Professional Documents
Culture Documents
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian Pelaksanan Konstruksi
Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orang perorangan atau badan usaha yang
dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu
menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk
bangunan atau bentuk fisik lain (Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa
Konstruksi).
Pelaksana konstruksi juga dapat diartikan sebagai penyedia layanan jasa pelaksanaan
dalam pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan rangkaian kegiatan atau bagian
kegiatan
persiapan
sampai
penyerahan
hasil
akhir
pekerjaan
konstruksi
(http://www.anneahira.com/jasa-konstruksi.htm).
Pelaksana konstruksi bangunan air adalah penyedia layanan jasa pelaksanaan
di
Keunikan dari proyek konstruksi adalah: tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang
sama persis (tidak ada proyek yang identic, yang ada adalah proyek yang sejenis), proyek
bersifat sementara dan selalu terlibat grup pekerja yang berbeda-beda).
2) Dibutuhkan sumber daya
Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya, yaitu pekerja dan sesuatu (uang,
mesin, metode, material). Pengorganisasian semua sumber daya dilakukan oleh manajer
proyek. Dalam kenyataannya mengorganisasi pekerja lebih sulit dibandingkan dengan
sumber daya lainnya.
3) Organisasi
Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah
individu dengan keahlian yang bervariasi, perbedaan ketertarikan, kepribadian yang
bervariasi, dan ketdakpastian. Langkah awal yang ahrus dilakukan oleh manajer proyek
adalah menyatukan visi menjadi satu tujuan yang ditetapkan oleh organisasi.
2.1.3.2 Biaya, Waktu, Mutu
Hubungan antara biaya, waktu, dan mutu atau disebut triple constraints saling
berkaitan serta saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya (Soeharto, 1995).
1) Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi kemampuan atau
dana yang dimiliki.
2) Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah
ditentukan.
3) Mutu produk harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan, sehingga
mampu memenuhi target yang dimaksud.
2.1.3.3 Jenis Proyek Konstruksi
Menurut Barrie dan Paulson, 1984 proyek konstruksi dibagi menjadi empat bagian
yaitu:
1) Konstruksi pemukiman meliputi pemukiman atau perumahan termasuk gedung, rumah,
condominium, villa, tempat tinggal multi unit, apartemen, tipe taman, bertingkat rendah,
dan bertingkat tinggi.
Gambar desain konsultan perencana yang dipakai sebagai acuan didalam proses
pelelangan untuk pengajuan penawaran harga. Gambar lelang umumnya sesuai dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan. Adapun gambar yang lazim adalah gambar struktur, gambar
arsitektur, gambar mekanikal/ elektrikal/ plumbing, landscape, dan lainnya tergantung jenis
paket pekerjaan yang dilelangkan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2) Spesifikasi Teknis
Dokumen produk konsultan perencana yang memuat ketentuan-ketentuan mengenai
jenis material, metode pengerjaan, syarat-syarat yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan dan peraturan-peraturan bahan yang digunakan.
3) Spesifikasi Umum
Dokumen produk konsultan perencana yang memuat batasa, pengertian, peristilahan
yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab, sangsi, perselisihan, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak bagi para pihak (pihak
penerima tugas dan pemberi tugas).
4) Bill of Quantity
Uraian singkat pekerjaan yang dilaksanakan yang biasanya berupa tabel yang berisi
item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume/ kuantitas, harga satuan, total harga termasuk
perhitungan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak lain yang berlaku.
RAP Bendungan
Tabel 2.1 Rekapitulasi Harga Satuan Pekerjaan
20
2
3
4
5
6
Uraian Pekerjaan
Satuan
Kuantitas
Harga
Harga Pekerjaan
Satuan (Rp)
(Rp)
2
PEK. PERSIAPAN
1. Direksi keet
2. Kist dam sementara
m2
Is
50
1
750,000.00
9,800,000.00
37,500,000.00
6,345,000.00
3. Mobilisasi
Is
2,000,000.00
2,000,000.00
13,200.00
25,340.00
m3
264
92,712.50
45,845,000.00
334,488,000.00
334,488,000.00
24,476,100.00
1. Beton K175
m3
6,611.35
128,051.00
846,589,978.85
2. BETON K225
m2
1,540.00
132,880.00
204,635,200.00
3. Beton K300
m3
602.40
136,382.50
82,156,818.00
4. Bongkaran
m3
1,104.63
140,125.00
154,786,559.00
5. Bekisting
m2
804.00
126,212.50
101,474,850.00
6. Pembesian
Jumlah
BRONJONG
Jumlah
PEK. LAIN-LAIN
1. Papan Nama Dam
kg
23,905.60
92,240.00
m3
840.00
67,300.00
2,205,052,544.00
3,594,695,949.85
41,412,000.00
41,412,000.00
Jumlah
PEKERJAAN GALIAN
Jumlah
PEK. TIMBUNAN
PEKERJAAN BETON
2.
Pekerjaan Pintu
Jejeruk
3. PembErsihan akhir
m3
1,000,000.00
1,000,000.00
7,980,000.00
7,980,000.00
531,192.75
531,192.75
Jumlah
JUMLAH BIAYA
9,511,192.75
59.007.030.681,00
DIBULATKAN
59.007.030.000,00
21
RAP Drainase
Tabel 2.3 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
NO
1
1
URAIAN PEKERJAAN
ANAL1SA
SA
T
2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Ls
Ls
790.00
Direksi Kerja
Mobilisasi dan Demobilisasi
Papan Nama Proyek
Ls
Ls
Ls
Ls
Ls
Ls
1.00
1.00
1.00
HARGA
SATUAN
(Rp)
JUMLAH HARGA
6.
(Rp)
Sub Jumlah -1
39.83
13.28
42,875
14,270
1,707,711
189,506
SNI-6.15-2835-2008 M3
15.93
161,775
2,577,076
BetonK.100
BetonK.125
SNI-6.1-7394-2008
SNI-6.2-7394-2008
M3
M3
45.14
0.44
234,356,525
230,462,775
10,578,853,539
101,403,621
Plasteran 1 : 3
SNI-6.3-2837-2008
M2 243.30
41,845
10,180,889
Besi Beton
Bekisting
Pipa Pembuang Air tanah dia. 2"
SNI-6.17-7394-2008 Kg
SNI-6.20-7394-2008 M2
Taksir
Ls
265,205
212,600
30,373,929
11,278,430
Sub JumlahII
10,736,564,699
68,925
14,270
161,775
234,356,525
230,462,775
41,845
265,205
212,600
14,365,349
991,337
11,900,169
43,098,164,948
424,051,506
40,785,066
129,974,318
40,400,378
PEKERJAAN SALURAN, b =
0.40 M
Galian Tanah
Meratakan dari hasil galian
SNI-6.1-2835-2008
SNI-6.9-2835-2008
M3
M3
PEKERJAAN SALURAN, b =
0.60 M
Galian Tanah Lumpur
Meratakan dari hasil galian
Timbunan tanah didatangkan
BetonK.100
Beton. K.125
Plasteran 1 : 3
Besi Beton
Bekisting
Pipa Pembuang Air tanah dia. 2"
SNI-6.6-2835-2008
SNI-6.9-2835-2008
SNI-6.15-2835-2008
SNI-6.1-7394-2008
SNI-6.2-7394-2008
SNI-6.3-2837-2008
SNI-6.17-7394-2008
SNI-6.20-7394-2008
Taksir
114.53
53.05
1.00
M3 208.42
M3 69.47
M3 73.56
M3 183.90
M3
1.84
M2 974.67
Kq 490.09
M2 190.03
Ls
1.00
43,760,633,071
22
1
4
2
PEKERJAAN BOX CULVERT
UK. 0.6x0.
Galian Tanah
Meratakan dari hasil galian
Timbunan tanah didatangkan
Beton. K.125
Besi Beton
Bekisting
I
II
II
I
V
V
VI
II
SNI-6.1-2835-2008
SNI-6.9-2835-2008
SNI-6.15-2835-2008
SNI-6.2-7394-2008
SNI-6.17-7394-2008
SNI-6.20-7394-2008
Sub Jumlah - IV
M3
6.60
M3
2.20
M2 10.00
Kg
8.40
M2 494.76
Ls
18.00
42,875
14,270
161,775
230,462,775
265,205
212,600
282,975
31,394
1,617,750
1,935,887,310
131,212,826
3,826,800
2,072,859,055
15.30
5.10
9.00
42,375
14,270
161,775
655,986
72,777
1,455,975
SNI-6.1-2835-2008 M3
SNI-6.9-2835-2008 M3
SNI-6.15-2835-2008 M2
Beton K.125
SNI-6.2-7394-2008
Kg
9.36
230,462,775
2,157,131.574
Besi Beton
Bekisting
SNI-6.17-7394-2008 M2
SNI-6.20-7394-2008 Ls
589.2
21.605
265,205
212,600
Su&Jumlah-V
156, 272,046
4,592,160
2,310,180,520
PEKERJAAN BOX
G.ahan Tanah
Timbunan tanah didatangkan
Beton K.125
SNI-6.1-2835-2008 M3
SNI-6.15-2835-2008 M3
SNI-6.2-7394-2008 M3
0.72
2. 00
0.44
42,375
161,775
230,462,775
30,370
323,550
101,403.62 1
Plasteran 1 : 3
Besi Beton
Bekisting
Pintu Air ( Papan Kayu )
SNI-6.3-2837-2008 M2
SNI-6.17-7394-2008 Kg
SNI-6.20-7394-2008 M2
Taksir
Ls
3.78
55.45
5.04
1.00
41,345
265,205
212,600
153,174
14,705,617
1,071,504
-
1 .DO
Sub Jumlah - VI
117,693,336
3
>x10.00M'
PEKERJAAN LAlN-LAlN
Administrasi dan Dokumentasi
Takslr
Uni
t
SNI-6.1-2835-2008
M3
PEKAPITULASI :
PEKERJAAN PERSlAPAN
PEKERJAAN SALURAN, b =0.40M
PEKERJAAN SALURAN, b = 0.60 M
PEKERJAAN BOX CULVERT UK. 0.6 X 0.6 X 10.00 M
PEKERJAAN BOX CULVERT UK. 0.8 X 0.8 X 9.00 M
PEKERJAAN BOX
PEKERJAAN LAIN-LAIN
0.72
Sub Jumlah VII
10,736,564,699
43,760.633,071
909
2,072,359,055
2,320,180, 520
117,693,336
-
TOTAL JUMLAH
4.455.471.068,00
DIBULATKAN
4.455.500.000,00
23
No
Uraian pekerjaan
Sat
Vol
Harga Sat
Jumlah harga
II
1
6
7
8
9
10
III
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1
2
1,00
1,00
1,00
1,00
Rp 9.104.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 3.000.000,00
Jumlah I
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
9.104.000,00
3.500.000,00
1.500.000,00
3.000.000,00
17.104.000,00
m3
175,35
Rp
57.145,00
Rp
10.020.375,75
m1
m3
m3
m3
1.670,00
8,35
33,40
13,36
Rp
37.965,00
Rp
534.530,00
Rp 2.956.797,18
Rp 2.753.005,17
Rp
Rp
Rp
Rp
63.401.550,00
4.463.325,50
98.757.025,93
36.780.149,07
m3
m3
m2
unit
ls
86,84
115,23
384,10
167,00
1,00
Rp 2.226.685,00
Rp
757.556,00
Rp
47.575,00
Rp
14.325,00
Rp 11.304.000,00
Jumlah II
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
193.365.325,44
87.293.177,88
18.273.557,50
2.392.275,00
11.304.000,00
526.050.762,07
1,00
1,00
Rp 1.300.000,00
Rp 1.000.000,00
Jumlah III
Rp
Rp
Rp
1.300.000,00
1.000.000,00
2.300.000,00
PEKERJAAN TALUD
Galian tanah pondasi di daerah pasang
surut
Cerucuk kayu laut dia 4" L = 4 m
Lantai kerja 1 : 3 : 5
Balok grid, beton bertulang 25 x 40 cm
Balok penutup atas, beton bertulang 15 x
55 cm
Balok pondasi beton cor
Pasangan batu kali 1 : 3
Plesteran/siar batu kali 1 : 3
Saluran pipa air PVC dia 2"
Dewatering
2
3
4
5
ls
ls
ls
ls
Pembersihan akhir
Photo dokumentasi dan administrasi
ls
ls
JUMLAH
PPN 10 %
TOTAL
DIBULATKAN
Rp 545.454.762,07
Rp
54.545.476,21
Rp 600.000.238,28
Rp 600.000.000,00
24
25
26
7) Jaminan teknis/ hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan/ atau ketentuan mengenai
kelayakan.
8) Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi
kewajibannya.
9) Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak.
10) Ketentuan mengenai keadaan memaksa.
11) Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi kegagalan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
12) Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja.
13) Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan lingkungan.
14) Ketentuan mengenai penyelesaian pekerjaan.
3) Gambar Kontrak
Gambar lelang dan addendum gambar lelang yang disahkan sebagai dasar perikatan
kontrak antara pemberi tugas dengan kontraktor dan juga sebagai acuan bagi para pihak
dalam melaksanakan pekerjaan.
2.1.4.3 Dokumen Lapangan
Adalah seluruh dokumen yang dibuat selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang
meliputi:
1) Shop Drawing/ Gambar Detail Pelaksanaan
Adalah gambar detail pelaksnaan yang harus dibuat oleh kontraktor sebelum
melaksanakan setiap bagian konstruksi tertentu dari gambar kontrak/ construction drawing
dan bersifat tidak menimbulkan dampak perubahan biaya.
2) Approval/ Persetujuan Material
Adalah surat persetujuan yg ditanda tangani oleh konsultan pengawas dan diketahui
oleh konsultan perencana serta pemilik proyek atas material yang diusulkan oleh kontraktor
sebelum dilaksankaan pemesanan/ pengadaannya sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan.
3) Metode Pelaksanaan
Adalah uraian rencana kerja yang dibuat oleh kontraktor pelaksana.
27
28
6) Program K-3
Adalah peraturan yang bertujuan untuk menjamin terjadinya kesehatan dan
keselamatan kerja bagi pekerja selama berlangsungnya proyek.
7) As Built Drawing
Adalah gambar yang dibuat sesuai dengan pekerjaan yg telah dilaksanakan
dilapangan.
8) Construction Drawing
Adalah gambar produk konsultan perencana pada fase setelah pelelangan yg berstatus
sebagai gambar penjelasan atau gambar perubahan terhadap gambar lelang/ gambar kontrak.
(http://masisnanto.blogdetik.com/2009/02/02/dokumen-pelaksanaan-proyek/).
2.1.5 Peralatan
2.1.5.1 Peralatan Konstruksi
1) Excavator
29
waktu. Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada sumbu vertikal
di antara sistem roda-rodanya.
(https://www.scribd.com/doc/118114473/ALAT-GALI).
2) Dump Truck
30
Bor jackleg adalah mesin bor pneumatic yang dilengkapi kaki hidraulik yang dapat
diatur menyesuaikan dengan arah pemboran. Mesin ini digunakan untuk mengebor batuan
keras (http://artikelbiboer.blogspot.com/2010/01/bor-jackleg-jackleg-drill.html).
4) Bulldozer
31
Tower crane berfungsi sebagai alat lalu lintas material dari bawah menuju ke atas
atau
sebaliknya
(http://domba-bunting.blogspot.com/2012/03/apa-fungsi-dari-alat-berat-
tower-crane.html).
6) Theodolit
32
Komputer adalah alat yang sangat dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan di kantor,
baik digunakan untuk membuat dokumen-dokumen kerja maupun pengolahan data.
Komputer yang digunakan adalah merk HP PC Pro 202 MT-Black, dengan spesifikasi
sebagai berikut: Intel DualCore G2030, 3.0 GHz, RAM 2GB DDR3, 500GB HDD,
DVDRW-DL, LED 18.5 WideScreen, DOS (http://www.lazada.co.id/hp-pc-pro-202-mtblack-273991.html).
2) Laptop
33
34
35
hasil
pemetaan
tersebut
dengan
peta
topografi
dari
pemilik
36
4) Kalau ternyata hasil pemetaan tidak sama dengan peta yang diberikan oleh pemilik
pekerjaan/konsultan maka dibuatkan usulan kepada pemilik pekerjaan/konsultan untuk
diadakan review design.
5) Dari peta topografi tersebut mulai direncanakan gambar/denah lokasi bangunanbangunan fasilitas seperti perkantoran, gudang, laboratorium, bengkel, motor pool,
crushing dan batching plant, jalan-jalan hantar, borrow area di sekitar bendungan,
tempat-tempat pembuangan hasil galian (disposal area/spoil bank), tempat-tempat
penimbunan sementara (stock pile), lokasi power supply, lokasi water supply, serta
bangunan sementara untuk para karyawan dan pegawai (mess, dapur umum dan bedengbedeng kerja).
6) Merencanakan struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tahap-tahap
pelaksanaan proyek.
7) Merencanakan/menyiapkan construction schedule (jadwal waktu pelaksanaan )
8) Merencanakan mobilisasi peralatan konstruksi dan tenaga kerja.
9) Memproses perijinan untuk pengadaan, penggunaan dan penyimpanan bahan peledak ke
pihak berwajib.
2.1.6.1.2 Pekerjaan Awal
1) Mobilisasi peralatan konstruksi dan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan,
termasuk tenaga-tenaga keamanan.
2) Mulai mengajukan gambar-gambar kerja (shop drawing) kepada pemilik pekerjaan dan
konsultan untuk bangunan-bangunan yang akan dikerjakan secara bertahap.
3) Melaksanakan pekerjaan clearing & grubbing yang meliputi :
1) Daerah rencana lokasi bangunan-bangunan fasilitas
2) Daerah rencana inlet dan outlet dari bangunan pengelak
3) Daerah sepanjang as bendungan untuk persiapan pekerjaan boring grouting pada
pondasi bendungan
4) Daerah borrow area/rencana pengambilan batu (quarry)
37
38
eksploitasi
quarry
(pekerjaan
quarrying)
dan
melaksanakan
eksploitasinya.
8) Setelah bahan peledak siap ditempat dan disimpan dalam gudang bahan peledak,
dilaksanakan test peledakan di quarry.
9) Melaksanakan penyelidikan dan tes material timbunan, terutama untuk timbunan inti
bendungan (lapisan kedap air) di daerah sekitar rencana waduk yang telah ditetapkan
dalam tender dokumen. Untuk mengetahui baik kuantitas maupun kualitas.
10) Melaksanakan penyelidikan di borrow area yang telah ditentukan untuk material beton
(daerah pengambilan pasir dan kerikil), untuk mengetahui baik kualitas maupun
kuantitasnya.
2.1.6.1.3 Pekerjaan Utama
1) Bangunan Pengelak (Diversion Tunnel)
1) Galian terbuka di bagian inlet dan outlet.
2) Menyiapkan jaringan power supply
3) Menyiapkan water supply untuk pengeboran/tandon air di atas terowongan.
4) Menyiapkan air compressor untuk pengeboran
5) Menyiapkan mesin bor/leg drill
6) Menyiapkan steel support/steel legging
7) Menyiapkan peralatan untuk spray mortar/gunite dan rock anchor
8) Menyiapkan peralatan untuk hasil peledakan seperti rock shovel, lorry, locomotif,
rail, wheel loader, dump truck
9) Menyiapkan peralatan penghisap hasil peledakan (blower). Memasang penahan
longsoran di bagian depan inlet dan outlet terowongan
10) Menentukan drilling patern, dalamnya lubang bor, jumlah lubang bor, jumlah
dynamite masing-masing lubang bor dan nomer-nomer detonator untuk masingmasing lubang bor
39
11) Melaksanakan pengalian terowongan dengan cara dan urut-urutan sebagai berikut:
pengeboran dan pembersihan lubang bor, pengisian dinamit dan detonator,
menyambung kabel-kabel detonator, meledakkan dengan mesin peledak (blasting
machine), mempercepat pengeluaran gas hasil peledakan dengan menyemprot
memakai angin dari air compressor dan blower, mengeluarkan hasil galian,
memasang steel support. Demikian seterusnya sampai selesai pekerjaan penggalian.
40
12) Kalau terowongan sudah agak dalam + >10 m dipasang penerangan, kabel listrik
diikatkan pada penyangga (steel support).
13) Kalau terdapat sumber-sumber air, dibuat saluran pengering/ pengumpul air
kemudian dipompa keluar memakai submersible pump atau pompa listrik yg kecil
2" lewat air hose/pipa diameter 2"
14) Setelah
selesai
penggalian
terowongan,
dilaksanakan
pembetonan
dinding
terowongan, biasanya dimulai dari bagian dalam ke arah inlet dan outlet (mundur).
Sekali pembetonan sepanjang 6.0 m - 9.0 m tergantung dari diameter terowongan.
Pembetonan bisa sekaligus untuk dinding terowongan dan invert (lantai), bisa juga
diselesaikan dinding terowongan 2-3 seksi, disusul dengan lantai/invert.
15) Peralatan pembetonan meliputi center form untuk form setting, concrete pump
lengkap dengan pipa-pipanya untuk penyaluran beton, serta agitator truck untuk
mengirimkan beton dari batching plant ke concrete pump
41
16) Setelah pembetonan selesai dilaksanakan pekerjaan grouting yaitu backfiil grouting
dan consolidation grouting, melalui lubang-lubang yang telah disiapkan selama
pekerjaan pembetonan, yaitu dengan jalan menanam pipa-pipa dalam dinding beton
baik di bagian atas maupun samping. Peralatan grouting dimasukkan dalam
terowongan.
2) Bendungan Pengelak Utama (Main Cofferdam)
42
bendungan) dan bisa juga merupakan bagian dari upstream tubuh bendungan utama.
3) Penimbunan main cofferdam dilaksanakan setelah penggalian pondasi baik di dasar
sungai maupun di kanan-kiri tebing sungai mencapai batuan yang keras. Tidak ada
treatment khusus seperti pondasi bendungan utama. Cara pemadatannyapun sama
dengan pemadatan bendungan utama. Pada umumnya pembangunan cofferdam baik
upstream maupun downstream harus diselesaikan dalam satu musim kering.
3) Bendungan Utama (Main Dam)
1) Pekerjaan Boring Grouting
1) Pelaksanaan grouting pada bendungan tipe urugan biasanya dilakukan di daerah
sepanjang as bendungan di bawah lapisan kedap air/inti bendungan/cIay core.
2) Ada 2 macam grouting yaitu curtain grouting yang berfungsi menahan rembesan
air/seepage yang berasal dari waduk dan blangket grouting yang berfungsi
memperbaiki bagian atas pondasi dari retakan-retakan di seluruh contact core
area.
3) Kedalaman curtain grouting tergantung dari kedalaman air waduk yg
menimbulkan "hydrostatic pressure. Secara empiris ditentukan ditentukan
dengan dengan rumus : d - 0.4S - 0.60 H, atau d= 0,5H+C tergantung dari kondisi
geologi
batuan
pondasi
dan
hasil
grouting
test
dan
water
pressure
test/permeability test. Jarak curtain grouting antara 0.75 - 1.25 m dan biasanya
terdiri dari 2-3 baris dengan jarak baris antara 1.0 - 1.50 meter. dimungkinkan
adanya tambahan lubang grouting hingga mencapai permeabilitas yang
direncanakan.
4) Blanket grouting dilaksanakan dengan kedalaman sekitar 5.0 - 6.0 meter dengan
jarak antara 2.50 -3.0 meter di seluruh contact core area.
5) Material grouting terdiri dari campuran semen dan air dengan perbandingan berat
mulai dari 1 : 5 sampai 1:1. Untuk daerah yang permeabilitasnya masih tinggi
kekentalan injeksi : 1 ; 0.8 - 1 : 0.6.
43
dibersihkan
dari
timbunan/endapan
lumpur
dan
pasir
sampai
44
6) Untuk mengatasi sumber air ini, cara yang bisa ditempuh adalah membuat sumppit (tempat berkumpulnya air) kemudian dipasang buis beton berdiameter 80 cm
100 cm dan dipasang pompa (biasanya submersible pump). Selama pekerjaan
pondasi air yang terkumpulkan di dalam buis beton tersebut dipompa dan dibuang
ke arah downstream.
7) Kalau pembersihan pondasi selesai dan siap dilaksanakan penimbunan, maka air
yang terkumpul tersebut tidak perlu dipompa dan tingginya buis beton terus
ditambah sejalan dengan tingginya timbunan. Kalau sewaktu-waktu air dalam buis
beton tesebut tidak bertambah, ini berarti airnya sudah seimbang, maka buis beton
tersebut ditimbun dengan pasir dan batu kemudian di grouting.
8) Treatment tersebut terutama dilaksanakan di bagian core area maupun di bagian
upstream. Untuk daerah downstream core contact area, cukup air dialirkan ke
bagian luar downstream slope bendungan.
45
mendapatkan
lapisan
yang
masif.
Patahan
atau
retakan
ini
46
47
48
49
8) Penimbunan/Pemasangan Riprap
1) Riprap adalah berfungsi sebagai slope protection pada upstream dan downstream
slope dari maindam dan main cofferdam. Tebalnya berkisar antara 2.0 meter 5.0
meter, terdiri dari boulder berukuran > 1.0 meter dikunci dengan boulder kecilkecil.
2) Pemasangan riprap bersamaan dengan timbunan rockfill, peralatan yang digunakan
adalah bulldozer untuk mendorong boulder yang besar-besar dan diatur oleh back
hoe termasuk mengisi rongga-rongga diantara boulder yang besar dengan boulder
yang lebih kecil. Tebal lapisan penimbunan mengikuti tebalnya lapisan rockfill.
3) Untuk mengatur riprap supaya kelihatan rapi dan merata diperlukan operator back
hoe yang sudah terampil dan berpengalaman. Di beberapa bendungan pemasangan
riprap ini ada yang menggunakan crane. Batu-batu besar yang akan dipasang di
tempat riprap diikat dengan wire, kemudian diangkat dengan crane (crawler
crane/truck crane) serta dibantu banyak tenaga untuk mengikat dan melepaskan
wire tersebut.
50
51
bendungan
biasanya
dipergunakan
untuk
jalan
inspeksi
maka
penyelesaiannya adalah seperti pada pembuatan jalan, yaitu ditimbun dengan base
corse dan sub-base corse dan dilapisi dengan asphalt (hot mix).
2) Sebagai pelindung di kanan-kiri dipasang hand-rail/parapet dilengkapi dengan
trotoar (walkway) dan tiang-tiang listrik dan jaringannya untuk penerangan.
52
53
fasilitas
bendungan
seperti
lansekap,
pos
jaga,
gardu
pandang
(https://www.scribd.com/doc/136583808/Metode-Pelaksanaan-Talud-Grogol)
2.1.6.2 Metode Pelaksanaan Dinding Penahan (Talud)
2.1.6.2.1 Pekerjaan Persiapan
1) Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Sebelum pekerjaan kami laksanakan, maka kami melakukan pengukuran di lapangan
sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, selama pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan
selesai semua dilaksanakan atau akhir pekerjaan finishing.Pedoman utama pelaksanaan
pekerjaan pengukuran di lapangan, adalah patok beton yang merupakan titik tetap utama
Bench Mark yang akan ditentukan oleh direksi pekerjaan.
Kami akan memasang minimal tambahan 2 (dua) buah patok beton, yang akan
dijadikan sebagai titik bantu utama, diletakkan diujung awal dan ujung akhir dari lokasi
rencana bangunan, dan tidak boleh terusik atau rusak atau berubah posisinya secara langsung
maupun tidak langsung selama pelaksanaan pekerjaan dan untuk lahan pekerjaan yang cukup
panjang perlu ditambah patok beton sebagai titik bantu utama dengan jarak + 500 m.
Patok beton yang merupakan titik bantu utama, posisi elevasi dan koordinatnya harus diikat
secara sempurna dengan patok beton titik utama. Patok beton sebagai titik bantu utama,
harus mempunyai ukuran lebar (10 x 10) cm panjang 100 cm serta harus tertanam sedalam
50 cm dengan posisi tegak dan cukup kokoh tidak meudah berubah bentuk dan posisinya.
Semua data, gambar sketsa pengukuran dan perhitungan hasil pengukuran sebelum
dimulainya pelaksanaan pekerjaan, harus disyahkan oleh direksi pekerjaan, dan selanjutnya
dipakai sebagai pedoman untuk penggambaran rencana gambar pelaksanaan Construction
Drawing.
Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran, sungai, embung harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai instruksi Pengguna
Jasa khususnya pada lokasi tikungan jarak tersebut harus lebih dekat/ pendek yang dimulai
54
dari
titik
awal
tikungan,
tengah-tengah
tikungan
dan
ujung
akhir
tikungan.
Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus disyahkan
oleh direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa pelaksanaan pekerjaan akan
dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil pelaksanaan pekerjaan.
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, kami akan melakukan pengukuran
akhir dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus
disyahkan oleh direksi pekerjaan dan dipergunakan sebagai dasar acuan guna
mempersiapkan gambar purna bangun (As built Drawing).
Pada hal-hal khusus yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, direksi
pekerjaan sewaktu-waktu berwenang dan berhak memberikan instruksi kepada penyedia
jasa, dan penyedia jasa harus bersedia untuk melaksanakan pengukuran tertentu yang
sifatnya sebagai check berkala atau stick proof, misalnya kedalaman fondasi, batas
pembebasan tanah dan lain sebagainya.
Pada saat penyerahan gambar purna bangun, penyedia jasa harus menyerahkan data
dan perhitungan hasil pengukuran yang sudah disyahkan oleh direksi pekerjaan.
Mutual Check (MC-0%) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh
penyedia jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui pengguna jasa. Perhitungan kuantitas
pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh penyedia jasa paling lambat 15 (lima belas) hari
sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila Mutual Check (MC0%) pekerjaan bersangkutan belum mendapat persetujuan pengguna jasa. Kegagalan
penyedia jasa dalam mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa atas MC-0% yang ia
sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan penyedia jasa untuk mengusulkan
perpanjangan waktu pelaksanaan.
2) Pekerjaan Tanah
1) Galian Tanah
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan galian
batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya perlakuannya, jalan akses
dan bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang
55
diperlukan serta pengangkutan material hasil galian kelokasi yang disepakati untuk tempat
pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling) sebelum dimanfaatkan lebih
lanjut.
Kami akan menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan digali, metoda kerja
pekerjaan galian termasuk peralatan yang digunakan, pengangkutan ke lokasi pembuangan
akhir atau penampungan sementara sebelum pemanfaatan untuk bahan timbun, paling lambat
30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.Kami juga akan melaksanakan
pekerjaan pengukuran dan pematokan bersama pengguna jasa sesudah pekerjaan penebasan
dan pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau waktu yang lain sesuai dengan
perintah Pengguna Jasa yang hasilnya berupa gambar hasil pengukuran yang menunjukkan
elevasi muka tanah, tampang memanjang dan melintang harus diserahkan kepada Pengguna
Jasa untuk mendapatkan persetujuan.
Gambar-gambar
dipergunakan
sebagai
hasil
pengukuran
pra-konstruksi
acuan
dan
perhitungan
dasar
diatas
kuantitas
untuk
selanjutnya
pekerjaan
galian.
Sebisa mungkin kami juga akan mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah
elevasi galian pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan yang
baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh kesalahan kami
maka kami akan segera diperbaiki dengan biayanya sendiri.Kami sesegera mungkin akan
memberitahu Pengguna jasa bila pekerjaan galian telah selesai dikerjakan untuk dilakukan
pemeriksaan guna persetujuan sebelum pekerjaan lanjutan/bangunan irigasi atau pengecoran
beton dilaksanakan. Penggunaan stockpiling dan pembuangan tanah hasil galian harus sesuai
dengan spesifikasi teknis ini.
2) Urugan Kembali
Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan setelah pemasangan pondasi batu belah.
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menutup kembali bekas galian serta berfungsi sebagai
pengikat pondasi agar tidak mudah bergeser.
3) Urugan Tanggul Saluran
56
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : urugan tanah dipadatkan disekeliling
saluran dari bangunan konstruksi yang tanahnya berasal dari pekerjaan galian atau borrowarea dan berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta
sudah mendapat persetujuan Pengguna Jasa sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan
dilaksanakan.
Kami akan menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan kepada pengguna jasa
termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
4) Urugan Tanah Padas
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : urugan tanah dipadatkan disekeliling
saluran dari bangunan konstruksi yang tanahnya berasal dari pekerjaan galian atau borrowarea dan berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta
sudah mendapat persetujuan pengguna jasa sebelum pekerjaan timbunan dan pemadatan
dilaksanakan.
Kami akan menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan kepada pengguna jasa
termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
3) Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1) Pasang Batu Belah 1Pc : 4Ps
Batu yang digunakan berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat, padat,
bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan-kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas.
Semua pasangan batu belah dilaksanakan dengan adukan1 pc : 4 pasir.
Pada saat pelaksanaan pasangan batu belah harus dilakukan pengukuran di lapangan
dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan ketinggian seperti tercantum pada gambar
kerja.
2) Pelaksanaan Pemasangan Batu belah 1:4
57
1) Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air dilokasi
kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung adukan,
penampung air, plastik pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan
sarana pengangkutan adukan.
2) Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam
kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja.
3) Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta
persetujuan Direksi bila telah selesai gambar kontrak.
4) Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta
basahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
5) Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3 - 5
cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 3 cm (tidak
bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
6) Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
7) Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan,
sayap bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung
pipa bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.
8) Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu
sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya (diatasnya) dipasang berselangseling arah vertikal.
9) Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan yang masih
baru tersebut tidak rusak karena air hujan.
3) Pekerjaan Plesteran 1 : 4
1) Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan
dengan air semen, dengan campuran 1Pc : 4Ps.
2) Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai
karena susut pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 7 hari berturut-turut.
58
4) Pekerjaan Siaran 1 : 2
Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka
harus dikorek sebelum ditutup dengan adukan permukaan harus dibersihkan.
Adukan spesi untuk siaran harus memakai adukan 1 PC (Portland Cement) : 2 PS
(Pasir) dengan kebutuhan Semen (PC) sebesar = 6,35 kg dan Pasir sebanyak = 0,012 m3
dan diaduk secara merata dengan air.
Pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
1) Siaran Tenggelam (masuk kedalam 1 cm).
2) Siaran rata (rata dengan muka batu dengan tebal 1 cm)
3) Siaran Timbul (timbul dengan tebal 1 cm dari muka batu)
2.1.6.2.2 Pekerjaan beton bertulang dan pembesian
1) Pekerjaan Beton bertulang
1) Pekerjaan pembesian.
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah lantai kerja siap maka besi
tulangan yang telah terfabrikasi siap dipasang dan dirangkai di lokasi. Pembesian foot plat
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian kolom dan sloff. Panjang
penjangkaran dipasang 30 x diameter tulangan utama. Besi yang dipakai standar SII/SNI.
2) Pekerjaan bekisting.
Bekisting dibuat dari multiplex 4 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi
skur-skur penahan agar tidak mudah roboh. Jika perlu maka dipasang tie rod untuk
menjaga kestabilan posisi bekisting saat pengecoran.
3) Pekerjaan kontrol kualitas.
Sebelum dilakukan pengecoran, perlu dilakukan kontrol kualitas yang terdiri atas dua
tahap yaitu :
1) Sebelum pengecoran.
Sebelum pengecoran dilakukan kontrol kualitas terhadap :
1) Posisi dan kondisi bekisting.
2) Posisi dan penempatan pembesian.
3) Jarak antar tulangan.
59
4) Panjang penjangkaran.
5) Ketebalan beton decking.
6) Ukuran baja tulangan yang digunakan.
7) Posisi penempatan water stop
8) Koral beton dan pasir beton yang digunakan harus bersih bebas dari lumpur dan
bebas dari kotoran bahan organic yang bisa merusak beton, koral beton yang
digunakan mempunyai gradasi 2/3 cm dan memenuhi syarat PBI 71 NI-2. Kadar
lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
9) Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, tidak berwarna, tidak mengandung
bahan kimia / asam alkali serta bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, tulangan
atau campuran, yang nantinya dapat mempengaruhi daya rekat semen.
10) Semua agregat halus atau kasar harus melalui tes laboratorium agar sesuai dengan
syarat syarat teknis. Portland Cement (PC) yang digunakan masih dalam kantong
utuh atau baru serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam SNI Beton 082847-2002
2) Pada saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari beton molen (untuk sloof)
/beton ready mix (untuk pondasi foot plat dan kolom selasar) diambil sampelnya. Sampel
diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi (Beton K-225).
Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan pengawas
lapangan untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
2) Pekerjaan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh yaitu dengan menggunakan beton
ready mix mutu K-225 atau molen untuk pondasi foot plat dan kolom dan beton sloof.
Pengecoran yang berhubungan dengan sambungan selalu didahului dengan penggunaan
bahan Bonding Agent.
3) Pekerjaan curing
Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air
dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.
60
61
62
timbunan harus dibasahi secara optimum diratakan. pemadatan timbunan dapat dilaksanakan
dengan padatdan diratakankan sampai kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi,
begitulah seterusnya sampai timbunan selesai.
Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cairnya disesuaikan dengan
spesifikasi timbunan sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah
pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat meminta diadakannya
tes-tes untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan
kesesuaiannya.
Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah bekas galian yang sesuai dengan
spesifikasi timbunan harus disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu
tempat.
Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan naik berlahan diiringingi denga
timbunan belakang pasangan. kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti
tanggul dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
2.1.6.3.3 Struktur
1) Beton K225
1) Rawatan dengan air yaitu dengan memercikkan air secara terus menerus atau digenangi
dengan air.
2) Menutupnya dengan suatu lapisan penyerap (karung, goni, kantung semen) yang selalu
dijaga supaya basah konstan.
3) Semua permukaan beton yang akan dipengaruhi air deras atau benturan gelombang
harus betul-betul dilindungi dari kemungkinan kerusakan selama periode pengerasan,
dan semua permukaan beton yang belum mencapai kekerasan yang diharapkan harus
ditutup sesuai dengan petunjuk direksi.
2) Sambungan Konstruksi
1) Lokasi sambungan kontruksi beton harus disetujui Direksi, dan berdasrkan ketentuanketentuan berikut:
2) Sambungan kontruksi adalah kontruksi yang kaku, sedemikianrupa hingga beton yang
dicor berikutnya tidak dapat digabungkan secara integral dengan struktur yang dicor
63
64
65
pekerjaan pasangan yang kami ajukan kepada pengawas lapangan dan setelah dimensi
galian oke oleh direksi dan izin pekerjaan pasangan ditanda tangani kami langsung
melaksanakan pekerjaan pasangan batu kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
7) Pekerjaan Batu kali Campuran 1 : 4 dilakukan di minggu kesepuluh sampai minggu
keempat belas.
5) Pemasangan Pipa PVC
1) Pemasangan PVC setiap 10m sesuai persetujuan direksi pengawas pada pasangan batu
kali guna mengalirkan air dari jalan raya dan air bungan dari rumah tangah ke saluran
2.2 Kajian Empiris
2.2.1 PT Brantas Abipraya
PT Brantas Abipraya merupakan persero yang didirikan pada tanggal 12 Nopember
1980 sebagai hasil pemekaran dari Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Kali
Brantas, yang lebih dikenal dengan sebutan Proyek Brantas. PT Brantas Abipraya adalah
Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi terutama
bendungan dan konstruksi air lainnya. Berikut adalah portofolio proyek dari PT Brantas
Abipraya:
1) Bendungan Bili - Bili [Lokasi : Kab. Goa, Sulawesi Selatan ]
2) Bendungan Batu Bulan [Lokasi : Sumbawa, NTT ]
3) Bendungan Wadas Lintang [Lokasi : Kebumen, Jawa Tengah ]
4) Bendungan Telaga Tunjung
5) Bendungan Palasari [Lokasi : Bali]
6) Bendungan Sutami [Lokasi : Malang, Jatim]
7) Bendungan Jatibarang [Lokasi : Semarang, Jateng]
8) Bendungan Koto Panjang [Lokasi : Riau]
9) Bendungan Benel [Lokasi : Bali]
10) Bendungan Bening Widas [Lokasi : Madiun, Jatim]
11) Bendungan Ponre - Ponre [Lokasi : Sulawesi]
12) Bendung Karet Waledan [Lokasi : Indramayu, Jabar]
13) Bendung Karet Gubeng [Lokasi : Surabaya, Jatim]
66
67