Professional Documents
Culture Documents
HADIS
UNTUK MADRASAH ALIYAH
PROGRAM KEAGAMAAN
KELAS XI
Penyusun:
Mukarom Faisal Rosidin, M.S.I.
Sugiyono, S.Ag.
2010/2011
BUKU AJAR
HADIS
UNTUK MADRASAH ALIYAH
PROGRAM KEAGAMAAN
KELAS XI
Penyusun:
Mukarom Faisal Rosidin, M.S.I.
Sugiyono, S.Ag.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayah, Inayah-Nya,
buku ajar mata pelajaran hadis kelas XI Madrasah Aliyah dapat tersusun.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
sahabat, dan keluarganya sebagai pencerah kehidupan manusia.
Pada Peraturan Menteri Agama RI Nomor : 2 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Kelulusan dan Standar Isi,
mengasyikkan
bagi
kalian.
Secara
psikologis,
akan
menemukan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................
...................................................................................................................
Daftar Isi ..................................................................................................
...................................................................................................................
SEMESTER I
BAB 1. ILMU HADIS.............................................................................
1. Pengertian Ilmu Hadis ..............................................................
2. Macam-macam Ilmu Hadis .......................................................
3. Faedah Mempelajari Ilmu Hadis ...............................................
4. Pengarang Ilmu Hadis ...............................................................
Uji Kompetensi .............................................................................
BAB 2. TAHAAMUL DAN ADAA AL-HADIS ....................................
1. Pengertian Tahamul al-Hadis....................................................
2. Cara-cara Penerimaan Riwayat Hadis (Tahaamul al-Hadis) ....
3. Pengertian Adaa al-Hadis ........................................................
4. Lafal-lafal yang Digunakan dalam Periwayatan Hadis (Adaa
al-Hadis)...................................................................................
...................................................................................................
Uji Kompetensi ............................................................................
BAB 3. HADIS BERDASARKAN JUMLAH PERAWINYA .............
1. Pengertian Hadis Mutawatir .....................................................
2. Syarat-syarat Hadis Mutawatir .................................................
3. Macam-macam Hadis Mutawatir .............................................
4. Contoh Hadis Mutawatir ...........................................................
5. Pengertian Hadis Ahad .............................................................
6. Klasifikasi Hadis Ahad .............................................................
Uji Kompetensi .............................................................................
BAB 4. HADIS BERDASARKAN KUALITAS SANAD ..................
1. Hadis Shahih..............................................................................
2. Hadis Hasan ..............................................................................
BAB I
ILMU HADIS
STANDAR KOMPETENSI
Memahami ilmu hadis
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian ilmu hadis
2. Menjelaskan macam-macam ilmu hadis dan faedah mempelajarinya
3. Menyebutkan pengarang ilmu hadis
Materi Pembelajaran
1. Pengertian ilmu hadis
2. Macam-macam ilmu hadis
3. Faedah mempelajari ilmu hadis
4. Pengarang-pengarang ilmu hadis
BAB I
ILMU HADIS
Seluruh umat Islam telah menerima paham dan keyakinan bahwa hadis
Rasulullah merupakan pedoman hidup dan sumber pijakan yang utama setelah
al-Quran. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa nabi Saw, menyatakan
syukur dan kegembiraan pada Allah swt atas baiat seorang sahabatnya, Muadz
bin Jabal, yang beliau angkat sebagai duta penuh untuk negeri Yaman. Muadz
akan berpedoman kepada al-Quran dan hadis/sunnah, dan jika tidak
menemukan dalam keduanya, barulah berdasar pada ijtihad sendiri,
sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim. Di
samping itu, Allah swt telah memerintahkan umat Islam agar mematuhi rasulNya sebagaimana mematuhi Allah sendiri. Sebagaimana firman Allah:
.
.
apa-apa yang disampaikan Rasulullah kepadamu terima dan
jagalah,
dan
apa-apa
yang
dilarang
Rasul
maka
pemindahan
(periwayatan)
perkataan
adalah
ilmu
yang
membahas
tentang
pemindahan
2)
10
selanjutnya telah jadi rujukan para ulama yang datang kemudian, maka
dengan sendirinya Ilmu hadis riwayah tidak banyak lagi berkembang.
b. Ilmu Hadis Dirayah
Dalam memberikan definisi tentang ilmu hadis dirayah, ada
beberapa pendapat di kalangan ulama, di antaranya;
Pendapat Ibn Akhfani yang memberikan pengertian bahwa ilmu
hadis dirayah adalah ilmu yang mempelajari hakikat periwayatan,
syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukumnya, sifat-sifat para
perawi dan syarat-syaratnya, serta macam-macam sesuatu yang
diriwayatkan serta hal-hal yang terkait dengannya.
Menurut pendapat Syaikhul Islam Ibnu Hajar, ilmu hadis dirayah
adalah pengetahuan tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan
perawi dan sesuatu yang diriwayatkan. Pengertian ini diikuti oleh
sebagian besar ahli hadis.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu hadis dirayah
adalah kumpulan kaidah-kaidah yang diketahui dengannya keadaan
perawi dan sesuatu yang diriwayatkan dari sisi diterima dan tidaknya.
Objek kajian atau pokok bahasan ilmu hadis dirayah ini,
berdasarkan definisi di atas, adalah sanad dan matan hadis.
Pembahasan tentang sanad meliputi;
1) Segi persambungan sanad (ittishal al-sanad), yaitu bahwa suatu
rangkaian sanad hadis haruslah bersambung mulai dari sahabat
sampai
pada
periwayat
terakhir
yang
menuliskan
atau
11
12
mengkaji
ilmu
hadis
dapat
membawa
kita
kepada
13
Al-
M'rifah Ulum
Al-Hadis
c. Abu Nu'man Ahmad bin Abdillah Al Asfahaniy (336-430) lalu alKhatib Al-Baghdadiy (w. 463 H) dengan kitabnya berjudul
dan
d. Al-Qadly 'Iyadl bin Jusa (w. 544 H) dengan kitabnya yang berjudul
e. Abu Hafs 'Umar bin Abdul Majid al-Mayanzi ( W. 580 H. ) dengan
kitabnya
Ma La Yasi'u AlMuhadditsJahlahu
f. Abu 'Umar dan 'Utsman bin Abd al-Rahman al-Syahrazuri ( W. 643
H ) dengan kitabnya ' Ulumul Hadis yang kemudian dikenal
dengan sebutan Muqoddimah Ibnu al-Shalah. Kitab yang terakhir ini
oleh para ulama berikutnya disyarahkan dan dibuat 27 mukhtasyarnya sehingga dapat dijadikan pegangan oleh generasi berikutnya.
14
15
UJI KOMPETENSI 1
I.
Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
II.
Aspek Psikomorik
Analisis tentang ilmu hadis kemudian diskusikan bersama teman anda!
III.
Aspek Kognitif
I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang
paling benar!
1. Hadis Nabi merupakan sumber ajaran Islam yang ke ...
a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
e. lima
2. Muadz bin Jabal adalah sahabat nabi saw yang diutus menjadi duta penuh
di negeri ...
a. Mesir
b. Andalusia
c. Iraq
d. Siria
e. Yaman
3. Mempelajari hadis bagi umat Islam hukumnya ...
a. wajib
b. sunnah
c. haram
d. fardlu kifayah
e. mubah
16
b. ittishal al-sanad
c. syadz
d. illat
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
17
e. martabat sanad
9. Ilmu yang menerangkan sebab-sebab nabi menurunkan sabdanya disebut
ilmu ...
a. gharib al-hadis
b. talfiq al-hadis
c. ilal al-hadis
d. jarh wa ta`dil
e. asbab wurud al-hadis
10. Ilmu yang mengkaji tentang para perawi hadis, baik dari sahabat, tabiin,
maupun angkatan setelahnya disebut ilmu ...
a. rijal al-hadis
b. talfiq al-hadis
c. ilal al-hadis
d. jarh wa ta`dil
e. asbab wurud al-hadis
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan definisi ulum al-hadis!
2. Jelaskan ilmu hadis riwayah dan dirayah!
3. Sebutkan cabang-cabang ulum al-hadis!
4. Sebutkan manfaat mempelajari ilmu hadis!
5. Siapa yang mula-mula menyusun ilmu hadis?
18
BAB II
TAHAAMUL DAN ADAA AL-HADIS
(Menerima dan Menyampaikan Hadis)
Standar Kompetensi
Memahami cara menerima dan menyampaikan hadis
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan macam-macam cara penerimaan riwayat hadis (tahaamul alhadis)
2. Menjelaskan lafal-lafal yang digunakan untuk meriwayatkan hadis (adaa alhadis)
Materi Pembelajaran
1. Pengertian tahamul al-hadis
2. Cara-cara penerimaan riwayat hadis (tahaamul al-hadis)
3. Pengertian adaa al-hadis
4. Lafal-lafal yang digunakan dalam periwayatan hadis (adaa al-hadis)
19
BAB II
TAHAAMUL DAN ADAA AL-HADIS
(Menerima dan Menyampaikan Hadis)
1. Pengertian Tahaamul al-Hadis
yang berarti
Tahammul berasal dari kata (mashdar)i :
menanggung, membawa,atau biasa diterjemahkan dengan menerima. Ulama
sepakat bahwa yang dimaksud dengan tahamul al-hadis adalah mengambil
atau menerima hadis dari seorang guru dengan salah satu cara tertentu.
2. Cara-cara Penerimaan Riwayat Hadis (Tahaamul al-Hadis)
Cara orang menerima atau mengambil hadis dari satu rawi sehingga
tercatat dalam kitab-kitab hadis sebagaimana yang kita dapati sekarang ini ada
delapan cara yaitu:
a. Al-Sama ()
Sama
artinya
mendengarkan.
Maksudnya
adalah
seorang
rawi
20
21
secara
etimologi
berarti
sampai,
melaksanakan.
secara
22
( ia) telah mengkhabarkan kepadaku,
saya telah baca padanya.
(ia) telah mengkhabarkan kepada kami,
saya
mendengarkan,
-
23
f. Shighat pada martabat ini juga seringkali dipakai dalam ijazah. Shighatnya
adalah;
-
g. Shigat pada martabat ini dipakai dalam ijazah. Ijazahnya dinamakan ijazah
tulisan, sedangkan ijazah tulisan dalam periwayatan hadis derajatnya di
bawah ijazah dengan ucapan. Shighatnya:
-
h. Perkataan atau lafadz-lafadz yang ada pada martabat ke delapan ini semua
meragukan, tidak tetap menunjukkan bahwa rawi mendengar atau
menerima sendiri dari syaikhnya. Oleh karenanya, tidak ada jaminan
adanya ketersambungan sanad. Shighat yang digunakan:
-
sesungguhnya, bahwasannya
UJI KOMPETENSI 2
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya!
II. Aspek Psikomorik
24
25
c. tahamul wa adaa
d. takhrij hadis
e. musthalah al-hadis
5. Orang yang fasiq (pelaku dosa-dosa besar) waktu menerima hadis, apabila
ia meriwayatkan hadis setelah bertaubat dan dapat dipercaya,
maka
riwayatnya ...
a. ditolak
b. wajib ditolak
c. dapat diterima
d. diabaikan
e. didiamkan
6. Shiyagh al-isnad maksudnya adalah ...
a. lafal-lafal yang digunakan dalam periwayatan hadis
b. lafal-lafal yang digunakan dalam menerima suatu hadis
c. metode-metode periwayatan hadis
d. martabat-martabat dalam periwayatan hadis
e. cara-cara meriwayatkan hadis
7.
a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
e. lima
8. Para muhadisin membagi shighat-shighat isnad ke dalam ... tingkatan.
a. empat
b. lima
c. enam
d. tujuh
e. delapan
9. Seorang kafir menerima kemudian meriwayatkan suatu hadis maka
hadisnya ...
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
26
d.
e.
c.
dan
dalam periwayatan
hadis!
27
BAB III
HADIS BERDASARKAN JUMLAH PERAWINYA
Standar Kompetensi
Memahami pembagian hadis berdasarkan jumlah perawinya
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan
contoh hadis
mutawatir
2. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hadis ahad
Materi Pembelajaran
1. Pengertian hadis mutawatir
2. Syarat-syarat hadis mutawatir
3. Macam-macam hadis mutawatir
4. Contoh hadis mutawatir
5. Pengertian hadis ahad
6. Klasifikasi hadis ahad
28
BAB III
HADIS BERDASARKAN JUMLAH PERAWINYA
A. Hadis Mutawatir
1. Pengertian Hadis Mutawatir
Kata mutawatir secara etimologi
.
Dalam definisi lain, hadis mutawatir ialah suatu (hadis) yang
diriwayatkan sejumlah rawi yang menurut adat mustahil mereka
bersepakat berbuat dusta, hal tersebut seimbang dari permulaan sanad
hingga akhirnya, tidak terdapat kejanggalan jumlah pada setiap tingkatan
(tabaqah).
2. Syarat-syarat Hadis Mutawatir
Suatu hadis dapat dikatakan mutawatir apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Hadis yang diberitakan oleh rawi-rawi tersebut harus berdasarkan
tanggapan (daya tangkap) pancaindera. Tidak dapat dikategorikan
dalam hadis mutawatir, yaitu segala berita yang diriwayatkan dengan
29
tidak bersandar pada pancaindera, seperti meriwayatkan tentang sifatsifat manusia, baik yang terpuji maupun yang tercela.
b. Bilangan para perawi mencapai suatu jumlah yang menurut adat
mustahil mereka untuk berdusta. Dalam hal ini para ulama berbeda
pendapat tentang batasan jumlah untuk tidak memungkinkan
bersepakat dusta.
-
c. Seimbang
jumlah
para
perawi,
sejak
dalam
thabaqat
30
lafadznya sama persis, kelainan lafadz itu timbul mungkin karena nabi
mengucapkannya berkali-kali.
Contoh hadis mutawatir lafdzi:
Sabda Nabi saw:
Terjemah:
Rasulullah saw bersabda, Barang siapa berdusta atasku dengan
sengaja, hendaklah ia bersiap tempat duduknya di dalam neraka.
Silsilah/urutan rawi hadis di atas adalah sebagai berikut:
HADIS NABI
SAW
Ali bin
Rabiah
Anas bin
Malik
Abu
Hurairah
Abdullah bin
Zubair
Said bin
Ubaid
Abdul Azis
Abu Shalih
Amit bin
Abdullah bin
Zubair
Abdullah bin
Nashir
Ismail
Abu
Hushain
Muhammad bin
Abdullah
Zuhair bin
Harb
Abu Awanah
Muhammad
bin Ubaid
Musa
MUSLIM
Abdul
Haris
Jami
bin
Sadam
Abu
Muama
r
Syubah
Abdul
Walid
BUKHARI
31
Menurut
Abu
Bakar Al-Bazzar,
hadis
tersebut
di
atas
.
()
Bahwasannya Rasulullah saw tidak mengangkat kedua tangan
beliau dalam doa-doanya selain dalam doa salat istisqa' dan beliau
mengangkat
tangannya,
sehingga
nampak
putih-putih
kedua
32
Hadis yang semakna dengan hadis tersebut di atas ada banyak, yaitu
tidak kurang dari 30 buah dengan redaksi yang berbeda-beda.
4. Kehujahan Hadis Mutawatir
33
Terjemah:
Nabi bersabda, orang Islam (yang sebenarnya) adalah orang yang
muslim lainnya selamat dari (gangguan) lidah dan tangannya.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi
dengan berlainan sanadnya. Adapun gambaran sanadnya sebagai
berikut:
Nabi SAW
1. Abdullah bin Amr
2. Asy-Syabi
Abu Musa
1. Abu Hurairah
2. Abu Burdah
2. Abu Shalih
3. al-Qaqa
4. Syubah
4.Yahya
4. Ibnu Ajlan
5. Adam
5. Said
5. al-Laits
3. Abdullah b. Abi
Safar
6. Qutaibah
BUKHARI
MUSLIM
TIRMIDZI
34
Terjemah:
Nabi bersabda, Tidak beriman salah seorang di antara kamu,
sehingga ia lebih mencintaiku daripada (ia) mencintai bapak dan
anaknya.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan sanadsanad yang tidak sama. Susunan sanad dari keduanya sebagai berikut:
Nabi saw
1. Anas
1. Abu Hurairah
2. Qatadah
2. al-`Araj
3. Muhamad b.
Jafar
3. Abu Zinad
4. Muhammad b.
Mutsana
4. Syuaib
5. Abul Yaman
MUSLIM
BUKHARI
35
...
36
Bahwa Nabi shallallaahu alaihi wasallam masuk kota Makkah
dengan mengenakan penutup kepala di atas kepalanya
Hadis ini hanya diriwayatkan oleh Malik bin Anas dari az-Zuhri.
Dinamakan dengan gharib nisbi karena kesendirian periwayatan
hanya terjadi pada perawi tertentu.
UJI KOMPETENSI 3
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya!
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang hadis berdasarkan jumlah perawinya kemudian diskusikan
bersama teman anda!
III. Aspek Kognitif
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang
paling benar!
1. Hadis berdasarkan kuantitas rawi diklasifikasikan menjadi
a. satu
b. dua
c. tiga
d. empat
e. lima
2. Hadis yang disampaikan secara mutawatir lafal dan maknanya disebut
a. mutawatir lafdzi
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
37
b. mutawatir maknawi
c. mutawatir lafdzi wa maknawi
d. masyhur
e. gharib
3. Ulama sepakat bahwa hadis mutawatir dapat dipakai sebagai hujjah (dasar
hukum), sebab bersifat dharuri maksudnya
a. harus dikaji ulang untuk memantapkan hati umat Islam
b. wajib dipakai sebagai pedoman
c. tidak menerima lagi akan kajian ulang atau penelitian kembali
d. membawa keyakinan yang pasti
4. Hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat hadis mutawatir disebut ...
a. hadis mutawatir
b. hadis masyhur
c. hadis aziz
d. hadis gharib
e. hadis ahad
5. Hadis yang diriwayatkan oleh tiga sanad yang berlainan rawi-rawinya
disebut
a. hadis mutawatir
b. hadis ahad
c. hadis masyhur
d. hadis aziz
e. hadis gharib
II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan definisi hadis mutawatir!
2. Sebutkan syarat-syarat hadis mutawatir
3. Tuliskan contoh hadis mutawatir!
4. Jelaskan definisi hadis ahad!
5. Sebutkan macam-macam hadis ahad!
38
39
BAB IV
HADIS BERDASARKAN KUALITAS SANAD
STANDAR KOMPETENSI
Memahami hadis berdasarkan kualitas sanad
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian, syarat-syarat, klasifikasi, dan contoh hadis shahih
2. Menjelaskan pengertian, klasifikasi, dan contoh hadis hasan
3. Menjelaskan hadis dhaif
4. Menjelaskan hadis dhaif berdasarkan gugur rawi dalam sanad dan contohnya
5. Menjelaskan hadis dhaif berdasarkan cacat rawi dalam sanad dan contohnya
Materi Pembelajaran
1. Pengertian hadis shahih, syarat-syarat, klasifikasi, dan contohnya
2. Pengertian hadis hasan, klasifikasi, dan contohnya
3. Pengertian hadis dhaif
4. Hadis dhaif berdasarkan gugur rawi dalam sanad dan contohnya
5. Hadis dhaif berdasarkan cacat rawi dalam sanad dan contohnya
40
BAB IV
HADIS BERDASARKAN
KUALITAS SANAD
Ditinjau dari kualitas sanadnya, para ulama membagi hadis menjadi tiga
bagian, yaitu hadis shahih, hasan, dan dhaif.
A. Hadis Shahih
1. Pengertian
Shahih secara etimologi berarti benar, sah. Sedangkan secara
terminologi ada beberapa pendapat di kalangan para ahli hadis.
Menurut Ibnu Shalah, hadis shahih adalah hadis yang musnad, yang
sanadnya bersambung , diceritakan oleh orang-orang yang adil dan dlabith
sampai akhir, tidak ada syadz dan tidak berillat.
Menurut Imam Nawawi, hadis shahih adalah hadis yang sanadnya
bersambung, rawi-rawinya adil dan dlabith, tidak syadz dan tidak berillat.
Al-Baghawi mendefinisikan hadis shahih adalah hadis yang
diriwayatkan oleh keduanya (Bukhari dan Muslim) atau salah satu dari
keduanya.
Al-Khataby mendefinisikan hadis shahih secara lebih sederhana
yakni hadis shahih adalah hadis yang sanadnya bersambung dan
penyampaiannya adil.
Menurut Muhammad Ajjaj al-Khatib, hadis shahih adalah hadis yang
sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh orang-orang yang tsiqat (adil
dan dlabith) dari permulaan sampai akhir, tidak syadz dan tidak berillat.
2. Syarat-syarat
Berdasarkan beberapa definisi muhadisin tersebut, suatu hadis
dikategorikan dalam hadis shahih jika telah memenuhi syarat; sanadnya
41
bersambung, rawinya adil, rawi kuat hafalan, tidak syadz, dan tidak
berillat.
a. Sanadnya Bersambung
Yang dimaksud dengan sanad bersambung (ittishal al-sanad) adalah
sanad yang selamat dari keguguran. Dengan kata lain, tiap-tiap rawi
saling bertemu dan menerima langsung dari guru yang memberinya.
b. Rawi Bersifat Adil
Definisi adil kaitannya dengan periwayatan berbeda dengan adil dalam
persaksian. Menurut
melaksanakan
kewajiban-kewajiban
dan
perbuatan-
42
Illat artinya penyakit, cacat. Illat hadis adalah sutau penyakit yang
samar-samar yang dapat menodai kesahihan suatu hadis. Misalnya
meriwayatkan hadis secara muttasil terhadap hadis-hadis mursal (yang
gugur seorang sahabat yang meriwayatkannya). Demikian juga, dapat
dianggap suatu Illat hadis, yaitu suat sisipan yang terdapat pada matan
hadis.
3. Klasifikasi
Hadis shahih dibagi menjadi dua bagian yakni; shahih li dzatihi, dan
shahih li ghairihi.
a. Shahih li Dzatihi
Shahih li dzatihi artinya yang sah karena dzatnya, yakni yang shahih
dengan tanpa bantuan keterangan lain. Sedangkan secara istilah, shahih
li dzatihi adalah suatu hadis yang sanadnya bersambung dari
permulaan sampai akhir, diceritakan oleh orang-orang yang adil,
dlabith yang sempurna, serta tidak ada syudzudz, dan illat yang
tercela.
b. Shahih li Ghairihi
Shahih li ghairihi artinya yang sahih karena yang lainnya, yakni
menjadi shahih karena dikuatkan oleh sanad atau keterangan lain.
4. Contoh-contoh Hadis Shahih
a. Hadis Nabi saw:
Terjemah:
(Kata Bukhari), Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Yusuf, (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami, Malik, dari
Nafidari Abdullah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
43
mereka bertiga, janganlah dua orang (dari antaranya) berbisikbisikan dengan tidak bersama yang ketiganya. (H.R. Bukhari)
Susunan rawi hadis tersebut sebagai berikut:
1) Bukhari
2) Abdullah bin Yusuf
3) Malik
4) Nafi
5) Abdullah ibnu Umar
6) Rasulullah saw
Jika dilihat sanad hadis tersebut, dari Bukhari sampai Nabi saw
bersambung, rawi no 1 5 semua bersifat adil dan dlabith dengan
sempurna. Hadis ini tidak terdapat syadz (kejanggalan) dan illat
(cacat). Oleh karena itu, hadis tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai
hadis shahih li dzatihi.
b. Hadis Nabi saw:
...
:
Terjemah:
(Bukhari berkata), telah menceritakan kepada kami Amr bin Ali, ia
berkata, telah menceritakan kepada kami, Abu Qutaibah, ia berkata,
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdullah bin
Dinar dari bapaknya, ia berkata: Aku pernah mendengar Ibnu Umar
meniru syiir Abu Thalib.... (H.R Bukhari)
Susunan sanad riwayat di atas adalah;
1) Bukhari
2) Amr bin Ali
3) Abu Qutaibah
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
44
45
:
:
().
Terjemah:
(Kata Tirmidzi): Telah menceritakan kepada kami, Abu Kuraib, telah
menceritakan kepada kami Abdah bin Sulaiman, dari Muhammad bin
Amr, dari Abi Salamah, dari Abi Hurairah ia berkata: telah bersabda
46
)(
Terjemah: (kata Tirmidzi): Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Mani, telah menceritakan kepada kami Husyaim, dari Yazid bin
Abi Ziyad, dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari al-Bara bin `Azib,
ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw: Sesungguhnya satu
kewajiban atas orang-orang Islam mandi pada hari Jumat.
Sanad hadis tersebut adalah; Tirmizdi, Ahmad bin Mani, Husyaim,
Yazid bin Abi Ziyad, Abdurrahman bin Abi Laila, Bara bin `Azib,
Rasulullah saw.
Rawi-rawi yang ada dalam sanad ini, semua orang kepercayaan,
kecuali Husyaim terkenal sebagai mudallis (rawi yang menyamarkan).
47
Oleh karena itu, maka sanadnya dianggap tidak terlalu lemah, karena
merupakan orang kepercayaan.
Tetapi hadis ini juga dikuatkan dengan sanad lain, riwayat Tirmidzi
juga, yakni; Tirmidzi, Ali bin Hasan al-Kufi, Abu Yahya Ismail bin
Ibrahim at-Taimi, Yazid bin Abi Ziyad, Abdurrahman bin Abi Laila,
Bara bin Azib, Rasulullah saw.
Rawi-rawi dalam sanad ini semua juga merupakan orang kepercayaan,
kecuali Abu Yahya, seorang yang dianggap lemah, tetapi boleh
diterima hadis yang ia riwayatkan.
Oleh karena sanad yang pertama tersebut dibantu oleh sanad kedua,
maka hadis tersebut dinamakan hadis hasan li ghairihi.
C. Hadis Dhaif
1. Pengertian
Secara etimologi dhaif artinya lemah. Menurut Jalaluddin as-Suyuthi
(w. 911 H) hadis dhaif adalah:
.
Hadis yang tidak memenuhi kriteria hadis shahih dan hasan.
Dengan demikian hadis dhaif merupakan hadis yang salah satu syarat
atau lebih dari persyaratan-persyaratan hadis shahih atau hadis hasan tidak
terpenuhi.
Lima persyaratan untuk menentukan kriteria sebuah hadis yakni;
kesinambungan sanad, keadilan rawi, kedlabithan rawi, tidak terdapat
kejanggalan (syadz), dan terhindar dari cacat (illat), dapat dijadikan
standar untuk menilai sebuah hadis apakah termasuk shahih, hasan, atau
dhaif.
2. Klasifikasi
Para ulama berbeda pendapat dalam membagi macam-macam hadis
dhaif. Al-Hafidz Abdurrahim al-Iraqi (w. 806 H) membagi hadis dhaif ke
dalam 42 bagian. Meski demikian, secara garis besar, pembagian hadis
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
48
dhaif dapat dilihat dari dua faktor utama. Pertama, faktor kesinambungan
sanad hadis. Kedua, faktor-faktor lain di luar kesinambungan sanad.
Dari sisi kesinambungan sanad pada hadis dhaif, terbagi dalam lima
macam hadis yakni; hadis mursal, munqathi`, mudlal, mudallas, dan
mu`allal.
a. Hadis Mursal ()
Hadis mursal adalah hadis yang terputus sanadnya pada tingkatan
shahaby (sahabat), sehingga dari tingkat tabi`iy langsung ditarik
kepada nabi Muhammad saw tanpa menyebutkan generasi sahabat.
Contoh:
( ).
Dari Malik, dari Abdillah bin Abi Bakr bin Hazm, bahwa dalam
surat yang ditulis Rasulullah saw kepada Amr bin Hazm (tersebut):
Bahwa tidak menyentuh al-Quran melainkan orang yang bersih.
Abdullah bin Abi Bakr ini seorang tabii, sedang seorang tabii tidak
semasa dan tidak bertemu dengan Rasulullah saw.
b. Hadis Munqathi` ()
Hadis Munqathi` adalah hadis yang terputus sanadnya seorang rawi
atau beberapa rawi tetapi tidak secara berturut-turut.
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
49
( ).
Telah mengkhabarkan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan
kepada kami Abu `Awanah, telah menceritakan kepada kami Hisyam
bin `Urwah, dari Fatimah binti Munzir, ummil mukminin, ia berkata:
telah bersabda Rasulullah saw: Tidak menjadikan haram dari
penyusuan, melainkan apa-apa yang sampai di pencernaan dari susu,
dan adalah (=teranggap hal ini) sebelum (anak) berhenti (dari minum
susu.
Fatimah binti Munzir tidak mendengar hadis tersebut dari Ummu
Salamah. Waktu Ummu Salamah meninggal Fatimah masih kecil dan
tidak bertemu dengannya. Jadi terang antara Fatimah dan Ummu
Salamah, ada seorang rawi yang gugur.
c. Hadis Mudlal ()
Hadis Mudlal adalah hadis yang terputus sanadnya dua perawi atau
lebih secara berturut-turut.
)(
.
(Kata Syafii): telah mengkhabarkan kepada kami Said bin Salim,
dari Ibnu Juraij, bahwa Nabi saw apabila melihat Baitullah, beliau
mengangkat kedua tangannya.
Ibnu Juraij itu tidak semasa dengan nabi saw bahkan masa hidupnya di
bawah tabiin. Dia disebut tabiut-tabiin, yakni pengikut tabiin. Jadi
antara dia dan Rasulullah ada dua orang perantara, yaitu tabiin dan
50
sahabat. Karena kedua orang dari tingkatan itu tidak ada, hadis tersebut
dinamakan mudlal.
d. Hadis Mudallas ()(
Hadis mudallas adalah hadis yang isnadnya tersembunyi, baik itu
tersembunyi sanadnya atau guru (syaikh)-nya.
Contohnya:
Diriwayatkan oleh an-Numan bin Rasyid, dari Zuhri, dari Urwah,
dari Aisyah, bahwa Rasulullah saw tidak pernah berkali-kali
memukul perempuan dan tidak juga seorang pelayan, melainkan jika
ia berjihad di jalan Allah.
Sepintas lalu ketika melihat susunan sanad ini, dapat dikatakan bahwa
Zuhri mendengar riwayat itu dari Urwah karena memang dia sering
meriwayatkan dari Urwah.
Anggapan ini keliru karena Imam Abu Hatim mengatakan, bahwa
Zuhri tidak pernah mendengar hadis tersebut dari Urwah. Ini berarti
antara Zuhri dan Urwah ada seorang rawi yang tidak disebut oleh
Zuhri.
Karena Zuhri tidak mendengar riwayat tersebut dari Urwah tetapi
mendengar dari rawi lain maka tersamarlah sanadnya. Oleh
karenanya,
hadis
tersebut
dinamakan
mudallas.
Perbuatan
51
()
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Mansur, telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, telah menceritakan
kepada kami Ubaidillah bin Umar, dari Nafi, dari Said bin Abi
Hindin, dari Abi Musa al-Asyari, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Telah diharamkan memakai sutera dan emas atas orang laki-laki
dari umatku dan dihalalkan bagi perempuan-perempuan mereka.
(Tirmidzi)
Secara lahir, karena rawi-rawinya kepercayaan dan sanadnya
bersambung terus kepada nabi, sanad hadis tersebut dikatakan sah.
Tetapi sesudah diperiksa oleh ulama, terdapat bahwa Said bin Abi
Hindin tidak pernah mendengar hadis dari Abi Musa.
Oleh karena sanad tersebut secara lahir sah, tetapi sesudah diselidiki
terdapat penyakit atau cacatnya, sanad hadis tersebut hadis muallal.
Sementara ditinjau dari faktor selain kesinambungan sanad, hadis
dhaif dibagi dalam beberapa bagian sbb:
a. Hadis mudlaaf, adalah hadis yang belum terkumpul sifat dhaifnya,
namun dianggap dhaif oleh ahli hadis yang lain, pada sanad maupun
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
52
matan hadis, bahkan juga dikuatkan oleh ahli hadis lain. Oleh karena
itu, hadis ini memiliki derajat tertinggi dibandingkan hadis dhaif yang
lain.
b. Hadis mudltharib, hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi atau
beberapa rawi yang berbeda-beda, di mana antara yang satu dengan
yang lain saling bertentangan tanpa ada kemungkinan membuat tarjih.
c. Hadis maqlub, hadis yang sebagian para perawinya terbalik dalam
penyebutan sebagian matan atau nama orang yang dinisbatkan dalam
sanad.
d. Hadis syadz, adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang bisa
diterima, namun memiliki perbedaan dengan rawi lain yang memiliki
derajat lebih utama.
e. Hadis munkar, hadis yang diriwayatkan rawi yang dhaif (lemah), di
mana riwayatnya bertentangan dengan rawi yang lebih tsiqah.
f. Hadis matruk, hadis yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang dhaif,
karena posisinya yang dituduh berbuat dusta dalam hadis atau nampak
sifat fasik atas suatu perkataan atau perbuatan.
UJI KOMPETENSI 4
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya!
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang hadis berdasarkan kualitas sanad kemudian diskusikan bersama
teman anda!
III. Aspek Kognitif
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling
benar!
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
53
54
55
c. hadis maqlub
d. hadis syadz
e. hadis munkar
I. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan pembagian hadis berdasarkan kualitas sanadnya!
2. Sebutkan syarat-syarat hadis shahih!
3. Jelaskan klasifikasi hadis shahih!
4. Jelaskan klasifikasi hadis hasan!
5. Tuliskan contoh hadis dhaif beserta penjelasan kedhaifannya!
56
BAB V
HADIS BERDASARKAN TEMPAT PENYANDARANNYA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami hadis berdasarkan tempat penyandarannya
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian dan contoh hadis qudsi
2. Menjelaskan pengertian dan contoh hadis marfuu
3. Menjelaskan pengertian dan contoh hadis mauquf
4. Menjelaskan pengertian dan contoh hadis maqthuu
Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan contoh hadis qudsi
2. Pengertian dan contoh hadis marfuu
3. Pengertian dan contoh hadis mauquf
4. Pengertian dan contoh hadis maqthu
57
BAB V
HADIS BERDASARKAN TEMPAT
PENYANDARANNYA
A. Hadis Qudsi
1. Pengertian
Kata quds secara etimologi berarti suci, menyucikan Allah swt,
atau yang disandarkan kepada kesucian. Sedangkan dalam terminologi
ilmu hadis, hadis qudsi adalah hadis yang oleh Rasulullah saw disandarkan
kepada Allah swt. Maksudnya Rasulullah saw meriwayatkan bahwa itu
kalam Allah swt. Atau dengan kata lain, hadis qudsi adalah hadis yang
maknanya dari Allah swt tetapi redaksinya berasal dari nabi Muhammad
saw, dengan perantaraan ilham atau mimpian. Maka rasul menjadi rawi
kalam Allah swt ini dari lafadz beliau sendiri.
Dalam definisi lain dijelaskan hadis qudsi adalah hadis yang dalam
matannya ada omongan yang disandarkan kepada Allah swt. Hadis qudsi
sama dengan hadis-hadis yang lain tentang keadaan sanad dan rawirawinya, ada yang shahih, hasan dan juga ada yang derajat sanadnya dhaif.
Bila
seseorang
meriwayatkan
hadis
qudsi
maka
dia
Hadis qudsi disebut juga hadis illahi, atau hadis rabbani. Menurut
penelitian, hadis qudsi ini berjumlah kurang lebih 833 buah hadis yang
dikategorikan dalam shahih, hasan, atau dhaif.
2. Contoh
58
( )
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw bersabda, telah
berfirman Allah azza wa Jalla, Berdermalah, niscaya Aku akan balas
derma atasmu (Bukhari dan Muslim)
Hadis tersebut dari Nabi saw, tetapi matannya bersifat firman Allah
atau disandarkan kepada Allah swt. Oleh karenaya, hadis tersebut
dinamakan hadis qudsi.
Hadis tersebut sanad dan matannya shahih, karena rawi-rawinya
tidak ada yang lemah, dan isinya tidak bertentangan dengan keterangan
yang lain.
B. Hadis Marfu
1. Pengertian
Marfu artinya yang diangkat, yang dimajukan, yang diambil, yang
dirangkaikan, dan yang disampaikan. Dalam terminologi ilmu hadis,
marfu artinya sabda, perbuatan, takrir, atau sifat yang disandarkan kepada
nabi Muhammad saw.
Dalam definisi lain dinyatakan hadis marfu adalah adalah hadis
yang khusus disandarkan kepada Nabi saw berupa perkataan, perbuatan
atau takrir beliau; baik yang menyandarkannya sahabat, tabiin atau yang
lain; baik sanad hadis itu bersambung atau terputus.
Menurut definisi yang kedua tersebut dapat dipahami bahwa hadis
marfu itu ada yang sanadnya bersambung, ada pula yang terputus. Dalam
hadis marfu ini tidak dipersoalkan apakah ia memiliki sanad dan matan
yang baik atau sebaliknya. Jika sanadnya bersambung, dapat dinamakan
hadis shahih atau hasan, berdasarkan derajat kedhabitan dan keadilan rawi.
59
Aku mendengar Rasulullah saw bersabda begini
Contohnya seperti hadis nabi:
( )
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
60
.
Aku diperintah begini., aku dicegah begitu
Contohnya :
( )
Bilal r.a. diperintah menggenapknan adzan dan mengganjilkan
iqamah (Mutafaqqun Alaih)
Pada contoh di atas hadis tersebut dihukumkan marfu dan karenanya
hadis yang demikian itu dapat dibuat hujjah. Sebab pada hakikatnya si
pemberi perintah iu tidak lain kecuali Nabi saw.
c. Marfu Fili Hakiki
Adalah apabila pemberitaan sahabat itu dengan tegas menjelaskan
perbuatan Rasulullah saw.
Contohnya:
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
61
()
Warta dari Aisyah r.a. bahwa rasulullah saw mendoa pada waktu
shalat, ujarnya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan
hutang (HR Bukhari)
d. Marfu Fili Hukmi
Ialah perbuatan sahabat yang dilakukan pada zaman Rasulullah saw
dengan mengetahui atau mendapat bayangan perbuatan tersebut dari
beliau saw.
Contoh:
( ).
Jabir r.a. berkata : Konon kami makan daging Kuda pada waktu
Rasulullah saw masih hidup (an-Nasai)
e. Marfu Takriri Hakiki
Ialah tindakan sahabat di hadapan Rasulullah dengan tiada
memperoleh reaksi, baik reaksi itu positif maupun negatif dari beliau
saw.
Contoh:
62
( ).
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: kami pernah shalat dua rekaat
sesudah terbenam matahari, sedang nabi melihat kami, tetapi beliau
tidak memerintah dan tidak pula melarang kami. (Muslim)
f. Marfu Takriri Hukmi
Ialah apabila pemberitaan sahabat diikuti dengan kalimat-kalimat
sunnatu Abi Qasim, Sunnatu Nabiyyina, atau minas Sunnati.
Contoh:
( )
Dari Amr bin al-Ash berkata (kepada ummul walad): Jangan kau
campur-adukkan pada kami sunnah nabi kami. (Abu Dawud)
C. Hadis Mauquf
1. Pengertian
Secara etimologi mauquf artinya yang terhenti. Sedang secara
terminologi hadis mauquf adalah perkataan, perbuatan, atau takrir yang
disandarkan kepada sahabat nabi saw.
Dalam definisi lain dijelaskan bahwa hadis mauquf adalah:
Apa-apa yang disandarkan sampai kepada sahabat saja, baik
yang disandarkan itu perkataan atau perbuatan dan baik sanadnya
bersambung maupun terputus
63
:
() ...
Dari Abdullah bin Masud, ia berkata: Janganlah hendaknya
seseorang dari kamu taqlid agamanya dari orang, karena kalau orang ini
beriman, ia juga turut beriman; tetapi kalau orang itu kufur, iapun ikut
kufur. (HR. Abu Nuaim)
Abdullah bin Masud adalah seorang sahabat Nabi saw. Riwayat di
atas jelas menunjukkan perkataan Abdullah bin Masud, karenanya hadis
yang seperti ini dinamakan hadis mauquf.
Contoh perbuatan:
:
.
()
Dari Abdillah bin Ubaid bin Umair, ia berkata: Umar menyuruh
kepada seorang anak laki-laki memilih antara ayah dan ibunya. Maka
anak itu memilih ibunya, lalu ibunya membawa dia. (Al-Muhalla)
Yang dimaksud Umar dalam hadis tersebut adalah Umar bin
Khattab, sahabat nabi saw. Perbuatan yang disandarkan kepada sahabat
sebagaimana hadis tersebut dinamakan hadis mauquf.
Contoh takrir:
64
:
.
:
( ).
.
:
Dari Zuhri bahwa Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail menjadi hamba
Umar bin Khattab. Adalah Atikah pernah turut shalat dalam masjid. Maka
Umar berkata kepadanya, Demi Allah engkau sudah tahu bahwa aku
tidak suka perbuatan ini. Atikah berkata, Demi Allah aku tidak mau
berhenti sebelum engkau melarang aku. Akhirnya Umar berkata, Aku
tidak mau melarangmu. (Al- Muhalla)
Umar bin Khattab adalah seorang sahabat Nabi saw. Dalam riwayat
tersebut menunjukkan bahwa Umar membenarkan perbuatan Atikah, yakni
shalat di masjid.
Hadis mauquf dapat disifati hadis shahih atau hasan tetapi tidak ada
kewajiban untuk menjalankannya, tetapi boleh dijadikan sebagai penguat
dalam beramal karena sahabat dalam hal ini hanya berkata atau berbuat
yang dibenarkan oleh Rasulullah saw. Pada prinsipnya hadis mauquf itu
tidak dapat dijadikan hujjah, kecuali ada qarinah yang menunjukkan (yang
menjadikan) marfu.
D. Hadis Maqthu
1. Pengertian
Maqthu artinya yang diputus atau terputus, dipotong atau
terpotong. Sedangkan secara terminologi hadis maqthu adalah perkataan,
perbuatan atau takrir yang disandarkan kepada tabiin atau orang yang di
bawahnya. Dalam definisi lain dinyatakan hadis maqthu adalah:
65
perkataan atau perbuatan yang berasal dari seorang tabiin serta
dimauqufkan padanya, baik sandanya bersambung maupun tidak.
Asy-Syafii dan ath-Thabarani menggunakan istilah maqthu untuk
munqathi. Tetapi sebenarnya ditinjau dari segi istilah, memang keduaduanya mempunyai perbedaan. Sebab suatu hadis dikatakan dengan
munqathi itu dalam lapangan pembahasan sanad, yakni sanadnya tidak
muttashil. Sedang untuk hadis dikatakan maqthu itu dalam lapangan
pembahasan matan, yakni matannya tidak dinisbatkan kepada Rasulullah
saw atau sahabat r.a.
Apabila para muhaddisin mengatakan: Ini hadis maqthu,
maksudnya adalah hadis (khabar) yang disandarkan kepada tabiin, baik
perbuatan maupun perkataan, baik muttashil maupun munqathi.
Maqthu ini sama sekali tidak dapat dijadikan hujjah atau dalil
agama, karena bukan perkataan, perbuatan atau takrir Nabi saw. Bahkan
ada ulama yang tidak menggolongkannya ke dalam kategori hadis.
2. Contoh
Hadis maqthu juga dapat berupa perkataan, perbuatan dan takrir
tabiin.
Contoh perkataan:
:
.
( ).
:
Dari Abdillah bin Said bin Abi Hindin, ia berkata: aku pernah bertanya
kepada Said bin Musayyib: bahwasanya si Fulan bersin, padahal imam
sedang berkhutbah, lalu orang lain mengucapkan yarhamukallah
66
:
( ).
Dari Qatadah, ia berkata: adalah Said bin Musayyib pernah shalat
dua rekaat sesudah Ashar.
Contoh takrir:
( ).
Dari Hakam bin Utaibah, ia berkata: adalah hamba mengimami kami
dalam masjid itu, sedang Syuraih (juga) shalat di situ. (Al-Muhalla)
Syuraih adalah seorang tabii. Riwayat ini menunjukkan bahwa
Syuraih membenarkan hamba jadi imam shalat.
67
UJI KOMPETENSI 5
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya!
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang hadis berdasarkan tempat penyandarannya kemudian diskusikan
bersama teman anda!
III. Aspek Kognitif
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang
paling benar!
1. Hadis yang oleh Rasulullah saw disandarkan kepada Allah swt
disebut ...
a. hadis qudsi
b. hadis shahih
c. hadis marfu`
d. hadis mauquf
e. hadis maqthu`
2. Berikut ini definisi marfu secara etimologi, kecuali
a. yang diangkat
b. yang dimajukan
c. yang diambil
d. yang dirangkaikan
e. yang diputus
3. Hadis yang khusus disandarkan kepada Nabi saw berupa perkataan,
perbuatan atau takrir beliau adalah
a. hadis qudsi
b. hadis marfu
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
68
c. hadis mauquf
d. hadis maqthu`
e. hadis shahih
4.
Redaksi seperti tersebut dikategorikan ke dalam hadis ...
a. marfu` qauli hakiki
b. marfu` qauli hukmi
c. marfu` fi`li hakiki
d. marfu` fi`li hukmi
e. mauquf
adalah definisi ... .
a. hadis qudsi
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
69
b. hadis marfu`
c. hadis mauquf
d. hadis maqthu`
e. hadis illahi
dijadikan
sebagai
hujjah
asal
ada
hal-hal
yang
menjadikannya marfu`
c. bisa menjadi shahih, hasan, dan dhaif
d. dapat dijadikan sebagai dasar hukum
e. bisa menjadi hadis marfu`
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tuliskan contoh hadis qudsi!
2. Jelaskan pengertian hadis marfu`!
3. Sebutkan klasifikasi hadis mauquf!
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
70
71
I. Pilih dan berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban
yang tepat !
1. Hadis berarti suatu yang baru (Al-Jadid), pengertian hadis secara.......
A. Terminologi
B. Efistimologi
C. Etimologi
D. Filosofi
E. Emfirik
2. Segala yang diriwayatkan dari nabi yang berkaitan dengan himmah,
karakteristik, sejarah kelahiran dan kebiasaan-kebiasaan beliau. Pengertian
tersebut di kemukakan oleh.......
A. Ulama ushul fiqih
B. Ulama hadis
C. Dr. Muhammad Abd al-Rauf
D. Imam Syafii
E. Muhammad Abduh
3. Segala ucapan Nabi saw, segala perbuatan serta keadaan atau perilaku
beliau adalah pengertian dari.....
A. Sunah
B. Hadis
C. Kabar
D. Atsar
E. Qudsi
72
4. Segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi saw, baik perkataaan maupun
perbuatan beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai perkataan
beliau makna dari.......
A. Sunah
B. Hadis
C. Kabar
D. Atsar
E. Qudsi
5. Ilmu yang mencakup pembahasan tentang segala sesuatu yang
dinukilkan/diriwayatkan dari Nabi saw, baik mengenai perkataan,
perbuatan, ketetapan maupun sifat-sifat beliau adalah hadis......
A. Ilmu Riwayah Hadis
B. Ilmu hadis diroyah
C. Ilmu asbab wurud al-hadis
D. Ilmu mukhtalif al-hadis
E. Ilmu al-jarh wa al-tadil
6. Kitab-kitab yang membahas Biografi para perawi berdasarkan thabaqat
adalah..........
A. Kitab Ath-Thabaqat, karya Muhammad bin Umar Al-Waqidi
B. Kitab Marifat Man Nazala minash-Shahabah Sairal-Buldan, karya
Imam Ali bin Abdillah Al-Madini
C. Tarikh Naisabur, karya Imam Muhammad bin Abdillah Al-Hakim AnNaisabury
D. Tarikh Baghdad, karya Abu Bakar Ahmad bin Ali Al-Baghdadi yang
dikenal dengan Al-Khathib Al-Baghdadi
E. Tarikh Dimasyq, karya seorang ahli sejarah Ali bin Al-Husain yang
dikenal dengan Ibnu Asakir Ad-Dimasyqi
73
.
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
74
B.
C.
D.
E.
11. Para sahabat dalam meriwayatkan Hadis adakalnya tidak secara jelas
mendengarnya langsung dari Rasulullah SAW. akan tetapi kemungkinan
melalui perantaraan orang lain. Di bawah ini kalimat yang tepat dalam
menerima hadis melalui perantaraan orang lain adalah ........
A .
B.
C.
D.
E
. :
12. Contoh lafadh dalam meriwayatkan hadis dengan cara tidak mendengar
perintah atau larangan Nabi Muhammad SAW. secara langsung akan
tetapi melalui perantaraan orang lain bahkan hanya merupakan
kesimpulan pemahaman para sahabat adalah ........
A. :
B. :
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
75
C.
D.
E.
............
13.
Lafadh di atas merupakan contoh penerimaan hadis dengan cara ......
A. Melihat langsung Nabi.
B.
Bertanya langsung kepada Nabi.
C.
Mendengar langsung dari Nabi
D. Menerima perintah langsung dari Nabi.
E.
Meminta langsung kepada Nabi
14.
Sedangkan lafadh di atas merupakan contoh penerimaan hadis dengan
cara ......
A. Melihat langsung Nabi.
B. Bertanya langsung kepada Nabi.
C. Mendengar langsung dari Nabi,
D. Menerima berita langsung dari Nabi.
E.
Meminta langsung kepada Nabi
15.
A. Melihat langsung Nabi.
B. Bertanya langsung kepada Nabi.
C. Mendengar langsung dari Nabi,
D. Menerima berita langsung dari Nabi.
E.
Meminta langsung kepada Nabi
16.
A. Melihat langsung Nabi.
B. Bertanya langsung kepada Nabi.
C. Mendengar langsung dari Nabi,
D. Menerima berita langsung dari Nabi.
E.
Meminta langsung kepada Nabi
17. Cara penerimaan hadis dengan cara memberi izin kepada seseorang
untuk meriwayatkan suatu hadis dari seorang ulama tanpa dibacakan
sebelumnya disebut ......
A. Qiraah
B. Sama
C. Ijazah
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
76
D. Kitabah
E. Washiyyah
18. Sedangkan cara penerimaan hadis dengan cara menyerahkan suatu hadis
yang tertulis kepada seseorang untuk diriwayatkan disebut .......
A. Munawalah
B. Sama
C. Ijazah
D. Kitabah
E. Washiyyah
19. Mewasiyatkan hadis kepada seseorang koleksi hadis yang dimilikinya,
disebut......
A. Munawalah
B. Sama
C. Ijazah
D. Kitabah
E. Washiyyah
20. Apa makna yang bergaris dibawah ini.....
.
A. hadis tentang sesuatu yang makmun
B. hadis tentang sesuatu yang mahsus
C. hadis tentang sesuatu yang makhasus
D. hadis tentang sesuatu yang mukmin
E. hadis tentang sesuatu yang maknawi
21. Suatu hadis baru dapat dikatakan hadis mutawatir, bila hadis itu
memenuhi berapa syarat.....
A. Dua
B. Tiga
C. Empat
D. Lima
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
77
E. Enam
22. Para ulama telah membagi hadis mutawatir menjadi........
A. Emapat
B. Lima
C. Enam
D. Tiga
E. Dua
23. Hadis mutawatir yang menyangkut perbuatan Rasulullah saw, yang
disaksikan dan ditiru tanpa perbedaan oleh orang banyak, untuk
kemudian juga dicontoh dan diperbuat tanpa perbedaan oleh orang
banyak pada generasi-generasi berikutnya disebut............
A. Hadis mutawatir amali
B. Hadis mutawatir maknawi
C. Hadis mutawatir lafdzi
D. Hadis masyhur
E. Hadis aziz
24. Hadis yang para rawinya tidak mencapai jumlah rawi hadis mutawatir,
baik rawinya itu satu, dua, tiga, empat, lima atau seterusnya, tetapi
jumlahnya tidak memberi pengertian bahwa hadis dengan jumlah rawi
tersebut termasuk dalam hadis.......
A. Mutawtir
B. Ahad
C. Shahih
D. Mardhu
E. Dhoif
25. Lafahl dibawah ini Pengertian dari hadis..........................
78
A. Hadis gharib
B. Hadis mutawatir maknawi
C. Hadis mutawatir lafdzi
D. Hadis masyhur
E. Hadis aziz
26. Hadis yang terpisah atau menyendiri dari yang lain disebut hadis........
A. Hadis gharib
B. Hadis mutawatir maknawi
C. Hadis mutawatir lafdzi
D. Hadis masyhur
E. Hadis aziz
27. Hadis di bawah ini termasuk contoh hadis........
:
) (
( )
A. Hadis gharib
B. Hadis mutawatir maknawi
C. Hadis mutawatir lafdzi
D. Hadis masyhur
E. Hadis aziz
28. Taraf kepastian atau taraf dugaan tentang benar atau palsunya hadis itu
berasal dari Rasulullah saw disebut dengan.............
A. Martabat (tingktan) hadis
B. Kesamaan hadis
C. Kesamaan perawi
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
79
D. Kesamaan makna
E. Matan hadis
29. Shahih, menurut bahasa, mengandung arti..........
A. Hadis yang lemah.
B. Sehat, bersih dari cacat, sah, atau benar
C. Berarti satu-satu
D. Hadis yang baik
E. Hadis yang jelas
30. Menurut urutan tingkatan (martabat) hadis shahih dibagi menjadi.....
A. Enam
B. Delapan
C. Tuju
D. Lima
E. Empat
31. Hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi kurang dhabith,
bersambung sanadnya, tidak berillat dan tidak pula janggal disebut......
A. Shahih
B. Mursal
C. Hasan
D. Mutawatir
E. Doif
32. Hadis yang gugur satu atau dua rawi tanpa beriringan menjelang akhhir
sanadnya, maka hadis tersebut hadis........
A. Hadis mursal
B. Hadis munqathi
C. Hadis mudhal
D. Hadis muallaq
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
80
: :
...
A. Hadis mutawatir
B. Hadis Dhoif
C. Hadi Qudsi
D. Hadis marfu
E. Hadis mauquf
34. Hadis yang mempunyai pengertian lafalnya dari Allah tetapi redaksinya
dari Rasullaha adalah hadis.......
A. Hadis mutawatir
B. Hadis Dhoif
C. Hadis mauquf
D. Hadi Qudsi
E. Hadis marfu
35. Hadis marfuadalah apa yang disandarkan kepada Rasulullah saw, baik
perkataan, perbuatan, maupun taqrir (persetujuan) terjemhan dari...........
A.
B.
C.
D.
81
E.
36. Hadis yang disandarkan orang kepada Rasulullah saw atau dengan kata
lain adalah hadis yang dikatakan orang sebagai hadis beliau pertian dari
hadis.....
A. Hadis mutawatir
B. Hadis Dhoif
C. Hadis mauquf,
D. Hadis Qudsi
E. Hadis marfu
37. Arti dari hadis di bawah ini adalah.......
( )
A. Termasuk sunnah mengakat tangan di dalam shalat
B. Termasuk sunnah meletakkan tangan di bawah pusat dalam shalat
C. Termasuk sunnah meletakkan tangan di atas pusat dalam shalat
D. Termasuk sunnah meletakkan tangan di samping pusat dalam shalat
E. Termasuk sunnah meletakkan tangan di depan pusat dalam shalat
38. Hadis yang disandarkan kepada sahabat, bukan kepada Nabi disebut.....
A. Hadis mutawatir
B. Hadis Dhoif
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
82
C. Hadis mauquf
D. Hadi Qudsi
E. Hadis marfu
39. Bersikaplah terhadap dunia ini seolah-olah engkau tak pernah berada di
atasnya, dan bersikaplah terhadap akhirat seolah-olah engkau tidak akan
keluar-keluar dari dalamnya. Hadis aalah ucapan seorang tabiin :
adalah ucapan....
A. Ali bin Abi Tholib
B. Hasan Al-Bashri
C. Al-Ghazali
D. Imam hambali
E. Abdul rahman
40. Hadis yang disandarkan kepada tabiin dan orang-orang dari generasi
sesudahnya, baik poerkataan, perbuatanadalah hadis........
A. Hadis maqthu
B. Hadis Dhoif
C. Hadis mauquf
D. Hadi Qudsi
E. Hadis marfu
II. Jawablah Pertanyaan di Bawah ini dengan benar!
1. Apa Faedah mempelajari ilmu hadis!
2. Berikan 3 (tiga) Contoh lafadh penyampaian hadis qauliyah yang diterima
para sahabat secara langsung !.
3. Jelasakan tentang pengeritan Hadis mutawatir lafdzi, Hadis mutawatir
maknawi dan Hadis mutawatir amali?
4. Hadis shahih dapat dibagi menjadi dua bagian sebutkan, jelasakan masingmasing, dan berikan contoh?
5. Tuliskankan kembali dan Tejemahkan hadis dibawah ini!
83
) (
84
BAB VI
HADIS BERDASARKAN SIFAT SANAD
Standar Kompetensi
Memahami macam-macam hadis berdasarkan sifat-sifat sanad
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan hadis mutasil, musnad, muanan, musalsal, ali dan naazil
2. Menunjukkan contoh-contoh hadis mutasil, musnad, muanan, musalsal, ali
dan naazil
Materi Pembelajaran
1. Pengertian hadis mutasil, musnad, muanan, musalsal, ali dan naazil
2. Contoh-contoh hadis mutasil, musnad, muanan, musalsal, ali dan naazil
85
BAB VI
HADIS BERDASARKAN SIFAT
SANAD
Berdasarkan sifat sanad, muhadisin membagi hadis menjadi muttasil,
musnad, muanan, musalsal, ali dan naazil
A. Hadis Muttasil
Muttasil artinya yang bersambung. Dalam terminologi ilmu hadis, hadis
muttasil adalah hadis yang bersambung sanadnya, baik sampai kepada
Rasulullah saw atau sampai kepada sahabat. Hadis muttasil disebut juga hadis
maushul.
Contoh:
( )
Menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, menceritakan kepada
kami, Malik, dari Nafi dari Abdullah bin Umar ra, bahwasanya Rasulullah
saw menjelaskan tentang ramadan beliau bersabda: Janganlah kamu
sekalian berpuasa sampai kamu melihat bulan, dan janganlah kamu berbuka
(menyudahi puasa ramadan) sampai kamu melihat bulan, maka jika gelap
udara atas kamu genapkanlah bilangannya (30 hari). (al-Bukhari)
Rangkaian sanad hadis tersebut sbb:
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
86
Rasulullah saw.
B. Hadis Musnad
Musnad artinya yang disandarkan. Secara terminologi, hadis musnad
adalah hadis yang bersambung sanadnya dari yang menceritakan sampai akhir
sanad sampai kepada Rasulullah saw. Contoh:
)(
87
( )...
88
Dalam sanad hadis tersebut ada seorang rawi yang bernama Zakaria. Ia
menggunakan kata dari Amir . Zakaria ini di kalangan muhadisin dikenal
sebagai mudallis, maka sanadnya disebut muanan.
D. Hadis Musalsal
Musalsal artinya terangkai, atau berangkai. Secara terminologi, hadis
musalsal adalah hadis yang rawi-rawinya atau jalan meriwayatkannya
berturut-turut atas satu keadaan.
Dikatakan musalsal pada rawi-rawi jika:
1. Sama nama-namanya tetapi berlainan orangnya.
2. Sama tentang sifatnya, umpamanya semua rawi sama-sama ahli fikih, atau
ahli hadis, atau para imam.
3. Sama nisbah mereka, yaitu semua rawi orang Mekah, atau Madinah dan
lain sebagainya.
4. Berturut-turut keluarga meriwayatkan dari keluarga.
Adapun musalsal dalam jalan meriwayatkannya adalah:
1. Lafadz-lafadz sanadnya semua sama.
2. Dalam meriwayatkan suatu hadis semua rawi memakai sumpah.
3. Sama hari meriwayatkannya.
4. Sama tempat meriwayatkannya.
5. Dan lain-lain perilaku dan keadaan yang sama, yaitu semua rawi
mengerjakan sebagaimana yang pertama.
Contoh:
. .
()...
89
Rasulullah saw bersabda: Barang siapa menyiar-nyiarkan (kebaikan
supaya dipuji orang) tentu Allah akan balas menyiarkan (aibnya), dan
barang siapa unjuk-unjukkan (kebaikannya),
memperlihatkan (keburukannya).
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam dua sanad:
90
Sanad I
Rasulullah
saw
Sanad II
Jundab
Jundab
Salamah
Salamah
Sufyan
Sufyan
Yahya
Abu Nuaim
Musaddad
Imam
Bukhari
Dalam sanad yang pertama antara Bukhari dan Nabi saw ada 5 orang
rawi, sedangkan dalam sanad kedua ada 4 orang. Karena jumlah rawi dalam
sanad kedua lebih sedikit dibanding sanad pertama, sanad kedua disebut ali.
Sedangkan sanad pertama karena rawinya lebih banyak disebut nazil.
91
UJI KOMPETENSI 6
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang macam-macam hadis berdasar sifat sanad kemudian diskusikan
bersama teman anda!
III. Aspek Kognitif
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang
paling benar!
1. Muttasil secara etimologi berarti ... .
a. tinggi
b. rendah
c. terangkai
d. yang disandarkan
e. yang bersambung
2. Hadis yang jalannya diisnadkan dengan kata-kata an ( )disebut ... .
a. hadis muttasil
b. hadis musalsal
c. hadis muanan
d. hadis musnad
e. hadis ali
3. Hadis yang bersambung sanadnya dari yang menceritakan sampai akhir
sanad sampai kepada Rasulullah saw adalah ... .
a. hadis musnad
b. hadis muttasil
c. hadis nazil
d. hadis musalsal
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
92
e. hadis `ali
4. Berikut ini dikatakan hadis musalsal pada rawi, kecuali ... .
a. sama hari meriwayatkannya
b. sama nama-namanya tetapi berlainan orangnya
c. sama tentang sifat rawinya
d. berturut-turut keluarga meriwayatkan dari keluarga
e. sama nisbah rawinya
5. Hadis yang rawi-rawi sanadnya sedikit dibandingkan dengan sanad lain
dari hadis yang sama disebut ... .
a. hadis `ali
b. hadis nazil
c. hadis musnad
d. hadis musalsal
e. hadis muttasil
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan klasifikasi hadis didasarkan pada sifat sanadnya!
2. Dapatkah hadis muanan hilang kelemahannya? Jelaskan!
3. Sebutkan beberapa kondisi suatu hadis dikatakan musalsal pada rawi!
4. Kapan suatu hadis dikatakan sebagai hadis musalsal dalam jalan
meriwayatkannya?
5. Jelaskan perbedaan hadis ali dan nazil!
93
BAB VII
HADIS DITINJAU DARI DITERIMA ATAU DITOLAKNYA
MENJADI HUJJAH
STANDAR KOMPETENSI
Memahami macam-macam hadis ditinjau dari diterima atau ditolaknya menjadi
hujah
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian, macam-macam, dan contoh hadis maqbul
2. Menjelaskan pengertian, macam-macam, dan contoh hadis mardud
Materi Pembelajaran
1. Pengertian hadis maqbul, macam-macam, dan contohnya
2. Pengertian hadis mardud, macam-macam, dan contohnya
94
BAB VII
HADIS DITINJAU DARI DITERIMA ATAU
DITOLAKNYA MENJADI HUJJAH
Salah satu kajian menarik dalam ilmu hadis adalah meneliti hadis ditinjau
dari diterima atau ditolaknya sebagai hujjah atau dasar hukum ajaran Islam.
Terkait dengan sisi kehujahannya, hadis dibagi menjadi maqbul dan mardud.
A. Hadis Maqbul
1. Pengertian
Maqbul secara etimologi berarti yang diambil, yang diterima dan
yang dibenarkan. Sedangkan secara terminologi, hadis maqbul ialah hadis
yang telah sempurna syarat-syarat penerimaannya. Adapun syarat-syarat
suatu hadis dikategorikan hadis yang maqbul berkaitan dengan sanad-nya
yang tersambung, diriwayatkan oleh rawi yang adil dan dhabit, dan dari
segi matan yang tidak syadz dan tidak terdapat illat.
Dalam definisi lain, para muhadisin berpendapat bahwa hadis
maqbul adalah:
"Hadis yang menunjukkan suatu keterangan bahwa Nabi Muhammad saw
menyabdakannya."
Jumhur ulama berpendapat bahwa hadis maqbul ini wajib diterima
sebagai hujah. Sedangkan yang temasuk dalam kategori hadis maqbul
adalah:
-
muhaddisin dan juga ulama yang lain sependapat bahwa tidak semua hadis
yang maqbul itu harus diamalkan, mengingat dalam kenyataan terdapat
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
95
...
()
Telah
menceritakan
kepada
kami
Abdullah
bin
Yusuf,
96
( )
97
....
( ).
Kita lihat riwayat kedua (dari Yazid bin Asham), ada atau tidak
keterangan / riwayat lain yang menguatkannya. Ternyata
setelah diteliti terdapat riwayat-riwayat yang menguatkannya,
yakni, riwayat Maimunah sendiri, riwayat Abu Rafi, dan
larangan nabi tentang tidak boleh menikah dalam ihram.
98
Rajih artinya yang berat atau yang kuat. Yaitu sebuah hadis yang
terkuat di antara dua buah hadis yang berlawanan maksudnya.
Riwayat yang tidak dipakai dinamai marjuh artinya yang diberati,
yakni yang tidak kuat.
Contoh hadis rajih dapat dilihat pada bahasan sebelumnya tentang
riwayat yang mengatakan nabi menikah saat ihlal. Riwayat dari
Yazid bin Asham adalah hadis rajih, sedangkan riwayat dari Ibnu
Abbas disebut marjuh.
4) Hadis Nasikh
Nasikh artinya yang menghapus, yang mengubah. Yakni hadis
yang datang lebih akhir, yang menghapuskan ketentuan hukum
yang terkandung dalam hadis yang datang mandahuluinya. Hadis
yang dihapus ketentuan hukumnya dinamakan mansukh.
Contoh:
.
( ).
Rasulullah saw bersabda: Janganlah salah seorang di antara
kamu memakan daging kurbannya sesudah tiga hari. (as-Syafii)
Larangan memakan daging kurban sesudah tiga hari itu disebut
hukum. Kemudian hukum ini dihapuskan oleh nabi sendiri
dengan sabdanya:
( ).
Aku pernah melarang kamu tentang daging kurban bahwa jangan
kamu makan dia sesudah tiga hari, tetapi (sekarang) makanlah
dan gunakan dalam pelayaran-pelayaran kamu. (al-Itibar)
99
( ).
Sesungguhnya tertutuplah hatiku, dan sesungguhnya aku akan
minta ampun kepada Allah dalam sehari seratus kali. (Muslim)
Arti hadis tersebut sudah jelas tetapi tentang maksud dan tujuannya
para ulama berbeda pendapat. Dalam syarah Muslim terdapat enam
pendapat tentang maksud hadis tersebut. Di antara pendapatpendapat
tersebut
kita
tidak
dapat
memilih
mana
yang
100
Hadis yang tidak menunjukkan keterangan yang kuat akan adanya dan
tidak menunjukan keterangan yang kuat atas ketidakadaannya, tetapi
adanya dengan ketidakadaannya bersamaan."
Ada juga yang menarifkan hadis mardud adalah:
"Hadis yang tidak terdapat di dalamnya sifat hadis maqbul."
Dalam definisi yang ekstrim disebutkan bahwa hadis mardud
adalah semua hadis yang telah dihukumi dhaif.
Sebagaimana telah diterangkan di atas bahwa jumhur ulama
mewajibkan untuk menerima hadis-hadis maqbul, maka sebaliknya setiap
hadis yang mardud tidak boleh diterima dan tidak boleh diamalkan (harus
ditolak).
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
101
.
Barang siapa mengucap Laa ilaaha illallah maka Allah akan
menjadikan dari kalimat itu, seekor burung yang mempunyai
70.000 lidah; bagi tiap lidah 70.000 bahasa..
Sebagian orang menganggap perkataan tersebut adalah hadis nabi
saw, padahal sebenarnya itu adalah perkataan kaum zindiq. Zindiq
adalah orang yang menunjuk-nunjukkan bahwa ia beriman tetapi
batinnya kufur. Riwayat yang demikian tersebut dinamakan hadis
maudlu.
2) Tertuduh dusta, hadis yang diriwayatkannya dinamakan hadis
matruk.
Contohnya:
102
:
( ).
Dari Muhammad ia berkata: telah menceritakan kepadaku salah
seorang keluarga Abu Bakr, bahwa Aisyah pernah berkata:
Tidak hilang tubuh Rasulullah saw, tetapi Allah israkan
ruhnya. (at-Thabari)
Dalam sanad hadis tersebut ada perkataan salah seorang
keluarga, siapa yang dimaksud dengan kata itu belum jelas.
Muhammad tidak menyebutkan nama orang yang dimaksud, yang
demikian dinamakan hadis mubham.
b. Sanadnya tidak bersambung
1) Kalau yang digugurkan sanad pertama disebut hadis muallaq
2) Kalau yang digugurkan sahabat disebut hadis mursal
3) Kalau yang digugurkan itu dua orang rawi atau lebih berturut-turut
disebut hadis mudlal
4) Jika tidak berturut-turut disebut hadis munqathi
Penjelasan masalah ini dapat dilihat kembali di bab IV.
c. Matan yang bermasalah
103
Selain karena dua hal di atas, kedhaifan suatu hadis bisa juga terjadi
karena kelemahan pada matan. Hadis dhaif yang disebabkan suatu sifat
pada matan ialah hadis mauquf dan maqthu. Bahasan tentang hal ini
telah kita pelajari pada bab V.
104
Uji Kompetensi 7
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya!
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang macam-macam hadis dari diterima atau ditolaknya menjadi
hujjah kemudian diskusikan bersama teman anda!
III. Aspek Kognitif
I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang
paling benar!
1. Yang diambil, yang diterima dan yang dibenarkan, berdasarkan hal
tersebut pengertiannya hadis maqbul secara.......
a. Epistimologi
b. Etimologi
c. Termiologi
d. Empiris
e. Filosofi
2.
105
d. Imam Syafii
e. Muhammad Abduh
4.
5.
Hadis di bawah ini termasuk hadis yang tidak dapat diketahui tujuan
atau maksud sebenarnya, atau hadis yang sulit dipahami maksudnya,
hadis termasuk....?
( ).
a. Hadis Marjuh
b. Hadis Mansukh
c. Hadis Muhkam
d. Hadis Mutasyabih
e. Hadis Nasikh
6.
106
a. Tertuduh dusta
b. Dusta
c. Terbelakang
d. Tidak diketahui identitasnya
e. Termarjinalkan
9. Hadis di bawah ini dalam sanad hadis tersebut ada perkataan salah
seorang keluarga, siapa yang dimaksud dengan kata itu belum jelas.
Muhammad tidak menyebutkan nama orang yang dimaksud, yang
demikian dinamakan hadis...
:
( ).
a. Hadis Mubham
b. Hadis Maqbul
c. Hadis Marjuh
d. Hadis Mansukh
e. Hadis Muhkam
10. Hadis yang tidak menunjukkan keterangan yang kuat akan adanya dan
tidak menunjukan keterangan yang kuat atas ketidakadaannya, tetapi
adanya dengan ketidakadaannya bersamaan, Uraian tersebut dari hadis.....
a. Hadis muttasil
b. Hadis Musnad
c. Hadis Muanan
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
107
d. Hadis musalsal
e. Hadis Mardud
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jumhur ulama berpendapat bahwa hadis maqbul ini wajib diterima
sebagai hujah. Sebutkan dua macam yang temasuk dalam kategori hadis
maqbul?
2. Apa yang di maksud dengan Hadis Muhkam, Hadis Rajih, dan Hadis
Nasikh?
3. Sebutkan dua cara atau jalan untuk mendudukkan hadis-hadis yang
mukhtalif menurut para ulama dan jealaskan masing-masing?
4. Terjemahkan hadis di bawah ini?
.
5. Sebutkan macam-macam yang menyebabkan hadis itu menjadi Mardud?
108
BAB VIII
ILMU JARH DAN TADIL
Standar Kompetensi
Memahami ilmu jarh dan tadil
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian jarh dan tadil
2. Menjelaskan susunan lafal yang digunakan untuk melakukan jarh dan tadil
Materi Pembelajaran
1. Pengertian jarh dan tadil
2. Susunan lafal yang digunakan untuk melakukan jarh dan tadil
109
BAB VIII
ILMU JARH DAN TADIL
A. Pengertian Jarh dan Tadil
Ilmu Jarh dan Tadil terdiri dari dua disiplin ilmu yaitu, ilmu jarh dan
ilmu tadil. Kemudian dalam perkembangannya menjadi istilah untuk satu
disiplin ilmu yang membahas tentang kecacatan dan keadilan seorang rawi.
Secara etimologi, kata jarh berarti melukai atau mencacatkan.
Sedangkan secara terminologi ilmu jarh adalah menampakkan sifat pada rawi
yang dapat menyebabkan hilangnya keadilan atau kedhabitannya, sehingga
periwayatannya menjadi gugur, lemah, atau tertolak.
Definisi serupa juga disampaikan oleh para muhadisin, bahwa ilmu
jarh adalah kecacatan pada rawi hadis yang menyebabkan hilangnya keadilan
dan kedhabitannya. Jadi tegasnya, jarh adalah identifikasi terhadap seorang
rawi dengan berbagai karakter yang melemahkannya atau menyebabkan
riwayatnya tertolak.
Sedangkan istilah tadil maksudnya adalah mengidentifikasi seorang
rawi dengan mencari sifat-sifat baiknya sehingga periwayatannya dapat
diterima.
Sehingga dari kedua istilah tersebut di atas (jarh dan tadil) dapat
diambil pengertian bahwa ilmu jarh wa tadil adalah suatu disiplin ilmu yang
membahas tentang keadaan para rawi dari aspek diterima atau ditolaknya
periwayatan mereka.
Dalam redaksi yang hampir sama Subhi Shalih mendefinisikan bahwa
ilmu jarh dan tadil adalah ilmu yang membahas tentang para rawi hadis dari
segi yang dapat menunjukkan keadaan mereka, baik yang dapat mencacatkan
atau membersihkan mereka dengan ungkapan atau lafadz tertentu.
Faedah mengetahui ilmu jarh wa tadil ialah untuk menetapkan
apakah periwayatan seorang rawi itu dapat diterima atau harus ditolak sama
sekali. Apabilah seorang rawi sudah di tarjih sebagai rawi yang cacat maka
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
110
periwayatanya ditolak dan apabila seorang rawi ditadil sebagi orang yang adil
maka periwayatanya diterima, selama memenuhi syarat-syarat yang lain untuk
menerima hadis dipenuhi.
Cacat (keaiban) rawi itu banyak. Akan tetapi umumnya berkisar pada
5 macam, yaitu :
-
ketetapan berikut:
1. Bi-Syuhrah, karena kepopulerannya di kalangan ahli ilmu bahwa dia
terkenal sebagai orang yang adil. Seperti: Anas bin Malik, Sufyan atsTsauri, Syubah bin Al-Hajjaj, Asy-Syafii, Ahmad dan lain sebagainya.
Mereka yang sudah terkenal sebagai orang yang adil di kalangan para ahli
hadis, maka mereka tidak perlu lagi untuk diperbincangkan keadilannya.
2. Pujian dari seseorang yang adil (tazkiyah). Yaitu ditetapkan sebagai rawi
yang adil oleh orang yang adil, yang semula rawi yang dita'dilkan itu
belum dikenal sebagai rawi yang adil. Begitupun kebalikannya dengan
jarh.
Syarat-syarat bagi pentadil (muaddil) dan pentarjih (jarih) adalah
sebagai berikut:
-
Berilmu pengetahuan
Takwa
Jujur
111
Apabila terjadi pertentangan antara jarh dan ta'dil pada seraong rawi,
di mana sebagian ulama mentadil dan sebagian yang lain mentajrih maka
dalam hal ini terdapat 4 pendapat:
1. Jarh harus didahulukan secara mutlak walau jumlah muaddil lebih
banyak dari pada jarhnya. Sebab bagi rajih tentu lebih mengetahui tentang
sisi batin dari rawi daripada muaddil. Pendapat ini dianut oleh Jumhur
'ulama.
2. Tadil harus didahulukan dari jarh. Karena jarh bisa salah dalam
mencacatkan rawi apalagi kalau ada rasa benci maka pasti sebab
pentarjihanya bersifat subjektif berbeda dengan muaddil dalam menilai
rawi mereka lebih mendahulukan kelogisan atau objektif.
3. Bila jumlah muaddilnya lebih banyak dari rajih maka didahulukan tadil.
Karena jumlah yang banyak memperkuat kedudukan mereka.
4. Masih tetap dalam pertentangan selama belum ditentukan yang
menjarhnya.
B. Susunan Lafal yang Digunakan Untuk Melakukan Jarh dan Tadil
Terkait dengan susunan lafal yang digunakan untuk melakukan tadil,
Ibnu Hajar menyusun ke dalam 6 tingkatan, yaitu:
1. Berbentuk afalut tafdhil atau ungkapan lain yang setara maknanya
dengan afalut tafdhil.
Contoh :
-
( orang
112
( orang
ilmunya).
3. Menggunakan Lafadz yang mengandung arti kuat ingatan
Contoh:
-
4. Menggunakan Lafadz yang tidak menggunakan arti kuat ingatan dan adil
Contoh:
-
113
(orang
yang
jujur,
jika
Allah
menghendaki)
-
kebohonganya)
2. Menggunakan lafadz lafadz sighat mubalaghah menunjukkan amat
cacatnya rawi.
Contoh:
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
114
3. Menunjukkan
tuduhan
dusta,
bohong
atau
yang
lainya.
Contoh:
-
115
6. Menggunakan
lafadz-lafadz
yang
dekat
dengan
sifat
adil
tapi
menunjukkan kelemahanya.
Contoh:
-
hadisnya)
-
116
Uji Kompetensi 8
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya!
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang ilmu jarh dan ta`dil kemudian diskusikan bersama teman anda!
III. Aspek Kognitif
I. Pilih dan berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang
tepat!
1. Secara etimologi, kata jarh berarti.......
a. Terangkai, atau berangkai
b. Mendapingi atau mengiringi
c. Disandarkan atau tempat bersandar
d. Melukai atau mencacatkan
e. Bersambung atau menyambung
2. Menampakkan sifat pada rawi yang dapat menyebabkan hilangnya keadilan
atau kedhabitannya, sehingga periwayatannya menjadi gugur, lemah, atau
tertolak pengertian tersebut menunjukkan pengertian dari.........
a. Tadil
b. Musnad
c. Jarh
d. Musalsal
e. Muttasil
3. Untuk menetapkan apakah periwayatan seorang rawi itu dapat diterima
atau harus ditolak sama sekali. Pernyataan tersebut merupakan faedah
mempelajari ilmu......
a. Jarh wa tadil
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
117
b. Musnad
c. Muanan
d. Musalsal
e.
4. Hadis Cacat (keaiban) rawi itu banyak meriwayatkan hadis yang berbeda
dengan periwayatan rawi yang lebih tsiqah, pengertian ini disebut ......
a. Bidah
b. Mukhalafah
c. Ghalath
d. Jahalatul hal
e. Dawal inqitha
5. Syarat-syarat bagi pentadil (muaddil) dan pentarjih (jarih) diantaranya
orang yang selalu menjauhi perbuatan maksiat, syubhat, dosa kecil, dan
makruhat pengertian dari.....
a. Menjahui fanatik golongan
b. Jujur
c. Bertakwa
d. Berilmu pengetahuan
e. Wara
6. Berbentuk afalut tafdhil atau ungkapan lain yang setara maknanya dengan
afalut tafdhil diantaranya orang yang paling mantap hafalan dan
keadilanya. Hal tersebut merupakan arti dari....
a.
b.
c.
d.
e.
118
adalah.
b.
c.
d.
e.
9. Menunjukkan
tuduhan
dusta,
Contoh diantaranya
bohong
atau
yang
lainya.
makna dari...
contoh
dari.....
a.
b.
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
119
c.
d.
e.
120
BAB IX
SAHABAT NABI DAN PENTAKHRIJ HADIS
Standar Kompetensi
Mengenal sejarah singkat sahabat yang banyak meriwayatkan hadis dan pentakhrij
hadis yang dikenal sebagai perawi hadis
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan sejarah singkat sahabat yang banyak meriwayatkan hadis (Abu
Hurairah, Abdullah ibn Umar, Anas ibn Malik, Aisyah Ummul Muminin)
2. Menjelaskan sejarah singkat enam perawi hadis (Imam Bukhari, Imam
Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Nasai, dan Imam Ibn
Majah)
3. Menunjukkan contoh karya-karya enam perawi hadis (Imam Bukhari, Imam
Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Nasai, dan Imam Ibn
Majah)
Materi Pembelajaran
1. Sejarah singkat sahabat yang banyak meriwayatkan hadis (Abu Hurairah,
Abdullah ibn Umar, Anas ibn Malik, Aisyah Ummul Muminin)
2. Sejarah singkat enam perawi hadis (Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu
Daud, Imam Turmudzi, Imam Nasai, dan Imam Ibn Majah)
3. Karya-karya enam perawi hadis (Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu
121
BAB IX
SAHABAT NABI DAN PENTAKHRIJ HADIS
Kata takhrij secara etimologis mempunyai arti artinya berhimpun dua hal
yang saling bertentangan dalam satu sesuatu. Para ahli hadis memaknai takhrij
dengan:
-
Sinonim kata ikhraj, yakni mengemukakan hadis kepada orang lain dengan
menyebutkan sumbernya, yakni orang-orang yang menjadi mata rantai hadis
tersebut. Sebagai contoh: Kharrajahu al-Bukhariy, artinya: al-Bukhari
meriwayatkan hadis itu dengan menyebutkan sumbernya.
122
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia sejak
kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah
Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah
(ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing.
Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian
setelah masuk Islam dinikahinya.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan
hadis dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadis. Di antara yang
meriwayatkan hadis darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin
Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata:
"Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadis dari kalangan sahabat dan
tabi'in yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah".
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah
terhadap hadis Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa
hadis, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan
memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadis yang
pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun
oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa' Abi Hurairah. Pada tahun 678
M atau tahun 59 H, Abu Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan
dimakamkan di Baqi'
2. Abdullah ibn Umar ra
Abdullah bin Umar bin Khattab atau sering disebut Abdullah bin
Umar atau Ibnu Umar saja (lahir 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H)
adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadis yang
terkenal. Ia adalah anak dari Umar bin Khattab, salah seorang sahabat
utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua.
Ibnu Umar adalah seorang yang meriwayatkan hadit terbanyak
kedua setelah Abu Hurairah, yaitu sebanyak 2.630 hadis, karena ia selalu
mengikuti kemana Rasulullah pergi. Bahkan Aisyah istri Rasulullah
pernah memujinya dan berkata :"Tak seorang pun mengikuti jejak langkah
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
123
Ibnu
Umar".
Ia
bersikap
sangat
berhati-hati
dalam
satu istri dari Nabi Muhammad saw. Dia adalah putri dari Abu Bakar
(khalifah pertama), hasil dari pernikahan dengan isteri keduanya yaitu
Ummi Ruman yang telah melahirkan Abd al Rahman dan Aisyah.
Dalam penulisan Islam, sering ditambahkan pula gelar "Ibu orangorang Mukmin" ( ummul-mu'minn), sebagai gambaran bagi para
istri Muhammad saw sebagai "Ibu dari orang-orang mukmin". Ia dikutip
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
124
125
kulit
agak
kecoklatan,
ramah
dermawan
dan
banyak
126
127
untuk berguru, sebab ia mengetahui jasa dan ilmunya. Dan ketika terjadi
fitnah atau kesenjangan antara Bukhari dan Az-Zihli, ia bergabung kepada
Bukhari, sehingga hal ini menjadi sebab terputusnya hubungan dengan AzZihli. Muslim dalam Sahihnya maupun dalam kitab lainnya, tidak
memasukkan hadis-hadis yang diterima dari Az-Zihli padahal ia adalah
gurunya. Hal serupa ia lakukan terhadap Bukhari. Ia tidak meriwayatkan
hadis dalam Sahihnya, yang diterimanya dari Bukhari, padahal iapun
sebagai gurunya. Nampaknya pada hemat Muslim, yang lebih baik adalah
tidak memasukkan ke dalam Sahihnya hadis-hadis yang diterima dari
kedua gurunya itu, dengan tetap mengakui mereka sebagai guru.
Imam Muslim wafat pada Minggu sore, dan dikebumikan di
kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin,
25 Rajab 261 H / 5 Mei 875. dalam usia 55 tahun.
3. Imam Abu Daud
Imam Abu Dawud (202 - 275 H) adalah salah seorang perawi
hadis, yang mengumpulkan sekitar 50.000 hadis lalu memilih dan
menuliskan 4.800 di antaranya dalam kitab Sunan Abu Dawud. Nama
lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats As-Sijistani.
Untuk mengumpulkan hadis, beliau bepergian ke Arab Saudi, Irak,
Khurasan, Mesir, Suriah, Nishapur, Marv, dan tempat-tempat lain,
menjadikannya salah seorang ulama yang paling luas perjalanannya.
Bapak beliau yaitu Al Asy'ats bin Ishaq adalah seorang perawi
hadis yang meriwayatkan hadis dari Hamad bin Zaid, dan demikian juga
saudaranya Muhammad bin Al Asy`ats termasuk seorang yang menekuni
dan menuntut hadis dan ilmu-ilmunya juga merupakan teman perjalanan
beliau dalam menuntut hadis dari para ulama ahli hadis.
Abu Dawud sudah berkecimpung dalam bidang hadis sejak berusia
belasan tahun. Hal ini diketahui mengingat pada tahun 221 H, dia sudah
berada di Baghdad, dan di sana beliau menemui kematian Imam Muslim,
sebagaimana yang beliau katakan: "Aku menyaksikan jenazahnya dan
mensholatkannya". Walaupun sebelumnya beliau telah pergi ke negeriHadis MA kls XI Program Keagamaan
128
129
130
Al-Adab al-Mufrad
Adh-Dhu'afa ash-Shaghir
At-Tarikh ash-Shaghir
At-Tarikh al-Ausath
At-Tarikh al-Kabir
At-Tafsir al-Kabir
Al-Musnad al-Kabir
Kitab al-Ilal
Birr al-Walidain
Kitab ad-Du'afa
Asami ash-Shahabah
Al-Hibah
131
Al-Kuna
Kitab al-Ilal
Kitab al-Aqran
Kitab al-Muhadramin
Kitab Auladish-Shahabah
Kitab Auhamil-Muhadditsin
132
Al-Marosi
An Nasikh Wa Mansukh
Al Zuhd
Tasmiyat Al-Akhwan
Kaul Qadr
Al-Batswa Al Nusyur
Dalail An Nubuwwat
Fadha Il Al Anshar
Karya Imam Abu Daud yang paling terkenal adalah Sunan Abu Dawud.
4. Karya Imam Turmudzi
Imam Tirmizi banyak menulis kitab-kitab. Di antaranya:
Kitab Al-Ilal
Kitab At-Tarikh
Kitab Az-Zuhd
Di antara kitab-kitab tersebut yang paling besar dan terkenal serta beredar
luas adalah Al-Jami.
5. Karya-karya Imam Nasai
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
133
As Sunan As Sughra
As Sunan Al Kubra
Al Kuna
Khasha`isu Ali
At Tafsir
Karya beliau yang paling terkenal adalah kitab Sunan An Nasa`i yang
merupakan pengembangan kitab As Sunan Ash Shughra dan al-Kubra.
6. Karya-karya Imam Ibn Majah
Imam Ibn Majah mempunyai banyak karya tulis, di antaranya:
Kitab Tarikh, berisi sejarah sejak masa sahabat sampai masa Ibn
Majah.
134
Uji Kompetensi 9
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang sejarah singkat rawi-rawi hadis kemudian diskusikan bersama
teman anda!
III. Aspek Kognitif
I.
Pilih dan berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang
tepat!
1. Berhimpun dua hal yang saling bertentangan dalam satu sesuatu. Adalah
pengertian takhrij, secara.......
a. Terminologi
b. Etimologi
c. Etnografi
d. Empiris
e. Historisgrafi
2. Kegiatan atau usaha mempertemukan matan hadis dengan sanadnya
pendapat ini di ungkapkan oleh para.....
a. Ahli hadis
b. Ahli usul Hadis
c. Ulama
d. Fuqaha
e. Ahli Fiqih
3. Dalam membahas tentang sejarah singkat para sahabat Nabi saw yang
banyak meriwayatkan hadis yaitu.......
a. Abdullah bin Uma
b. AisyaUmmul Mukminn
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
135
b. Siti Aminah
c. Aisyah
d. Umi Kholsun
e. Umi Khasah
7. Ahli hadis yang termasyhur diantara para ahli hadis sejak dulu hingga kini
bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu
Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadis, hadis-hadis beliau
memiliki derajat yang tinggi yaitu.........
a. Imam Malik
b. Imam Muslim
c. Imam Abu Daud
d. Imam Bukhori
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
136
e. Imam Abbuhanifah
8. Salah satu yang terkenal dalam periwayatan hadis yaitu Al-Imam Abul
Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi atau sering dikenal
sebagai Imam Muslim, dilahirkan di.......
a. Naisaburi
b. Bashrah
c. Mekah
d. Madinah
e. Iran
9. Berdasarkan sejarah Ibnu Majah dengan nama lengkapnya Abu Abdullah
Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwaini dilahirkan
pada
a. Senin, 257 M
b. Selasa, 275 M
c. Rabu, 256 M
d. Kamis, 276 M
e. Jumat, 225 M
10. Di bawah ini yang termasuk Karya-karya Imam Turmudzi adalah.......
a. Kitab Al-Jami
b. Fadha Il Al Anshar
c.
Kitab al-Aqran
d. Al-Hibah
e. Kitab Tafsir Al-Qur'an
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar?
1.
2.
3.
4.
5.
137
BAB X
KITAB-KITAB HADIS
Standar Kompetensi
Memahami Kitab-kitab hadis
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan kitab al-Jami, as-Sunan, al-Mushannaf, al-Mustadrak, alMustakhraj, al-Musnad, dan al-Mujam
2. Menyebutkan contoh kitab al-Jami, as-Sunan, al-Mushannaf, al-Mustadrak,
al-Mustakhraj, al-Musnad, dan al-Mujam
3. Mengidentifikasi pengelompokan kitab hadis
Materi Pembelajaran
1. Pengertian Kitab al-Jami, as-Sunan, al-Mushannaf, al-Mustadrak, al-
kitab
al-Jami,
as-Sunan,
al-Mushannaf,
al-Mustadrak,
138
al-
BAB X
KITAB-KITAB HADIS
Perjalanan penghimpunan dan pengkodifikasian hadis tidak semulus
penghimpunan al-Quran. Hadis pada masa nabi belum terkodifikasi secara utuh
karena beliau sendiri yang sementara melarang para sahabatnya untuk menulis
selain al-Quran. Penulisan hadis saat itu dikhawatirkan akan bercampur dengan
al-Quran.
Penulisan hadis pada zaman Nabi memang sudah ada, namun hal itu
dilakukan oleh sahabat secara pribadi untuk kepentingan pribadi dan tidak
dibukukan secara massal. Namun sejarah penulisan hadis secara resmi dan massal
dalam arti sebagai kebijakan pemerintah barulah terjadi pada masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Abdul Azis.
Dalam durasi waktu yang lama telah terjadi banyak pemalsuan hadis yang
dilakukan oleh berbagai golongan dengan beragam kepentingan dan tujuan.
Kenyataan inilah yang kemudian membuat ulama hadis dalam usaha
membukukan hadis harus melakukan perjalanan menghubungi periwayat yang
tersebar diberbagai daerah yang jauh. Juga harus mengadakan penelitian dan
penyeleksian terhadap semua hadis yang akan mereka bukukan. Karena itulah
proses pembukuan hadis secara menyeluruh memakan waktu cukup panjang.
Hasilnya, berbagai macam kitab hadis dengan jenis dan penulisan yang
beragam sekarang ini, dapat dinikmati oleh semua kaum muslimin.
B. Kitab al-Jami, as-Sunan, al-Mushannaf, al-Mustadrak, al-Mustakhraj, alMusnad, dan al-Mujam
1. Kitab al-Jami
Kitab al-Jami adalah kitab yang menghimpun hadis-hadis yang
berkenaan dengan akidah, hukum, adab, tafsir, tarikh dan sejarah. Kitab
hadis dapat dikategorikan sebagai kitab jami' apabila mengandung
sekurang-kurangnya delapan bab yaitu:
-
Akidah
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
139
Hukum
Tafsir
Adab
Tarikh
tampung yang sangat luas terhadap berbagai topik. Hadis dapat dicari
berdasarkan tema yang melingkupinya. Misalnya jika ingin mencari hadis
tentang shalat, tinggal membuka bab shalat.
Kitab-kitab hadis yang termasuk dalam kategori kitab jami' antara
lain:
a. Al-Jami al-Shahih karya Bukhari
b. Al-Jami al-Shahih karya Muslim
c. Al-Jami Sufyan ats-Tsuari
d. Al-Jami' Ad-Darimi
e. Al-Jami Abdurrazaq bin Hammam As-San'ani dll.
2. Kitab as-Sunan,
Kitab as-Sunan adalah kitab yang disusun berdasarkan bab fikih,
hanya mencakup hadis-hadis marfu'. Di dalamnya tidak terdapat hadis
mauquf dan maqthu'.
Kitab-kitab yang masyhur, adalah:
a. Sunan Abu Dawud, karya Sulaiman bin Asy'ats As Sijistani (wafat 275
H).
b. Sunan An Nasa'i, yang dinamakan Al Mujtaba, karya Abdurrahman
Ahmad bin Syu'aib An Nasa'I (wafat 303).
c. Sunan Ibnu Majah, karya Muhammad bin Yazid bin Majah Al
Qazmini(wafat 275 H).
d. Sunan Asy Syafi'i, karya Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi'i (wafat
204 H).
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
140
141
shahabat.
Berikut ini adalah kitab-kitab berjenis mustakhrajat, antara lain:
a. Al-Mustakhraj `ala al-Shahihayn:
1) karya Abu Nu`aym al-Ashbahaniy [w. 430 H].
2) karya Ibn al-Akhram [w. 344 H].
3) karya Abu Bakr al-Barqaniy [w. 425].
b. Al-Mustakhraj `ala al-Jami` li al-Bukhariy:
1) karya al-Isma`iliy [w. 371 H].
2) karya al-Ghathrifiy [w. 377 H].
3) karya Ibn Abi Dzuhl [w. 378 H).
142
Ada
yang
menulisnya
berdasarkan
pengelompokkan
wilayah
143
seribu nama guru hadis saja yang dimuat. Tidak berhenti sampai pada
pengurangan pencantuman nama-nama guru, dalam buku ini, secara
umum dari tiapa-tiap guru hadis hanya ditulis satu hadis saja.
d. Al-Mu`jam al-Shahabah, karya Ahmad Ibn Ali Ibn Lal al-Hamdani (w.
398 H).
e. Mu`jam al-Shahabah, buah kerja ilmiah Abu Ya`la Ahmad Ibn Ali alMaushuli (w. 307 H).
C. Pengelompokan Kitab Hadis
Berbagai jenis kitab hadis berdasarkan metodologi dan sistematika
penulisannya telah kita pelajari bersama. Hal ini tentunya memudahkan kita
dalam berbagai aktivitas yang terkait dengan studi hadis.
Usaha luar biasa telah dilakukan para ulama, khususnya ahli hadis,
dalam menjaga keaslian dan kelestarian hadis nabi. Fase demi fase mereka
lalui sampai akhirnya dapat terhimpun berbagai macam kitab hadis. Pada abad
ke-2 hijriah para ulama berusaha menggali hadis dari sumber-sumber aslinya.
Kemudian dilanjutkan usaha penyusunan atau pembukuan pada abad ke-3 H.
Ahli hadis abad 3 umumnya melakukan tashih (koreksi atau verifikasi) saja
atas hadis yang telah ada di samping juga menghafalkannya. Sedangkan pada
masa abad 4 hijriyah dapat dikatakan masa penyelesaian pembinaan hadis.
Sedangkan abad 5 hijriyah dan seterusnya adalah masa memperbaiki susunan
kitab hadis, menghimpun yang terserakan dan memudahkan mempelajarinya.
Adanya berbagai macam kitab hadis seperti al-Jami, as-Sunan, alMushannaf, al-Mustadrak, al-Mustakhraj, al-Musnad, dan al-Mujam,
dikarenakan para imam ahli hadis memiliki perberbedaan metode dan
sistematika penulisan. Beraneka ragam kitab hadis tersebut akan memperkaya
hazanah pengetahuan kita tentang hadis dan hal-hal yang terkait dengannya
serta memudahkan kita dalam studi hadis.
144
Uji Kompetensi 10
I. Aspek Affektif
Pelajarilah al-Quran dan Hadis sebagai hazanah keilmuan agama Islam dan
menerapkannya untuk menjaga ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
II. Aspek Psikomorik
Analisis tentang kitab-kitab hadis kemudian diskusikan bersama teman anda!
III. Aspek Kognitif
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang pada pilihan
jawaban di antara A, B, C, D, dan E !
1. Kitab yang mengambil hadis dari sebuah kitab ulama hadis dinamakan .
A. Kitab Jami
B. Kitab Musnad
C. Kitab Mustadrok
D. Kitab Mustakhraj
E. Kitab As Shahih
2. Di antara kitab mustakhraj terhadap shahih Al Bukhari ialah mustakhraj yang
disusun oleh .
A. Abi an-Nashr ath Thusy
B. Abu Nuaim Ahmad ibn Abdullah
C. Abi Nashr ath Thusy
D. Abu Awanah Al Isfaroyini
E. Abd Raufal-Manawy
3. Kata mustakhraj secara etimologi berasal dari kata kharaja yang artinya .
A. Keluar
B. Mengeluarkan
C. Dikeluarkan
D. Tempat keluar
E. Orang yang mengeluarkan
4. Orang yang menghimpun hadis/mengeluarkan beberapa hadis dalam istilah
ulumul hadis disebut .
A. Al Musnad
B. Istakhraj
C. Mustakhraj
D. Al Hafidz
E. Muhadisin
5. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri kitab mustakhraj adalah .
A. Mengeluarkan kitab hadis dari sebuah kitab hadis
B. Mengumpulkan kitab hadis dari sebuah kitab hadis
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
145
146
I. Pilih dan berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban
yang tepat!
1. Hadis yang bersambung sanadnya, baik sampai kepada Rasulullah saw
atau sampai kepada sahabat?
a. Hadis muttasil
b. Hadis Musnad
c. Hadis Muanan
d. Hadis musalsal
e. Hadis Ali dan Nazil
2. Hadis yang bersambung sanadnya dari yang menceritakan sampai akhir
sanad sampai kepada Rasulullah saw?
a. Hadis Muanan
b. Hadis musalsal
c. Hadis Ali dan Nazil
d. Hadis Musnad
e. Hadis muttasil
3. Hadis maqtu tidak dapat disebut hadis mausul atau muttasil secara mutlak,
melainkan hendaknya disertai kata-kata yang membedakannya dengan
Hadis mausul sebelumnya, perkataan dari.....?
a. Jumhur muhadisin
b. Jumhur usul fiqih
c. Jumhur tarekat
d. Jumhur sufi
e. Jumhur tafsir
4. Berdasarkan contoh di bawah ini termasuk hadis...?
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
147
a. Hadis muttasil
b. Hadis Musnad
c. Hadis Muanan
d. Hadis musalsal
e. Hadis Ali dan Nazil
5. Telah menceritakan kepada kami, Abu Nuaim, telah menceritakan kepada
kami, Zakaria, dari Amir, ia berkata, saya mendengar Numan bin Basyir,
ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabdaBarang yang
halal itu sudah jelas, dan yang harampun sudah jelas, tetapi antara
keduanya ada beberapa barang yang samar-samar yang kebanyakan orang
tidak mengetahuinya... (al-Bukhari). Uraian tersebut contoh dari hadis.....
a. Hadis muttasil
b. Hadis Musnad
c. Hadis Muanan
d. Hadis musalsal
e. Hadis Ali dan Nazil
6. Secara etimologi, kata jarh berarti.......
a. Terangkai, atau berangkai
b. Mendapingi atau mengiringi
c. Disandarkan atau tempat bersandar
d. Melukai atau mencacatkan
e. Bersambung atau menyambung
7. Adanya kekurangan pada rawi, sanadnya tidak bersambung, dan matan
yang bermasalah hadis tersbut ditolah maka hadis tersebut kata Ghori
hadis?
a. Hadis Mardud
b. Hadis maqbul
c. Hadis Marjuh
d. Hadis Mansukh
e. Hadis Muhkam
148
( ).
a. Hadis Marjuh
b. Hadis Mansukh
c. Hadis Muhkam
d. Hadis Mutasyabih
e. Hadis Nasikh
10. Adanya kekurangan pada rawi, sanadnya tidak bersambung, dan matan
yang bermasalah hadis tersebut ditolak, maka hadis tersebut katagori
hadis?
a. Hadis Mardud
b. Hadis maqbul
c. Hadis Marjuh
d. Hadis Mansukh
e. Hadis Muhkam
11. Hadis yang tidak menunjukkan keterangan yang kuat akan adanya dan
tidak menunjukan keterangan yang kuat atas ketidakadaannya, tetapi
adanya dengan ketidakadaannya bersamaan, Uraian tersebut dari hadis.....?
a. Hadis muttasil
b. Hadis Musnad
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
149
c. Hadis Muanan
d. Hadis musalsal
e. Hadis Mardud
12. Hadis di bawah ini dalam sanad hadis tersebut ada perkataan salah
seorang keluarga, siapa yang dimaksud dengan kata itu belum jelas.
Muhammad tidak menyebutkan nama orang yang dimaksud, yang
demikian dinamakan hadis...?
:
( ).
a. Hadis Mubham
b. Hadis Maqbul
c. Hadis Marjuh
d. Hadis Mansukh
e. Hadis Muhkam
13. Penulisan hadis pada zaman Nabi memang sudah ada, namun hal itu
dilakukan oleh sahabat secara pribadi untuk kepentingan pribadi dan tidak
dibukukan secara massal. Namun sejarah penulisan hadis secara resmi dan
massal dalam arti sebagai kebijakan pemerintah barulah terjadi pada masa
pemerintahan Khalifah.......?
a. Abu Kakar Sidiq
b. Umar Bin Khotop
c. Ali Bin Abitholib
d. Umar bin Abdul Azis
e. Usman Bin Affan
14. Menampakkan sifat pada rawi yang dapat menyebabkan hilangnya
keadilan atau kedhabitannya, sehingga periwayatannya menjadi gugur,
lemah, atau tertolak pengertian tersebut menunjukkan pengertian dari.........
a. Tadil
b. Musnad
c. Jarh
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
150
d. Musalsal
e. Muttasil
15. Apa makna dari hadis di bawah ini?
a. Tertuduh dusta
b. Dusta
c. Terbelakang
d. Tidak diketahui identitasnya
e. Termarjinalkan
16. Untuk menetapkan apakah periwayatan seorang rawi itu dapat diterima
atau harus ditolak sama sekali. Pernyataan tersebut merupakan faedah
mempelajari ilmu......
a. Jarh wa tadil
b. Musnad
c. Muanan
d. Musalsal
e. Ali dan Nazil
17. Hadis Cacat (keaiban) rawi itu banyak meriwayatkan hadis yang berbeda
dengan periwayatan rawi yang lebih tsiqah, pengertian ini disebut ......
a. Bidah
b. Mukhalafah
c. Ghalath
d. Jahalatul hal
e. Dawal inqitha
18. Syarat-syarat bagi pentadil (muaddil) dan pentarjih (jarih) diantaranya
orang yang selalu menjauhi perbuatan maksiat, syubhat, dosa kecil, dan
makruhat pengertian dari.....
a. Menjahui fanatik golongan
b. Jujur
c. Bertakwa
151
d. Berilmu pengetahuan
e. Wara
19. Berbentuk afalut tafdhil atau ungkapan lain yang setara maknanya
dengan afalut tafdhil diantaranya orang yang paling mantap hafalan dan
keadilanya. Hal tersebut merupakan arti dari....
a.
b.
c.
d.
e.
20. Berbentuk pengulangan lafadz yang sama atau dalam maknanya saja,
Makna dari
adalah.
a. Orang yang teguh lagi teguh
b. Orang yang tsiqah lagi tsiqah
c. Orang yang ahli lagi petah lidahnya
d. Orang yang teguh lagi tsiqah
e. Orang yang hafidz lagi petah lidahnya
21. Contoh dari menggunakan lafadz yang tidak menggunakan arti kuat
ingatan dan adil adalah?
a.
b.
c.
d.
e.
22. Menunjukkan
tuduhan
dusta,
Contoh diantaranya
bohong
atau
yang
lainya.
makna dari...
152
lafadz-lafadz
yang
dekat
menunjukkan
kelemahanya
diantaranya
dengan
orang
sifat
yang
adil
tapi
disingkirkan,
b.
c.
d.
e.
24. Kegiatan atau usaha mempertemukan matan hadis dengan sanadnya
pendapat ini di ungkapkan oleh para.....
a. Ahli hadis
b. Ahli usul Hadis
c. Ulama
d. Fuqoha
e. Ahli Fiqih
25. Dalam membahas tentang sejarah singkat para sahabat Nabi saw yang
banyak meriwayatkan hadis yaitu.......
a. Abdullah bin Uma
b. AisyaUmmul Mukminn
c. Anas Bin Malik
d. Abu Hurairah ra
e. Abdullah Bin Abbas
26. Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi Ia lebih dikenal dengan panggilan.....
a. Abdullah bin Uma
b. AisyaUmmul Mukminn
c. Abu Hurairah ra
d. Anas Bin Malik
e. Abdullah Bin Abbas
27. Anas bin Malik bin Nadar al-Khazraj (Anas ibn Malik ra) Sahabat Nabi
Muhammad saw yang lahir pada tahun.....
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
153
a. 612 M
b. 621 M
c. 598 M
d. 576 M
e. 963 M
28. Salah satu istri dari Nabi Muhammad yang mendapatkan gelar
(ummul-mu'minna) yaitu....
a. Siti Khotijah
b. Siti Aminah
c.
Aisyah
d. Umi Kholsun
e. Umi Khasah
29. Ahli hadis yang termasyhur diantara para ahli hadis sejak dulu hingga kini
bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu
Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadis, hadis-hadis beliau
memiliki derajat yang tinggi yaitu.........
a. Imam Malik
b. Imam Muslim
c. Imam Abu Daud
d. Imam Bukhori
e. Imam Abbuhanifah
30. Salah satu yang terkenal dalam periwayatan hadis yaitu Al-Imam Abul
Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi atau sering dikenal
sebagai Imam Muslim, dilahirkan di.......
a.Naisaburi
b.Bashrah
c.Mekah
d.Madinah
e.Iran
154
31. Berdasarkan sejarah Ibnu Majah dengan nama lengkapnya Abu Abdullah
Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwaini dilahirkan
pada hari ...Tahun .......
a.Senin, 257 masehi
b.Selasa, 275 masehi
c.Rabu, 256 masehi
d.Kamis, 276 masehi
e.Jumat, 225 masehi
32. Penulisan hadis pada zaman Nabi memang sudah ada, namun hal itu
dilakukan oleh sahabat secara pribadi untuk kepentingan pribadi dan tidak
dibukukan secara massal. Namun sejarah penulisan hadis secara resmi dan
massal dalam arti sebagai kebijakan pemerintah barulah terjadi pada masa
pemerintahan Khalifah.......?
a. Abu Kakar Sidiq
b. Umar Bin Khottob
c. Ali Bin Abitholib
d. Umar bin Abdul Azis
e. Usman Bin Affan
33. Kitab yang menghimpun hadis-hadis yang berkenaan dengan akidah,
hukum, adab, tafsir, tarikh dan sejarah pengertian tersebut dari..........?
a. Al-Jami
b. As-Sunan
c. Al-Mushannaf
d. Al-Mustadrak
e. Al-Mustakhraj
34. Kitab Al-Mushannaf di dalamnya terdapat hadis-hadis Nabi, perkataan
shahabat, fatwa-fatwa tabi'in, terkadang fatwa tabi'ut tabi'in, Karya-karya
yang terkenal diantaranya.........?
a. Sunan Abu Dawud, karya Sulaiman bin Asy'ats As Sijistani (wafat 275
H).
b. Sunan Ad Daruquthni, karya Ali bin Umr Ad Daruquthni (wafat 385).
Hadis MA kls XI Program Keagamaan
155
156
c. Musnad Abu Dawud Sulaiman bin Dawud Ath Thayalisi (wafat 204 H)
d. Musnad Musaddad bin Musarhad Al Asadi Al Bashri.(wafat 228)
e. Al-Mushanaf, karya Baqiy bin Makhlad al-Qurthubi(wafat 276H)
39. Berikut Contoh ini adalah kitab-kitab berjenis mustakhrajat, kecuali?
a. Al-Mustakhraj `ala Kitab all-Tawhid li Ibn Khuzaymah, hasil kerja
Abu Nu`aim al-Ashbahani
b. Al-Mu`jam al-Aushath, karya al-Thabrani juga.
c. Al-Mu`jam al-Shaghir, masih kerja pena al-Thabrani.
d. Al-Mu`jam al-Shahabah, karya Ahmad Ibn Ali Ibn Lal al-Hamdani
e. Mu`jam al-Shahabah, buah kerja ilmiah Abu Ya`la Ahmad Ibn Ali alMaushuli.
40. Kitab dibawah ini yang menjelasakan biografi dan keistimewaan Nabi,
sahabat dan ahlul bait adalah.......?
a. Akidah
b. Hukum
c. Tafsir
d. Manakib
e. Adab
II.
157
158
DAFTAR PUSTAKA
159
BIODATA PENULIS
Mukarom Faisal Rosidin, M.S.I.,
160