You are on page 1of 25

ANALISIS SISTEM DAN RISIKO

BANJIR DAS CITARUM


Oleh Kelompok 1

1. M.Rosidi

5. Ahmad Syukron Prasaja

2. Murti Ningrum

6. Rikki Afrizal

3. Arina Miardini

7. Munajat Nursaputra

4. Rendra Ady Wijaya

MAGISTER PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PESISIR DAN


DAERAH ALIRAN SUNGAI FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014

SEKILAS CITARUM
CI = sungai
Tarum = Jenis Tumbuhan yang
banyak tumbuh di sekitar DAS

DAS terbesar se-Jawa

barat

Dampak

Trend Kejadian Bencana Banjir di DAS Citarum


Banjir di Tiga Kecamatan Kab. Karawang yakni Kec.Cilamaya, Teluk Jambe dan Banyusari.
Banjir di Kec. Teluk Jambe Barat dan Teluk Jambe Timur Kab. Karawang dan Kec. Baleendah Kab. Bandung
Bencana banjir di wilayah kampung Cieunteung Kel.Baleendah

2014

Kecamatan Baleendah yakni Kampung Cieunteung, Kel. Baleendah dan Kampung Cigosol, Kel. Andir
Kampung Cieunteung, Cigado, Cigosol, Muara, Jambatan, Ciputat, dan Uak, Kec. Baleendah

2013

12 Kecamatan di Kab. Bekasi dan Kampung Cieunteung Kec. Baleendah Kab. Bandung

2012

4 Desa di Kabupaten Bandung pada bulan Maret , April, November dan Desember

2011

Kawasan permukiman di Bandung Selatan yakni Kec. Dayeuhkolot, Majalaya,


Banjaran, Pameungpeuk dan Baleendah

2010

Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot

2009

Kawasan Bandung Selatan yakni tiga kecamatan di Kab. Bandung

2008

Banjir melanda Kabupaten Bandung di Kec, Dayeuhkolot


dan Kec. Majalaya

2007
2005
2002

1931

Luas genangan
sekitar 9.300 ha di
wilayah Cekungan
Bandung

1977 1983 1984

Tanggul Sungai Citarum


Jebol menyebabkan
banjir di Kec.Batu Jaya
dan Kec.Tirtajaya.

1992
1985 1986

Luas genangan
sekitar 13.000 ha di
wilayah Cekungan
Bandung

Banjir melanda Kabupaten


Bandung di wilayah Kec.
Rancaekek, Majalaya,
Bojongsoang, Katapang dan
Pameungpeuk

1993

Luas genangan
sekitar 47.000 ha di
wilayah Cekungan
Bandung

Banjir melanda
kawasan Baleendah,
Bojongsari, Sapan,
dan Dayeuhkolot

Sumber :http://www.scribd.com/doc/58813499/Paper-Bencana-Banjir-Bandung-Selatan dan BPBD Kabupaten Bandung.

10 Kecamatan wilayah
Bandung Selatan
tergenang dengan
luasan 7.500 ha

Karakteristik Sistem
Karakteristik DAS : gambaran spesifik mengenai DAS yang dicirikan oleh parameterparameter yang berkaitan dengan keadaan morfometri, topografi, tanah, geologi,
vegetasi, tata guna (penggunaan) lahan, hidrologi, dan manusia

Faktor Statis

Hujan
Suhu dan Kelembaban
Morfometri
Tanah
Geomorfologi

HUJAN

Bentuk lahan
No

Landsystem

Luas (ha)

1
2
3
4

Alluvial Plains
Alluvial Valleys
Fans and Lahars
Hills

10285.731
1293.894
6989.733
10936.416

Mountain

14545.993

6
7
8

Plains
Tidal Swamp
Terraces

16471.609
2734.044
107.824

Faktor Dinamis

Penggunaan Lahan
Sosial Ekonomi
Kelembagaan
Fungsi Kawasan Hutan

PENGGUNAAN LAHAN

Terdiri dari 3 sub sistem: hulu,


tengah, hilir
Hulu berada di BandungKarawang
Tengah-hilir berada di Karawang
Bekasi hingga Pantai Utara
Jawa
Fungsi sub sistem:
Hulu: Permukiman tanpa
perencanaan yang baik, Kebun
sayuran, Peternakan, Industri
Tengah: Permukiman , Industri,
Usaha perikanan keramba apung
udang di waduk Saguling, Cirata,
dan Jatiluhur
Hilir: Permukiman, Perdagangan
dan jasa, Pertanian

Sosial Ekonomi
No

Kabupaten

Jumlah
Penduduk
(jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)

1 Bandung

3299988

14678

2 Bekasi

2768638

11877

3 Bogor

5077210

1906

4 Cianjur

2210267

631

5 Garut

2401248

3063

6 Karawang
Kdy.
7 Bandung

2207181

1259

2455517

14678

852521

877

4588

732

10 Sukabumi

159777

577

11 Sumedang

1121787

737

8 Purwakarta
9 Subang

Jumlah total

22558722

Jumlah penduduk di DAS


Citarum sebesar 22.558.722
jiwa
Perkembangan jumlah
penduduk berbanding lurus
dengan kebutuhan akan
lahan dan air yang makin
meningkat
Adanya dorongan kebutuhan
itu mengakibatkan exploitasi
terhadap sumberdaya lahan
dan air sehingga timbul
kerusakan lingkungan di DAS
Citarum

Fungsi Kawasan Hutan


No

Fungsi Kawasan

Luas (ha)

1
2

Hutan Lindung
Hutan Produksi

5221.353
1703.851

3
4

Hutan Produksi Terbatas


Taman Wisata Alam

6753.974
39.187

5
6
7
8

Cagar Alam
Taman Nasional
Taman Hutan Raya
Suaka Margasatwa

1106.726
528.839
48.076
297.692

Kawasan hutan di DAS


Citarum terdiri dari 8
fungsi yaitu Hutan
lindung, Hutan Produksi,
Hutan Produksi terbatas,
Taman Wisata alam,
Cagar Alam, Taman
Nasional, Taman Hutan
Raya

Kelembagaan
Model DAS Mikro, pengembangan HHBK, RHL,
fasilitasi pembentukan Forum DAS dll.
Forum DAS: Satgas Citarum, Forum DAS
Citarum Wilayah Kota Bekasi, Forum DAS
Citarum Koordinator Wilayah Kota Bandung,
Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Jawa
Barat

Pemodelan Sistem

Identifikasi Kerawanan banjir


Data Spasial
Kemiringan Lahan

Data Spasial
Jenis Tanah

Data Spasial
Penggunaan Lahan

Overlay

Klasifikasi Skor

Dissolve

Sebaran Daerah Rawan


Banjir

Kelas Kerawanan
Rednah
Sedang
Tinggi

Interval Total
Skor
50-116
117-183
184-250

Data Spasial
Curah Hujan

Lereng
>40%
26-40%
16-25%
8-15%
0-7%

Keterangan
Sangat Curam
Curam
Agak Curam
Landai
Datar

Skor
20
40
60
80
100

Penggunaan Lahan
Berhutan sangat baik
Perkebunan, Semak baik
Pertanian, Sawah dan Tegalan Sedang
Permukiman Kurang Baik
Lahan Tanpa Vegetasi Sangat Kurang
Baik
Curah Hujan
0-1000 mm/tahun
1000-1500 mm/tahun
1500-2500 mm/tahun
2500-3500 mm/tahun
3500-5000 mm/tahun

Keterangan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Jenis Tanah
Aluvial, Planosol, Hidromorf Kelabu,
Laterik Airtanah
Latosol
Tanah Hutan Cokelat, Tanah Mediteran
Andosol, Laterik, Grumosol,Podsol,
Podsolic
Regosol, Litosol, Organosol, Renzina

Skor
5
10
15
20
25

Skor
10
20
30
40
50

Skor
Tidak Peka

Skor
15

Agak Peka
Kepekaan Sedang
Peka

30
45
60

Sangat Peka

75

Identifikasi Kerentanan Banjir

Analisis Sistem
Das Citarum merupakan satu
kesatuan sistem hulu, tengah, hilir

Identifikasi risiko bencana banjir


DAS Citarum, risiko =
f(kerentanan,kerawanan)

Gangguan di hulu akan


mempengaruhi hilir, begitu juga
sebaliknya

Kerentanan tinggi: Kab Bandung,


rendah: Kab Purwakarta, lainnya
sedang

Fungsi sub sistem DAS Citarum tidak


berfungsi maksimal sehingga
menimbulkan kompleksitas
permasalahan, seperti banjir

Kerawanan tinggi di semua bagian


hilir dan sebagian di daerah hulu &
tengah

Untuk mengurangi permasalahan


(banjir) yang terjadi maka perlu
dilakukan upaya mitigasi

Upaya mitigasi dengan optimasi


sistem dari hulu hingga hilir:
struktural dan non struktural

Risk Analysis
Analisis risiko Bencana :
f(hazard x Vulnerability)
Hazard Banjir
Vulnerability :
Sosial (kepadatan Penduduk),
ekonomi (PDRB), dan
Ekologi (Kawasan Lindung)

Luas Tingkat Kerawanan


Luas
No. Kabupaten
Banjir (km2)
Total
Rendah Sedang Tinggi
(km2)
1 Bandung
1362,07 879,712 394,32 2636,11
2 Bekasi

3,67

98,64

426,03

528,35

3 Bogor

68,13

255,90

114,62

438,65

4 Cianjur

577,14

426,58

323,78 1327,51

5 Garut

29,45

6 Karawang
Kdy.
7
Bandung
8 Purwakarta

29,44

131,60

257,87

551,50

940,97

4,10

94,02

54,22

152,35

146,94

270,07

149,12

566,14

9 Subang

0,49

0,48

10 Sukabumi

8,91

6,98

11 Sumedang

55,54

67,86

15,89

7,39

130,81

- Risiko tinggi:
- Kabupaten Karawang
- Kabupaten Bekasi
- Kabupaten Bandung
- Kodya Bandung
- Kabupaten Bogor
- Kabuaten Cianjur
- Keseluruhan daerah terdampak

nonaccepted Risk
merupakan daerah

Optimize the system

Sistem DAS Citarum


tidak menjalankan
fungsi sebagaimana
mestinya.

timbul berbagai
macam
permasalahan
seperti banjir

perlu upaya
pengelolaan untuk
mengoptimalkan
sistem DAS Citarum.

Struktural

Non struktural

normalisasi sungai, tanggul


penahan banjir, kolam
penampungan banjir, sistem
polder dan sumur-sumur
resapan, pembangunan waduk
dan embung, penyediaan
prasarana air baku,
pengembangan sistem
penyediaan air minum,
rehabilitasi jaringan irigasi,
pengembangan pembangkitan
tenaga listrik.

manajemen hulu DAS, penataan


ruang, pengendalian erosi dan alih
fungsi lahan, perijinan pemanfaatan
lahan, pemberdayaan masyarakat
kawasan hulu, manajemen daerah
rawan banjir, sistem peringatan dini
ancaman dan evakuasi banjir,
peningkatan kapasitas kelembagaan
dan partisipasi masyarakat untuk
penanggulangan banjir, pengendalian
penggunaan air tanah, pengelolaan
dan perbaikan kualitas air sungai.

TERIMA KASIH

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014, http://bpdas-solo.sim-rlps.dephut.go.id
______, 2014, http://ppejawa.com/ekoregion/das-citarum/
______, 2014,
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/toxics/Air/ci
tarum.
______, 2014, http://www.citarum.org/?q=node/319.
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
A.W.Coburn dkk, 1994.Mitigasi Bencana Program Pelatihan
Manajemen Bencana. Edisi Kedua Cambridge Architectur
Research Limited.United Kindom.
Pratomo. 2009. Analisis Kerentanan Banjir Di Daerah Aliran Sungai
Sengkarang Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa
TengahDengan Bantuan Sistem Informasi Geografis. Fakultas
Geografi Universitas Muhamadiyah, Surakarta

You might also like