You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah swt. karena atas


rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang ETIKA PROFESI sesuai pada waktunya. Penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Etika Profesi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Besar
harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, September 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita


untuk senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan
teknologi informasi. Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan kode etik dalam
IT.Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang
telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan
itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi

Sebelum membahas ini lebih dalam kita harus tau dulu apa itu profesi.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dengan mengandalkan suatu keahlian yang dimiliki.
Ciri-Ciri Profesi :
a) Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
b) Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
c) Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

2.2 Fungsi Kode Etik

Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan
kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat

memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan


pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi
profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan
seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah
program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada
beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya
digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem
kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). Kode etik profesi Informatikawan
merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi
moral, sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin
dicopot dari jabatannya.
Tujuan Kode Etik Profesi :
a)

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

b)

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

c)

Untuk meningkatkan mutu profesi.

d)

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

e)

Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

f)

Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

g)

Menentukan baku standarnya sendiri.

Aspek-Apek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT :

1.

Aspek Teknologi
a.

Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan


untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat
memberikan sumber energi tetapi nuklir juga enghancurkan kota
hirosima.

b.

Seperti halnya juga teknologi kumputer, orang yang sudah memiliki


keahlian dibidang computer bias membuat teknologi yang bermanfaat
tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.

2. Aspek Hukum

Hokum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan


dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan
menganai hal tersebut antara lain:
a.

Karakteristik aktiofitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga tidak

lagi tunduk pada batasan2 teritorial


b.

system hokum tradisiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada

batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk menjawab persoalan2


hukum yang muncul akibat aktifitas internet.

3. Aspek Pendidikan
Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah
hal yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik)
bagi seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode
yang open source dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut
dan menggunakn peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bias
melihat adanya proses pembelajaran.

4. Aspek Ekonomi
Untuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer dalam
pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma
ekonomi berbasis jasa (From a manufacturing based economy to service based
economy). Akan tetapi pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya kejahatan
didunia maya) bias mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit di
Indonesia ada 109 kasus yang merupakan predikat PRAUD (Credit Card)
korbannya 80% adalah warga AS.

5. Aspek Sosial Budaya


Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan social
budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transasi di internet dengan
menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia.
Masyarakat dunia telah percaya lagi dikarenakan banyak kasus credit card
PRAUD yang dilakukan oleh netter asal Indonesia. Cyber Crime : perbuatan
melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis
pada

kecanggihan

terhadap

teknologi

computer

dan

telekomunikasi..

Etika Komputer
Menurut Moor (1985) dalam bukunya What is Computer Ethics
Etika komputer diartikan sebagai bidang ilmu yang tidak terkait secara
khusus dengan teori ahli filsafat manapun dan kompatibel dengan pendekatan
metodologis yang luas pada pemecahan masalah etis.

BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

1. 1.Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok
tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun
di tempat kerja.
2. Dari contoh kasus sebelumnya dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang
teknisi computer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia
harus memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya.
Karena sesuatu yang kecil, yakni tidak sengaja memindahkan file yang
tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan
berhubungan dengan hukum karena melanggar UU ITE.

1.2

1.

SARAN

Seorang teknisi

computer

harus

berhati-hati

dalam

menjalankan

pekerjaannya. Ia harus memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi


profesinya. Karena sesuatu yang kecil, yakni tidak sengaja memindahkan file
yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan
berhubungan dengan hukum karena melanggar UU ITE.Dan menjelaskan bahwa
etika profesi sebagai seorang teknisi computer harus diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA

http://zaki-math.web.ugm.ac.id/matematika/etika_profesi/kode_etik_profesi.pdf
http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/
http://www.pdf-search-engine.com/kode-etik-profesi-pdf.html

You might also like