You are on page 1of 24

OLEH:

Andi Reza Pawelloi


110208124

PEMBIMBING:
dr. Ratih Natasya Maharani
SUPERVISOR
dr. Rahasiah Taufik, Sp. M (K)

Nama
Umur
Jenis

Kelamin
Pekerjaan
Agama
Alamat
Suku/ Bangsa
Tgl. Pemeriksaan
Dr. Pemeriksa

: Tn. U
: 32 tahun
: Laki- laki
: Buruh bangunan
: Islam
: Jl. P. Kemerdekaan
: Makassar
: 24 Februari 2014
: Dr. P

Keluhan Utama : Mata kiri terkena serpihan kayu


Anamnesa Terpimpin :Di alami sejak 1 hari
yang lalu pada saat OSI bekerja (memahat) di
tempat kerjanya, mata merah (+), nyeri (+), air
mata berlebih (+), riwayat keluar darah (-),
riwayat keluar cairan seperti gel (-), riwayat
kotoran mata berlebih (-). Rasa mengganjal (-),
rasa berpasir (-). riwayat penyakit mata
sebelumnya (-). Penglihatan terganggu (-),
riwayat pengobatan dengan asam mefenamat.
Riwayat kencing manis (-) dan riwayat tekanan
darah tinggi (-) dan riwayat alergi (-)

Status

Umum: Sakit sedang, Gizi cukup,

Sadar
Tanda Vital :

Tekanan Darah
Nadi
Pernafasan
Suhu

: 120/80 mmHg
: 86 x/menit
: 19 x/menit
: 36,6 C

INSPEKSI
OD

OS

1. Palpebra

Udem (-)

Udem (+) di palpebra superior

2. Apparatus lakrimalis

Lakrimasi (-)

Lakrimasi (+)

3. Silia

Normal

Normal

4. Konjungtiva

Hiperemis (-), injeksi konjungtiva (-)

Hiperemis (+), Injeksio konjungtiva (+)


Injeksio perikornea (+)

5. Bola Mata

Normal

Normal

7. Kornea

Jernih

Abrasi (+) di bagian sentral.

8. Bilik Mata Depan

Normal

Normal

9. Iris

Coklat,kripte (+)

Coklat,kripte (+)

10. Pupil

Bulat,sentral

Bulat,sentral

11. Lensa

Jernih

Jernih

6. Mekanisme Muskular
- OD
- OS

PALPASI
OD

OS

a.

Tensi okuler

Tn

Tn

b.

Nyeri tekan

(-)

(+)

c.

Massa tumor

(-)

(-)

d.

Gland.Pre-aurikuler

Pembesaran (-)

Pembesaran (-)

TONOMETRI

: Tidak dilakukan pemeriksaan.

VISUS

: VOD = 6/ 9,6
VOS = 6/15

CAMPUS VISUAL

: Tidak dilakukan pemeriksaan.

COLOUR SENSE

: Tidak dilakukan pemeriksaan

LIGHT SENSE

: Tidak dilakukan pemeriksaan

PENYINARAN OBLIK
Konjungtiva

OD

OS

Hiperemis (-)

Hiperemis (+)
Injeksio konjungtiva (+)
Injeksio perikornea (+)

Kornea

Jernih

Abrasi (+) di daerah sentral arah jam 4-6


ukuran 3 mm.

Bilik mata depan

Normal

Normal

Iris

Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

Pupil

Bulat, sentral, RC (+)

Bulat, sentral, RC (+)

Lensa

Jernih

Jernih

DIAFANOSKOPI

: Tidak dilakukan pemeriksaan

OFTALMOSKOPI

: Tidak dilakukan pemeriksaan

SLIT LAMP :
-

SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, bilik mata depan normal,
iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+), lensa jernih.

SLOS : palpebra udem, konjungtiva hiperemis (+), injeksio konjungtiva (+),


injeksio perikornea (+), kornea abrasi (+) bentuk garis di sentral arah jam 4-6
ukuran 3 mm , flouresens (+), bilik mata depan normal, iris coklat, kripte
(+), pupil bulat, sentral, RC(+), lensa jernih.

LABORATORIUM : Tidak di lakukan pemeriksaan.

RESUME
Seorang laki-laki umur 32 tahun, datang ke poliklinik kesehatan mata, dengan Mata
kiri terkena serpihan kayu di alami sejak 1 hari yang lalu pada saat OSI bekerja
(memahat) di tempat kerjanya, mata merah (+), nyeri (+), air mata berlebih (+).
-

Dari pemeriksaan oftalmologi di dapatkan : inspeksi OS tampak adanya edema


pada palpebra superior, lakrimasi (+), konjungtiva hiperemis (+). Pada palpasi
OS ditemukan adanya nyeri tekan. Pada pemeriksaan visus di dapatkan VOS
6/15. Pada pemeriksaan slit lamp, didapatkan palpebra udem, konjungtiva
hiperemis (+).SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, bilik mata
depan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+), lensa jernih
sedngkan SLOS :. : palpebra udem, konjungtiva hiperemis (+), injeksio
konjungtiva (+), injeksio perikornea (+), kornea abrasi (+) bentuk garis di
sentral arah jam 4-6 ukuran 3 mm , flouresens (+), bilik mata depan normal,
iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC(+), lensa jernih.

DIAGNOSIS
OS Trauma Oculus Non Perforans.

PENATALAKSANAAN :
-

Cendo repithel EDMD 6x1 tts OS

Cendo polygran ED 6x1 tts OS

B com C 2x1 tab

As. Mefenamat 3x 500mg (KP)

PROGNOSIS
Quo

ad vitam bonam
Quo ad visum bonam
Quo ad sanatiunom bonam
Quo ad cosmeticum bonam

Mata mempunyai sistem pelindung yang


cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan
jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya
refleks memejam atau mengedip, namun mata
masih sering mendapat trauma dari dunia luar.
Trauma dapat mengakibatkan kerusakan
pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan
rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat
mengakibatkan
atau
memberi
penyulit
sehingga mengganggu fungsi penglihatan

Terdapat empat mekanisme yang menyebabkan


terjadi trauma okuli yaitu :
1.
Coup
2. Countercoup
3. Equatorial
4. Global reposititioning

14

Anamnesis
Pemeriksaan
Fisis
Pemeriksaan
penunjang

Diagnosis

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIS

Sifat Cedera
Riwayat Penyakit Mata
Riwayat Penyakit Lain

Sebisa mungkin dilakukan pemeriksaan


oftalmik lengkap termasuk pemeriksaan
visus, reaksi pupil, lapangan pandang,
pergerakan otot-otot ekstraokular, tekanan
intraokular, pemeriksaan slit lamp,
funduskopi

USG B-scan
CT-Scan

Pre-Operatif

Bagian mata diperban dengan kasa yang steril

Hindari menggunakan obat topikal ataupun

intervensi-intervensi lain yang perlu membuka


tutup mata

Berikan obat yang sesuai untuk sedatif, dan juga

control kesakitan

Intravena antibiotik

Berikan suntikan anti tetanus

Non- operatif

Operatif

Verban mata dengan


kasa steril

Eviserasi

AB sistemik &
topikal

Enukleasi

Analgetik

TT

1. Infeksi : endoftalmitis
2. Katarak traumatik
3. Glaukoma sekunder
4. Ablasi retina

Prognosis trauma okuli bergantung pada banyak faktor,


seperti:
Luas luka, makin kecil makin baik
Tempat luka pada bola mata
Bentuk trauma apakah dengan atau tanpa benda asing
Benda asing megnetik atau non megnetik
Dalamnya luka tembus, apakah tumpul atau luka ganda
Sudah terdapat penyulit akibat luka tembus

You might also like