda tekuni sekarang, proses value chain analysis itu perlu dijalankan
agar diketahui pada area apa saja terdapat proses yang paling memberikan valued added bagi
kinerja organisasi.
Tahapan selanjutnya tentu jelas : dalam area yang teridentifikasi sebagai high value added areas,
maka segala sumber daya untuk menopang proses itu mesti di-kerek tinggi-tinggi : mulai dari
sumber daya peralatannya, teknologi, sistem operasi, hingga SDM yang menjalaninya.
Dengan kata lain, area yang memberikan high value added harus dilengkapi dengan sumber daya
yang paling optimal.
Demikianlah, sebuah bisnis rumah makan misalnya, mesti memiliki sistem pembelian bahan
baku yang sistematis dan teruji, serta mutu koki kelas dunia. Demikian juga sebuah bank, sangat
membutuhkan tenaga pengelola dan pengatur kredit kelas jempolan.
Sayangnya, banyak organisasi yang luput melakukan hal yang sangat elementer (namun
fundamental) tersebut. Banyak perusahaan dan organisasi yang gagal melacak key value chain
dalam dirinya, dan kemudian gagal juga dalam mengalokasikan sumber daya secara cerdas.
Ambil misalnya, dalam soal pengelolaan human capital. Banyak perusahaan yang menganggap
seluruh SDM dalam organisasinya bersifat sama, tanpa memandang apakah sebagian diantara
mereka masuk dalam key value chain atau tidak.
Akibatnya, treatment pengembangan kepada semua SDM itu dilakukan sama dan seragam. Ini
bukan saja melelahkan (karena Anda harus mengurus SEMUA karyawan), namun juga
merupakan pemborosan.
Kenapa kita tidak fokus saja pada SDM yang berada pada high value added areas lalu kita
habis-habisan menggodok talenta-talenta kelas dunia dalam bidang itu.
Itulah yang dilakukan oleh Google, Microsoft, Apple dan juga Unilever. Mereka tahu siapa saja
key people mereka (programmer untuk Google dan Micorosoft; desainer produk untuk Apple;
dan marketing serta distribution people untuk Unilever).
Lalu kemudian mereka menganak-emaskan (bahas halusnya : memprioritaskan) human capital
dalam area-area kunci itu (gaji tinggi, fasilitas keren, serta memberikan program pendidikan dan
pengembangan nomer wahid). Sementara pegawai yang tidak masuk key value chain, ya cukup
diberikan fasilitas yang standar-standar saja.
Bagi Anda yang berkecimpung dalam departemen SDM, saya tahu resource dan energi Anda
acapkali terbatas. Karena itu, daripada berniat menjadi praktisi sosialisme (yang menganggap
semua karyawan perlu mendapatkan treatment yang sama), maka lakukanlah value chain
analysis segera.
Identifikasi key value chain dalam proses bisnis Anda, dan siapa saja yang ada didalamnya.
Fokuskan energi dan resource Anda yang terbatas itu : untuk meracik, menggodok dan
menghidangkan program pengembangan kelas dunia untuk orang-orang tersebut.
Sebab orang-orang dari key value chain inilah dan bukan orang lain yang akan menentukan
apakah bisnis perusahaan Anda bisa terus melenggang, atau mati terkapar di tengah jalan.
(sumber: http://strategimanajemen.net/2012/05/07/value-chain-analysis-pisau-analisa-yangakan-membuat-bisnis-anda-melejit/#sthash.ev6tFJhP.dpuf)
1.Strategic Necessities
Faktor yang tidak memberi nilai tambah, karena wajib dimiliki oleh semua perusahaan. Oleh
karena itu, jika perusahaan tidak memiliki faktor ini maka akan menjadi kelemahannya.
2.Strategic Strengths
Faktor ini bersifat khusus untuk massing-masing perusahaan. Key Success Factor yanng berbeda
sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi pasar dan kemampuannya,
sehingga mjd keunggulannya dibanding perusahaan lain
Untuk membuat Key Succsess Factor memerlukan beberapa tahapan sebgai berikut :
1. Melakukan analisis strategik terhadap perusahaan dgn menggunakan analisis SWOT
2. Mengembangkan ukuran yg relevan dan dapat diandalkan dalam critical success
factor yg telah diidentifikasikan dalam langkah pertama
3. Mengembangkan sistem informasi biaya strategik untuk mendukung strategi perusahaan
secara keseluruhan dan sebagai pelaporan.
Alignment
Communicating and reporting komunikasi yang jelas dan umpan balik yg tepat serta
sistem informasi
Clear and balanced framework kerangka kerja yg seimbang, balance score card
Target setting
Budget link
11) Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, dimana analisis datanya
dilakukan dengan cara non statistik, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan
data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan dalam kategori-kategori
untuk memperoleh kesimpulan. Jadi, analisis data kualitatif yaitu setelah data diperoleh data
diproses, dianalisis dan dibandingkan dengan teori-teori dan kemudian di evaluasi. Hasil evaluasi
tersebut yang akan ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang muncul.
Di pihak lain, analisis data kualitatif (Seiddel, 1998) dalam bukunya Moleong (2006: 248)
merupakan sebuah proses yang berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang dihasilkan dari lapangan, kemudian diberi kode agar sumber datanya tetap
dapat ditelusuri
2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, membuat ikhtisar dan membuat
indeksnya.
3. Berfikir dengan jalan membuat agar kategori data tersebut mempunyai makna, mencari
dan menemukan pola dan hubungan-hubungan serta membuat temuan-temuan umum.
Analisis data akan dilakukan setelah mengumpulkan data-data yang diperlukan. menganalisis
menggunakan metode analisis SWOT yang meliputi analisis IFAS dan EFAS sebagai bagian dari
analisis SWOT. Yang berdasarkan pada kondisi objektif lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal.Maka dirasa perlu untuk menggunakan analisis SWOT untuk menganalisis lingkungan
internal dan lingkungan eksternal.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses perumusan matrik IFAS (Internal
Strategic factors Analysis Summary) (Rangkuti, 2006 :24)
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai
0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dari kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari
4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Rating :
Adanya peningkatan kerjasama antar rekanan yang terlibat dalam suatu rantai supply
Aktivitas SCM
SCM ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material
mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan barang jadi keluar organisasi menuju
konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel,
mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi.
Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam
memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik
harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai
suplai.
Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan
kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. Beberapa model telah diajukan untuk memahami
aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan
fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis
Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain
Forum(GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan
operasional.
Strategis
Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat
distribusi dan fasilitas
Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur
komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross
docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan
secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan
Perbandingan atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan
implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan
Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan,
dalam kolaborasi dengan semua pemasok
Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi(finished goods)
Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai,
termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain
Taktis
Operasional
Strukturisasi dan Tiering
Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai mewakili
sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan produk akhir. Produk akhir
membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur.
Daftar Pustaka
1. http://blogs.itb.ac.id/degunk/scm-supply-chain-management/#sthash.SuxKY1Tt.dpuf
2.http://jurnal-tmi-utm.blogspot.com/2012/05/analisis-key-success-factors-dalam.html
3.http://stmasitoh.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/21/key-success-factor-perusahan/
4..http://strategimanajemen.net/2012/05/07/value-chain-analysis-pisau-analisa-yang-akanmembuat-bisnis-anda-melejit/#sthash.ev6tFJhP.dpuf