Professional Documents
Culture Documents
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Satuan Proses 2
Disusun oleh :
RIKA MUSTIKA
131411024
SAHARA TULAINI
131411025
SHOFIYA WARDAH N
131411026
KELAS
2A - TK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Aminasi
Aminasi adalah reaksi pembentukan amina (turunan amoniak) dimana 1 atom
H atau lebih diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Amina
adalah suatu senyawa yang mengandung gugus amino (-NH2, -NHR, -NR2). Gugus
amino mengandung nitrogen yang terikat pada satu sampai tiga atom karbon (tetapi
bukan gugus karbonil) dan sejumlah atom hidrogen. Apabila salah satu karbon yang
terikat pada atom nitrogen adalah karbon karbonil, senyawanya adalah amida, bukan
amina. (Fessenden, 1997)
Amina digolongkan menjadi amina primer (RNH2), sekunder (R2NH), atau
tersier (R3N), tergantung pada jumlah atom karbon yang terikat pada atom nitrogen
(bukan pada atom karbon, seperti pada alkohol). (Fessenden, 1997)
1. Amina Primer (satu atom C terikat pada atom N) :
Amina merupakan turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina
memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
Seperti alkohol, amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan
tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol. Alkohol
diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat pada karbon yang
mengandung hidroksil., namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus
nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen (Stoker, 1991)
Senyawa amina memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan yaitu dapat
berguna sebagai pencegah korosif, bakterisida, fungisida, bahan pemflotasi
(flotating agent) dan pengemulsi (Billenstein,1984). Amina juga sangat penting
dalam biokimia. Misalnya, serotonin, suatu senyawa yang didapat dalam system
susunan saraf, mengirimkan impuls saraf dan mengerutkan pembuluh darah.
Histamin adalah senyawa yang bertanggung jawab terhadap alergi.
Jika tidak mungkin memberi senyawa sebagai alkil amina atau aril amina,
digunakan awalan amino- untuk gugusan amino menunjukkan tempat asalnya
dengan angka, bila perlu. (Fessenden, 1997)
Titik lebur, titik didih dan densitas dari beberapa senyawa amina sederhana
meningkat bersama dengan bertambahnya berat molekul sebagai konsekuensi dari
interaksi intermolekular yang lebih besar. Sama seperti alkohol, senyawa amina
yang lebih sederhana menunjukkan pengaruh ikatan hIdrogen. Nitrogen kurang
elektonegatif dibandingkan dengan oksigen, ikatan hidrogen pada N-H kurang kuat
dibanding dengan ikatan O-H. Oleh karena itu, amina primer memiliki titik didih
ditengah-tengah antara senyawa alkana dan alkohol.
BAB II
PROSES AMINASI DAN APLIKASI INDUSTRI
2.1 Proses Aminasi
Proses pembentukan amina dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu:
1. Aminasi secara reduksi : yaitu proses pembuatan amina berdasarkan reaksi
reduksi.
2. Amonolisis : yaitu proses pembuatan amina dari reaksi dengan amonia.
2.1.1
jumlah substitusi pada amida nitrogen. Dengan nitril, hanya amina primer
dari tipe RCH2NH2 yang dapat diperoleh, sebab atom karbon yang terikat
ke atom nitrogen hanya mempunyai satu substituent saja (R) dalam nitril.
2.1.2
Amonolisis
RX + NH3 RNH2 + HX ; dimana X dapat berupa : halogen, NO2,
SO3H dan lain-lain. Ada dua macam reaksi amonolisa yaitu :
Amonolisa
Hidroamonolisa
RCN
RCH2NH2
RCH2NH2 + HX
RNH2 + H2SO3
RCH2NH2 + H2O
RCHO + NH3 + H2
RCH2NH2 + H2O
RCOOR NH3 + H2
RCONH2 + H2O
e. Alkohol
RCH2OH + NH3
2. Adisi
RCH2NH2 + H2O
2.1.3
2.1.4
Mekanisme Reaksi
2.2.2
tekanan
tinggi
terhadap
1-phenil-2-propanone
dengan
BAB III
KESIMPULAN
Aminasi adalah reaksi pembentukan amina (turunan amoniak) dimana 1 atom
H atau lebih diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Amina
merupakan turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada
nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat
mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
Senyawa amina memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan yaitu dapat
berguna sebagai pencegah korosif, bakterisida, fungisida, bahan pemflotasi (flotating
agent) dan pengemulsi (Billenstein,1984). Selain itu, amina juga dapat digunakan
sebagai pelembut pakaian, anti iritasi pada shampoo, pelumas, dan obat parasit
leishmania
Agen aminasi (aminating agents) yang biasa digunakan adalah NH3 gas atau
cair, NH3 dalam air (NH4OH) atau dalam pelarut organik, senyawa yang mengandung
amonia seperti (NH4)2SO4, ammonium karbonat, urea, dan lain-lain.
Proses pembuatan amina sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu reduksi
dari senyawa nitrogen lain dan amonolisis. Masing-masing proses akan menghasilkan
produk yang berbeda tergantung pada aminating agent yang digunakan.
Di industri, proses aminasi biasa digunakan untuk menghasilkan produk aninlin
dan amphetamine.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.nd.Aminasi
dalam
Proses
Industri.
http://hmtkupnyogya.files.
Penelitian
repository.usu.ac.id/bitstream/
Universitas
Sumatera
123456789/29033/4/Chapter%20II.pdf
Utara.
diunduh