Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Susi Sumanti
P0111172
c. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
Hari ketiga hingga hari ketujuh cairan yang keluar adalah lokia
sanguinolenta, terdiri atas darah dan sisa jaringan.
3) Lokia serosa
Seminggu kemudian hingga 2 minggu, cairan yang keluar
mulai berwarna kekuningan atau disebut lokia serosa.
4) Lokia alba
Setelah dua minggu, cairan yang keluar mulai berwarna putih
atau disebut lokia alba.
Sejak kehamilan muda, sudah terdapat persiaapan-persiapan
pada kelenjar-kelenjar mammae untuk mengahadapi masa laktasi ini.
Perubahan yang terdapat pada mammae, antara lain :
1) Proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar dan alveolus mamma
dan lemak.
2) Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat
dikeluarkan, berwarna kuning (kolostrum).
3) Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan maupun pada bagian
dalam mammae
4) Adanya pengaruh hormon prolaktin yang berfungsi untuk
menghasilkan ASI.
b. Perubahan Sistem Pencernaan
Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL
secara berangsur turun dan normal kembali setelah 7 hari postpartum.
HCG sudah tidak terdapat dalam urine ibu setelah 2 hari postpartum.
e. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung
sampai kala tiga ketika volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan
terjadi pada beberapa hari pertama postpartum dan akan kembali
normal pada akhir minggu ke-3 postpartum.
f. Perubahan Sistem Hematologi
Terjadi peningkatan sel darah putih yang merupakan
manifestasi adanya infeksi pada persalinan. Hal ini dapat meningkat
pada awal nifas yang terjadi bersamaan dengan peningkatan tekanan
darah serta volume plasma dan volume sel darah merah. Pada 2-3 hari
postpartum, konsentrasi hematokrit menurun sekitar 2 % atau lebih.
Total kehilangan darah pada saat persalinan dan nifas kira-kira 7001500 ml.
3. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
Ibu dalam masa nifas juga memerlukan perhatian khusus seperti di
kala hamil, Ibu nifaspun mempunyai kebutuhan dasar yang bisa
membantu proses pemulihan. Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut antara
lain :
a. Nutrisi dan Cairan
d. Pengaruh budaya
a. Kunjungan I
Tujuan :
1) Mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri
2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika
perdarahan berlanjut
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas
4) Pemberian ASI awal
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi
7) Jika petugas kesehatan menolong persalinan ia harus tinggal
dengan ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran sampai
ibu dan bayi dalam keadaan stabil
b. Kunjungan II
:
6 hari pasca persalinan
Tujuan :
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
2) Manilai adanya demam
3) Memastikan agar ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda penyulit
5) Memberi konseling kepada ibu tentang asuhan kepada bayi,
perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan perawatan
bayi sehari-hari
c. Kunjungan III
:
2 minggu pasca persalinan
Tujuan : sama dengan 6 hari pasca persalinan.
d. Kunjungan IV
:
6 minggu pasca persalinan
Tujuan :
1) Mengkaji tentang kemungkinan penyulit pada ibu
2) Memberi konseling keluarga berencana (KB) secara dini
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, dkk. (2008). Asuhan Kebidanan Nifas. Jakarta: Trans Info Media
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC