Professional Documents
Culture Documents
: 5 November 2014
Ruang / kelas
: Kemuning/ 312
Tanggal pengkajian
: 26 November 2014
No. RM
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Kilen
Nama
: An. N
Umur
: 18 tahun
Jenis kelamin
: laki- laki
Agama
: Islam
Status perkawinan
: belum menikah
Suku/ bangsa
: Sasak/ Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
:-
Alamat
: Kayangan, KLU
Diagnosa medis
2. Identitas Penanggung
Nama
: Tn, M
Umur
: 27 tahun
Jenis kelamin
: laki - laki
Agama
: Islam
Suku/ bangsa
: Sasak/ Indonesia
Pendidikan
: SMA
1
Pekerjaan
:-
: Kakak
Alamat
: Kayangan, KLU
B. Riwayat Keshatan
1. Keluhan utama
: Sedang
2. Tingkat kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
- Suhu
: 36,7 C
- Nadi
: 84 x/menit
- TD
: 110/70 mmHg
- Pernapasan
: 20 x/ menit
4. Kepala
2
- Bentuk kepala
: Bulat
- Keadaan rambut
: Bersih
- Pupil
: Simetris ki/ka
- Konjungtiva
: normal
- Kornea
: Tidak ada
- Oedema
: Tidak ada
- Penglihatan
: Baik
- Reaksi alergi
: tidak ada
- Membrane mukosa
: Merah muda
- Tekstur
: Kasar
- Peradangan
: Tidak ada
- Lesi
: Tidak ada
- Pernafasan bibir
: Tidak ada
Lidah
- Warna
: Merah muda
- Tekstur
: Lembut
- Peradangan
: Lidak ada
- Lesi
: Tidak ada
3
Gusi
- Warna
: Merah muda
- Tektur
: Lembut
- Peradangan
: Tidak ada
8. Leher
- Pembesaran kelenjar
: Tidak ada
- Keluhan lain
: Tidak ada
9. Dada
- Inspeksi
: Dada simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada, tidak ada jejas
- Palpasi
- Perkusi
: Sonor
- Auskultasi
10. Abdomen
- Inspeksi
- Auskultasi
: normal
- Palpasi
- Perkusi
: timpani
11. Kulit
- Sianosis perifer
: Tidak ada
- Sianosis sentral
: Tidak ada
- Akral
: Hangat
- Tanda radang
: Tidak ada
12. Genitorurinary
Tidak terpasang kateter
13. Ekstremitas
Terpasang infus RL 20 tpm, tidak ada edema, ada luka dan fraktur pada kaki kanan
dan terpasang elastis perban, pergerakan normal kecuali pada kaki kanan
D. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium ( pemeriksaan tanggal 18 november 2014)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai rujukan
12,2 g/dL
13 18
RBC
4,5 5,5
HCT
36,5 %
40,0 50,0
PLT
150 - 400
Hemoglobin
E. Terapi
1. Cefotaxime 1 gr/ 8 jam
a. Indikasi:
Cefotaxime digunakan untuk penyakit infeksi berat, terutama infeksi gram
negatif, seperti :
1) Infeksi saluran pernafasan bawah, termasuk pneumonia, yang disebabkan
oleh: S.pneumoniae, S.aureus (penghasil penisilinase dan bukan penghasil
penisilinase), E.coli, Klebsiella, H. influenzae (termasuk yang tahan
ampicillin), P.mirabilis, S.marcescens dan Enterobacter.
2) Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh : Enterococcus, S.epidermidis,
Citrobacter,
Klebsiella,
Proteus,
S.marcescens.
Juga
gonore
ringan
Bacteroides,
Clostridium,
Anaerobic
cocci
(termasuk
b) Kontra Indikasi
- Pasien yang sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada
kemungkinan sensitivitas silang.
cerna
diare,
dispepsia,
nyeri
gastrointestinal,
nausea.
F. Analisa Data
No
1.
Symptom
DS:
Etiologi
Problem
Fraktur
Nyeri
fragmen tulang
yang patah
OREF
Trauma jaringan
Suhu
: 36,7 C
Nadi
: 84 x/menit
TD
: 110/70
Pernapasan : 20 x/ menit
G. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan, pergeseran fragmen tulang, traksi/
immobilisasi,
H. Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl Diagnosa
Keperawatan
kriteria hasil
Rabu,
Nyeri
Tujuan:
26/11/
berhubungan
dalam
dengan
2014
dengan
waktu 1 x
PQRST
trauma
24 jam nyeri
jaringan,
berkurang
pergeseran
atau hilang
fragmen
atau
tulang,
traksi/
1. Kaji
Rasional
respon
nyeri 1. Pendekatan
pendekatan
komperhensif untuk
menentukan rencana
intervensi.
2. Lakukan
manajmen 2. Istirahatkan
nyeri keperawatan:
secara
fisiologis
akan
Istirahatkan
menetukan
teradaptasi
pasien
pada
kebutuhan
kriteria
saat
nyeri
yang
diperlukan
untuk
memenuhi
immobilisasi, hasil:
muncul.
kebuthuan
- secara
metabolism basal.
subjektif
melaporkan
oksigen
Dorong
ambulasi dini .
nyeri
Ambulasi
pascabedah sangant
berkurang
penting
dilakukan.
atau dapat
Dengan
ambulasi
diadaptasi
dini,
maka
akan
peningkatan
- pasien
tampak
normalisasi
fungsi
rileks,
organ(merangsang
mampu
peristaltik
istrahat/tidu
flatus)
r dengan
menurunkan
baik
ketidanyamanan
dan
sehingga
abdomen.Ambulasi
dilakukan
secara
bertahap,
mulai
pasien
diantu
setengan duduk 3
jam
pasien
dirawat
sudah
diruangan
bedah.
Apabila
duduk
dan mulai
dari
tempat
berikutnya.
akan
mengailkan
keberhasilan bedah
terutama
pada
program
ODS(one
day surgery).
(pengalihan
saat nyeri
perhatian)
dapat
menurunkan
stimulus internal
Manajmen
Lingkungan tenang
lingkungan
akan
menurunkan
tenang, batasi
stimulus
nyeri
pengunjung
eksternal
dan
dan
pembatasan
istirahatkan
pengunjung
pasien
membantu
akan
meningkatkan
kondisi
10
oksigen
yang
berada di ruangan.
Istirahat
akan
menurunkan
kebutuhan oksigen
jaringan perifer.
3. Tingkatkan
3. Pengetahuan
akan
pengetahuan tentang:
dirasakan membantu
sebab-sebab
nyeri,
mengurangi nyerinya
dan menghubungkan
berapa
mengembangkan
lama
nyeri
akan berlangsung.
keoatuhan
terhadap
pasien
rencana
terpeutik.
4. Kolaborasi
lintasan
nyeri
analgetik
I. Implementasi Keperawatan
Hari,
Dx
jam
Implementasi
Respon hasil
TTD /
Tgl
kamis 1
27/11
Nama
16.00 1. Kaji
respon
nyeri
pendekatan PQRST
2014
- Q: Nyeri terasa
tertusuk
panas
11
dan
- R:Nyeri berpusat
pada bagian luka
- S: Skala nyeri 8
(skala 0 10)
- T:
Nyeri
di
rasakan menetap
Nyeri
16.10 2. Lakukan
manajemen
nyeri
sedikit
terkontrol
keperawatan:
Klien
sedikit
teralihkan
dari
di
yang di rasakan.
rasa
Pasien
nyeri
tampak
lebih rileks
16.20
Manajemen
lingkungan
tenang,
batasi
pengunjung
istirahatkan pasien
lebih
memahami
tantang nyeri
16.25 3. Tingkatkan
pengetahuan
pemberian
12
berkurang
J. Evaluasi Keperawatan
Hari, Tgl
Dx
Evaluasi
TTD
Nama
Jumat
28/11/
2014
: 36,5 C
Nadi
:88 x/menit
TD
: 110/80 mmHg
Pernapasan: 18 x/ menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
13