Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
5.
ANALISA
UNTUK
PERENCANAAN
1 + n1
N
n1 = Jumlah sampel awal
n2 = Jmlah sampel akhir
p = Sifat suatu keadaan dalam %
q = 100% - p
L = derajat ketepatan yang dipergunakan ( 0.005 )
N = Jumlah penduduk
4. Cara mengambil sampel :
Ada 4 cara pengambilan sampel
yaitu, simple random sample, systematic randomh sampling, Stratified random sampling,
dan cluster sampling.
5. Cara mengumpulkan data, biasanya dapat mengunakan tehnik, wawancara,
pemeriksaan, pengamatan ( observasi ), peranserta ( Partisipasi ).
-.
Daftar masalah
A
B
C
P
1
2
4
S
4
3
2
RI
2
4
5
DU
3
1
2
I
SB
4
5
3
PB
3
2
1
PC
1
4
3
T
3
2
1
R
2
1
4
Jumlah
IxTxR
1.728
1.920
2.880
PENYEBAB
( Statistik bermakna )
1. Persalinan bayi ditolong dukun bayi
tidak terlatih
2. Cakupan immunisasi Bumil terbatas
3. Pengetahuan ibu tentang Tetanus
rendah
ALTERNATIF
1 Kursus dukun
bayi
2. Meningkatkan
cakupan Bumil
3. Penyuluhan
kesehatan
Dari daftar penyelesaian masalah yang telah disusun dipilh jalan keluar yang menjadi
prioritas yang alkan dipilih mengingat keterbatasan yang dimiliki. Cara yang sering
digunakan untuk memilih prioritas jalan keluar adalah dengan menggunakan tehnik
kriteria matriks dengan melihat 2 aspek :
a. Efektivitas jalan keluar,
yaitu dengan menetapkan nilai efektifitas untuk setiap alternatif jalan keluar dengan
menggunakan niali 1 s/d 5. Prioritas jalan keluar adalah yang nilai efektifitas nya paling
tinggi. Selain itu untuk menentukan efektifitas jalan keluar dapat digunakan kriteria
tambahan sebagai berikut:
1. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan ( Magnitude )
2. Pentingnya jalan keluar ( Importancy )
3. Sensitivitas jalan keluar ( Vulnerability )
yaitu sensitivitas jalan keluar yang dipilih dalam mengatasi masalah dikaitkan dengan
kecepatan jalan keluar yang dipilih dalam mengatasi masalah.
b. Efisiensi jalan keluar
Yaitu dengan menetapkan nilai efisiensi untuk setiap jalan keluar dengan memberi
nilai 1 s/d 5. Nilai efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya ( cost )
Setelah itu dihitung nilai P ( prioritas ) untuk setiap alternatif jalan keluar dengan
membagi hasil perkalian nilai M x I x V dengan nilai C.
1
2
3
DAFTAR ALTERNATIF
JALAN KELUAR
A
B
C
EFEKTIVITAS
M
I
V
4
3
5
3
2
4
2
4
5
Efisiensi Jumlah
C
MxIxV
C
3
4
2
8
6
30
3. ANALISIS
SWOT
Adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sehingga diperoleh yang
amat akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan serta hambatan
yang dimiliki dan atau dihadapi oleh organisasi.
Unsur unsur SWOT :
1. Kekuatan, ( Strength ) : adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang
dimiliki organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperanan besar tidak
hanya memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi,
tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki organisasi itu.
2. Kelemahan, ( Weaknesses ) : Berbagai kekurangan yang bersifat khas yang
dimiliki organisasi, yang apabila berhasil diatasi, akan berperanan besar tidak
hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi, tetapi juga dalam mencapaim tujuan organisasi itu.
3. Kesempatan, ( Opportunity ) : Yaitu peluang yang bersifat positip yang dihadapi
oleh suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya
dalammencapai tujuan organisasi.
4. Hambatan, ( Threat ) : Yaitu kendala yang bersifat negatip yang dihadapi oleh
suatu organisasi, yang apabila dapat diatasi akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi itu.
Tehnik analisa.
Dibedakan atas 3 tahap.
I. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi,
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai.
unsur-unsur yang akan dinilai biasanya dibedakan atas unsur perangkat
organisasi yaitu tenaga ( Man ), Dana ( Money ), sarana ( Material ), serta
metode ( Method ), dan unsur fungsi organisasi yang terdiri dari fungsi
perencanaan, pengorganisasian pengerakan serta pengawasan.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai. Yaitu menyangkut
nilai penampilan ( performance ) yang dinyataka dengan baik atau buruk,
dan nilai kepentingan ( Importance ) yang dinyatakan dengan penting atau
tidak penting.
c. Membuat matriks dari hasil penilaian yangb dilakukan.
d. Menarik kesimpulan dari hasil penilaian.
Tidak penting
rendah
Tinggi
A
SUCCESS
PROBABILITY
Rendah
III.
elakukan analisis hambatan organisasi.
PROBABILITY OF
OCCURANCE
Serius
jarang
A
SERIOUSNESS
10
11
Kelengkapan program
A
B
C
++++
+++
++
Kesulitan program
+++
++
+
Menghitung keluaran
Keluaran dalam bidang kesehatan lazimnya dibedakan atas
Pengaruh terhadap kesehatan yang dapat dibedakan atas keuntungan
terhadap kesehatan peorangan ( Personal health benefit ), misalnya
meningkatnya usia hidup, menurunnya angka penyakit dan angka
kecacatan. dan keuntungan terhadap pemakaian sumber daya pelayanan
kesehatan ( health care resources benefit ) pada masa depan, misalnya
program immunisasi BCG saat ini yang menyebabkan dimas depan tidak
perlu lagi terlalu banyak menyediakan fassilitas pelayanan penyakit TBC.
Mempergunakan perbedaan gaji untuk 2 macam pekerjaan yang berbeda
risikonya ( Willingness to pay )
Mempergunakan nilai denda yang telah ditetapkan oleh pengadilan.
Dalam menetapkan biaya juga perlu memperhitungkan inflasi dengan menggunakan
rumus : Cn = Bo ( 1 r )n
Bn = Bo ( 1 r )n
12
Biaya
100.000
100.000
200.000
200.000
100.000
100.000
100.000
200.000
Jlh pasien yg
diselamatkan
5
5
4
7
Hari sakit yg
ditekan
25
20
400
60
13
14
15
MERUMUSKAN KESEPAKATAN
Untuk merumuskan kesepakatan pada tehnik kesepakatan kelompok dapat dilakukan
dengan konsensus atau dengan pemungutan suara, yang dilakukan dengan menggunakan
kriteria yang disusun dalam bentuk matriks yang dikenal dengan Tehnik Kriteia Matrik
(Criteria Matrix Tehnique ). Ada beberapa cara yangb sering digunakan.
1. Q sort Tehnique.
Pada tehnik ini setiap peserta pertemuan diharuskan mengelompokkan berbagai
masalah menurut urutan dari kriteria tertentu, misalnya sangat penting, penting,
kurang penting, sangat tidak penting. Masalah yang paling penting masuk dalam
kriteria sangat pentinmg adalah prioritas masalah yang dicari.
Contoh Hasil Q sort Technique
Sangat tidak penting
0
1
peserta 1
B
AC
peserta 2
A
BC
peserta 3
C
AD
2
DEFI
DEFG
DEFH
sangat penting
3
GH
HI
GI
4
J
J
I
16
Peserta 1
Peserta 2
Peserta 3
0
A
B
C
Kurang penting
B
A
C
Sangat
penting
0
C
E
CD
D
BD
1
E
E
0
Dari contoh diatas kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah E karena
mendapat nilai 2 .
b. Paired Comparation Technique
Pada tehnik ini dilakukan pemilihan satu masalah yang terpenting dari dua masalah
yang disusun berpasangan Masalah yang paling banyak dipilih adalah prioritas
masalah. Misalnya dengan memilih 1 prioritas masalah dari 3 masalah yang ada.
Pasangan yang dapat disusun adalah, AB, AC dan BC. Setiap peserta diminta
menentukan masalah yang penting dari pasdangan yang terbentuk. Seperti dalam
tabel.
Contoh hasil Paired Comparation Technique
Pasangan
AB
AC
BC
peserta 1
A
A
A
peserta 2
A
C
C
peserta 3
B
C
C
Pada contoh di atas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah C, karena masalah
ini yang pal;ing banyak dipilih.
c. Rank Weight Technique
Pada tehnik ini setiap peserta diminta menyusun masalah menurut urutan bobotnya.
Masalah yang paling penting mendapat nilai 1 Nilai masalah lain ditetapkan dengan
membandingkan bobotnya terhadap masalah yang paling penting. Prioritas masalah
adalah masalah yang mendapat nilai paling tinggi
Contoh hasil Rank Weight Technique
Masalah 1
Masalah 2
Masalah 3
Peserta 1
1
peserta 2
peserta 3
Pada contoh diatas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah B karena
mendapat nilai paling tinggi yaitu 2 .
d. Direct Assigment Technique
17
Pada tehnik ini setiap peserta diminta menysusun masalah menurut urutan bobotnya
dan untuk setiap masalah diberikan nilai langsung berkisar antar 0 ( paling tidak
penting ) dengan 10 ( sangat penting ). Prioritas masalah adalah yang mendapatkan
nilai tertinggi. Misal ingin memilih 1 prioritas masalah dari 3 masalah yang ada.
Contoh Hasil Direct Assigment Technique
Peserta 1
Masalah A
Masalah B
Masalah C
10
8
4
Peserta 2
6
10
6
Peserta3
9
6
4
Pada contoh diatas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah A karena
mendapat nilai tertinggi yaitu 25.
e. Pooled Rank Technique
Pada tehnik ini setiap peserta diminta menyusun masalah dalam 5 kategori. Kategori
1 sangat penting dan mendapat nilai 5, sedangkan kategori 5 tidak penting mendapat
nilai 1. Prioritas masalah adalah yang mendapat nilai terbanyak
Contoh Hasil Pooled Rank Technique
Kategori
1
2
3
4
5
Nilai
5
4
3
2
1
Peserta 1
A
D
C
B
F
Peserta 2
C
E
A
F
B
Peserta 3
A
B
F
C
E
Pada contoh diatas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah A karena
mendapat nilai tertinggi yaitu 13.
Sebagai mana program lain, pelaksanaan program kesehatan juga selalu dihadapkan
npada ketidak pastian. Dan keadaan yang tidak pasti tersebut dapat disederhanakan
kedalam 3 macam pertanyaan sbb :
1. Pertanyaan tentang ketepatan program, apakah program yang dilaksanakan adalah
program yang tepat dalam arti :
a. Masalah yang dirumuskan dalam rencana telah sesuai dengan keadaan
b. sebenarnya. b. Tujuan yang tercantum dalam rencana kerja telah
dirumuskan secara benar dan realistis.
c. Keadaan yang ditetapkan dan tercantum dalam rencana kerja benar benar
dapat
d. menjamin teratasinya masalah dan atau tercapainya tujuan.
2. Pertanyaan tentang pelaksanaan program, apakah program yang sedang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam arti;
a. dalam melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan tidak terjadi penyimpangan
sehingga dapat mempengaruhi penyelesaian masalah dan atau tujuan yang telah
dirumuskan.
b.Dalam melaksanakan kegiatan tersebut tidak diperlukjan penyesuaian
sedemikian rupa sehingga masalah dapat diatasi dan tujuan dapat dicapai.
3. Pertanyaan tentang hasil yang dicapai, yaitu apakah program yang telah
dilaksanakan berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang direncanakan, dalam
arti;
a. Masalah yang ada telah berhasil diatasi.
b. Tujuan yang dirumuskan telah berhasil dicapai.
c. Bagaimana efektifitas dan efisiensi program yang telah dilaksanakan
Pekerjaan untuk mencari jawaban terhadapa ketiga pertanyaan diatas, dalam
manajemen diasebut dengan penilaian ( Evaluation )
Batasan
Dibawah ini adalah beberapa definisi dari penilaian ( evaluasi )
1. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki
untuk meningkatkan pencapaian, pelaksaanaan dan perencanaan suatu program
melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia gunas
penerapan selanjutnya. ( WHO )
2. Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan
dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
( The American Public Association )
3. Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan
hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kritria yang telah ditetapkan,
dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penysusnan saran-saran, yang
19
dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program ( The International
Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population Options )
4. Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari
dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah diteapkan
( Riecken )
Jenis jenis penilaian.
Sesuai denganpengertian bahwa penilaian dapat dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan
program, maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas :
1. Penilaian pada tahap awal program ( Formative Evaluation ), tujuan utama ialah
untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai
dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Penilaian yang mengukur kesesuaian program dengan masalah dan atau
kebutuhan masyarakat sering juga disebut sebagai studi penjajakan kebutuhan
atau Need Assesment Study )
2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program ( Promotive Evaluation ) yaitu
penilaian yang dilakukan pada saat program sedang dilakukan. Tujuan utamanya
adalah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah
sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan yang dapat
merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut. Dapat dibedakan 2 macam;
pemantauan ( Monitoring ) dan penilaian berkala ( Periodic Evaluation )
3. Penilaian pada tahap akhir program ( Summative Evaluation ) Yaitu penilaian
yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah
untuk mengukur keluaran ( Output ) serta mengukur dampak ( Impact ) yang
dihasilkan.
Ruang lingkup.
Sangat luas sesuai dengan program kesehatan yang ruang lingkupnya sangat luas.
Beberapa sarjana memberi pedoman sbb,
1. Deniston.
Hal hal yang dapat di nilai dari suatu program kesehatan dibedakan dalam 4 hal ;
a. Kelayakan program. Yaitu penilaian program secara keseluruhan.
Perogram dinilai layak ( Appropriateness ) jika program tersebut telah
dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi.
b. Kecukupan program. Suatru program dapat dinilai cukup ( Adequancy )
jika program tersebut dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
c. Efektifitas program. Suatu program dinilai efektif ( Effectiveness ) jika
program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat
menyelesaikan masalah.
20
21
maka program tersebut dianggap lebih baik dari pada program yang terlalu
mengutamakan pelayan pengobatan.
d. Sikap masyarakat terhadap program kesehatan. ( Attitude of Recipient ),
yaitu penilaian terhadap sikap masyarakat yang memanfaatkan program
kesehatan tersebut, meskipun disadari penilaian seperti ini lebih bersifat
subjektif sehingga sering hasilnya sulit dipercaya 100 %.
e. Sumber daya yang tersedia, yaitu penilaian terhadap sumber daya yang
tersedia ( Resources made available ), baik terkadap sumber dana, tenaga
dan ataupun sarana. Jika sumber daya tersebut tersedia dalam jumlah yang
memadai, maka program tersebut dinilai cukup baik.
f. Biaya yang digunakan, ( Cost of the programs ), yaitu penilaian terhadap
biaya yang dipergunakan oleh program. Dasar penilaian adalah melakukan
perbandingan antara input dengan output. Jika perbedaannya terlalu besar
maka program tersebut dinilai tidak baik.
4. Blum, membedakan ruang lingkup penilaian atas 6 macam
a. Pelaksanaan program, yaitu apakah program tersebut terlaksanan atau
tidak, bagaimana pelaksanaannya serta faktor faktor penopang dan
penghamabat yang ditemuakan dalam pelaksanaan program. Dalam
penilaian pelaksanaan program tidak terlalu dipersoalkan masalah
efektivitas dan atau efiosiensi program.
b. Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu apakah dalam
pelaksanaan program semua ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi
atau tidak seperti yang tercantum dalam rencana kerja.
c. Efektifitas program. Menunjuk kepada keberhasilan program dalam
mencapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
d. Efisiensi program, yaitu melihat keberhasilan program dalam menca[pai
tujuan dan ataupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi tapi
diakitkan dengan penggunaan dana. Sekalipun program dapat mencapai
tujuan tetapi dengan menggunakan biaya besar maka program tersebut
dinilai tidak efisien.
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program ( Validity ). Yaitu penilaian
yang dikaitkan dengan kemampuannya memberikan hasil yang sama pada
setiap kali program tersebut dilaksanakan.
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program. Yaitu penilaian
terhadap seluruh faktor yang terdapat dalam program dan atau seluruh
faktor yang diperkirakan mempengaruhi program.
22
Mac Mahon ;
Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian.
Tahap pemahaman program yang dinilai
Tahap pelaksanaan penilaian danmmenarik kesimpulan
2.
a.
b.
c.
Audie Knutson
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap mengembangkan rencana penilaian
Tahap menarik kesimpulan
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
23
2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang dilakukan, ini terutama jika
kebetulan tidak ditemuakan keterangan ataupun penilaian dalam rencana kerja
yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Susunlah rencana penilaian, yaitu yang mengandung keterangan tentang,
a. Tujuan penilaian
b. Macam data yang diperlukan
c. Sumber data
d. Cara mendapatrkan data
e. Cara menarik kesimpulan
e.1. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
e.2 . Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
e.3. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
e.4. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan suatu tolok ukur tertentu
e.5. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol.
4. Melaksanakan penilaian
5. Menarik kesimpulan
a. Kesimpulan tentang keberhasilan program dengan meggunakan rumus;
% keberhasilan = (X2-X0)/ (X1-X0)* 100 %
X2 = pencapaian; X1 = Tujuan dan X0 = Masalah.
b. Kesimpulan tentang nilai program biasanya dengan menggunakan Cost benefit
analisys dan Cost effectiveness analisys.
6. Menyusun saran saran.
TEHNIK PENILAIAN.
24
Dalam praktek sehari hari sering menggunakan Ragpie Program Matrix ( RPM )
dengan prinsip pelaksanaan sebagai berikut.
1. Sederhanakan dan kelompokkan program kedalam 3 pentahapan manajemen,
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian akhir program.Tulis ketiga tahap pada
kolom paling kiri.
2. Sederhanakan dan kelompokkan program kedalam 3 komponen yakni komponen
sumber, kegiatan dan tujuan. Ditulis ke 3 komponen pada baris paling atas.
3. Isilah kotak yang terbentuk dengan keterangan yang sesuai dan lakukan
perbandingan. Setelah itu tarik kesimpulan dan susun saran saran.
25
Tabel 1.
Perbedaan antara pemantauan dan penilaian berkala.
No. Hal yg
Pemantauan
dibandingkan
1.
Frekuensi
Biasanya tiap 2 minggu atau
1 bulan sekali
2.
Pelaksana
Kalangan sendiri (internal
evaluator)
3.
Tujuan
Memperbaiki kalau ada
penyimpangan
Penilaian berkala
Biasanya tisp 6 bln atau 1
tahun sekali
Kalangan sendiri atau
external evaluator
Bersifat lebih luas sampai
merevisi program secara
keseluruhan
Tabel 2.
Ruang lingkup penilaian.
Deniston
1. Kelayakan
program
2. Kecukupan
program
3. Efektifitas
program
4. efisiensi program
George James
1. Upaya program
Roemer
1. Status kesehatan
Blum
1. Pelaksanaan
2. Penampilan
program
3. ketepatan program
2. Kualitas
program
3. Kuantitas
program
4. Sikap
masyarakat
5. sumber program
6. Biaya program
2. Pemenuhan
kriteria
3. Efektifitas
4. Efisiensi program
Tabel 3
26
4. Efisiensi
5. Keabsahan hasil
6. Sistem
Audi Knutson
1.
Menentukan
macam dan
ruang lingkup
2.
Pemahaman
program
1. Pemahaman
program
3.
Melaksanaka
n penilaian
dan menarik
kesimpulan
2.
Mengembangka
n dan
melaksanakan
penilaian
3. Menarik
kesimpulan
Leve7y dan
Loomba
1. Menetapkan
tujuan penilaian
WHO
2. Melengkapi
tolok ukur
2. Melengkapi
keterangan
1. Menentukanhal
yg dinilai
3.
3. Memeriksa
Mengembangka
hubungan ket.
n model, rencana
dg tujuan
dan program
penilaian
penilaian
4. Melaksanakan 4. Menilai
penilaian
kecukupan
ket.
5. Menjelaskan
5. Menetapkan
derajat
kemajuan
keberhasilan
program
6. Menarik
6. Menetapkan
kesimpulan dan
efektifitas
menyususn
program
saran-saran
7. Mentapkan
efisiensi
program
8.Menetapkan
dampak
program
9. Menarik
kesimpulan dan
menyusun saran-saran
Tabel 4
27
Tetapkan
macam &
ruanglingkup
- Macam
Susun renc
penilaian
Laksanakan
penilaian
Tarik
kesimpulan
Saransaran
Tujuan
Keberhasilan
Susun
awal
Macam data
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Nilai
sarankan
Tujuan
Kegiatan
Saat
Akhir
Sumber
- Lingkup
Sumber data
Cara
mendapatkan
Cara menarik
kesimpulan
Organisasi
Waktu
Tolok ukur
Masukan
Proses
Keluaran dan
dampak
Kedua
Ke empat
Kelima
Keenam
-Latar
belakang
Masalah
Pertama
Ketiga
Tabel 5
PRINSIP RAGPIE PROGRAM MATRIX
Sumber
Perencanaan Uraian lengkap sumber
yg direncanakan
Pelaksanaan
Penilaian
( Akhir )
Sumber yg berhasil
disediakan
Sumber yg telah
dimanfaatkan
Kegiatan
Uraian lengkap
kegiatan yg
direncanakan
Kegiatan yg berhasil
dilaksanakan
Kegiatan yg telah
dilaksanakan
28
Tujuan
Uraian lengkap tujuan
yg direncanakan
Tujuan yg berhasil
dicapai
Tujuan yg telah
dicapai