Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
L. plantarum B9 adalah isolat bakteri yang di isolasi langsung dari singkong
terfermentasi dan termasuk BAL amilolitik yang mampu merombak senyawa pati menjadi
bentuk lebih sederhana.L. plantarum B9 sangat potensial dimanfaatkan.Golongan bakteri ini
memerlukan nutrisi, beberapa vitamin (vitamin B kompleks), asam amino atau peptida
tertentu sebagai sumber nitrogen untuk pertumbuhannya, dan dapat memfermentasi karbohidrat sebagai sumber energi.Nitrogen dibutuhkan mikroba untuk proses sintesis asamasam amino, purin, pirimidin, beberapa karbohidrat dan lemak, kofaktor enzim, dan beberapa zat yang lain yang dapat menunjang pertumbuhannya.Ekstrak yeast dan bakteriologikal
pepton adalah sumber nutrisi yang sangat kaya akan asam-asam amino dan juga vitamin B
kompleks.Ekstrak yeast dan bakteriologikal pepton mampu mengurangi lama fermentasi
asam laktat dengan peningkatan asam laktat yang dihasilkan.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa interaksi antara perlakuan penambahan jenis dan konsentrasi sumber N memberikan
pengaruh nyata terhadap nilai pH, total gula dan juga total asam. Perlakuan terbaik
didapatkan pada proses fermentasi dengan penambahan ekstrak yeast dengan konsentrasi
1,5%. Proses fermentasi tersebut mempunyai besaran total BAL6,16 x 109 cfu/ml, total asam
laktat 1,59%, pH 3,23, total gula sebanyak 3,82%, dan kadar pati sebesar 1,45%.
Kata Kunci:
L.plantarumB9is
abacteria
isolatethatwas
isolateddirectlyfromfermentedcassavaandhave
amylolytic
ability
that
is
able
tohydrolizestarchcompoundintoa simplerform directly into lactic acid. L.plantarum B9 is
very potential to createamoreeconomicalfermen-tationprocesstobe applied tothe
manufacture offood products. This bacteria need more of nutrition such as vitamin B
complex, amino acid, some of peptide as nitrogen source in order to grow well on lactic acid
fermentation process.Nitrogenis requiredforthe synthesis ofaminoacids, purine, pyrimidine,
somecarbohydratesandfat, enzymecofactors, andsomeothersubstances.Yeast extract and
bacto peptone is a very rich source of amino acids and vitamin B. The addition of yeast
extract and bacto peptone able to reduce of fermen-tation process time followed by an
increase of lactic acid.The results showedthat theinteraction between type of nitrogen source
(yeast extract, bacto peptone) added and concentration ofnitrogensource(0.5%; 1%;
1.5%)added had significant effectontotalLAB, pH value, totalsugars, amount of starch,
andtotalacid. The best treatment wasobtainedin the fermentation processwith the addition
ofyeastextractwith a concentration of1.5%. Thefermentationprocesshas atotalamount
ofLAB6.16x109cfu/ml, 1.59% lacticacid, pH3.23; 3.82% totalsugarand amount of starch
1.45%.
Key words:
PENDAHULUAN
Kemampuan mikroorganisme untuk
tumbuh dan tetap hidup merupakan
suatu hal yang penting untuk diketahui.
Pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba
sangat penting di dalam mengendalikan
laju kinetik pertumbuhan berbagai mikroba (Zubaidah,1998). Salah satu faktor
yang penting untuk diketahui adalah
kebutuhan nutrisi.
Analisa komposisi dari sel mikroba
menunjukkan bahwa 95% berat kering
terdiri dari beberapa elemen utama:
karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor,potassium, kalsium, magnesium dan zat besi. Elemen tersebut dikenal sebagai makro elemen atau makro
nutrisi karena dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam jumlah yang relatif
banyak. Enam elemen pertama (C, O, H,
N, S, dan P) adalah komponen dari
karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat (Presscott, 2002). Nystrom (2004)
menambahkan bahwa ketika sumber
nutrisi tercukupi, sumber nutrisi akan
digunakan untuk pertumbuhan, sebaliknya ketika sumber nutrisi ada pada
jumlah yang terbatas, semua energi
mikroba akan dikonsentrasikan untuk
survival atau bertahan hidup.
L. plantarum B9 adalah isolat bakteri
yang di isolasi langsung dari sing-kong
terfermentasi dan termasuk BAL amilolitik yang mampu merombak senyawa
pati menjadi bentuk lebih sederhana
tanpa melalui proses gelatinisasi dan
sakarifikasi menjadi asam laktat. BAL
amilolitik mampu mensekresikan enzim
amilase ekstraseluler dengan maksimal
untuk merombak pati menjadi glukosa.
Kemampuan tersebut membuat Lactobacillus plantarum B9 sangat potensial dimanfaatkan pada proses pembuatan pati
singkong mentah terfermentasi ataupun
untuk pembuatan sirup glukosa dan juga
untuk memproduksi asam laktat dalam
jumlah banyak.
Nitrogen dibutuhkan untuk proses
sintesis asam-asam amino, purin, pirimidin, beberapa karbohidrat dan lemak,
kofaktor enzim, dan beberapa zat yang
dengan uji BNT atau uji DMRT dengan selang kepercayaan 5 % jika terjadi beda
nyata. Sedangkan untuk pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode
Zeleny (1982).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan
pada penelitian ini adalah pati singkong.
Analisa yang dilakukan pada bahan baku
pati singkong meliputi kadar pati, total
gula, dan N-total. Hasil analisa bahan
baku dapat dilihat pada Tabel 1.Secara
umum kandungan nutrisi pati singkong
yang digunakan dalam penelitian ini
tidak jauh berbeda dengan literature
pembanding.
Untuk hasil analisa kadar pati bahan
baku terlihat lebih kecil dibandingkan
dengan literatur yaitu sebesar 71,67%.
Perbedaan ini dapat disebabkan karena
adanya perbedaan varietas dan juga
waktu panen singkong.Rahman (2008)
menyatakan bahwa kandungan pati
singkong meningkat seiring denganwaktu
panen.
Tabel 6. Hasil Analisa Pati Singkong
Hasil
Parameter (%)
Pustaka
Analisa
Kadar Pati
71,67
85*
Total Gula
8,90
N-Total
0,47
0,5**
Sumber: * = Rahman (2008), ** = Astawan (2004)
3.5
2.5
1.5
N1
0.5
-0.5
0.5
N2
1
N3
1.5
N1
0
0.5
N2
1
N3
1.5
Nilai pH
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
R = 0.978
0.5
1.5
KESIMPULAN
Perlakuan penambahan sumber nitrogendengan jenis dan konsentrasi berpengaruh terhadap nilai pH, jumlah total
BAL, jumlah total asam, jumlah total gula
dan juga hidrolisis pati.Perlakuan terbaik
diperoleh dari kombinasi ekstrak yeast
sebanyak 1,5%. Pada proses fermentasi
singkong mentah dengan perlakuan tersebut didapatkan penurunan nilai pH
sebesar 6,0 menjadi 3,23, total asam pada
48 jam fermentasi sebesar 1,59%, total gula
pada 48 jam fermentasi sebe-sar 3,82%.
DAFTAR PUSTAKA
Altaf, M., Naveena, B. J., Reddy, G. 2005.
Screening of Inexpensive Nitrogen
Sources for Production of L(+) Lactic
Acid from Starch by Amylolitic
Lactobacillus amylophilus GV6 in
Single Step Fermentation. Food
Technol. Biotechnol. 43 (3) 235-239.
Arief, I.I., Maheswari, R.R.A., Suryati, T.,
Kurniawati, N. 2012.Protein Quality
of Fermented Beef by Lactobacillus
plantarum 1B1. IPB Press. Bogor.
Charalampopoulos,
D.,
Wang,
R.,
Pandiella, S.S., Webb, C. 2002.
Isolation and Characterization of
Lactic Acid Bacteria from Ting in
The Northern Province of South
Africa.Thesis.University of Pretoria.
Pretoria.
Fitzpatrick, J. J., Ahrens, M., Smith, S.
2001. Effect of Manganase on
Lactobacillus casei Fermentation to
Produce Lactic Acid from Whey
Permeate.Process Biochem.
Goffin, P., Giovane, M., Leveau, J.H.J.,
Teusink, Bas., Hugenholtz, J. 2010.
Undestanding the Physiology of
Lactobacillus plantarum at Zero
Growth.
Macmillan
Publishers
Limited.
Horn, S. J., Aspmo, S. I., Eijsink, V. G. H.
2005.Growth
of
Lactobacillus
plantarum in Media Containing
Hydrosylate of Fish Viscera.Journal
of Applied Microbiology.