You are on page 1of 12

Tugas Akhir

Akuntansi Keuangan Lanjutan I


PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Oleh :
Amandara Nityasewaka

(F0312008)

Benedictus Lunanta Widi

(F0312028)

Nuraeni Hidayati

(F0312089)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2014

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Pendirian dan Informasi Umum


Architecten-Ingenicure-en Annemersbedjrif Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en
de Vries N.V (Assosiate N.V) merupakan Perusahaan milik Belanda yang menjadi
cikal bakal pendirian ADHI hingga akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian
ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini
menjadi pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berdasarkan pengesahan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status
menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004, ADHI telah menjadi
perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 1 tanggal 1 Juni
1974 dari Kartini Mulyadi, SH., yang telah diubah dengan Akta No. 2 tanggal 3
Desember 1974 dari Notaris yang sama. Akta Pendirian ini telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
Y.A5/5/13 tanggal 17 Januari 1975, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 85 tanggal 24 Oktober 1975, Tambahan No. 600.

2. Bidang Usaha
Saat ini ADHI memiliki ruang lingkup bidang usaha yang mencakup :
a. Kontraktor sipil dan gedung
i.

Kontraktor

Sipil

mengerjakan

bangunan-bangunan

sipil

milik

Pemerintah maupun swasta.


ii.

Kontraktor Gedung mengerjakan bangunan gedung yang dimiliki


Pemerintah maupun swasta.

b. EPC (Engineering Procurement Construction)


EPC adalah kegiatan usaha yang meliputi perencanan, pengadaan, dan
sekaligus mengerjakan konstruksinya yang dalam hal ini lebih menekankan
pada jenis pekerjaan oil & gas dan power plant.
c. Bisnis Properti
Sebuah kegiatan investasi di bidang pembangunan fasilitas gedung berupa
perkantoran, apartemen, dan hotel.

d. Bisnis real estate


Sebuah kegiatan investasi penyediaan fasilitas perumahan (landed house)
dengan pola cluster di tiap wilayah strategis.
e. Investasi
i.

Infrastruktur
Mengutamakan pembangunan jalan tol dan monorail.

ii.

Perhotelan
Memanfaatkan aset Perseroan untuk dikembangkan menjadi hotel.

iii.

Power Producer (Independent Power Product/IPP & Public Private


Partnership)
Investasi penyediaan power listrik.

Lima bisnis tersebut merupakan transformasi bisnis ADHI yang berkelanjutan dalam
berbisnis. ADHI senantiasa melakukan review dan peningkatan agar sukses
menguasai kelima bidang usaha tersebut antara lain pada :
A. Kompetensi SDM
B. Tata kelola perusahaan yang profesional dan governance.
C. Corporate Culture yang in-line dan down to earth
D. Penguasaan Financial

Management, terutama pada perhitungan dan

penguasaan manajemen pendanaan.


E. Operasional Perusahaan yang efektif dan efisien dengan incorporated.

Peningkatan dan perbaikan tersebut didukung dengan penetapan Visi dan Misi Baru,
Penetapan dan Penerapan Corporate Culture yang baru, Penetapan dan Penerapan
Corporate Strategic Baru, Penetapan dan Penerapan Sasaran Kinerja, serta RJPP yang
telah ditetapkan. Saat ini kegiatan utama Perusahaan dalam bidang konstruksi, EPC,
properti, real estat, Investasi Infrastruktur dan jasa pengadaan barang. Perusahaan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 11 Maret 1960. Perusahaan
berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18, Jakarta.

3. Kronologi Pencatatan Saham dan Efek


Sejak tahun 2003, ADHI telah menyandang predikat sebagai Perusahaan Terbuka.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep
289/MBU/2003 tanggal 7 November 2003, Pemerintah sebagai pemegang saham

tunggal melepaskan sebagian kepemilikannya atas saham ADHI melalui penawaran


Umum kepada Masyarakat dan atau penawaran khusus melalui program EMBO. Pada
tanggal 8 Maret 2004 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal/Bapepam (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan - OJK)
berdasarkan Surat Keputusan No. S-494/PM2004 untuk melakukan penawaran umum
kepada masyarakat.
Program EMBO ditandai dengan adanya penjualan 441.320.000 (empat ratus empat
puluh satu juta tiga ratus dua puluh ribu) saham milik Negara dengan Koperasi
Persaham ADHI dengan nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 150 per
saham pada tanggal 4 Maret 2004. Sedangkan penawaran umum saham kepada
masyarakat, berlaku efektif pada tanggal 18 Maret 2004, dimana saham ADHI
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN YANG TERKAIT


1. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing
Transaksi valuta asing dibukukan setelah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap
tanggal neraca :
a) Pos Aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam
mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca.
b) Pos Non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
transaksi.
c) Pos Non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus
dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut
ditentukan.

Jumlah Aset dan Liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :

Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan
liabilitas dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi pada tahun yang
bersangkutan. Kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut :

Laba rugi yang timbul dari transaksi dengan mata uang asing dicatat ke dalam laporan
laba rugi tahun berjalan. Akun-akun entitas anak di luar negeri dijabarkan dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan
posisi keuangan untuk akun laporan posisi keuangan dan kurs rata-rata selama satu
tahun berjalan untuk akun laporan laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan entitas anak yang merupahan bagian integral dari Perusahaan didebitkan
atau dikreditkan sebagai Laba Rugi Selisih Kurs pada laporan keuangan
konsolidasian, sedangkan untuk Entitas anak yang bukan merupakan bagian integral
dari perusahaan didebitkan atau dikreditkan ke akun Selisih Penjabaran Laporan
Keuangan

2. Joint Venture
1) Transaksi dengan Pihak berelasi
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi satu hal berikut :

a) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventua bersama dari entitas
lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
b) Kedua entitas tersebut adalah Ventura Bersama dari pihak ketiga yang
sama;
c) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain
yang adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

2) Akuntansi untuk Joint Venture


Setoran dana invetasi yang ditanamkan Perusahaan sesuai dengan perjanjian
ventura bersama, dicatat dalam kelompok Investasi pada Ventura Bersama.
Untuk Ventura Bersama Konstruksi, setoran dana dicatat dalam kelompok
Piutang Ventura Bersama Konstruksi.
Bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih Ventura Bersama dibukukan
berdasarkan metode ekuitas pada bagian akun Bagian atas Laba (Rugi)
Ventura Bersama. Untuk Ventura Bersama Konstruksi dicatat dalam
kelompok Pendapatan Bersih Ventura Bersama

LAPORAN KEUANGAN DAN POS ATAU ELEMEN LAPORAN KEUANGAN DAN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing
a. Aset dan liabilitas moneter pada mata uang asing

b. Selisih kurs dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif

c. Selisih kurs pada Laporan Arus Kas

d. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing


Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan
operasional normal Adhi Multipower Pte. Ltd., Entitas Anak. Dengan demikian
pengaruh selisih nilai tukar mata uang asing tidak signifikan.

2. Joint Venture
a. Pendapatan bersih ventura bersama

b. Investasi pada Ventura Bersama

c. Piutang Ventura Bersama

d. Bagian Laba (Rugi) Ventura Bersama

e. Standar Akuntansi yang berlaku mulai 1 Januari 2015


Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntnsi
Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan
berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas
standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Salah satu dari standar tersebut adalah
PSAK 15 (Revisi 2013) mengenai Investasi Bersama. Hingga laporan ini dibuat,
perseroan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dari
revisi yang dilakukan tersebut.

You might also like