Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Meningginya tekanan darah (TD) berhubungan dengan meningkatnya risiko untuk terjadinya
penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, insufisiensi renal, dan penyakit vaskuler perifer.
Berbagai intervensi sangat efektif untuk mencegah hipertensi, misalnya pengendalian berat badan,
mengurangi asupan sodium chloride, meningkatnya aktifitas fisik, mengurangi konsumsi alcohol, dan
manajemen stress. Tujuan utama dari pengobatan farmakologi untuk hipertensi adalah mencegah
terjadinya komplikasi kardiovaskular seperti stroke. Empat jenis obat anti-hipertensi untuk pasien
dewasa yang paling banyak digunakan adalah diuretic,
beta-bloker, kalsium antagonis, dan
angiotensin-converting enzymen (ACE) inhibitors. Penelitian klinik dengan menggunakan control,
memberikan obat hipertensi hidrokloorotiasid, atenolol, nitrendipine, dan enalapril pada pasien berusia
21-70 tahun menunjukkan obat baru tidak lebih unggul. Determinan utama terhadap respons
pengobatan adalah usia pasien. Usia mudah responsive terhadap obat ACE inhibitors, angiotension
receptors blockers (A), dan beta blockers (B). Pada lansia lebih responsive terhadap obat kalsium
antagonis (C) dan diuretic (D). Sasaran pengobatan hipertensi adalah TD 140/85 dan <50% pasien yang
dapat mencapai sasaran tersebut dengan satu macam obat (monoterapi). Kombinasi terbaik adalah satu
dari (A atau B) + satu dari (C atau D). Pengobatan hipertensi terbukti sangat bermanfaat namun
pengobatan saja tidak mampu mencegah penyakit kardiovaskulerrenal di masyarakat. Pencegahan
terhadap hipertensi yang merupakan kepanjangan alami dari pengobatan sangat penting.
Kata kunci : Hipertensi, pengobatan farmakologik, pencegahan, pasien usia muda, pasien lansia.
101
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan pembunuh
tersembunyi (silent killer) dan perannya
terhadap gangguan jantung dan otak tidak
diragukan lagi. Survei Kesehatan Rumah
Tangga tahun 1995 menunjukkan
prevalensi hipertensi semakin meningkat
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (1)
Baik di negara maju maupun berkembang
terjadi kecenderungan meningkatnya
prevalensi hipertensi. Hasil
National
Health and Nutrition Examination Survei
(NHANES III) di Amerika Serikat tahun
1989-91, menunjukkan sekitar 50 juta atau
satu dari 4 organ dewasa menderita
tekanan darah tinggi (tekanan darah
sistolik/TDS 90 mmHg) berdasarkan
hasil satu kali pengukuran. (2) Prevalensi
hipertensi semakin meningkat dengan
bertambahnya usia. Ternyata kematian dan
cacad akibat penyakit jantung koroner
(PJK) dan serebrovaskuler meningkat
secara tajam di berbagai negara
berkembang dan merupakan penyebab
kematian utama. (3) Hipertensi merupakan
faktor risiko terpenting untuk penyakit
jantung koroner, stroke, gagal jantung,
insufisiensi ginjal dan vaskuler perifer.
Faktor risiko tersebut tidak membedakan
jenis kelamin dan usia. Dibandingkan
dengan penderita normotensi, risiko
absolut hipertensi akan lebih progresif
dengan meningkatnya usia. Banyaj studi
Ukuran tekanan darah erat berkaitan dengan resiko penyakit kardiovaskuler, dan
itulah sebabnya definisi hipertensi ditetapkan secara arbitrary.
)
Ternyata banyak penyakit yang berkaitan menurunkan tekanan darah dijumpai pada
individu yang dikategorikan normotensi.
)
Pembuktian tentang manfaat dan resiko menurunkan tekanan darah diperoleh dari
penelitian pada penderita hipertensi.
)
Masih belum jelas apakah perkiraan efek pengobatan yang diperoleh dari
penelitian penderita hipertensi dapat diekstrapolasikan pada individu dengan
tekanan darah rendah.
)
Perlu dilakukan penelitian untuk menilai manfaat menurunkan tekanan darah pada
penderita resiko tinggi yang tidak menderita hipertensi.
Tabel 2. Gradasi Tekanan Darah untuk Usia 18 tahun ke atas menurut WHO dan JNC(3,4)
102
CATEGORY JNC
CATEGORY WHO
Optimal
Normal
High-normal
Hypertension stage 1 (mild)
Hypertesion stage 2
(moderate)
Hypertesion stage 3
(severe)
Hypertension stage 4
(very severe)
SYSTOLIC
(mmHg)
Optimal
<120
Normal
<130
High-normal
130-139
Grade 1 Hypertension (mild) 140-159
Subroup : Borderline
140-149
Grade 2 Hypertension
160-179
(moderate)
180
Grade 3 Hypertension
(severe)
210
Isolated Systolic
Hypertension Subgroup:
Borderline
140
140-149
DIASTOLOC
(mmHg)
<80
<85
85-89
90-99
90-94
100-109
110
120
<90
<90
Diastolic
<85
85-89
90-99
100-109
110
Followup Recommended
Recheck in 2 years
Recheck in 1 years
Confirm within 2 months
Evaluate or refer to soure of care within 1 month
Evaluate of refer to source of care immediately or
within
1 week depending on clinical situation
103
Mengukur sendiri TD
(2,6)
104
Diuretika
Beta-bloker
Compelling
indications
Possible
indications
Compelling
contraindications
Gagal jantung
diabetes
Penderita lansia
Hipertensi sistolik
Gout
Agina
Pasca infark
Miokard
Takhiariatmia
Gagal jantung
kehamilan
Diabetes
AngiotensinGagal jantung
Converting
Disfungsi ventrikel
(ACE) inhibitors kiri
Pasca infark
miokard
Diabetik nefropati
Kalsium
Antagonis
Possible
contraindications
Angina
Pasien lansia
Hipertensi sistolik
Dislipidemia
laki-laki aktif
seksual
Kehamilan
Stenosis arteri renal
bilateral
Hiperkalemia
Penyakit
Blok jantung
vaskuler perifer
Alfa bloker
Hipertrofi prostat
intoleransi
glukosa
Dislipidemia
Angotensin II
Antagonist
Timbul efek
Gagal jantung
samping bila
Gunakan obat lain,
Contoh ACE inhibitor
batuk
Gagal jantung
kongestif
Hipertensi
Kehamilan
Stesonosis arteri
renalis bilateral
105
106
107