You are on page 1of 4

Inilah 5 Gangguan Spektrum Autis (ASD/Autism Spectrum Disease)

Bila seseorang anak mengalami keterlambatan bicara, gangguan kontak mata, gangguan hiperaktifitas,
gangguan sosialisasi seringkali langsung divonis autis. Padahal banyak gangguan lain yang mirip dan menyertai.

Referensi baku yang dipakai untuk menjelaskan jenis autisme adalah standar Amerika DSM revisi keempat
(Diagnostic and Statistical Manual) yang memuat kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan diagnosa
autisme.

Diagnosa ini hanya dapat dilakukan oleh tim dokter atau praktisi ahli bersadarkan pengamatan seksama
terhadap perilaku anak autisme dan disertai konsultasi dengan orang tua anak.

Pada kenyataanya, sangat sulit untuk membagi kategory atau jenis autis mengingat tjarang ditemukan antara
satu dan lain penyandang autisme yang mempunyai gejala yang sama. Setiap penyandang autis mempunyai
ke-khas-annya sendiri sendiri. Dengan kata lain ada 1001 jenis atau mungkin satu juta satu jenis autis di dunia
ini yang tidak dapat diperinci satu persatu.

Istilah yang lazim dipakai saat ini oleh para ahli adalah kelainan spektrum autis atau ASD (Autism Spectrum
Disorder).

Anak yang telah didiagnosa dan masuk dalam kategori PDD mempunyai persamaan dalam hal kekurang
mampuan bersosialisasi dan berkomunikasi akan tetapi tingkat kelainan-nya (spektrum-nya) berbeda satu
dengan lainnya.

Terdapat begitu banyaknya jenis atau ciri penyandang autism, sehingga lebih berupa rangkaian dari kelabu
muda sekali hingga kelabu tua sekali (sangat bervariasi).

Penggunaan istilah autism berat/parah dan autism ringan dapat menyesatkan karena jika dikatakan berat atau
parah orang tua dapat merasa frustasi dan berhenti berusaha karena merasa tidak ada gunanya lagi.
Sebaliknya jika dikatakan ringan atau tidak parah maka orang tua merasa senang dan juga dapat berhenti
berusaha karena merasa anaknya akan sembuh sendiri.

Pada kenyataannya, baik ringan ataupun berat, tanpa penanganan terpadu dan intensif, penyandang autisme
sulit mandiri. Meskipun sejauh nini belum ada pembagian tegas untuk menunjukkan derajat autism, apakah
ringan, sedang atau berat.

Autism Spectrum Disease (Gangguan Spektrum Autis)


Autis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis
gangguan dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai
untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
Autis

Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan
kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.

Ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi.

Sampai dengan umur 3 tahun mempunyai daya imajinasi yang tinggi dalam bermain dan mempunyai perilaku,
minat dan aktifitas yang unik (aneh).

Dikategorikan sebagai ketidak mampuan dalam bersosialisasi dan mempunyai minat dan aktifitas yang
terbatas tanpa adanya keterlambatan dalam kemampuan berbicara. Kecerdasannya berada pada tingkat
normal atau diatas normal.

Terdapat 6 GEJALA UTAMA AUTIS 1. Kegagalan untuk mengembangkan khidupan sosial normal2. Gangguan
bicara, Bahasa dan komunikasi3. Abnormal Relationships to Objects and Events4. Respon tidak normal
terhadap stimulasi sensoris5. Perbedaan perkembangan dan keterlambatan perkembangan6. Dimulai selama
usia bayi atau anak

Sindrom Asperger

Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak
menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas
rata-rata.

Aspergers Syndrome gejala khas yang timbul adalah gangguan intteraksi sosial ditambah gejala keterbatasan
dan pengulangan perilaku, ketertarikan dan aktifitasis

Mempunyai gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, sedikitnya dua gejala dari itandai dengan gangguan
penggunaan beberapa komunikasi non verbal (mata, pandangan, ekspresi wajah, sikap bada, gerak isyarat).
Tidak bisa bermain dengan anak sebaya

Gangguan dalam menikmati minat atau keberhasilankurangnya hubungan sosial dan emosional

Sindrom Asperger adalah salah satu gejala autisme di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam
berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima. Sindrom ini ditemukan oleh Hans
Asperger pada tahun 1944.

Sindrom Asperger dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan linguistik dan kognitif
para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan IQ yang relatif tinggi atau rata-rata
(ini berarti sebagian besar penderita sindrom Asperger bisa hidup secara mandiri, tidak seperti autisme
lainnya).

Sindrom Asperger juga bukanlah sebuah penyakit mental.

Ketika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan bahasa tubuh seperti senyuman dan komunikasi
nonverbal lainnya, dan juga kata-kata yang dikeluarkan oleh mereka cenderung memiliki lebih dari satu buah
makna. Seorang penderita sindrom Asperger memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi
non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka hanya memahami apa arti kata
tersebut, seperti yang ia pahami di dalam kamus.

Para penderita sindrom Asperger tidak mengetahui bagaimana memahami ironi, sarkasme, dan penggunaan
bahasa slang, apalagi memahami mimik muka/eskpersi orang lain. Mereka juga tidak tahu bagaimana caranya
untuk bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu.

Para dokter melihat sindrom Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut sebagai autisme
yang memiliki banyak fungsi/high-functioning autism. Hal ini berarti setiap penderita sindrom Asperger
terlihat seperti halnya bukan seorang autis, tetapi ketika dilihat, otak mereka bekerja secara berbeda dari
orang lain. Para dokter juga sering mengambil kesimpulan yang salah mengenai sindrom Asperger setelah
mendiagnosis penderitanya, dan memvonisnya sebagai pengidap skizofrenia, ADHD, sindrom Tourette atau
kelainan mental lainnya.

Bagian otak yang memiliki kaitan untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain juga sebenarnya
mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan tubuh. Karena itu, seorang penderita sindrom
Asperger mungkin mengalami masalah yang melibatkan pergerakan tubuh, seperti halnya olah raga, atau
bahkan jalan kaki, yang kadang-kadang sering terpeleset. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/nervous.

Para penderita sindrom Asperger cenderung lebih baik dibandingkan orang-orang lain dalam beberapa hal
seperti matematika dan hitung-hitungan, tulisan serta pemrograman komputer. Banyak Penderita sindrom
Asperger memiliki cara penulisan yang lebih baik dibandingkan dengan cara mereka berbicara dengan orang
lain. Mereka juga memiliki sebuah minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka menekuninya
sangat detail, serta mereka justru menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering melewatkannya

Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS)

Merujuk pada istilah atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan
keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome).

Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD NOS) umumnya digunakan atau
dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa karakteristik autisme pada seseorang (Howlin,
1998: 79). National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat
menyatakan bahwa Autisme dan PDD NOS adalah gangguan perkembangan yang cenderung memiliki
karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang
bersifat neurologis yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan
kemampuan berhubungan dengan orang lain. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya
respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala
autisme.

Retts Syndrome

Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki.

Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang
dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan
yang berulang-ulang pada rentang usia 1 4 tahun. Gejala dapat dimulai usia 6 bulan hingga usia 18 bulan

Sindrom Rett adalah penyakit degeneratif, ketidakmampuan yang semakin hari semakin parah (progresif).

Hanya menimpa anak perempuan. Pertumbuhan normal lalu diikuti dengan kehilangan keahlian yang
sebelumnya telah dikuasai dengan baik- khususnya kehilangan kemampuan menggunakan tangan yang

kemudian berganti menjadi pergerakan tangan yang berulang ulang (seperti mencuci tangan) mulai pada
umur 1 hingga 4 tahun.

Pertumbuhan kepala lambat

Kehilangan kemampuan menggunakan gerakan tangan

Berkembang seperti gejala khas autism

Childhood Disintegrative Disorder (CDD)

Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia perkembangan kemudian tiba-tiba
kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya.

Pertumbuhan yang normal pada usia 1 sampai 2 tahun kemudian kehilangan kemampuan yang sebelumnya
telah dikuasai dengan baik.

Anak berkembang normal dalam usia 2 tahun pertama(seperti : kemampuan kominukasi, sosial, bermain dan
perilaku), namun secara bermakna kemampuan itu terganggu sebelum usia 10 tahun, yang tergangggu
diantaranya adalah kemampuan :BahasaKemampuan sosialKemampuan buang air besar dan buang air kecil di
toiletBermainKemampuan motorik

Gejala tambahan, menunjukkan fungus abnormal sedikitnya dua hal dari :Interaksi sosial

Komunikasi Pola perilaku terbatas : perhatian dan aktifitas

You might also like