Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
MASSASE
ROLLING
(PUNGGUNG)
TERHADAP
(Perinasia,
2010).
Hal ini
dan
pertumbuhan
pemberian
ASI
Ekslusif
emosional
akibat
dan
intelektual
kegagalan
anak.
dalam proses
sehingga
sering
menyebabkan
diambilnya
keputusan
untuk
17.665
kelahiran. Selain faktor prosedural yang terjadi pada ibu yang mengalami
persalinan SC, terdapat pula faktor endokrin. Seperti pendapat tim
Perinasia (2010) bahwa faktor keberhasilan menyusui dipengaruhi oleh
gizi ibu yang baik, kelainan endokrin, lingkungan sudiosial, ekonomi,
politik maupun psikologis. Dalam hal ini, tindakan anastesi pada pasien SC
menyebabkan
terhambatnya
pengeluaran
hormon
oksitosin
akibat
prolaktin
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas massase rolling
(punggung) untuk meningkat kan produksi ASI pada ibu post SC di Rumah
Sakit Muhammadyah Palembang tahun 2011.
BAB II
RESUME JURNAL
A. PENELITI
Maliha Amin* Rehana** Herawati Jaya
B. TEMPAT PENELITIAN
Ruang kebidanan RSMuhammadyah Palembang
C. TUJUAN PENELITIAN
rolling (punggung) untuk meningkat kan produksi ASI pada ibu post SC di
Rumah Sakit Muhammadyah Palembang tahun 2011
D. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen, yang bertujuan
untuk melihat efektifitas massage rolling (punggung) yang dirancang oleh
peneliti. Post test only design with control group, yaitu suatu pengukuran
hanya dilakukan pada saat akhir penelitian (Sugiyono,
2001).
Bentuk
01
02
Keterangan :
(punggung)
X : Intervensi berupa pemberian massage rolling (punggung)
O2 : Produksi ASI ibu dalam menyusui setelah perlakuan pemberian
massage rolling (punggung)
O3: Produksi ASI pada kelompok pembanding
adanya intervensi
melalui
(kontrol),
sebelum
kelompok perlakuan
O4 : Produksi ASI ibu pada kelompok pembanding
setelah
intervensi
SC pertama kali
bayinya
metode
kedua
mean.
Untuk mengetahui
mengetahui
perbedaan
kontrol
perlakukan
E. HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1
Distribusi Kelompok Kontrol dan Kelompok
Intervensi Menurut Karakteristik Responden
di Rumah Sakit Muhammadyah
Palembang Tahun 2011
No
karakteristik
1
Umur:
- Risiko (<20 th & >
kelompok
interval
kontrol
31,3
37,5
11
68,8
10
62.5
11
68,8
50
12,5
37,5
18,8
12,5
35 th)
- Tidak Risiko(20 -35
tahun)
Paritas
- Primipara
- Multipara
- Grand Multipara
Pendidikan
- SD
- SMP
9
2
56,3
12,5
31,3
25
25
50
- SMU
Pekerjaan
12,5
18,8
- bekerja
14
87,5
13
81,3
11
68,8
12
75
31,3
25
6,3
43,8
15
93,8
56,3
- lancar
6
Produksi ASIPosttest
- Tidak Lancar
- lancar
tamat SMU Ibu pada kelompok intervensi yang tidak bekerja ada 14
ibu (87,%) dan yang bekerja ada 2 ibu (12,5%), sedangkan pada
kelompok control yang tidak bekerja ada 13 ibu (81,3%) dan yang
bekerja ada 3 ibu (18,8%).
Produksi ASI Pretest pada ibu yang dilakukan intervensi
adalah 11 ibu (68,8%) tidak lanvar dan 5 ibu (5%) lancar,
sedangkan untuk kelompok kontrol produksi ASI pretest yang tidak
lancar sebanyak 12 ibu (75%) dan 4 ibu (25%) lancar. frekuensi
produksi ASI Posttest pada ibu yang dilakukan intervensi ada 1 ibu
(6,3%) yang tidak lancer, dan 15 ibu (93,*%) yang produksi ASI
nyaq lancar, sedangkan pada kelompok kontrol produksi ASI
Posttest yang tiak lancar ada 7 ibu (43,8%) dan produksi ASI yang
lancar sebanyak 9 ibu (56,3%).
Tabel 5.2
Pengaruh Produksi ASI Ibu Post SC Sebelum
Dilakukan Tindakan Massage Rolling
(Punggung) Pada Kelompok Kontrol dan
Kelompok Intervensi di Rumah Sakit
Muhammadyah Palembang Tahun 2011
Variable
Produksi
Mean
SD
3,872
SE
0,968
ASI
8,06
2,768
0,692
- Intervensi
5,94
- Kontrol
p value
0,084
N
16
16
Variable
Produksi
Mean
SD
2,522
SE
0,631
ASI
13,31
2,971
0,743
- Intervensi
9,81
p value
0,001
N
16
16
- Kontrol
F. SARAN PENELITIAN
sosialisasi
dan
G. KESIMPULAN
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan rata- rata produksi ASI ibu
post SC sebelum dilakukan massage rolling (punggung) pada
kelompok kontrol dan intervensi, dengan p value = 0,084
2. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata produksi ASI ibu post SC
sesudah dilakukan massage rolling (punggung) pada kelompok
kontrol dan intervensi, dengan p value = 0,001
3. Ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada
kelompok kontrol dengan value = 0,001
4. Pelaksanaan massage rolling (punggung) sangat
efektif dalam
meningkatkan produksi ASI pada ibu post SC. nilai p value = 0,001
BAB III
PEMBAHASAN
A. EFEKTIFITAS
MASSASE
ROLLING
(PUNGGUNG)
TERHADAP
PRODUKSI ASI PADA IBU POST OPRASI SECTIO CAESAREA
1.
Ny.S
(31 Tahun)
447683
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ny.U
Ny.P
Ny.I
Ny. M
Ny. Y
Ny. R
Ny.S
Ny. D
Ny.I
(40 Tahun)
(28 Tahun)
(30 Tahun)
(33 Tahun)
(25 Tahun)
(19 Tahun)
(21 Tahun)
(33 Tahun)
(32 Tahun)
404507
447631
447677
412101
107591
447849
206440
447934
394910
post SC. Sehingga dapat memotivasi dan mempermudah pasien post SC dalam
menyusui. Massase rolling (punggung) akan memberikan kenyamanan dan membuat
rileks ibu karena massase dapat merangsang pengeluaran hormon endorpin serta dapat
menstimulasi refleks oksitosin.
Dari hasil pengaplikasian teknik massase rolling (punggung) tersebut juga
didapatkan hasil bahwa antara teknik massase rolling (punggung) efektif dalam
meningkatkan produksi ASI pada pasien post SC.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil implikasi jurnal ini menunjukkan bahwa teknik massase rolling
(punggung) sangat efektif dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu post SC.
B. SARAN
1. Rumah Sakit
Rumah sakit dapat menerapkan dan membuat prosedur tetap terkait teknik ini
sebagai alternatif peningkatan produksi ASI pada ibu post SC.
2. Instansi Pendidikan
Dalam kurikulum pendidikan keperawatan atau kebidanan dapat memasukkan
teknik massase rolling (punggung) kedalam mata ajar praktikum, sehingga dapat
diajarkan di laboratorium dan siap diaplikasikan ketika praktik di Rumah sakit
atau pelayanan kesehatan yang lain.
3. Mahasiswa
Mahasiswa ikut serta dalam memfasilitasi penyediaan sumber informasi
mengenai efektivitas teknik rolling (punggung) terhadap peningkatan produksi
ASI pada post SC.
4. Masyarakat
Bagi para ibu post SC yang produksi ASI tidak lancar dapat membuktikan
keefektifan teknik ini setelah diterapkan oleh para petugas kesehatan, sehingga
informasinya dapat disebarkan ke ibu post SC yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M., Lowdermik,D. & Jensen, M.D. (1995). Keperawatan Maternitas. Alih Bahasa.
Wijayarini, M.A. & Anugerah, P.I. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Cohen, S.M, Kenner, C.A., & Andrea, O. (1991). Maternal, neonatal and womans health
nursing. USA: Holling Sworth Spring House.
Dalimartha, et al. (2008). Care Yourself Hipertensi. Jakarta.
Hanifa, W. (1992). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
May, K.A., & Mahlmeister, L.R. (1990). Comprehensive maternity nursing : Nursing process
and childbearing family. Philadelpia: JB Lippincott Company.
Murray, M.C., Kinney, E.S., & Gorrie, T.M. (2001). Foundation of maternal newborn
nursing. Philadelpia WB : Saunders Co.