Professional Documents
Culture Documents
mengakibatkan
penderita sering menggaruk benjolan tersebut sehingga pecah dan mengeluarkan nanah, nanah
tersebut akan kering dan menjadi keropeng. Pasien mengaku mempunyai kebiasaan
menggunakan selimut saling bergantian dengan anggota keluarga yang lain. Keluhan serupa
dialami oleh anggota keluarga yang lainnya yaitu ayah penderita.
Pasien dapat didiagnosis menderita penyakit skabies, dimana hal ini sesuai dengan teori
yang ada bahwa dengan ditemukannya 2 dari tanda 4 tanda kardinal skabies maka diagnosis
klinis dapat ditegakkan.1 Diagnosis ditegakkan jika ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal yakni :
1. Pruritus nokturna (gatal pada malam hari ) karena akitivitas tungau lebih tinggi pada
malam hari
2. Ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh keluarga, sebagian
tetangga yang berdekatan
3. Ditemukannya kanalikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabuabuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung
terowongan ditemukan papul dan vesikel.
4. Menemukan tungau. Merupakan hal yang paling diagnostik.
Dimana tanda kardinal yang ditemukan adalah pruritus nokturna dan adanya orang di
sekitar pasien yang mengalami keluhan yang sama.
Dari status dermatologinya kita dapatkan bahwa pada regio1/3 distal cruris dextra et
sinistra, regio 1/3 antebrachii anterior sinistra, regio gland penis, terdapat pustule multiple bulat
dengan diameter 0,5-1,5 cm diskret dan sebagian dilapisi krusta berwarna coklat kehitaman. Hal
ini sesuai untuk diagnosis skabies, dimana di dalam teori dikatakan bahwa predileksi terjadinya
pada daerah dengan stratum korneum yang tipis, yaitu: sela-sela jari tangan, pergelangan tangan
bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae (wanita), umbilikus,
bokong, genitalia ekstema (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak
tangan dan telapak kaki. Sedangkan efloresensi lesi pada skabies adalah ditemukannya papul,
vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi
sekunder.
Hal yang dapat dilakukan lagi untuk menegakkan diagnosis yaitu melakukan
pemeriksaan penunjang. Untuk menegakkan diagnosis scabies dibutuhkan pemeriksaan kerokan
kulit dengan KOH. Papul yang baru dibentuk dan utuh ditetesi dengan KOH, kemudian dikerok
dengan scalpel steril. Hasil kerokan diletakkan di gelas obyek dan ditutup dengan lensa mantap,
lalu diperiksa di bawah mikroskop. Dinyatakan positif (+) jika ditemukan Sarcoptes scabiei
dewasa, larva, telur atau skibala dalam kerokan.1 Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan
kerokan kulit dengan KOH karena alat-alat tersebut tidak ada.
Skabies
Prurigo Herba
Pedikulosis
korporis
Anamnesis
Mengeluh
gatal, Mengeluh
terutama
gatal, Mengeluh
malam hari.
hari.
dialami
dengan
dan
digaruk. Penularan
dapat
melalui
terkena dimulai
melekat
infeksi.
mengaku Penularan
gatal
kemudian
Keluhan
anggota
didahului Mengeluh
sejak
atau anak.
secara
bayi pakaian,
kontak
mempunyai
langsung,
kebiasaan
misalnya
melalui
pengembala jarang
menggunakan
perlengkapan
tidur,
selimut
mengganti pakaian.
bergantian dengan
anggota
keluarga
yang lain.
Predileksi
Di
kedua
bagian
bagian terutama
terkena
pergelangan
tempat
dengan ekstensor
sela
jari
bokong
terkena
dan pakaian
dalam
pergelangan
tangan terkena.
Biasanya paha ).
bagian
volar,
bagian
luar,
lipat dan
tungkai
lebih
mammae proksimal.
(wanita),
Tungkai
bokong,
genitalia lengan.
bayi
menyerang
sebelum
akil balik.
Prurigo feroks (agria),
lokasi lesi lebih luas
dan berlanjut hingga
dewasa.
Efloresensi
Papul
pustule
bulat
dengan vesikel,
diameter
0,5-1,5 lain-lain.
cm
diskret
sebagian
krusta
dilapisi erosi,
berwarna krusta
coklat kehitaman.
.
ekskoriasi, tidak
dan
sekunder.
miliar khas.
kutu
pendarahan
kecil
dan
Ekskoriasi
terlihat
Garukan rasa
gatal
erosi, perbuatan
dan
ekskoriasi,
krusta, menggaruk
yang
hiperpigmentasi
intensif, khususnya
dan likenifikasi.
Jika telah
tampak
sakit
lebih
kecoklatan
berlikenifikasi.
yang sekunder
yang
gelap ditimbulkan
dan terdapat
guratan
derajat
menahun,
kulit
pasien
menjadi
kebal,
daerah-
daerah
yang
berpigmen
serta
berwarna gelap.
Pada kasus ini dipikirkan diagnosis banding yaitu prurigo hebra yaitu penyakit kulit
kronis dimulai sejak bayi atau anak, sering terdapat pada anak dengan tingkat social ekonomi
dan hygiene rendah. Penyebab pasti belum diketahui, diduga sebagai penyakit herediter, akibat
kepekaan kulit terhadap gigitan serangga. Tanda khasnya adalah adanya papul-papul miliar tidak
berwarna, berbentuk kubah, sangat gatal. Tempat predileksinya di ekstremitas bagian ekstensor
dan simetris. Diagnosis ini dapat disingkirkan karena pasien baru mengalami keluhan 4 hari yang
lalu dan tidak peka tehadap gigitan nyamuk.
Sedangkan pada pedikulosis korporis kelainan kulit yang biasanya menyerang orang
dewasa dengan higien yang buruk, misalnya pengembala, karena disebabkan mereka jarang
mandi atau jarang mengganti dan mencuci pakaian. Tanda khasnya berupa titik-titik pendarahan
yang kecil dan khas disertai bekas garukan yang menyeluruh pada tubuh pasien. Diagnosis ini
dapat disingkirkan karena pasien bukan pengembala dan tidak ditemukan bekas garukan pada
seluruh tubuh.
Penatalaksanaan pada kasus scabies dapat dilakukan baik dengan non-medikamentosa
dan medikamentosa. Penatalaksanaan non medikamentosa yaitu dengan memberikan eduksai
seperti rajin melakukan pengobatan dan seluruh keluarga harus diobati, menjaga kebersihan
pasien dan keluarga, seluruh pakaian di rumah dicuci dengan menggunakan air hangat, kasur,
bantal, dan benda-benda lain yang tidak bisa dicuci dapat dijemur, kontrol seminggu lagi untuk
melihat hasil terapi dan perkembangan penyakit .
Pada pasien ini penatalaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan obat secara
topikal dan sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah Permetrin 5 % krim dioleskan ke
seluruh tubuh pada malam hari selama 8-10 jam, dioleskan sebelum tidur kemudian dicuci
keesokan harinya, dioleskan satu kali dalam seminggu.. Bila belum terdapat perbaikan diulangi
setelah 1 minggu pengobatan. Krim permetrin 5% diberikan pada malam hari karena aktivitas
tungau lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas yaitu pada malam hari. Pengobatan
topical dengan permetrin 5% untuk mengembalikan kulit yang sakit dan jaringan sekitarnya ke
dalam keadaan fisiologis dan stabil dengan cepat.
Obat sistemik yang diberikan yaitu antipruritus, yang dapat diberikan adalah cetirizine
dengan dosis 10 mg 1x/hari. Sifat cetirizine itu menjadi efektif baik dalam pengobatan pruritus
(gatal) dan sebagai agen anti-inflamasi membuatnya cocok untuk pengobatan dari pruritus yang
terkait dengan lesi. Cetirizine adalah obat antialergi generasi terbaru dengan bahan aktif
CetirizineDihidroklorida terbukti lebih nyaman dan menguntungkan karena tak menimbulkan
efek mengantuk sehingga tak mengganggu aktivitas pasien. Cetirizine merupakan antihistamin
generasi kedua. Cetirizine relatif aman diberikan dalam jangka panjang, mengingat obat
antihistamin diberikan jika diperlukan saja. Memiliki efek metabolisme di hepar lebih minimal.
Merupakan golongan non sedative dimana tidak menembus blood brain barrier.
Prognosis dari skabies yang diderita pasien pada umumnya baik bila diobati dengan benar
dan juga menghindari faktor pencetus dan predisposisi, demikian juga sebaliknya. Selain itu
perlu juga dilakukan pengobatan kepada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.