You are on page 1of 4

TUGAS REKAYASA SISTEM KERJA

WAKTU BAKU DAN UKURAN KINERJA RODUKTIVITAS

1. Waktu Baku tidak selalu berlaku, kenapa?


Waktu Baku merupakan waktu yang pekerjaan tertentu dilakukan oleh pekerja tertentu dalam
waktu yang layak dengan kondisi lingkungan tertentu dan cara kerja tertentu. Hal ini
menyebabkan jika salah satu dari aspek tersebut tidak terpenuhi maka nilai waktu baku menjadi
tidak relevan dengan kondisi tersebut.
2. Ukuran kinerja dengan Habberstad
Pada dasarnya model ini, merupakan gabungan dari beberapa ukuran produktivitas parsial yang
masing-masing akan menggambarkan produktivitas sebagai kelompaok aktivitas yang
diklasifikasikan kedalam enam kelompok, yang masing-masing kelompok menunjang kepada
perbaikan suatu jenis produktivitas di dalam perusahaan.
Adapun ke-enam bidang yang dapat memungkinkan adanya peningkatan nilai tambah atau
pengunaan sumber-sumber yang lebih efektif adalah:
PRODUKTIVITAS
JENIS
Produktivitas
produksi

TINDAKAN UNTUK PERBAIKAN


PRODUKTIVITAS
perencanaan produksi
penyusunan pabrik
pengendalian ongkos dan kualitas
analisis metode pengolahan produk
penjadwalan pemeliharaan
Produktivitas
starategi perusahaan
organisasi
pengembangan organisasi
perusahaan
peningkatan manajemen perusahaan
rasionalisasi administrasi
analisa personil
Produktivitas
analisis permintaan
penjualan
strategi tarip
analisis distribusi/logistic
organisasi fungsi pemasaran
Produktivitas produk perencanaan produk
pengembangan produk
keuntungan produk
analisis kebutuhan
tanggapan pelanggan
Produktivitas tenaga pendidikan dan latihaan

kerja

Produktivitas modal

perbaikan metode-metode
gaji sesuai prestasi
motivasi
lingkungan kerja
pengendalian persediaan
perusahaan
manajemen keuangan
analisis investasi
perencanaan pengendaliaan
ekonomi perusahaan

Formulasi matematis:
Produktivitas Produksi =

Produktivitas Organisasi =

Penjualan
Aktiva Tetap

Nilai Tambah
TotalBiaya Administrasi

Nilai Tambah = Penjualan Biaya Bahan


Produktivitas Penjualan =

Produktivitas Produk =

Laba Kotor
TotalBiaya Penjualan
Laba Kotor
TotalBiaya Poduksi

ProduktivitasTenaga Kerja =

Laba Kotor
Biaya Tenaga Kerja

Produktivitas Modal =

Penjualan
Modal

3. Ukuran Kinerja dengan OMAX


1
Pengukuran dengan OMAX dilakukan pada sebuah matiks objektif yang terdiri dari tiga
kelompok (blok) yaitu :
PRODUCTIVITY
CRITERIA
A
PERFORMANCE

Herman Rahadian Soetisna, Pengukuran Produktivitas, Laboratorium PSK&E TI-ITB, Bandung. h. 15.

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

score
Weight
Value
PERFORMANCE

CURRENT

SCORES

PREVIOUS

INDEX

INDICATOR
300

Gambar 2.2. Stuktur Model OMAX

Keterangan :
A. Blok Pendefinisian, terdiri atas :
1. Kriteria Produktivitas, yaitu kriteria yang menjadi ukuran produktivitas pada bagian atau
departemen yang akan diukur produktivitasnya. Kriteria ini sebaiknya lebih dari satu.
2. Performansi sekarang, yaitu tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terkahir.
B. Blok Kuantifikasi, terdiri atas :
1. Skala, yaitu angka-angka yang menunjukkan tingkat performansi dari pengukuran tiap
kriteria produktivitas. Terdiri dari 11 bagian dari 0 sampai dengan10. semakin besar skala,
semakin baik produktivitasnya. Kesebelas skala tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

Level 0, yaitu nilai produktivitas yang terburuk yang mungkin terjadi.


Level 3, yaitu nilai produktivitas sekarang.
Level 10, yaitu nilai produktivitas yang diharapkan sampai periode tertentu.

Kenaikan produktivitas disesuaikan dengan cara interpolasi.

1. Skor, yaitu nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada. Misalnya, jika
output/jam = 100 terletak pada level 5, maka skor untuk pengukuran itu adalah 5. Jika
terdapat pengukuran yang tidak tepat sesuai dengan angka matriks, maka dilakukan
pembulatan ke bawah yang artinya pengukuran dilakukan untuk tujuan mengukur
performansi diri sendiri (internal), serta pembulatan ke atas jika pengukuran dilakukan untuk
tujuan mengukur performansi penilaian orang luar (eksternal).
2. Bobot menyatakan derajat kepentingan (dinyatakan dalam satuan persen (%) yang
menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur.
Besarnya bobot ditentukan oleh suatu kelompok manajemen yang akan diukur. Jumlah bobot
dari tiap kriteria adalah 100.
3. Nilai daripada pencapaian yang berhasil diperoleh untuk tiap kriteria pada periode tertentu
didapat dengan mengalikan skor pada kriteria tertentu dengan bobot kriteria tersebut.
4. Indikator produktivitas, merupakan jumlah dari tiap nilai indeks produktivitas (IP), maka
dihitung sebagai presentase kenaikan atau penurunan terhadap performansi sekarang.
Performansi sekarang -300 karena semua indikator mendapat skor tiga pada saat matriks
mulai dioperasikan, maka indeks produktivitas adalah :

You might also like