Professional Documents
Culture Documents
B. Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dilakasanakan di Dusun Jetakan Desa Pandowoharjo Sleman Yogyakarta.
C. Latar Belakang
Kelompok Perikanan Mina Sembada
Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu potensi masyarakat Dusun Jetakan.
Warga yang membudidayakan ikan tergabung dalam suatu kelompok perikanan Mina
Sembada yang sudah berdiri sejak 2009 . Ikan yang dibudidayakan sangat beragam
jenisnya seperti nila, gurami, patin, bawal, lele dan lainnya.
Lahan yang dijadikan kolam perikanan adalah lahan milik Desa Pandowoharjo.
Kepemilikan kolam perikanan tersebut satu petak untuk setiap warga dengan biaya
sewa Rp. 25.000/tahun. Saat ini terdapat 25 petak kolam yang dimiliki oleh 23 warga
Dusun Jetakan. Lahan kolam perikanan ini terletak ditengah sawah dengan sungai yang
mengalir di bagian selatan.
Permasalahan Masyarakat
Adanya kelompok perikanan Mina Sembada di Dusun Jetakan sebenarnya merupakan
sebuah potensi besar yang bisa lebih dikembangkan. Namun keberadaan kelompok
perikanan tersebut sampai saat ini hanya sebatas sebagai wadah perkumpulan warga
yang meiliki kolam ikan. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah arisan anggota yang
diadakan setiap bulan. Kelompok perikanan ini tidak memberikan aturan yang mengikat
anggotanya mengenai pengolahan hasil perikanan. Dengan kata lain, anggota kelompok
perikanan dibebaskan dalam mengolah hasil perikanannya.
Setiap anggota kelompok memiliki cara yang berbeda dalam mengolah hasil
perikanannya. Cara yang umum digunakan warga adalah dengan mengundang
sekelompok pemancing yang terlebih dahulu telah menentukan kesepakatan harga dan
juga lama pemancingan. Selain dengan cara tersebut, warga Dusun Jetakan hanya
memanfaatkan hasil perikanannya untuk konsumsi pribadi.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jenis ikan yang umumnya dibudidaya oleh
warga adalah nila, gurami, bawal, dan lele. Beberapa jenis ikan tersebut tergolong
susah dalam budidayanya yang dibuktikan dengan sering dijumpai ikan yang mati di
kolam sebelum dipanen.
suhu tertentu atau disimpan di dalam lemari es. Jika sedikit saja kesalahan dalam
mengatur suhu yang tepat untuk makanan jenis ini, maka yang dapat terjadi adalah
penurunan atau rusaknya nilai gizi yang ada sehingga kandungan gizi yang
sesungguhnya ada, sehingga nilai gizi yang seharusnya terdapat pada produk tidak
optimal. Selain itu, produk tersebut dibuat dengan menggunakan daging ikan lele saja,
sedangkan tulangnya kurang dapat termanfaatkan. Untuk itu dibuat krupuk ikan lele
sebagai makanan ringan yang menarik, enak dan bergizi dengan kemudahan dalam
pengolahan maupun penyimpanan. Terlebih lagi krupuk adalah makanan ringan yang
digemari banyak orang khusunya masyarakat Indonesia, yang sering digunakan sebagai
pendamping makanan utama maupun sebagai camilan.
Rencana Pembiayaan Kegiatan
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah biaya yang terkait dengan bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk pembuatan ikan lele. Sumber dana untuk kegiatan ini didapat
dari iuran anggota yang terdiri dari 4 orang.
D. Tujuan
1. Memenuhi tugas Student Soft Skill Development (S3D) yang diberikan Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.
2. Sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat dengan cara
berbagi wawasan dan ilmu pengetahuan.
3. Mengoptimalkan hasil perikanan Mina Sembada dengan cara mengolah hasil
perikanan menjadi produk makanan ringan krupuk lele.
Tahap Persiapan
Perencaan awal kegiatan ini dimulai pada tanggal 25 November 2013. Dari hasil diskusi,
didapat kesepakatan untuk melakukan pengolahan atau pemberdayaan terhadap hasil
perikanan di Dusun Jetakan menjadi produk makanan yaitu krupuk dan jenis ikan yang
dipilih adalah ikan lele.
Tahap persiapan selanjutnya adalah menentukan metode yang paling mudah dalam
pembuatan krupuk meliputi bahan, alat, dan proses pembuatan krupuk.
Acara Kegiatan
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah membeli dan mempersiapkan bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk membuat krupuk lele. Ikan lele yang digunakan adalah ikan lele
yang dibeli dari salah satu warga anggota kelompok tani Mina Sembada. Proses
pembuatan krupuk kemudian dilakukan di rumah salah satu anggota, yang juga berada
di Dusun Jetakan. Beberapa warga turut menyaksikan secara singkat proses
pembuatan krupuk lele.
Kegiatan selanjutnya masih merupakan lanjutan dari proses pembuatan krupuk yaitu
proses penjemuran, penggorengan dan pengemasan krupuk lele.
Rangkaian acara terkahir dari kegiatan ini adalah sosialisasi pengolahan hasil perikanan
Mina Sembada kepada ibu-ibu Dusun Jetakan. Pada sosialisasi ini dijelaskan mengenai
pentingnya memaksimalkan hasil perikanan di Dusun Jetakan. Selain itu, juga dilakukan
sosialisasi proses pembuatan krupuk lele yang meliputi pengenalan bahan baku dan
penjelasan mengenai tahapan pembuatan krupuk lele. Pada kegiatan ini ditunjukkan
hasil olahan yaitu krupuk lele dalam bentuk mentah juga dalam bentuk yang telah
digoreng.
No.
1.
2.
3.
4.
Tanggal, Bulan,
Tahun
Kegiatan
yang
Respon Masyarakat
Kegiatan yang dilakukan di Dusun Jetakan ini mendapat respon positif dari warga. Hal
ini dilihat dari banyaknya warga yang datang pada saat sosialisasi. Pada saat sosialisasi
juga diadakan tanya jawab dengan warga. Beberapa warga menunjukkan antusiasnya
terhadap pengolahan ikan lele menjadi krupuk. Warga menunjukkan ketertarikannya
terhadap krupuk lele dikarenakan belum pernah mendengar atau mengetahui tentang
krupuk lele.
1. Bagaimana
Rasanya ?
2. Apakah
berpotensi untuk
dijual ?
Sangat enak
Enak
Ya
Tidak Enak
Tidak
Permasalahan utama yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan proyek social ini
adalah bagaimana menumbuhkan minat warga untuk mengolah hasil perikanannya
menjadi produk yang bernilai lebih. Kurangnya minat warga ini dikarenakan kegiatan
perikanan yang dijalankan bukan merupakan sumber mata pencaharian warga,
melainkan hanya sebagai penyalur hobi.
Penyelasaian dari permasalahan ini dilakukan dengan cara pendekatan kepada warga.
Melalui pendekatan tersebut dijelaskan kepada warga mengenai beberapa keuntungan
yang dapat diperoleh dengan dilakukannya pengolahan terhadap hasil perikanan.
Pemilihan metode pengolahan ikan menjadi produk krupuk lele juga membantu dalam
menyelesaikan permasalahan ini. Hal ini dilihat dari respon positif warga yang
menunjukkan ketertarikannya pada produk krupuk lele pada saat diadakannya
sosialisasi.
Keuntungan
yang didapat
dengan
diolahnya hasil
perikanan
adalah mampu
meningkatkan nilai jual ikan serta menambah penghasilan warga. Selain itu, dengan
adanya produk olahan ikan lele akan menjadi produk khas dari Dusun Jetakan sehingga
Dusun Jetakan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Permasalahan lainnya adalah terkait dengan teknis pelaksanaan kegiatan. Krupuk
adalah produk olahan makanan yang membutuhkan sinar matahari untuk pengeringan.
Namun, waktu pelaksanaan kegiatan bertepatan dengan musim hujan sehingga
intensitas sinar matahari tidak terlalu banyak. Penyelesaian permasalahan ini adalah
dengan melakukan proses penjemuran selama berhari-hari hingga krupuk mentah yang
didapat benar-benar kering.
Selain itu, perbedaan jadwal kuliah dan kegaitan eksternal masing-masing anggota juga
sedikit mempengaruhi pelaksanaan kegiatan ini. Penyelesaian dari permasalahan ini
adalah dengan adanya komuniakasi antar anggota juga manajemen waktu yang baik
dari masing-masing anggota.
BAB 4. PEMBIAYAAN
Biaya untuk kegiatan yang kami lakukan diperoleh secara swadaya, yaitu melalui
iuran anggota kelompok. Total biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebesar
Rp. 42.500, dengan rincian biaya sebagai berikut :
No. Material/Bahan
1
Ikan lele
Tepung tapioka
Telur
Soda kue
Penggilingan
Fotokopi resep
Justifikasi
Harga Satuan
Pemakaian
Bahan pembuat Rp. 18.000/kg
krupuk
Bahan pembuat Rp. 7.000/kg
krupuk
Bahan pembuat Rp. 1000/butir
krupuk
Bahan pembuat Rp. 1.500/bungkus
krupuk
Menghaluskan
Rp. 5000/kg
ikan lele
Publikasi
Rp. 100/lembar
TOTAL
Tabel 2. Rincian biaya yang digunakan
Kebutuhan Jumlah
1 kg
Rp. 18.000
1,5 kg
Rp. 10.500
6 butir
Rp. 6.000
1 bungkus
Rp. 1.500
1 kg
Rp. 5000
15 lembar
Rp. 1.500
Rp. 42.500
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari kegiatan ini adalah pentingnya mengenali lingkungan
sekitar kita atau peka terhadap lingkungan sekitar. Dengan mengenali lingkungan
secara baik maka kita dapat mengetahui permasalahan yang terjadi. Selanjutnya,
dengan mengetahui permasalahan apa yang terjadi kita dapat mencari solusi untuk
menutupi atau mengurangi permasalahan tersebut. Bahkan dari masalah tersebut kita
dapat menemukan potensi yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Dalam kegiatan ini, permasalahan awal yang dihadapi adalah kurangnya pemanfaatan
hasil perikanan Mina Semabada di Dusun Jetakan. Dari permasalahan tersebut,
kemudian ditemukan solusi untuk mengolah hasil perikanan khususnya ikan lele menjadi
produk makanan ringan yaikni krupuk lele. Olahan hasil perikanan berupa krupuk lele
bisa jadi merupakan potensi Dusun Jetakan yang jika dikembangkan akan memberikan
banyak manfaat bagi warga Dusun Jetakan.
Saran
Pengolahan hasil perikanan merupakan kegiatan positif yang memberikan banyak
keuntungan baik sacara materi maupun immateri. Untuk itu diharapkan kegiatan ini
dapat dijalankan secara continue oleh warga Dusun Jetakan. Salah satu cara yang
dapat digunakan adalah dengan memberdayakan PKK dengan menambah kegiatan
pengolahan hasil perikanan menjadi salah satu program rutin. Selain itu kerja sama
dengan instansi pemerintahan maupun swasta juga dapat membantu dalam penyediaan
dana serta pemasaran produk.
6. Gula secukupnya
Langkah-langkah pembuatan :
1. Mencampur semua bahan di atas kecuali tepung tapioka dengan meremasremas kemudian memasukkan tepung tapioka lalu mengaduk sampai rata dan
adonan tidak lengket di tangan. Menambahkan air secukupnya.
2. Membentuk adonan menjadi bulat panjang kemudian mengukus selama 2 jam.
3.
S t u d e n t S o f t S k i l l D e v e l o p m e n t ( S 3 D ) | 10
S t u d e n t S o f t S k i l l D e v e l o p m e n t ( S 3 D ) | 11
S t u d e n t S o f t S k i l l D e v e l o p m e n t ( S 3 D ) | 12
Sosialisasi
S t u d e n t S o f t S k i l l D e v e l o p m e n t ( S 3 D ) | 13