Professional Documents
Culture Documents
CITATAH RAJAMANDALA
ABSTRAK
Karst merupakan topografi unik yang terbentuk akibat adanya aliran air pada
bebatuan karbonat (biasanya berupa kapur, dolomit atau marmer). Proses geologi
ini, terjadi selama ribuan tahun, menghasilkan permukaan yang luar biasa mulai
dari pembentukan lubang-lubang vertikal, sungai-sungai dan mata air bawah
tanah, hingga gua dan sistem drainase bawah tanah yang kompleks.
Salah satu kawasan kawasan Karst yang terdapat di Jawa Barat adalah
kawasan Karst Citatah-Rajamandala yang membentang dari Rajamandala
(perbatasan Kab. Bandung Barat-Cianjur) sampai Padalarang dengan panjang
kurang lebih 27 Km. Secara Administratif kawasan karst Citatah termasuk kedalam
Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat dengan luas wilayah 10.320 ha
berupa lahan sawah 1.794 ha dan tanah darat 8.526 ha.
Berdasarkan cacatan Badan Pengelolaah Lingkungan Hidup (BPLHD)
Jawa Barat, Kawasan Karst Citatah merupakan kawasan dengan laju kerusakan
signifikan. Hal ini diakibatkan oleh semakin besarnya luasan areal penambangan
batu kapur. Penambangan yang tidak terkendali ini sangat mengancam nilai
strategis kawasan karst di daerah Citatah.
Kata Kunci: Pengelolaan Karst
A. PENDAHULUAN
ndonesia
merupakan
negara
yang
pembentukan
lubang-lubang
vertikal,
2009).
Milanovic
2006)
(dalam
mengemukakan
Deny
Juanda,
bahwa
topografi
*) Yoga Candra Maulana, S.Pd Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisma Bekasi.
atau
dolomit.
Bentang
alam
ini
pegunungan
batugamping.
Selanjutnya oleh kegiatan air yang
umumnya
air
hujan
yang
mengandung
senyawa
COz,
terjadilah proses kimiawi hingga
membentuk rongga berbagai bentuk
dan ukuran dalam kurun waktu
ribuan tahun atau lebih. Endapan
batugamping yang telah mengalami
proses
semacam
ini
disebut
batugamping/Karst.
terdapat
di
Jawa
Barat
adalah
Bandung
Barat-Cianjur)
sampai
termasuk
kedalam
Kecamatan
cacatan
Barat,
Kawasan
Karst
Citatah
sangat
mengancam
nilai
strategis
B. KAJIAN PUSTAKA
1.
(2007)
Badan
menjelaskan
istilah
perlarutan.
bentuklahan
Ford
mendefinisikan
dan
Karst
hasil
proses
Williams
(1989)
sebagai
medan
porositas
sekunder
yang
berkembang baik.
Karst menurut Eko Haryono (2009)
dicirikan oleh:
1. terdapatnya cekungan tertutup dan
atau lembah kering dalam berbagai
ukuran dan bentuk,
2. langkanya atau tidak terdapatnya
drainase/ sungai permukaan, dan
3. terdapatnya goa dari sistem drainase
bawah tanah.
bahwa:
Batugamping yaitu batuan endapan
yang terbentuk di dasar lautan dan
disusun oleh berbagai cangkang
binatang laut dalam kurun waktu
jutaan tahun. Melalui proses geologi,
akhimya
endapan
batugamping
tersebut terangkat ke permukaan
laut dan membentuk dataran atau
Istilah
Karst
yang
dikenal
di
Karst
merupakan
topografi
unik
yang
1.
Faktor Karstifikasi
Menurut
Eko
Haryono
Karstifikasi
faktor
pembentukan
menentukan
lubang-lubang
vertikal,
dipengaruhi
(2009)
pendorong.
oleh
Faktor
dapat
pengontrol
tidaknya
berlangsung,
dua
proses
karstifikasi
sendangkan
oleh
kegiatan
pelarutan
atau
2.
Karstifikasi
Karstifikasi
permbentukan
Faktor Pengontrol
atau
proses
bentuk-lahan
karst
rekahan
mm/tahun)
H dan
HCO32-
yang
memungkinkan
perkembangan
sirkulasi
HCO3 (Gambar1).
Secara ringkas proses pelarutan
dirumuskan dengan reaksi sebagai berikut.
CaCO3 + H2O + CO2 Ca
2+
+2
HCO32-
b.
Faktor pendorong
1)
Temperatur
2)
Penutupan hutan
akan
tinggi
menentukan
setelah
mudah
larut.
Semakin
kestabilan
mengalami
morfologi
pelarutan.
karst
Apabila
membentuk
drainase
vertikal
dan
2.
Bentukan Khas
menentukan
pada
terbentuknya
sikulasi
air
suatu
daerah
Karst,
akan
daerah
tersebut
ke
akan
menunjukan
termasuk
yang
dalam
3.
Potensi
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
terhadap
pengelolaan
kawasan
geologinya
dapat
dikelompokkan
menjadi:
1.
bawah tanah.
b. Sempadan
Mataair
keberadaan
tanah
secara
tetap
(permanen)
mempengaruhi
penurunan
potensinya.
yang
keberadaannya
alasan
yang
yang
sistemnya
bawah
tanah
aktif
mencukupi
fungsi
berpotensi
untuk
Beberapa
Gua
bentukan
karst
dilindungi.
Bentuk
merupakan
yang
harus
perlindungan
Barat.
Secara
Administratif
PEMBAHASAN
1.
Gambaran
Karst
Rajamandala
(2008)
Perbukitan
Karst
Kawasan
Karst
Citatah-
merupakan
perbukitan
Rajamandala
Bandung.
Perbukitan
gamping
ini
Karst
berikut:
Citatah
diantaranya
setelah
b. utara Padalarang,
membobol
sebagian
dari
sebagai
Hyang Tikoro.
d. selatan Rajamandala.
Kawasan
Rajamandala
Karst
merupakan
Citatahsalah
satu
merupakan
batuan
perbukitan
marine
batulempung
batugamping
lipatan
dari
terdiri
dari
Batuasih,
Tersier
Formasi
Formasi
Rajamandala,
adalah
Pasir
Pawon
dan
Pasir
Tagogapu-Citatah-Saguling,
morfologi
Sedangkan
Gunung
Manik
merupakan
tempat
latihan
Koppasus.
Rajamandala.
b. Adanya
berupa
2.
Potensi Kawasan
Berdasarkan
alat-alat
bongkah
gerabah,
sebagai
alat
Badan
Gua
kawasan
Citatah-Rajamandala
diantaranya:
Karst
data
andesit
batu,
Pawon
yang
Terbentang
intensifnya
enam
temuan
merupakan
menunjukkan
Gua
Pawon
betapa
dipakai
selatan
(KRCB,2006).
Rajamandala,
jajaran
c. Nilai
ilmiah
berkaitan
dengan
dan
berhubungan
teknologi,
terutama
dengan
yang
geologi,
sebagai
penting
bagi
pengembangan
sumber
dapat
geomorfologi,
dimanfaatkan
kesejahteraan
untuk
masyarakat.
ekologi,
paleontologi),
biologi,
kehutanan,
(walet),
semuanya
karst
(Gua
memiliki
sedikit.
paleontologi
e. Nilai
kemanusiaan,
yang
Pawon)
situs
terbukti
arkeologi
yang
dan
berkaitan
perkembangan
prasejarah.
manusia
3.
Tata Kelola
Tata
f.
kelola
Kawasan
Karst
telah
diatur
Citatah-Rajamandala
sebagai:
daerah
tentang
pengelolaan
perlindungan
nilai
sehingga
khasanah
endemi
tinggi
memperkaya
keanekaragaman hayati;
2) Warisan keanekaragaman bumi
kawasan
dan
Karst
dan
Pemerintah
Republik
mendatang,
Tentang
dimana
kawasan
Rencana
tata
ruang
dan langka;
3) Lingkungan biotik dan abiotik
kawasan karst merupakan situs
10
a) kawasan
keunikan
batuan
mata
dan fosil;
air,
tersebar
di
kabupaten/kota.
3) Pasal
alam; dan
c) kawasan
62
kawasan
keunikan
proses
disebutkan
konservasi
sebagaimana
geologi.
bahwa,
geologi
dimaksud
pada
Apu,
1) Pasal
Bandung.
55
perda
tersebut
disebutkan,
bahwa
kawasan
terletak
Berdasarkan
di
Kabupaten
uraian
tentang
sebagaimana
dimaksud
pada
kawasan
pengelolaan
lindung,
peraturan tersebut.
tersebar
di
lindung.
Untuk
kawasan
itu
seluruh
Karst
Citatah-
56
4.
Masalah
Kawasan
disebutkan
bahwa,
Rajamandala
Karst
tidak
Citatah-
lepas
dari
sebagaimana
terutama
dimaksud
pada
diakibatkan
terkendalinya
batu gamping.
Menurut
kegiatan
data
oleh
tidak
penambangan
BPLHD
Jabar
11
memiliki
adalah
izin
banyaknya
sekarang
pertambangan
semakin
yang
kawasan
yang
telah
dibuka
dilakukan perorangan.
Aktivitas
penambangan
12
D.
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kawasan Karst Citatah-Rakamandala memiliki nilai Ilmiah, Ekonomi,
dan kemanusiaan.
a. Nilai ilmiah sebagai tempat atau laboratorium alam berupa
berbagai disiplin ilmu seperti Geologi, Geografi, Peleoantropologi,
Biospeleologi dan lain sebagainya.
b. Nilai ekonomi diantaran sebagai sumber bahan tambang batu
gamping yang dapat dikelola oleh rakyat dan pemerintah.
c. Nilai humanis diantaranya estetika, pengembangan keolahragaan
seperti olahraga panjat tebing.
2. Usaha penambangan gamping rakyat (galian C) yang tidak terkendali
mengakibatkan kerusakan kawasan, seperti kawasan cagar budaya
Goa Pawon, Goa Bancana dan Gunung Masigit. Kerusakan dan
polusi diantaranya;
a. Kerusakan bentukan Eksokarst yang khas seperti tower gamping
di sekitar karang panganten-Gunung masigit.
b. Kerusakan bentukan Endokarst seperti di Goa Bancana di sekitar
pasir bancana dan Goa pawon di sekitar Pasir Pawon.
c. Polusi udara dari hasil pembakaran dan residu penambangan.
B. Rekomendasi
Dalam pengelolaannya, Kawasan Karst sebagai wilayah yang memiliki nilai
strategis dan kerawanan yang cukup tinggi perlu diperhatian sebagai berikut:
1. Penegakan aturan yang sudah ada berupa peraturan pemerintah baik
pusat maupaun daerah oleh instansi terkait.
2. Dalam prinsip pengelolaan berkelanjutan harus adanya zonasi
dalam eksploitasi kawasan. Zonifikasi meliputi:
a. Zona penambangan, sekitar gunung masigit
b. Zona konservasi, sekitar kawasan Goa Bancana, Goa Pawon, dan
Goa vertikal Gunung Hawu.
c. Zona wisata/rekreasi, sekitar kawasan tebing Pabeasan (125).
13
Infrastruktur.
Perbaikan
infrastruktur
mendorong
E.
DAFTAR PUSTAKA
14