Professional Documents
Culture Documents
oleh
Heriyanto
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satu besaran penting pada proses yang melibatkan gas adalah tekanan. Pengendalian
tekanan menjadi faktor sangat penting pada proses.
(1) Aliran gas ke alat berikutnya diharapkan pada tekanan konstan. Untuk menjaga
nilai tekanan perlu ditambahkan sebuah tangki tekan sebagai peredam.
(2) Banyak fungsi unit proses berjalan baik jika bekerja pada tekanan tetap. Sebagai
contoh adalah tekanan atas dan bawah kolom distilasi, reaktor fase gas, dan kolom
separator gas-cair.
1.2 Tujuan
Praktikum ini memberi kompetensi dasar pada mahasiswa yaitu kemampuan untuk dapat
mengendalikan sistem tekanan. Adapun tujuan praktikum adalah mempelajari pengaruh
nilai parameter pengendali pada respons tekanan.
2. PERALATAN PERCOBAAN
Susunana peralatan percobaan adalah sebagai berikjut
3. PROSEDUR PERCOBAAN
3.2.1
Persiapan
1) Pastikan penampung tekanan gas sudah ada.
2) Sistem peralatan aliran telah terhubung secara benar dengan komputer.
3) Pastikan komputer bekerja normal.
3.2.2
3.2.3
3.2.4
Pengendalian Automatik
1) Geser vertical scroll SP (setpoint) ke posisi 4 psi atau dengan cara
mengetikkan nilai 4 kemudian tekan ENTER.
4.1
4) Amati tekanan gas (warna hijau) terhadap nilai setpoint (warna merah).
Tekanan gas akan bergerak ke arah setpoint sehingga konstan disitu.
3.2.5
3) Ubah setpoint (SP) ke 60% dengan mengetikkan angka 60 dan diikuti menekan
ENTER.
4) Amati nilai tekanan (PV), apakah bisa mengikuti SP. Perhatikan juga adakah
osilasi nilai tekanan (PV).
5) Ubah setpoint (SP) kembali ke 50%, dan tunggu sampai nilai PV stabil dan
konstan.
6) Ubah gain PB ke 50, 30, 10, 5, dan 2. Setiap perubahan lakukan langkah (3)(5). Amati nilai tekanan (PV).
4.1
7) Pilih nilai proportional band (PB) yang menghasilkan pengendalian cepat, tepat,
dan stabil.
Pengendali Proporsional-Integral (PI)
1) Gunakan nilai PB terbaik dari pengendalian proporsional di atas.
2) Pastikan SP = 50% dan tunggu hingga nilai PV konstan.
3) Ubah waktu integral bernilai 60 detik (1 menit) dan tunggu hingga nilai PV
konstan.
4) Ubah setpoint (SP) ke 60%
5) Amati nilai tekanan (PV), apakah bisa mengikuti SP. Perhatikan juga adakah
osilasi nilai PV.
6) Ubah setpoint (SP) kembali ke 50%, dan tunggu sampai nilai PV stabil dan
konstan.
7) Ubah waktu integral ke nilai 30, 10, 5, 2, 1 dan 0.5. Setiap perubahan lakukan
langkah (4)-(6). Amati nilai PV.
8) Pilih nilai waktu integral yang menghasilkan pengendalian cepat, tepat, dan
stabil.
Pengendali Proporsional-Integral-Derivatif (PID)
1) Gunakan nilai PB dan Ti terbaik dari pengendalian PI sebelumnya.
2) Pastikan SP = 50% dan tunggu hingga nilai PV konstan.
3) Ubah waktu derivatif menjadi 1 detik.
4) Ubah setpoint (SP) ke 60%
5) Amati nilai tekanan (PV), apakah bisa mengikuti SP. Perhatikan juga adakah
osilasi nilai PV.
6) Ubah setpoint (SP) kembali ke 50%, dan tunggu sampai nilai PV stabil dan
konstan.
7) Ubah waktu derivatif ke nilai 2, 5, 10, 20, dan 30. Setiap perubahan lakukan
langkah (4)-(6). Amati nilai PV.
8) Pilih nilai waktu derivatif yang menghasilkan pengendalian cepat, tepat, dan
stabil.
3.2.6
Ulangi percobaan pada butir 3.2.5 dengan menutup katup V4, membuka penuh katup V3,
3.2.7
Penyelesaian Percobaan
1) Jika sudah selesai, tekan tombol OPERASI STOP
maka akan muncul tampilan untuk mengisi nama file data,
isikan dengan ekstensi XLS kemudian tekan OK.
4.1
4.
KESELAMATAN KERJA
5.
tekan YES, sehingga data pengamatan akan ditampilkan. Dari kolom paling kiri berturutturut berisi data berikut.
Kolom A = Waktu
Kolom B = PV
Kolom C = SP
Kolom D = MV
Kolom E = PB
Kolom F = Ti
Kolom G = Td
Kolom H = Gangguan
4.1
Dari data tersebut buat grafik untuk melihat pengaruh parameter pengendali terhadap
respon tekanan.
6 DAFTAR PUSTAKA
(1) Heriyanto (2007). Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia, Bandung:
POLBAN
(2) Wade, H. L. (2004). Basic and Adavanced Regulatory Control: System Design and
Application. Ed. 2, ISA, NC.
4.1