You are on page 1of 88

JAKARTA, 2013

Laporan Akuntabilitas Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan pembangunan koperasi
dan UKM di Indonesia pada periode tahun anggaran 2012. Laporan ini juga sekaligus
merupakan bentuk evaluasi terhadap capaian kinerja dari pelaksanaan program dan
kegiatan di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun anggaran 2012.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan berdasarkan Rencana Strategis
Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, yang merupakan penyesuaian dan
penyempurnaan serta penajaman dari Rencana Strategis periode tahun 2010-2014. Hal
ini dilakukan mengingat terdapatnya dinamika yang berkembang dalam pelaksanaan
pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Dengan adanya perubahan Rencana Strategis ini,
upaya dalam mendorong dan mengakslerasi pemberdayaan Koperasi dan UKM yang
berdaya saing kiranya dapat berjalan lebih baik lagi.
Secara khusus pengukuran kinerja dilakukan menurut 7 sasaran strategis yang
ditetapkan substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dan 5 sasaran strategis
substansi Tata Laksana Organisasi. Berdasarkan hasil pengukuran atas sasaran strategis
tersebut, rata-rata capaian kinerja memperlihatkan pencapaian yang sangat
memuaskan. Capain kinerja untuk semua sasaran strategis rat-rata sebesar 100%.
Rincian capain kinerja masing-masing indikator kinerja disampaikan seperti tabel
dibawah ini:
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas
1.000 Koperasi
1.011
101
yang diperingkat
Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis
500 orang
500
100
perkoperasian dan tata kelola perusahaan
kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil
Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi
5.500 BH
5.500
100
yang diumumkan dalam Berita Negara RI
Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut
425 orang
425
100
dan Terlatih sebanyak 1.425 orang
Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang
1 kebijakan
1 Permen
100
direvitalisasi
Rata-Rata Capaian Kinerja
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Terlaksananya
8 dokumen, 2 unit, 4 Dokumen, 4
8
Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, model/laporan, 1 model, 30
2

100,2

%
100
100

Pengembangan Teknologi
Informasi Pengkajian dan
Partisipasi pada Forum Kerjasama
Internasional dalam
Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM

Koperasi, 1 laporan, 30 propinsi, 1


laporan, 2.000 eks

Terfasilitasinya KUMKM
mendapatkan kegiatan
Restrukturisasi Usaha, dukungan
sistem bisnis, dan kerjasama
investasi 1.372 KUMKM

260 koperasi
1.039 KUMKM

4
4
1
30
1
3
1
2.000
260

100
100
100
100
100
100
100
100
100

1.161
KUMKM

111,74

Rata-Rata Capaian kinerja

Indikator Kinerja
Peningkatan pemahaman dan
penerapan standardisasi
manajemen mutu, Hak Kekayaan
Intelektual (HKI), dan kehalalan
produk 3.085 KUMKM
Bimbingan dan konsultasi
pemanfaatan e-commerce dan
aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM
Diklat Vocational 1.500 orang

100,97
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN DAYA SAING
Target 2012
500 KUKM

Realisasi
750

%
150

265

300

113,20

450

450

100

Diklat LKM/KSP 650 orang

100

600

600

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang

600

600

100

Tempat Praktek Keterampilan


Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit
Terfasilitasinya UMKM dan
wirausaha baru melalui
pendampingan 1.050 orang
Peningkatan kapasitas lembaga
pendamping LPB/BDS-P 1.140
orang

100

100

100

350

395

112,85

380

426

112,10

Rata-Rata Capaian Kinerja

173,51

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH NASIONAL
Indikator Kinerja
%
Target 2012
Realisasi
Meningkatnya jumlah dan kualitas 123 Koperasi
153 Koperasi 124,39
sarana produksi KUKM sebanyak
488 Koperasi
Tersusunnya konsep model
5 Pedoman TTG
5
100
pemberian insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi
KUMKM sebanyak 15 konsep
model
ii

Jumlah KUMKM yang difasilitasi


pameran dalam dan luar negeri
5.230 KUMKM
Jumlah KUMKM yang difasilitasi
melalui temu mitra 5.105 KUMKM
Jumlah Dukungan Revitalisasi
sarana dan prasarana pemasaran
melalui koperasi 241 unit

1.160 KUMKM

1.387

119,56

1.500 KUKM

1.670

111,33

19

100

Jumlah PKL yang difasilitasi


kepastian tempat usaha 13.891
Umi
Meningkatnya Jumlah KUKM yang
terlayani Usaha Kecil dan
Menengah Nasional
Rata-Rata Capaian Kinerja

4.360 PKL

4.360

100

1.303 KUKM

1.303

100

19 unit

107,89

SASARAN STRATEGIS
PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM
Indikator Kinerja
Peningkatan akses pendanaan bagi
usaha mikro dan kecil melalui 300
Koperasi
Penilaian kesehatan bagi 126
KSP/KJKS/UJKS Primer nasional
Transformasi 300 LKM menjadi
badan hukum Koperasi
Peningkatan permodalan bagi
3.395 Koperasi perdesaan dan
perkotaan
Bantuan Start-Up Capital bagi
4.328 Wirausaha Pemula
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi,
Sosialisasi dan Fasilitasi
Pengembangan Asuransi, Jasa
Keuangan dan Perpajakan bagi
1.000 KUMKM
Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam)
Lembaga Penjamin Kredit Daerah
bagi KUMK
Jumlah 82.560 KUMKM yang
didampingi untuk mengakses KUR
Tersalurkannya
pinjaman/pembiayaan dana
bergulir kepada 105.516 KUMKM

100 Koperasi

425

%
425

42 KSP Primer

42

100

100 LKM terdaftar

200

200

1.250

100

256

152,38

3 Kegiatan

166,66

2 Provinsi

300

33 Provinsi

33

100

120.484

114,18

Target 2012

1.250 Koperasi

168 wirausaha baru

105.516 KUMKM

Rata-Rata Capaian Kinerja

Realisasi

184,24

iii

SASARAN STRATEGIS
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Jumlah
peserta
diklat 1.400 orang
1.502
kewirausahaan sebanyak 4.700
orang

%
107,28

Rata-Rata Capaian Kinerja

107,28

SASARAN STRATEGIS
PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Tersusunnya 1 Undang-Undang
1 UU, 5 RPP
1
tentang Perkoperasian dan 2
Rancangan Peraturan Pelaksanaan
5
UU tentang Perkoperasian
Sistem informasi Usaha Kecil dan
Menengah secara on-line
Rata-Rata Capaian Kinerja

2 sistem peningkatan kualitas TI,


3 aplikasi sistem

2
3

%
100
100
100
100
100

SASARAN STRATEGIS
PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Terciptanya keselarasan program
51 Laporan, 1 Dokumen
51
100
dan kegiatan dalam
pemberdayaan Koperasi dan UKM
1
100
melalui koordinasi lintas sektoral
di tingkat pusat, propinsi,
kabupaten dan kota
Terselenggaranya Evaluasi dan
3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang
3
100
Pelaporan Program Pemberdayaan
8
100
Koperasi dan UKM serta Sistem
595
100
Informasi On-line KUKM
Rata-Rata Capaian Kinerja
100
SASARAN STRATEGIS
PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT
DAN DAERAH
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Terselenggaranya pelaksanaan
8 Laporan
8
100
anggaran yang akuntabel dan
tepat waktu serta tertatanya BMN
Rata-Rata Capaian Kinerja
100
SASARAN STRATEGIS
PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI
KOPERASI DAN UMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Tersedianya SDM Aparatur yang
1.530 orang, 11 media, 9 edisi
1.530
100
memiliki kompetensi dan
11
100
terselenggaranya publikasi
9
100
pemberdayaan Koperasi dan UKM
Rata-Rata Capaian Kinerja
100

iv

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Terlaksananya Pemeriksaan dan
44 dokumen, 4 dokumen, 44
44
Pengawasan Pelaksanaan
dokumen
4
Anggaran Pusat dan Daerah
44
Rata-Rata Capaian Kinerja
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Meningkatnya kualitas sarana dan 78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12
78.641 M2
prasarana aparatur di Kementerian bulan
12
Koperasi dan UKM
186
12
Rata-Rata Capaian Kinerja

%
100
100
100
100

%
100
100
100
100
100

Sebagai catatan untuk melakukan perbaikan ke depan, harus dilakukan berbagai


langkah-langkah dan kebijakan yang lebih intensif untuk mempertajam aspek output
dan outcome dari program/kegiatan yang saling bersinergi sesuai dengan sasaran
strategis Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dipandang sangat penting, mengingat
pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah salah satu langkah strategis
yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jakarta,

Maret 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian Koperasi


dan UKM Tahun Anggaran 2012 merupakan bentuk pertanggung jawaban, atas amanah
yang diemban oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam menjalankan upaya
pemberdayaan Koperasi dan UKM di tanah air. Laporan ini juga diharapkan sebagai
dasar untuk memperbaiki capaian efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi, dalam
upaya mencapai misi dan visi Kementerian Koperasi dan UKM.
Oleh karena itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mutlak
diperlukan, tidak saja sebagai landasan bagi proses penyelenggaraan pemerintah yang
ideal, tetapi lebih dari itu juga sebagai persyaratan mendasar untuk mencegah
penyalahgunaan

kewenangan,

dan

menjamin

terselenggaranya

pelaksanaan

kewenangan untuk mencapai tujuan nasional, yang diterima secara luas dengan tingkat
efesiensi dan efektivitas hasil yang maksimal.
Selanjutnya laporan ini diharapkan dapat menjelaskan dan memberikan
gambaran yang utuh tentang program yang telah dilaksanakan oleh Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah selama tahun anggaran 2012. Dalam hal ini
Kementerian Koperasi dan UKM telah berupaya keras untuk menjalankan amanat
pemberdayaan Koperasi dan UKM, sesuai dengan misi dan visinya, dengan sebaikbaiknya.
Selanjutnya laporan ini diharapkan menjadi pendorong peningkatan kinerja dan
koreksi konstruktif, agar di masa yang akan datang pelaksanaan kegiatan dapat
dilaksanakan lebih baik lagi. Laporan ini juga diharapkan menjadi sarana komunikasi
yang efektif bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap upaya pemberdayaan
Koperasi dan UKM di tanah air. Sekaligus sebagai bentuk untuk menjaga kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah, khususnya kepada Kementerian Koperasi dan UKM.

Jakarta,

Maret 2013

Menteri Negara,
Draft :
1. Sekretaris Kementerian : ......../........
2. Kepala Biro Perencanaan : ......../.......
DR. Syarief Hasan

vi

EXECUTIVE SUMMARY ........................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

vi

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

vii

BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................

I.

Kedudukan ...................................................................................

II.

Tugas pokok dan fungsi ...................................................................

III.

Struktur organisasi .........................................................................

BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS ...............................................................................
I.

Visi dan Misi ...............................................................................

5
6

1.

Pernyataan Visi .................................................................

2.

Pernyataan Misi ...............................................................

II.

Tujuan ..........................................................................................

III.

Sasaran Strategis ...... ...................................................................

IV.

Arah Kebijakan dan Strategi ...........................................................

10

V.

Pengembangan Program dan Kegiatan ...........................................

15

VI.

Rencana Kinerja Tahun 2011 ..........................................................

32

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012.......................................................

37

I.

Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

37

II.

Analisis Capaian Kinerja

41

Sasaran

: Peningkatan Jumlah dan Peran KUMKM Dalam

41

Perekonomian Nasional
Sasaran

: Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UKM

45

vii

Sasaran

: Peningkatan Daya Saing

50

Sasaran

: Peningkatan Produksi dan Pemasaran Produk Usaha

54

Kecil dan Menengah Nasional


Sasaran

: Penyediaan Akses Pembiayaan KUMKM

60

Sasaran

: Pengembangan Wirausaha Koperasi dan UKM

65

Sasaran

: Perbaikan Iklim Usaha yang Lebih Berpihak pada

67

KUMKM
Sasaran

: Penyusunan

Perencanaan

Program/Kegiatan

69

: Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan

71

Kementerian Koperasi dan UKM


Sasaran

Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah


Sasaran

: Penyelenggaran Sosialisasi/Publikasi/Visualisasi dan

72

Pelayanan Informasi Koperasi dan UMKM


Sasaran

: Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Anggaran

73

Sasaran

: Peningkatan Jumlah dan Kualitas Sarana dan

74

Prasarana di Lingkungan Kementerian Koperasi dan


UKM
III.

Akuntabilitas Keuangan

75

BAB IV
PENUTUP .............................................................................................................

78

A.

Kesimpulan ......................

78

B.

Saran ...................

78

viii

Keberadaan Kementerian Negara termasuk dalam hal ini Kementerian Koperasi


dan UKM diatur secara khusus dalam Undang-Undang No. 39 tahun 2008 tentang
Kementerian Negara. Undang-Undang tersebut telah dijabarkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 dan Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian
Negara, serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010. Untuk mempertegas dan
memperjelas kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah perlu kiranya terlebih dahulu dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan
hal tersebut, sebagai berikut:

I.

KEDUDUKAN
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 dan
Peraturan Presiden RI Nomor 24 tahun 2010, menyatakan bahwa:
1. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
2. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dipimpin oleh Menteri
Negara Koperasi

II. TUGAS DAN FUNGSI


Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi-fungsi, sebagai berikut:
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil
dan menengah;.
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha
mikro, kecil dan menengah;
3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan


Usaha Kecil dan Menengah; dan
5. Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah sesuai dengan undang-undang di bidang koperasi,
usaha mikro, kecil dan menengah.
Terkait dengan fungsi di atas, beberapa Undang-undang juga secara eksplisit
mengamanatkan Kementerian Koperasi dan UKM, melaksanakan fungsi teknis
pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan UKM. Ruang lingkup penugasan yang
berkaitan erat dengan bidang koperasi dan UMKM, terutama termaktub dalam UU
No. 17/2012 tentang Perkoperasian, UU No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah, dan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir menjadi UU Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Perubahan Kedua Atas UU Nomor 32 Tahun 2004. Fungsi teknis dalam lingkup
pemberdayaan ini menjadi sangat penting, sehingga Kementerian Koperasi dan
UKM dapat berperan secara langsung dalam proses pemberdayaan KUKM di
masyarakat.

III. STRUKTUR ORGANISASI


Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Koperasi dan UKM
diatur secara khusus dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. Adapun
penjabarannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 05/Per/M.KUKM/IX/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah.
Kementeian Koperasi dan UKM dipimpin okeh Menteri Negara Koperasi dan UKM
yang bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
Menteri Negara dibantu oleh 13 Eselon I, yang terdiri atas:
1. Sekretariat Kementerian;
2. Deputi Menteri Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
3. Deputi Menteri Bidang Produksi;
4. Deputi Menteri Bidang Pembiayaan;
5. Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha;
6. Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia;
7. Deputi Menteri Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha;
8. Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumber Daya Usaha Kecil, Menengah dan
Koperasi;

9.
10.
11.
12.
13.

Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga;


Staf Ahli Menteri Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi;
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional;
Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Teknologi; dan
Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Iklim Usaha dan Kemitraan.

Adapun untuk bagian pengawasan secara khusus dilakukan oleh Inspektorat yang
bertanggungjawab langsung kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM dan secara
administrasi dikordinasikan oleh Sekretaris Kementerian.
Pada jajaran struktural, unit kerja Sekretariat Kementerian meliputi Sekretaris
Kementerian yang mengkordinasikan Kepala Biro, Kepala Bagian dan Sub-bagian.
Sedangkan unit kerja Deputi meliputi Deputi Menteri yang mengkordinasikan para
Asisten Deputi (ASDEP), Kepala Bidang, dan Sub-bidang.

STRUKTUR ORGANISASI
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA
STAF AHLI
1.
2.
3.
4.
5.

SA.
SA.
SA.
SA.
SA.

Meneg
Meneg
Meneg
Meneg
Meneg

Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang

DEPUTI BIDANG
KELEMBAGAAN
KOPERASI DAN UKM

ASDEP URUSAN
ORGANISASI & BADAN
HUKUM KOPERASI

Hubungan Antar Lembaga


Penerapan Nilai Dasar Koperasi
Hubungan Internasional
Pemanfaatan Teknologi
Pengembangan Iklim Usaha dan Kemitraan

DEPUTI BIDANG
PRODUKSI

SEKRETARIAT
KEMENTERIAN

INSPEKTORAT

BIRO UMUM

DEPUTI BIDANG
PEMBIAYAAN

DEPUTI BIDANG
PAMASARAN DAN
JARINGAN USAHA

DEPUTI BIDANG
PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA
MANUSIA

BIRO KEUANGAN

DEPUTI BIDANG
PENGEMBANGAN DAN
RESTRUKTURISASI
USAHA

BIRO PERENCANAAN

DEPUTI BIDANG
PENGKAJIAN
SUMBERDAYA UKM
DAN KOPERASI

ASDEP URUSAN
PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DAN
HOLTIKURTURA

ASDEP URUSAN
PROGRAM
PENDANAAN

ASDEP URUSAN
PERDAGANGAN
DALAM NEGERI

ASDEP URUSAN
PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN

ASDEP URUSAN
PRODUKTIVITAS DAN
MUTU

ASDEP URUSAN
PENELITIAN
KOPERASI

ASDEP URUSAN
PERATURAN
PER-UU-AN

ASDEP URUSAN
KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN

ASDEP URUSAN
PENGEMBANGAN DAN
PENGENDALIAN SP.

ASDEP URUSAN
EKSPOR-IMPOR

ASDEP URUSAN
KEBIJAKAN
PENDIDIKAN
KOPERASI

ASDEP URUSAN
RESTRUKTURISASI
USAHA

ASDEP URUSAN
PENELITIAN UKM

ASDEP URUSAN
TATALAKSANA
KOPERASI & UKM

ASDEP URUSAN
PERIKANAN DAN
PETERNAKAN

ASDEP URUSAN
PERMODALAN

ASDEP URUSAN
SARANA&PRASARANA
PEMASARAN

ASDEP URUSAN
PERAN SERTA
MASYARAKAT

ASDEP URUSAN
PEMBERDAYAAN
LEMB. PENGEMB.
BISNIS

ASDEP URUSAN
PENELITIAN SUMBER
DAYA

ASDEP URUSAN
KEANGGOTAAN
KOPERASI

ASDEP URUSAN
INDUSTRI. KERAJINAN
& PERTAMBANGAN

ASDEP URUSAN
ASURANSI DAN
JASA KEUANGAN

ASDEP URUSAN
KEMITRAAN DAN
JARINGAN USAHA

ASDEP URUSAN
MONITORING DAN
EVALUASI DIKLAT
KUKM

ASDEP URUSAN
FASILITASI INVESTASI
UKMK

ASDEP URUSAN
PENGEMBANGAN
PERKADERAN UKMK

ASDEP URUSAN
PENGENDALIAN &
AKUNTABILITAS

ASDEP URUSAN
KETENAGALISTRIKAN
DAN ANEKA USAHA

ASDEP URUSAN
PEMBIAYAAN DAN
PENJAMINAN KREDIT

ASDEP URUSAN
INFORMASI DAN
PUBLIKASI BISNIS

ASDEP URUSAN
ADVOKASI

ASDEP URUSAN
PENGEMB. SISTEM
BISNIS

Selaras dengan visi bangsa yang berdaya saing, sebagaimana diamanahkan RPJPN
periode 2005-2025, arah pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) ditujukan pada pengembangan koperasi dan UMKM yang berbasis iptek dan
berdaya saing. Sedangkan agar berlangsung proses pembangunan yang merata dan
berkeadilan maka arah pemberdayaan koperasi dan UMKM ditujukan pada peningkatan
posisi tawar dan efisiensi dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha koperasi dan
UMKM.
Sesuai dengan RPJMN periode 2010-2014, strategi pemberdayaan koperasi dan UMKM
diarahkan kepada pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi sehingga dapat lebih
berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta dapat
meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha secara lebih terstruktur dan terlembaga
melalui perkoperasian. Untuk itu, perlu diperbaiki lingkungan usaha yang lebih kondusif
bagi peningkatan daya saing koperasi dan UMKM. Seiring dengan itu, perlu juga
dilakukan peningkatan akses usaha koperasi dan UMKM kepada sumber daya produktif,
serta ditingkatkan juga kapasitas, kompetensi, dan produktivitas usaha.
Penjabaran atas RPJMN tersebut termuat pada Rencana Strategis (RENSTRA)
Kementerian Koperasi 2010-2014. Dalam perjalanannya, Rencana Strategis tersebut
dirasakan perlu untuk dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan pada kegiatan
strategis ataupun kegiatan inisiatif baru. Hal ini untuk menyikapi dinamika yang
berkembang dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Koperasi dan UKM ke
depannya. Sehingga, mulai pada tahun anggaran 2012, telah ditetapkan melalui
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM, Nomor: 06/Per/M.KUKM/XI/2012
Tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012-2014. Rencana
Strategis Periode 2012-2014 merupakan penajaman dan upaya untuk meningkatkan
akuntabilitas Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM sebagai upaya
mendorong dan mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM serta
meningkatkan daya saing. Tetapi patut diperhatikan, bahwa penyesuaian dan
penyempurnaan Rencana Strategis Kementerian KUKM pada prinsipnya tidak merubah
substansi pokok dan merupakan rangkaian satu kesatuan utuh dengan Rencana
Strategis periode 2010-2014.

I.

VISI DAN MISI


1. Pernyataan Visi
Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya, Kementerian Koperasi dan UKM
telah menetapkan visi, yaitu:Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (KUMKM) Mandiri, Sehat dan Kuat

2. Pernyataan Misi
Untuk mencapai visi di atas Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan misi yaitu:
Memberdayakan Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas, mendukung perluasan kesempatan kerja dan penurunan jumlah
kemiskinan dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi.
II. TUJUAN
1. Peningkatan jumlah dan peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian
nasional melalui :
a. Meningkatkan jumlah koperasi yang sehat, kuat dan dipercaya.
b. Meningkatkan peran dan kontribusi koperasi dan UMKM dalam
perekonomian nasional.
2. Peningkatan pemberdayaan koperasi dan UMKM melalui :
a. Mengembangkan kebijakan dan program-program pemberdayaan
Koperasi dan UMKM berdasarkan hasil kajian.
b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan ketrampilan SDM Koperasi dan
UMKM.
c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana dan pemasaran produk
Koperasi dan UMKM.
3. Peningatan daya saing produk Koperasi dan UMKM melalui :
Meningkatkan kemampuan koperasi dan UMKM dalam mengembangkan
produk-produk yang bermutu, kreatif, inovatif, berkualitas dan berdaya saing.
4. Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM melalui :
Meningkatkan kelembagaan dan jaringan pemasaran, promosi, pengembangan
di dalam negeri maupun ekspor serta pangsa pasar produk Koperasi dan
UMKM.
5. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM melalui :
Penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai dengan
kebutuhan untuk mengembangkan usaha produksi dan pemasaran produk
Koperasi dan UMKM.
6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM baru melalui:
a. Menumbuhkan wirausaha baru/pemula yang inovatif.
b. Meningkatkan kesadaran berwirausaha sebagai budaya dan
mengembangkan semangat (passion) kewirausahaan di kalangan
masyarakat
c. Mengembangkan sistem perkaderan wirausaha baru/pemula.
7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UMKM
melalui:
a. Meningkatkan kualitas layanan publik yang transparan, akuntabel dan
kredibel.

b. Menyediakan peraturan per undang-undangan yang lebih berpihak pada


koperasi dan UMKM.
III. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis merupakan penjabaran dari sasaran umum dan gambaran ranah
dalam pencapaian tujuan Kementerian Koperasi dan UKM. Sasaran strategis dilengkapi
dengan target kinerja yang dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam pencapaian visi
dan misi Kementerian Koperasi dan UKM. Penetapan sasaran strategis ini
memperhatikan arahan sasaran strategis nasional yang tercantum dalam RPJMN 20102014, berikut adalah sasaran strategis dari Kementerian Koperasi dan UKM:
A. Substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian Nasional
dengan:
a. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas;
b. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola
perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;
c. Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita
Negara RI;
d. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425
orang;
e. Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi.
2. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dengan :
a. Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi
Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional
dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
b. Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha,
dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM.
3. Peningkatan daya saing produk KUKM dengan:
a. Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu,
Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM;
b. Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem
bisnis 785 KUMKM;
c. Diklat Vocational 1.500 orang;
d. Diklat LKM/KSP 650 orang;
e. Diklat Perkoperasian 1800 0rang;
f. Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit;
g. Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050
orang;
h. Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang;
i. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit.

4. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Usaha Kecil dan Menengah Nasional.
a. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488
Koperasi;
b. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan
sebanyak 80 Koperasi ;
c. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan
kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model;
d. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM;
e. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM;
f. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi
241 unit;
g. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMi;
h. Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah
Nasional.
5. Penyediaan akses pembiayaan KUMKM. :
a. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300
Koperasi;
b. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional;
c. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi;
d. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan;
e. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula;
f. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan
Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;
g. Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi
KUMK;.
h. Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;
i. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516
KUMKM.
6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UKM. :
a. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang;
b. Terwujudnya pengutan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit.
7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM;
a. Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan
Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian;
b. Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line.
B. Tata Laksana Organisasi
1. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM:
a. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan
Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat,
propinsi, kabupaten dan kota;

2.

3.

4.

5.

b. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi


dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM;
Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran pusat
dan daerah:
a. Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu
serta tertatanya BMN.
Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi
Koperasi dan UMKM:
a. Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya
publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM.
Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran:
a. Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat
dan Daerah.
Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM:
a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian
Koperasi dan UKM.

IV. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


A. Arah Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM
Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan arah kebijakannya dalam bentuk
kebijakan umum, yaitu kebijakan yang menjadi landasan operasional Kementerian
Koperasi dan UKM dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, atau dapat
dianggap sebagai Norma Standar Operasional Kementerian Koperasi dan UKM
sehingga dapat menjadi landasan implementasi program dan kegiatan dalam
rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan Kementerian Koperasi dan UKM. Secara
umum kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM adalah sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, seluruh jajaran Kementerian
Koperasi dan UKM harus memperhatikan azas ketaatan dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang ada.
2.

Kinerja diukur dengan pencapaian Sasaran Strategis yaitu:


a. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian
nasional;
b. Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
c. Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM;
d. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM;
e. Penyediaan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;
f. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM;
g. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada Koperasi dan UMKM.
h. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan
UKM;

i.
j.
k.
l.
3.

4.

5.

Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran


pusat dan daerah;
Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi
Koperasi dan UMKM;
Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran;
Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM.

Kementerian Koperasi dan UKM harus berorientasi pada peningkatan efisiensi


dan efektivitas kinerja melalui tata laksana organisasi yang baik (good
governance) yang mencakup penaatan peraturan perundangan sebagai
berikut:
a. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
b. Sistim Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP);
c. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
d. Peraturan perundangan terkait pembinaan dan kedisiplinan PNS;
e. Asas-asas reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Seluruh upaya pencapaian sasaran kinerja, yang dilaksanakan melalui program,
kegiatan, maupun output, harus dilaksanakan secara sinkron dan
terintegrasi:
Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan kemitraan strategis dengan
Kementerian/Lembaga/Daerah/ Masyarakat, serta organisasi masyarakat,
organisasi/lembaga profesi, pelaku usaha, maupun kerjasama bilateral dan
multilateral yang berdasarkan prinsip kesetaraan;
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong profesionalisme pelayanan
publik dengan mengembangkan unit-unit pelayanan yang dapat mandiri,
memberikan kontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan secara
langsung melayani kebutuhan masyarakat.

B. Strategi Kementerian Koperasi dan UKM


Secara spesifik, dalam rangka mencapai hasil akhir yang optimal Kementerian
Koperasi dan UKM telah menetapkan strategi pemberdayaan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah sebagai berikut:
1) Strategi peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM
Aspek penting dalam peningkatan iklim usaha adalah pengembangan perundangundangan dan kebijakan yang memudahkan dan berpihak pada tumbuh dan
berkembangnya kelembagaan dan usaha Koperasi dan UMKM secara nasional.
Termasuk dalam hal ini adalah: a) Penataan peraturan perundang-undangan di
bidang Koperasi dan UMKM; b) Sinkronisasi peraturan perundang-undangan
tingkat nasional dan daerah (Peraturan daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan
Walikota).

10

Di sisi lain perlu pula untuk melakukan: Pengembangan berbagai kebijakan bidang
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan KSP/KJKS; Pembentukan forum dan
peningkatan koordinasi; Peningkatan kemampuan dan kualitas aparat pembina
khususnya di daerah, pengembangan dan dukungan kegiatan kajian terapan
seperti One Village One Product (OVOP) dalam rangka peningkatan nilai tambah
produk unggulan; Pengembangan hasil kerjasama internasional; Pengembangan
model dalam Penerapan teknologi dan hasil-hasil kajian dan penelitian yang sesuai
dengan kebutuhan dan skala usaha Koperasi dan UMKM; Pengembangan dan
peningkatan kualitas informasi Koperasi dan UMKM, termasuk pengembangan
sistem dan jaringan informasinya.
2) Strategi pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM
Peningkatan produk Koperasi dan UMKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif
merupakan mata rantai yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan
pemasaran dan jaringan usaha koperasi dan UMKM. Koordinasi antara
produksi dan pemasaran mutlak dilakukan untuk mengarahkan pada upaya
pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang padu dan berkesinambungan.
Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan produktivitas Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah dan sekaligus peningkatan nilai tambah dengan
pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu pengetahuan,
yang kaya inovasi produk. Termasuk melalui pendekatan One Village One
Product (OVOP). Adapun aspek penting dalam pemasaran dan penguatan
jaringan usaha ditujukan pada penguasaan pasar dalam negeri dan
peningkatan pasar ekspor.
Dalam kaitan itu, secara khusus Kementerian Koperasi dan UKM telah
menugaskan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM) sebagai unit bisnis yang mandiri, tetapi tetap merupakan
unit kerja di bawah Kementerian untuk memberikan fasilitasi promosi produk
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di pasar domestik maupun internasional.
Lingkup kegiatannya adalah promosi produk unggulan, menyediakan informasi
pasar, dan menyediakan sumber daya manusia serta mengembangkan kemitraan
antar Koperasi dan UMKM manapun antara Koperasi dan UMKM dengan usaha
besar untuk menjalankan fungsi pemasaran dan pelatihan pemasaran produk
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.
3) Strategi peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM
Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian dari upaya
penumbuhan kualitas dan jumlah wirausaha. Dalam hal ini aspek penting
dalam pengembangan SDM berkaitan dengan kewirausahaan, perkoperasian,
manajerial, keahlian teknis dan keterampilan dasar (live skill). Upaya
peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM dilakukan dengan cara :

11

a.

Pengembangan sistem penumbuhan wirausaha baru dengan cara


merumuskan dan mengembangkan kebijakan; mendorong, mengembangkan
dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
perkoperasian; memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan; serta
membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan
pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis, keahlian
teknis dan keterampilan dasar (life skill) dan penciptaan wirausaha baru
melalui inkubator.

b. Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM pengelola koperasi jasa


keuangan dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan;
meningkatkan keterampilan teknis pengelolaan keuangan dan manajerial.
c.

Peningkatan kapasitas SDM Koperasi dan UMKM dengan cara


merumuskan dan mengembangkan kebijakan; Pengembangan koperasi,
pengembangan keahlian dan keterampilan teknis (alih teknologi dan
inovasi produk/nano-teknologi) dan peningkatan penerapan manajemen
modern.

d. Pengembangan kelembagaan diklat KUMKM dengan cara merumuskan


dan mengembangkan kebijakan; revitalisasi dan penumbuhan lembaga
diklat dan inkubator melalui kerjasama dan kemitraan dengan perguruan
tinggi, swasta nasional dan asing.
e.

Pengkajian pengembangan sistem perkaderan wirausaha baru berbasis


komoditas dan karakteristik wilayah.

4) Strategi penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM


Upaya penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM, selain ditujukan pada
peningkatan kualitas kelembagaan, juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah
pelaku usaha. Oleh karena itu strategi penguatan kelembagaan, merupakan
bentuk penataan kelembagaan baik dalam arti legal formal, maupun
peningkatan akuntabilitas pegelolaan kelembagaan koperasi.
Aspek penting dalam penguatan kelembagaan ini berkaitan dengan
peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
termasuk dalam hal ini adalah pemeringkatan koperasi dengan melakukan
upaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi secara berjenjang melalui
upaya membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering),
pengembangan (developing), penguatan (strengthening); Penataan
administrasi dan evaluasi pemberian badan hukum koperasi; Gerakan
Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop); Koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemberdayaan KUMKM;

12

serta Revitalisasi Fungsi Kelembagaan Koperasi serta penelitian pengembangan


koperasi skala besar.
5) Strategi peningkatan akses kepada sumber daya produktif
Peningkatan akses kepada sumber daya produktif di antaranya berkaitan secara
langsung dengan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan
pengembangan usaha koperasi dan UMKM. Oleh karena itu strategi
pengembangannya ditujukan pada penguatan permodalan bagi Koperasi dan
UMKM dalam berbagai bentuk skim kredit, khususnya Kredit Usaha Rakyat
(KUR), dan berbagai bentuk skim lainnya yang lebih murah dan mudah. Untuk
memberikan cakupan yang lebih luas, selain dukungan dan pembiayaan
langsung kepada pelaku usaha, pengembangan ditujukan pada LKM yaitu
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) baik konvensional maupun syariah. Dalam hal ini
perlu diupayakan solusi penurunan suku bunga pinjaman dan berbagai
kemudahan lain, khususnya bagi kredit mikro dan kecil.
Selain aspek dukungan pembiayaan, dalam rangka restrukturisasi usaha perlu
dikembangkan berbagai bentuk peningkatan dan atau perbaikan struktur
kemampuan usaha yang berkaitan langsung dengan pembiayaan bagi Koperasi
dan UMKM, dalam bentuk restrukturisasi manajemen dan kelembagaan usaha,
peningkatan produktivitas dan mutu, pemberdayaan lembaga pengembangan
bisnis, fasilitasi investasi Koperasi dan UMKM dan pengembangan sistem
bisnis.
Dalam rangka memberikan layanan pembiayaan secara spesifik kepada
Koperasi dan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah menugaskan
Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) yang secara khusus
memberikan pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan Koperasi dan UMKM. Lingkup pembiayaan dilakukan dalam bentuk
pembiayaan kepada koperasi sektor rill; Pinjaman kepada koperasi dan UMKM
strategis melalui lembaga perantara; Pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM
melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV); Pembiayaan kepada KSP dan/atau KJKS;
Pembiayaan kepada UMK melalui KJKS dan UJKS koperasi sekunder; dan
Pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah melalui KSP.
Benang merah arah kebijakan prioritas serta strategi diatas membantu
pengelompokan program kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dalam 1 (satu)
Program Teknis yang berkaitan dengan Koperasi dan UMKM, serta 2 (dua) Program
Generik yang berkaitan dengan dukungan manajemen dan prasarana bagi
Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan mandat yang diberikan.
Sementara itu, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
mendorong Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan kegiatannya dengan
13

pendekatan optimalisasi peran dan mandat yang diberikan UU tersebut kepada


Kementerian Koperasi dan UKM, beserta target yang telah ditetapkan secara nasional.
Kondisi tersebut mendorong pengelompokan kegiatan di bawah program teknis dan
program generik Kementerian Koperasi dan UKM tetap konsisten dengan tugas pokok
dan fungsi unit organisasi dan tetap mencerminkan pencapaian Sasaran Strategis yang
telah ditetapkan.
V. PENGEMBANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN
A. Program dan Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM
Dengan memperhatikan berbagai aspek sebagaimana telah diuraikan secara
panjang lebar, khususnya menyangkut penugasan sesuai RPJPN periode 2005-2025
dan RPJMN 2010-2014, Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan
program sebagai berikut :
1. Program Generik Kementerian Koperasi dan UKM
Dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Strategis K/L, maka
program generik pada Kementerian Koperasi dan UKM untuk periode
perencanaan 2010-2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tujuan program :
Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui pelaksanaan dukungan manajemen dan tugas
teknis lainnya di lingkup Kementerian Koperasi dan UKM.
Sasaran strategis :
a. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan
UKM;
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran
pusat dan daerah;
c. Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi
Koperasi dan UMKM;
d. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran;
e. Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan
Kementerian Koperasi dan UKM.
Indikator :
a. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan
Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat,
propinsi, kabupaten dan kota;
b. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan
Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM;
c. Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu
serta tertatanya BMN;
14

d. Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan


terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM;
e. Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat
dan Daerah;
f. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian
Koperasi dan UKM.
Kegiatan :
Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah sepenuhnya Prioritas
Kementerian Koperasi dan UKM sebagai berikut :
a.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya :
1) Penyusunan Perencanaan Program/Kegiatan Kementerian Koperasi dan
UKM ;
2) Monitoring, Evaluasi/Pelaporan dan Pengelolaan Data dan Informasi
Koperasi dan UMKM;
3) Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan Anggaran dan BMN;
4) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran
Pusat dan Daerah;
5) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur dan Administrasi Kepegawaian;
6) Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Melalui Langganan
Daya dan Jasa;
7) Penyelenggaraan Kehumasan dalam Rangka Penyelenggaraan
Sosialisasi/Publikasi/Visualisasi dan Pelayanan Informasi.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Kementerian Koperasi dan
Koperasi;
2. Pengembangan sarana dan prasarana kantor Kementerian Koperasi dan
UKM.
2.

Program Teknis Kementerian Koperasi dan UKM


Dengan mengacu pada Pedoman penyusunan Rencana Strategis K/L, maka
program teknis pada Kementerian Koperasi dan UKM untuk periode
perencanaan 2010 - 2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tujuan program :
Program ini bertujuan untuk meningkatkan peningkatan pemberdayaan
koperasi dan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan menciptakan
ekonomi kreatif --creative economy--, yang dapat memberikan peran
konstruktif untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Sasaran strategis :
a. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian
nasional;

15

b. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;


c. Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM;
d. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM;
e. Penyediaan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;
f. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM;
g. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada Koperasi dan UMKM
Indikator :
a.
Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah;
b.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
c.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Kehutanan dan Perkebunan;
d.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Perikanan dan Peternakan;
e.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Industri Kerajinan dan
Pertambangan;
f.
Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Ketenagalistrikan dan Aneka
Usaha;
g.
Pengembangan dan Pemantapan Program Pendanaan Bagi Koperasi dan
UMKM;
h.
Pengembangan, Pengendalian dan Pengawasan KSP/USP-Koperasi,
KJKS/UJKS- Koperasi dan LKM;
i.
Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan Bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;
j.
Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan Bagi Koperasi
dan UMKM;
k.
Pengembangan Pembiayaan, Penjaminan Kredit dan Pengembangan
Sektor Strategis Bagi Koperasi dan UMKM;
l.
Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi;
m. Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dibidang Koperasi dan
UMKM;
n.
Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UMKM;
o.
Pengembangan Keanggotaan Koperasi Melalui Peningkatan Kerja Sama
Koperasi dan Penyuluhan dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi (Gemaskop);
p.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Dibidang Pengendalian dan
Akuntabilitas Koperasi;
q.
Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM;
r.
Pengembangan dan Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UKM;
s.
Pengembangan Sarana Usaha Pemasaran KUMKM;
t.
Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM;
u.
Pengembangan Promosi Produk Koperasi dan UKM;
v.
Pemasyarakatan dan Pengembangan Kewirausahaan;
16

w.
x.

Revitalisasi Sistem Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Perkoperasian;


Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengusaha Skala Mikro, Kecil dan
Menengah Serta Pengelola Koperasi;
y.
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam SDM KUMKM;
z.
Peningkatan Daya Saing KUMKM;
aa. Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM;
bb. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM Pengelola LKM/KSP/USP;
cc. Peningkatan Produktivitas dan Mutu KUMKM;
dd. Perluasan KUR;
ee. Pengembangan Restrukturisasi Usaha;
ff. Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis;
gg. Pengembangan Fasilitasi Investasi UKMK;
hh. Pengembangan Sistem Bisnis;
ii.
Penelitian Koperasi dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah;
jj.
Penelitian UKM dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah;
kk. Penelitian Sumber Daya Koperasi dan UKM dalam Peningkatan Ekonomi
Kawasan;
ll.
Pengembangan Perkaderan UKMK Melalui Peningkatkan Kapasitas Kerja
Sama dan Jaringan;
mm. Pengelolaan Dana Bergulir;
nn. Layanan Pemasaran Bagi KUKM;
oo. Revitalisasi dan Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Koperasi dan UMKM;
pp. Bantuan Operasional Dekopin;
qq. Survey Nasional Koperasi dan UMKM;
rr. Pengembangan Data dan Informasi Koperasi dan UMKM;
ss. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Bagi KUMKM.
Kegiatan :
Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan yang menjadi Prioritas Nasional (PN) meliputi :
1) Provinsi Pelaksanaan Pengembangan Organisasi Koperasi menuju
Skala Besar;
2) Pengembangan Keanggotaan Koperasi Melalui Peningkatan Kerjasama
Koperasi dan Penyuluhan dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar
Koperasi;
3) Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang direkrut, dilatih, dan
melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian;
4) Lembaga keuangan Bukan Bank yang ditingkatkan kapasitas dan
jangkauan layanannya untuk menyediakan pembiayaan usaha;
5) Fasiliitas pendayagunaan skim pendanaan bagi usaha mikro dan kecil;

17

6) Fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui kerjasama usaha


antar koperasi;
7) LKM yang terdaftar dan berbadan hukum;
8) Koperasi dan UMKM yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank
melalui linkage;
9) Koperasi perkotaan dan perdesaan yang menerima bantuan dana;
10) Koperasi dan UMK yang memanfaatkan jasa pendampingan;
11) KKMB yang ditingkatkan kapasitasnya;
12) Lembaga Keuangan Mikro (Bank, LKBB dan LKM) yang memberikan
kredit/pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM;
13) Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD;
14) Lembaga Modal Ventura Daerah (LMVD) yang memberikan fasilitasi
pembiayaan bagi KUMKM;
15) Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD untuk
mengembangkan co-guarantee dengan Lembaga Penjaminan Kredit;
16) Dukungan
revitalisasi
sarana
pemasaran
di
daerah
tertinggal/perbatasan melalui Koperasi;
17) Dukungan sarana usaha pemasaran revitalisasi pasar tradisional
melalui koperasi;
18) Pemasyarakatan dan Diklat Kewirausahaan;
19) Sosialisasi dan Pendampingan KUKM dalam mengakses KUR;
20) Pengembangan Koperasi bidang hasil produksi perkebunan di Papua
dan Papua Barat;
21) Revitalisasi Sistem Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan
Perkoperasian;
22) Koperasi yang mendapat dukungan pengembangan usaha melalui
pemanfaatan energi baru terbarukan (PLTMH);
23) Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT);
24) KUKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan standarisasi
ISO/SNI/HACCP, HKI dan kehalalan produk;
25) Survey Nasional Koperasi dan UMKM;
26) Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi KUMKM;
27) Pengembangan sistem informasi konsolidasi kargo UMKM ekspor;
28) KUMKM yang difasilitasi menjadi mitra investasi;
29) Peningkatan KUMKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan
teknologi tepat guna;
30) Wirausaha pemula yang mendapat start-up capital;
31) Rancangan Undang-Undang tentang Perkoperasian termasuk
peraturan pelaksananya;
32) Revitalisasi Koperasi;
33) Peningkatan Pemahaman Perkoperasian;
18

34) Diklat Pengelola LKM;


35) Diklat SDM KUMKM (Pusat dan Daerah);
36) Skim Pendanaan Bagi UMKM;
b. Kegiatan yang menjadi Prioritas Kementerian Koperasi dan UKM meliputi:
1) Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi;
2) Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dibidang Koperasi dan
UMKM;
3) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Dibidang Pengendalian
dan Akuntabilitas Koperasi;
4) Revitalisasi koperasi;
5) Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM
6) Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi KUMKM
7) Koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang
produksi KUKM;
8) Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan Bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;
9) Penilaian kesehatan bagi KSP dan KJKS;
10) Transformasi LKM menjadi badan hukum Koperasi;
11) Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan
Asuransi,Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi KUMKM;
12) Pengembangan Pembiayaan, Penjaminan Kredit dan Pengembangan
Sektor Strategis Bagi Koperasi dan UMKM;
13) KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri KUMKM;
14) Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM;
15) Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui
koperasi;
16) PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha;
17) Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM;
18) Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM;
19) Lembaga Pendidikan di Perdesaan yang difasilitasi tempat praktek
keterampilan usahanya (TPKU);
20) Lembaga pendamping pengembangan bisnis KUMKM yang
ditingkatkan kapasitasnya;
21) KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi dan PPULMVD;
22) KUMKM sentra yang difasilitasi
bimbingan dan konsultasi
pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis;

19

23) Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan


Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama
Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
24) Mengikuti sidang/forum regional dan internasional;
25) Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan
pendekatan One Village One Product (OVOP)
26) Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani;
27) Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir;
28) Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM;
29) Lembaga Diklat yang direvitalisasi dan dibangun serta diperkuat;
30) Pemeliharaan Puslatbang Cisarua;
31) Tenaga pengelola dan instruktur pada lembaga diklat yang dilatih;
32) SKKNI Bidang Koperasi Non KJK, dan jumlah pengelola yang
ditingkatkan kompetensinya;
33) SKKNI bidang UKM, dan jumlah pengelola UKM yang ditingkatkan
kompetensinya.
3. Program/Kegiatan dan Rencana Kerja Berdasarkan Unit Eselon I
a. Program Generik
Kementerian Koperasi dan UKM mengimplementasikan fokus
program/kegiatan generik dengan pendekatan kesekretariatan sesuai
dengan tugas dan fungsi yaitu :
1) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
melalui: a) Penatalaksanaan anggaran dan BMN; b) Perencanaan
program; c) Evaluasi, pelaporan, data dan informasi; d) Kehumasan;
e) Pendidikan dan pelatihan aparatur; f) Pemeliharaan kantor;
g) Pengawasan; h) Dukungan program ke daerah; i) Pengarusutamaan
gender.
2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur melalui:
a) Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor; b) Pengembangan
Pusdiklat Terpadu Peningkatan SDM Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah; c) Pengembangan SME Tower; d) Pembangunan Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan; e) Pengadaan sarana dan
prasarana kantor Kementerian Koperasi dan UKM; f) Langganan daya
dan jasa operasional perkantoran Kementerian Koperasi dan UKM.
b. Program Teknis
Kementerian Koperasi dan UKM sesuai dengan amanat Surat Edaran
Bersama Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor
0142/M.PPN/06/2009 dan SE 1846/MK/2009 tanggal 19 Juni 2009,
tentang Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran
mengimplementasikan fokus program tersebut di atas dengan pendekatan

20

kedeputian sesuai dengan tugas dan fungsi


Layanan Umum sebagai berikut:

dan Pengelolaan Badan

1) Deputi Bidang Kelembagaan, dengan prioritas kegiatan :


a) Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi
melalui: Pengesahan akta pendirian koperasi tingkat Nasional;
Pembenahan koperasi tidak aktif; Penguatan status badan hukum
koperasi dalam berita Negara; Pengembangan organisasi koperasi
menuju skala besar; Temu konsultasi perkoperasian dengan
Ikatan Notaris Indonesia Wilayah;
b) Penataan Peraturan Perundang-Undangan meliputi: Penyusunan
Bahan Pembahasan RUU Tentang Koperasi; Penyusunan
Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Koperasi;
Penyusunan Peraturan Menteri tentang Koperasi; Penyusunan
Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2008 tentang
UMKM; Litigasi dan Opini Hukum; Dokumentasi dan Informasi
Peraturan Perundang-undangan KUMKM; Evaluasi Peraturan
Daerah yang berkaitan dengan Koperasi dan UMKM; Penyusunan
Petunjuk Teknis Pengembangan Koperasi Skala Besar; Sosialisasi
peraturan dibidang perkoperasian pada 5 (lima) Propinsi;
c) Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UMKM
meliputi: Pelaksanaan pemeringkatan koperasi; Penilaian koperasi
berprestasi dan koperasi penerima award; Penilaian
provinsi/kabupaten/kota penggerak koperasi; Forum konsultasi
penguatan kelembagaan koperasi di kalangan wanita;
Pelaksanaan temu konsultasi nasional dalam penguatan
kelembagaan koperasi; Peningkatan kerjasama dan koordinasi
dengan International Cooperative Aliance (ICA); Pelaksanaan
penataan ketatalaksanaan koperasi berskala besar; Pelaksanaan
koordinasi penyusunan program pemberdayaan kelembagaan
Koperasi dan UMKM; Monitoring dan evaluasi pemberdayaan
kelembagaan Koperasi dan UMKM, Konsultasi dan solusi masalah
perkoperasian, Koperasi yang direvitalisasi;
d) Pengembangan keanggotaan koperasi melalui peningkatan
kerjasama koperasi dan penyuluhan dalam rangka Gerakan
Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) melalui: Sosialisasi
program gemaskop kepada tokoh masyarakat/kelompok strategis;
kelompok ekonomi produktif dan gerakan koperasi; Temu
konsultasi peningkatan peran koperasi siswa sebagai
laboratorium ekonomi; Identifikasi koperasi siswa seluruh
Indonesia; Penyusunan draft inpres tentang gerakan masyarakat

21

sadar koperasi; Pelaksanaan uji coba aplikasi member card


pada koperasi berskala besar; Pedoman tata cara pelaksanaan
RAT; Lokasi koperasi yang mendapat pendampingan dalam
melaksanakan RAT; Penyelenggaraan jambore koperasi di
kalangan pemuda dan wanita; Petugas Penyuluh Koperasi
Lapangan yang direkrut, dilatih, dan melaksanakan tugas
penyuluhan perkoperasian;
e) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dibidang
Pengendalian dan Akuntabilitas koperasi melalui: Menerapkan
pertanggungjawaban laporan keuangan yang transparan dan
akuntabel; Bimbingan teknis tentang perkoperasian kepada
aparat pembina dan gerakan koperasi; Menerapkan transparansi
sistem akuntansi dan akuntabilitas koperasi berskala besar;
Provinsi pelaksanaan penerapan akuntabilitas dan pengawasan
koperasi; Laporan pelaksanaan koordinasi penyusunan program
pemberdayaan kelembagaan koperasi dan UMKM; Laporan
Monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan koperasi
dan UMKM; Laporan konsultasi dan perkoperasian dan UMKM.
2) Deputi Bidang Produksi, dengan prioritas kegiatan:
a) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang pertanian
tanaman pangan dan holtikultura, melalui: Penyusunan model
insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah dibidang pertanian tanaman pangan
dan holtikultura; Penyusunan pedoman teknologi tepat guna
peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil
dan
Menengah dibidang pertanian tanaman pangan dan
holtikultura; Bantuan pengembangan koperasi di bidang
pertanian tanaman pangan dan holtikultura; Program dan
kegiatan pemberdayaan usaha KUKM di bidang pertanian
tanaman pangan dan holtikultura; Laporan hasil monitoring dan
evaluasi koperasi pengelola bantuan perkuatan di bidang
pertanian tanaman pangan dan holtikultura; Partisipasi mengikut
sidang ACEDAC, ASWGAC, ACBF dan SOM-AMAF;
b) Pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM dibidang kehutanan
dan perkebunan, melalui: Penyusunan pedoman teknologi tepat
guna peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah dibidang kehutanan dan perkebunan; Bantuan
pengembangan koperasi di bidang kehutanan dan perkebunan;
Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan
dan Perkebunan; Laporan hasil monitoring dan evaluasi bantuan

22

pengembangan koperasi di bidang Kehutanan dan Perkebunan;


Koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang
Kehutanan dan Perkebunan;
c) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang perikanan
dan peternakan, melalui: Penyusunan model insentif dalam
rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah dibidang perikanan dan peternakan; Penyusunan
pedoman teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dibidang perikanan dan
peternakan; Bantuan pengembangan koperasi di bidang
perikanan dan peternakan; Pemberdayaan KUKM di bidang
Perikanan
dan
Peternakan; Laporan hasil monitoring dan
evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang Perikanan
dan Peternakan;
d) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang industri
kerajinan dan pertambangan, melalui: Penyusunan model insentif
dalam rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah dibidang industri kerajinan dan
pertambangan; Penyusunan pedoman teknologi tepat guna
peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dibidang industri kerajinan dan pertambangan;
Bantuan pengembangan koperasi di bidang industri kerajinan dan
pertambangan; Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di
bidang Industri Kerajinan dan Pertambangan; Laporan hasil
monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan koperasi di
bidang Industri Kerajinan dan Pertambangan;
e) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang
ketenagalistrikan dan aneka usaha, melalui: Penyusunan model
insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah dibidang ketenagalistrikan dan aneka
usaha; Penyusunan pedoman teknologi tepat guna peningkatan
produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dibidang ketenagalistrikan dan aneka usaha; Bantuan
pengembangan koperasi di bidang ketenagalistrikan dan aneka
usaha; Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang
Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha; Laporan hasil monitoring dan
evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang
ketenagalistrikan dan aneka usaha; Tersusunnya rencana
program/kegiatan evaluasi pemberdayaan KUKM di bidang
produksi; Rapat koordinasi dalam rangka penyelarasan program
pemberdayaan KUKM di bidang produksi; Jumlah koperasi yang
23

mendapat dukungan pengembangan usaha melalui pemanfaatan


energi baru terbarukan; Koordinasi dan sosialisasi dalam rangka
penyelarasan dan pemantapan program pemberdayaan Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah di bidang deputi bidang produksi;
Peningkatan hubungan kerjasama luar negeri antar koperasi di
bidang pertanian.
3)

Deputi Bidang Pembiayaan, dengan prioritas kegiatan:


a) Pengembangan dan Pemantapan Program Pendanaan bagi
Koperasi dan UMKM melalui: Lembaga keuangan bukan bank
yang ditingkatkan kapasitas dan jangkauan layanannya untuk
menyediakan pembiayaan usaha; Bimbingan teknis peningkatan
akses pembiayaan/kredit kepada lembaga keuangan (Bank/LKBB);
Fasilitasi pendayagunaan skim pendanaan bagi usaha mikro dan
kecil; Monitoring dan evaluasi program Bidang Pembiayaan;
Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pembiayaan;
Fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui kerjasama usaha
antar koperasi; Bimbingan teknis optimalisasi pendayagunaan ZIS
dan wakaf oleh KJKS/ KSP; Fasilitasi dukungan teknis KSP/KJKS
potensial penerima akses perkuatan permodalan; Naskah
kerjasama dibidang pembiayaan dengan lintas pelaku terkait;
b) Pengembangan, pengendalian dan pengawasan KSP/USPKoperasi, KJKS/UJKS-Koperasi dan LKM melalui: Pelaksanaan uji
kesehatan KSP/USP/KJKS nasional; Sosialisasi dan supervisi
pelaksanaan uji kesehatan; Penyuluhan kegiatan LKM yang belum
terdaftar dan berbadan hukum koperasi; Penyusunan
draft/rancangan peraturan pengembangan dan pengawasan serta
pemeriksaan KSP/KJKS; Penyusunan draft/rancangan kebijakan
pengembangan LKM; LKM yang terdaftar dan berbadan hukum;
Draft kebijakan pengembangan LKM; Draft/rancangan peraturan
Pengembangan dan Pengawasan serta Pemeriksaan KSP/KJKS;
KSP dan KJKS/UJKS Primer Nasional yang dinilai tingkat
kesehatannya; Jumlah penyelenggaraan sosialisasi pembiayaan
mikro; Sistem pengawasan dan pelaporan KSP/KJKS; Transformasi
USP/UJKS menjadi KSP/KJKS; Rancang bangun pembentukan
Lembaga Pengawas KSP;
c) Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan bagi Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui: Mendorong dan
memperkuat permodalan sendiri koperasi; Peningkatan akses
kredit/pembiayaan koperasi dan UMKM melalui pemanfaatan
sumber permodalan bank dan non bank; Linkage program antara

24

bank umum/syariah dengan KSP/KJKS; Peningkatan peran peran


KKMB dalam menjembatani akses kredit/pembiayaan bagi
KUMKM; Koperasi perkotaan dan perdesaan penerima bantuan
dana; Fasilitasi koperasi perkotaan dan perdesaan penerima
bantuan dana termasuk pendampingan; Konsultan Keuangan
Mitra Bank (KKMB) yang ditingkatkan kapasitasnya;
Pengembangan, perluasan dan pemanfaatan skim kredit program
bagi KUMKM; Diseminasi dan promosi pembiayaan bagi
KUMKM;
Bantuan
Dana/Permodalan
dalam
rangka
pengembangan Koperasi perkotaan dan perdesaan serta koperasi
wanita; Pembinaan, supervisi serta monitoring dan evaluasi bagi
koperasi perkotaan dan perdesaan, serta koperasi wanita
penerima bantuan dana/permodalan; Bantuan dana/permodalan
(start-up capital) dalam rangka penumbuhan dan wirausaha
pemula; Pembinaan, supervisi serta monitoring dan evaluasi bagi
wirausaha pemula penerima bantuan dana/permodalan (start-up
capital);
d) Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi
Koperasi dan UMKM melalui: Kredit/pembiayaan bagi Koperasi
dan UMKM melalui pelayanan lembaga keuangan mikro (Bank,
LKBB dan LKM); Workshop dan sosialisasi pembiayaan KUMKM
bagi industri dibidang ekonomi kreatif; Dukungan pembiayaan
bagi KUMKM melalui dana APBD; Sosialisasi pembiayaan dan jasa
konsultasi tentang tata cara pembiayaan ekspor; Edukasi,
sosialisasi dan fasilitasi pengembangan asuransi, jasa keuangan
dan perpajakan; Koordinasi insentif pajak bagi KUKM;
e) Pengembangan
pembiayaan,
penjaminan
kredit
dan
pengembangan sektor strategis bagi Koperasi dan UMKM melalui:
Fasilitasi pembentukan PPKD; Fasilitasi pembentukan PPKD untuk
mengembangkan co-guarantee dengan lembaga penjaminan
kredit nasional; Fasilitasi pengembangan Koperasi Skala Besar;
Sosialisasi kebijakan modal penyertaan bagi koperasi dan
bimbingan teknis KUKM untuk akses ke pasar modal; Koordinasi
untuk mendapatkan sertifikat hak atas tanah (SHAT); Pembinaan
UMK peserta program SHAT untuk mengakses pembiayaan;
Fasilitasi pembiayaan usaha KUKM melalui pola anjak piutang,
Coorporate Social Responsibility (CSR), BUMN dan Lembaga
Modal Ventura (LMV); Provinsi yang difasilitasi untuk proses
pembentukan PPKD; Strategi pembiayaan bagi KUMK di sektor
agribisnis; Data Inventarisasi UMK yang difasilitasi asuransi
kreditnya; KUKM yang difasilitasi pembiayaan usahanya melalui
25

pola anjak piutang; LMVD yang memberikan fasilitasi pembiayaan


bagi KUMKM;
4) Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, dengan prioritas
kegiatan :
a) Pengembangan dan perluasan pasar ekspor Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah, melalui: Penyediaan informasi pasar
potensial ekspor produk Koperasi dan UMKM; Penguatan
kapasitas dan standarisasi; Promosi produk produk potensial
ekspor Koperasi dan UMKM; KUKM mengikuti pameran luar
negeri; KUKM yang difasilitasi peningkatan daya saing; KUKM
industri kreatif yang didampingi; Trading house yang difasilitasi;
Pengembangan sistem informasi konsolidasi kargo UMKM ekspor;
b) Pengembangan sarana dan prasarana usaha pemasaran Koperasi
dan UMKM, melalui: Fasilitasi pembangunan pasar tradisional;
Bimbingan pengelolaan pasar oleh koperas; Pengembangan
sarana usaha pemasaran Koperasi dan UMKM pada lokasi dan
kelompok strategis; Revitalisasi Pasar Tradisional di daerah
tertinggal/ perbatasan melalui Koperasi; Revitalisasi Pasar
Percontohan melalui koperasi; Sarana usaha pemasaran yang
direvitalisasi melalui koperasi; Produk KUMKM yang difasilitasi
akses pemasaran di tempat-tempat strategis (Pasar Komoditas);
Dukungan sarana usaha mikro koperasi sekolah yang difasilitasi;
Usaha mikro yang difasilitasi pendampingan melalui pendaftaran
produk; Fasilitasi Pengembangan produk KUMKM di bidang
kosmetika dan obat tradisional;
c) Pengembangan kemitraan Koperasi dan UMKM melalui:
Peningkatan kualitas produk Koperasi dan UMKM berorientasi
pasar; Fasilitasi penyelengaraan kegiatan temu mitra; Penguatan
kelembagaan pemasaran produk Koperasi dan UMKM; KUMKM
yang difasilitasi melalui temu mitra dalam kemasan produk;
KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra pola waralaba;
KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra dengan pola dagang;
KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra dengan pola
subkontrak; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra di bidang
eko produk; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra di sektor
pariwisata; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra di sektor
energi biomasa; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra
dengan BUMN; KUMKM yang difasilitasi menjadi mitra investasi;
d) Pengembangan jaringan pemasaran produk Koperasi dan UMKM,
melalui: Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL); Peningkatan
26

produktivitas usaha Koperasi dan UMKM; Pengembangan jaringan


bisnis ritel Koperasi dan UMKM; Fasilitasi penyelengaraan
kegiatan pasar rakyat untuk perluasan; Peningkatan akses pasar
produk Koperasi dan UMKM; KUMKM yang difasilitasi dalam
pengembangan jaringan bisnis ritel modern; Usaha mikro yang
difasilitasi melalui klinik bisnis; Usaha mikro yang difasilitasi
melalui pasar rakyat; PKL yang difasilitasi memperoleh kepastian
tempat usaha; Pelaksanaan koordinasi program pemasaran dan
jaringan usaha;
e) Pengembangan promosi produk Koperasi dan UMKM, melalui:
Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan produk
Koperasi dan UMKM; Fasilitasi promosi bagi perluasan pasar
produk Koperasi dan UMKM dalam berbagai bentuk, seperti
publikasi katalog produk Koperasi dan UMKM, media internet,
pameran dan kerjasama dengan Badan Layanan Umum Lembaga
Layanan Pemasaran (BLU-LLP) Kementerian Koperasi dan UKM;
KUMKM yang mengikuti pameran (SME Festival); Katalog produk
KUKM yang dicetak; KUKM yang mengikuti pameran tematik,
kreatif dan partisipatif; Terlayaninya promosi KUKM melalui SME
UKM Trading Board;
f) Pemantapan program pengembangan pemasaran dan jaringan
usaha Koperasi dan UMKM melalui: Penyusunan rencana strategis
tahun
2010 - 2014; Penyusunan rencana kerja dan anggaran
tahunan; Perumusan kebijakan dan koordinasi program;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi;
5) Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan
prioritas kegiatan:
a) Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola LKM/KSPUSP melalui: Pelatihan kepada pengelola LKM; Pelatihan kepada
manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi
kompetensi LKM; Peningkatan fungsi lembaga pendidikan dan
pelatihan profesi (LDP) KJK dan tempat uji kompetensi (TUK);
Diklat Pengelola LKM;
b) Pemasyarakatan dan pengembangan kewirausahaan melalui:
Blueprint pengembangan kewirausahaan; Pemasyarakatan
kewirausahaan; Diklat kewirausahaan, wirausaha lanjutan dan
calon wirausaha baru; Expo kewirausahaan; Peserta
pemasyarakatan kewirausahaan; Peserta diklat kewirausahaan;
c) Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengusaha Skala Mikro,
Kecil dan Menengah serta pengelola koperasi melalui:

27

Penyempurnaan Kurikulum dan modul diklat vocational; Diklat


keterampilan
teknis/vocational
dan
manajerial;
Diklat
keterampilan manajerial kepada KUMKM;
d) Revitalisasi dan pengembangan lembaga pendidikan, pelatihan
dan penyusunan Koperasi dan UMKM melalui: Peningkatan
kapasitas SDM pada lembaga diklat, tenaga pengelola, instruktur,
aparat pembina; Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan
dan penyuluh perkoperasian; Kurikulum dan modul dikat
perkoperasian;
Peningkatan
pemahaman
perkoperasian;
Peningkatan pemahaman perkoperasian;
e) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan SDM
KUMKM melalui: Pelatihan pengembangan koperasi perdesaan;
Penumbuhan wirausaha baru melalui dukungan fasilitasi praktek
usaha, Lembaga Pendidikan Pedesaan, untuk Tempat Praktek
Keterampilan Usaha (TPKU); Bimbingan teknis pengembangan
usaha TPKU; Diklat pengelola TPKU; Pelatihan keterampilan teknis
bagi masyarakat; Pelatihan Pengelola TPKU; Terfasilitasinya
Program TPKU;
f) Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM melalui
Laporan Koordinasi dan Monitoring dan evaluasi;
6) Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, dengan
prioritas kegiatan :
a) Perluasan Program KUR, melalui: Pendamping untuk mengakses
program KUR; Provinsi yang mendapat sosialiasi program KUR;
KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;
b) Peningkatan produktivitas dan mutu UMKM, melalui: Sosialisasi
dan penerapan teknologi tepat guna; Sosialisasi dan penerapan
Standardisasi Mutu, HAKI dan kehahalan produk.
c) Pengembangan Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM,
melalui Fasilitasi untuk mendapatkan kegiatan restrukturisasi
usaha, Sistem Resi Gudang, Surat Utang Koperasi dan koordinasi
penyusunan program restrukturisasi usaha;
d) Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis, melalui:
Pendampingan pengembangan KUMKM dan wirausaha baru;
Peningkatan
kapasitas
lembaga
pendamping
dalam
pengembangan Usaha KUMKM;
e) Pengembangan fasilitasi investasi KUMKM, melalui: Fasilitasi
KUKM mendapatkan kegiatan investasi; Fasilitasi kerjasama
investasi KUMKM; Penguatan inkubator bisnis;

28

f)

Pengembangan sistem bisnis, melalui: Fasilitasi KUKM


mendapatkan kegiatan investas; Fasilitasi kerjasama investasi
KUMKM; Penguatan inkubator bisnis;
g) Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM.
7) Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UMKM, dengan prioritas
kegiatan:
a) Penelitian Koperasi dalam mendukung pengembangan ekonomi
daerah melalui: Kajian dalam rangka peningkatan peran Koperasi
dalam pengembangan ekonomi daerah; Rintisan pengadaan
pangan dan agrobisnis oleh koperasi; Rintisan dan replikasi usaha
di bidang agroekoturisme oleh koperasi; Konsep/model/pola
pemberdayaan KUKM yang sesuai dengan kebutuhan/isu strategis
KUMKM;
b) Penelitian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam
mendukung pengembangan ekonomi daerah, melalui: Kajian
dalam rangka peningkatan peran Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam pengembangan ekonomi daerah; Rintisan
penerapan model inkubator; Rintisan model pengembangan PKL;
Pelaksanaan koordinasi fasilitasi peningkatan kapasitas
sumberdaya UKM industri kreatif;
c) Penelitian sumberdaya Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dalam peningkatan ekonomi kawasan, melalui: Kajian dalam
rangka peran sumberdaya Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
dalam
pengembangan
ekonomi
kawasan;
Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan
pendekatan One Village One Product (OVOP) melalui Koperasi;
Pelaksanaan
fasilitasi
pengembangan/penguatan
forum
sentra/klaster UKM; Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi
program pengkajian sumberdaya UKMK; Partisipasi dalam forum
kerjasama internasional (APEC);
d) Pengembangan perkaderan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah melalui peningkatan kapasitas kerjasama dan jaringan,
melalui: Kajian dalam rangka peran stakeholder dan jaringan,
pengembangan sistem perkaderan wirausaha baru dan
pengembangan sistem informasi penelitian dan peran serta dalam
forum kerjasama ASEAN dan BIMP-NEAGA; Workshop Skenario
Pengembangan UKM dan fasilitasi Pelatihan Pengembangan UKM
Melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD); Terpeliharanya 3 server,
52 client, Aplkasi sistem Web smecda.com dan Infrastuktur LAN;
Pelaksanaan sosialisasi Pemanfaatan Software DSS UMKM;

29

Pemutakhiran data sistem infomasi Data Dasar Koperasi dan UKM


terpilih (SIDD-KUMKM-T); Publikasi hasil kajian/artikel
pemberdayaan KUKM; Partisipasi dalam forum kerjasama
internasional (ASEAN dan BIMP-EAGA); Rencana aksi antisipasi
KUMKM dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015;
8) Lembaga Layanan Pemasaran - Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
(LLP-KUKM).
Layanan Pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
melalui: Peningkatan akses pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah; Pusat layanan informasi produk Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah; Terlaksananya remunerasi pegawai dan kelancaran
kegiatan pendukung operasional; Meningkatnya peran LLP-KUKM;
Tersusunnya dokumen perencanaan, keuangan dan hasil rapat
lainnya; Terbitnya iklan/pengumuman/pemberitahuan di media cetak
maupun elektronik; Terlaksananaya kegiatan koordinasi, sosialisasi,
monitoring dan evaluasi; Terlaksananya kegiatan peningkatan
kapasitas SDM dan rekrutmen; Terlaksananya pengembangan layanan
pemasaran; Tersedianya pendukung IT; Terwujudnya ketertiban
administrasi pengelolaan keuangan;
9) Lembaga Pengelola Dana Bergulir - Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (LPDB-KUMKM).
Pengelolaan dana bergulir KUMKM, melalui: Penyaluran
pinjaman/pembiayaan dana bergulir KUMKM; Pengelolaan dana
bergulir yang akuntabel; Dokumen rencana program kerja dan
anggaran; Peraturan/ketentuan yang diterbitkan/disempurnakan;
Terselenggaranya
sosialisasi
peraturan/petunjuk
teknis;
Terselenggaranya pameran/visualisasi/publikasi dan promosi;
Dokumen analisa proposal pemberian pinjaman/pembiayaan; Kajian
yang dilaksanakan; Tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi;
Tertatanya organisasi dan kepegawaian dengan baik; Pegawai baru;
Pegawai yang mengikuti pelatihan; Tersedianya layanan perkantoran;
Tersedianya alat pengolah data; Tersedianya sistem informasi dan
teknologi; Tersedianya laporan keuangan; Tersedianya laporan hasil
pemeriksaan; Tersedianya laporan hasil pengalihan dana bergulir;
Tersedianya kendaraan dinas/operasional Roda 4; Tersedianya
kendaraan dinas/operasional Roda 2;

30

10) Fasilitas Sarana dan Prasarana penunjang pemberdayaan Koperasi


dan UMKM.
Selain itu dalam rangka mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan
UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan beberapa
kegiatan pembangunan dan pengembangan fisik untuk fasilitasi
sarana dan prasarana di pusat maupun daerah antara lain:
a.

Pembangunan Pusdiklat Terpadu Peningkatan SDM Koperasi dan


Usaha Kecil dan Menengah di pusat dan di daerah;
b. Pengembangan SME Tower;
c. Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan;
d. Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berlokasi di
Pusat dan Daerah;
e. Pembangunan Pusat Fasilitasi Promosi Produk Unggulan Koperasi
dan UMKM Kabupaten/Kota;
f. Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan
Pusat dan Daerah;
g. Pendirian Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam; dan
h. Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan.
VI. RENCANA KINERJA TAHUN 2012
Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan target untuk masing-masing
sasaran yang harus dicapai untuk tahun 2012, yang tersaji sebagai berikut:

31

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN
NASIONAL
Indikator Kinerja
Target 2012
Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas
1.000 Koperasi yang
diperingkat
Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian
500 orang
dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi
di sektor riil
Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan 5.500 BH
dalam Berita Negara RI
Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih
425 orang
sebanyak 1.425 orang
Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi 1 kebijakan, 300 unit
(0 unit)
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi,
8 dokumen, 2 unit, 4
Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi model/laporan, 1
pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan
model, 30 Koperasi, 1
Koperasi dan UMKM
laporan, 30 propinsi, 1
laporan, 2.000 eks
Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan
260 koperasi, 1.039
Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama KUKM
investasi 1.372 KUMKM
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN DAYA SAING
Indikator Kinerja
Target 2012
Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi
500 KUKM
manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan
kehalalan produk 3.085 KUMKM
Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan
265
aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM
Diklat Vocational 1.500 orang
450
Diklat LKM/KSP 650 orang

100

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang

600

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300


unit
Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui
pendampingan 1.050 orang
Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140
orang
Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM
45 unit

100
350
380
-

32

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH
NASIONAL
Indikator Kinerja
Target 2012
Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM
123 Koperasi
sebanyak 488 Koperasi
Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi
terbarukan sebanyak 80 Koperasi

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka


peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep
model

5 Pedoman TTG

Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105


KUMKM

1.600 KUKM

Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar


negeri 5.230 KUMKM
Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana
pemasaran melalui koperasi 241 unit
Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891
Umi
Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan
Menengah Nasional

1.160 KUMKM
19 Unit Pasar
Tradisional
4.360 PKL
1.303 KUKM

SASARAN STRATEGIS
PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM

Indikator Kinerja
Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil
melalui 300 Koperasi
Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional
Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi
Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan
perkotaan
Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi
Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi
1.000 KUMKM
Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit
Daerah bagi KUMK
Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses
KUR
Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada
105.516 KUMKM

Target 2012
100 Koperasi
42 KSP Primer
100 LKM terdaftar
1.250 Koperasi
168 wirausaha baru
3 Kegiatan

2 Provinsi
33 Provinsi
105.516 KUMKM

33

SASARAN STRATEGIS
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja
Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang

Target 2012
1.400 orang

Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit

SASARAN STRATEGIS
PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM

Indikator Kinerja
Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2
Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

Target 2012
1 UU, 5 RPP

Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line

2 sistem peningkatan
kualitas TI, 3 aplikasi
sistem

SASARAN STRATEGIS
PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja
Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam
pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas
sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota

Target 2012
51 Laporan, 1
Dokumen

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program


Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi Online KUKM

3 Dokumen, 8
Laporan, 595 orang

SASARAN STRATEGIS
PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT
DAN DAERAH

Indikator Kinerja
Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan
tepat waktu serta tertatanya BMN

Target 2012
8 Laporan

SASARAN STRATEGIS
PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI
KOPERASI DAN UMKM

Indikator Kinerja
Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan
terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM

Target 2012
1.530 orang, 11
media, 9 edisi

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Indikator Kinerja
Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan
Anggaran Pusat dan Daerah

Target 2012
92 Dokumen

34

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di
Kementerian Koperasi dan UKM

Target 2012
78.641 M2, 22 Bulan,
186 unit

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa terdapat perbedaan atas


Indikator Kinerja antara tahun 2012 dengan tahun-tahun sebelumnya, yang
disebabkan oleh adanya penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Rencana
Strategis Kementerian Koperasi, sehingga pengukuran yang akan digunakan dalam
pengukuran kinerja pada LAKIP Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012 adalah
yang terdapat pada Rencana Strategis 2012-2014. Selain itu, menyikapi kondisi dan
dinamika yang terjadi dalam proses perencanaan, terdapat perubahan target, yaitu
pada:
- Indikator Kinerja Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi,
yang semula target kinerja adalah 1 kebijakan dan 300 unit koperasi menjadi
hanya 1 kebijakan saja;
- Indikator Kinerja Penyediaan Akses Pembiayaan KUMKM, yang semula target
kinerja adalah sebanyak 1.251 Koperasi menjadi 1.250 Koperasi.

35

I. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012


Pengukuran tingkat capaian kinerja Kementerian Koeprasi dan UKM Tahun 2012
dilakukan dengan cara membandingkan target kinerja yang telah ditetapkan pada
Renstra Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014 dan Rencana Kerja
(Renja) Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012 dengan capaian (realisasi) atas
target yang telah ditetapkan. Tingkat capaian kinerja Kementerian Koperasi dan
UKM tahun 2012, adalah sebagaimana diilustrasikan pada tabel sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas
1.000 Koperasi
1.011
101
yang diperingkat
Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis
500 orang
500
100
perkoperasian dan tata kelola perusahaan
kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil
Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi
5.500 BH
5.500
100
yang diumumkan dalam Berita Negara RI
Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut
425 orang
425
100
dan Terlatih sebanyak 1.425 orang
Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang
1 kebijakan
1 Permen
100
direvitalisasi
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Terlaksananya
8 dokumen, 2 unit, 4 Dokumen, 4
8
Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, model/laporan, 1 model, 30
2
Pengembangan Teknologi
Koperasi, 1 laporan, 30 propinsi, 1
4
Informasi Pengkajian dan
laporan, 2.000 eks
4
Partisipasi pada Forum Kerjasama
1
Internasional dalam
30
Pemberdayaan Koperasi dan
1
UMKM
3
1
2.000
Terfasilitasinya KUMKM
260 koperasi
260
mendapatkan kegiatan
Restrukturisasi Usaha, dukungan
1.039 KUMKM
1.161
sistem bisnis, dan kerjasama
KUMKM
investasi 1.372 KUMKM

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
111,74

37

Indikator Kinerja
Peningkatan pemahaman dan
penerapan standardisasi
manajemen mutu, Hak Kekayaan
Intelektual (HKI), dan kehalalan
produk 3.085 KUMKM
Bimbingan dan konsultasi
pemanfaatan e-commerce dan
aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM
Diklat Vocational 1.500 orang

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN DAYA SAING
Target 2012
500 KUKM

Realisasi
750

%
150

265

300

113,20

450

450

100

Diklat LKM/KSP 650 orang

100

600

600

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang

600

600

100

Tempat Praktek Keterampilan


Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit
Terfasilitasinya UMKM dan
wirausaha baru melalui
pendampingan 1.050 orang
Peningkatan kapasitas lembaga
pendamping LPB/BDS-P 1.140
orang
Pengembangan Pusat Layanan
Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45
unit

100

100

100

350

395

112,85

380

426

112,10

SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH NASIONAL
Indikator Kinerja
%
Target 2012
Realisasi
Meningkatnya jumlah dan kualitas 123 Koperasi
153 Koperasi 124,39
sarana produksi KUKM sebanyak
488 Koperasi
Meningkatnya jumlah koperasi
dalam pengembangan energi
terbarukan sebanyak 80 Koperasi
Tersusunnya konsep model
5 Pedoman TTG
5
100
pemberian insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi
KUMKM sebanyak 15 konsep
model
Jumlah KUMKM yang difasilitasi
1.160 KUMKM
1.387
119,56
pameran dalam dan luar negeri
5.230 KUMKM
Jumlah KUMKM yang difasilitasi
1.500 KUKM
1.670
111,33
melalui temu mitra 5.105 KUMKM
Jumlah Dukungan Revitalisasi
19 unit
19
100
sarana dan prasarana pemasaran
melalui koperasi 241 unit
Jumlah PKL yang difasilitasi
kepastian tempat usaha 13.891
Umi

4.360 PKL

4.360

100

38

Meningkatnya Jumlah KUKM yang


terlayani Usaha Kecil dan
Menengah Nasional

1.303 KUKM

1.303

100

Realisasi

SASARAN STRATEGIS
PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM
Indikator Kinerja
Peningkatan akses pendanaan bagi
usaha mikro dan kecil melalui 300
Koperasi
Penilaian kesehatan bagi 126
KSP/KJKS/UJKS Primer nasional
Transformasi 300 LKM menjadi
badan hukum Koperasi
Peningkatan permodalan bagi
3.395 Koperasi perdesaan dan
perkotaan
Bantuan Start-Up Capital bagi
4.328 Wirausaha Pemula
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi,
Sosialisasi dan Fasilitasi
Pengembangan Asuransi, Jasa
Keuangan dan Perpajakan bagi
1.000 KUMKM
Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam)
Lembaga Penjamin Kredit Daerah
bagi KUMK
Jumlah 82.560 KUMKM yang
didampingi untuk mengakses KUR
Tersalurkannya
pinjaman/pembiayaan dana
bergulir kepada 105.516 KUMKM

100 Koperasi

425

%
425

42 KSP Primer

42

100

100 LKM terdaftar

200

200

1.250

100

256

152,38

3 Kegiatan

166,66

2 Provinsi

300

33 Provinsi

33

100

120.484

114,18

Target 2012

1.250 Koperasi

168 wirausaha baru

105.516 KUMKM

SASARAN STRATEGIS
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Jumlah
peserta
diklat 1.400 orang
1.502
kewirausahaan sebanyak 4.700
orang
Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit
SASARAN STRATEGIS
PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Tersusunnya 1 Undang-Undang
1 UU, 5 RPP
1
tentang Perkoperasian dan 2
Rancangan Peraturan Pelaksanaan
5
UU tentang Perkoperasian
Sistem informasi Usaha Kecil dan
2 sistem peningkatan kualitas TI,
2
Menengah secara on-line
3 aplikasi sistem
3

%
107,28

%
100
100
100
100

39

SASARAN STRATEGIS
PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Terciptanya keselarasan program
51 Laporan, 1 Dokumen
51
100
dan kegiatan dalam
pemberdayaan Koperasi dan UKM
1
100
melalui koordinasi lintas sektoral
di tingkat pusat, propinsi,
kabupaten dan kota
Terselenggaranya Evaluasi dan
3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang
3
100
Pelaporan Program Pemberdayaan
8
100
Koperasi dan UKM serta Sistem
Informasi On-line KUKM
595
100
SASARAN STRATEGIS
PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT
DAN DAERAH
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Terselenggaranya pelaksanaan
8 Laporan
8
100
anggaran yang akuntabel dan
tepat waktu serta tertatanya BMN
SASARAN STRATEGIS
PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI
KOPERASI DAN UMKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
%
Tersedianya SDM Aparatur yang
1.530 orang, 11 media, 9 edisi
1.530
100
memiliki kompetensi dan
11
100
terselenggaranya publikasi
pemberdayaan Koperasi dan UKM
9
100
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Terlaksananya Pemeriksaan dan
44 dokumen, 4 dokumen, 44
44
Pengawasan Pelaksanaan
dokumen
4
Anggaran Pusat dan Daerah
44
SASARAN STRATEGIS
PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi
Meningkatnya kualitas sarana dan 78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12
78.641 M2
prasarana aparatur di Kementerian bulan
12
Koperasi dan UKM
186
12

%
100
100
100

%
100
100
100
100

40

II. ANALISIS CAPAIAN KINERJA


SASARAN:
PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 5 (lima) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:
1. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas;
2. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola
perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;
3. Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita
Negara RI;
4. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425
orang;
5. Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas

Target 2012
1.000 Koperasi
yang diperingkat

Realisasi
1.011

%
101

Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan


teknis perkoperasian dan tata kelola
perusahaan kepada
pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

500 orang

500

100

Terwujudnya 18.000 Badan Hukum


Koperasi yang diumumkan dalam Berita
Negara RI
Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang
Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425
orang
Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi

5.500 BH

4.686

85,2

425 orang

425

100

1 kebijakan

1 Permen

100

yang direvitalisasi

Analisis atas pencapain target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
Terwujudnya 4.000 Koperasi Berkualitas
Pada Rencana Kerja Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014,
sasaran dari indikator kinerja ini adalah jumlah Koperasi yang diperingkat
dengan target sebanyak 1.000 unit Koperasi dengan pencapaian sebanyak
1.011 unit koperasi telah diperingkat (101%). Dari hasil pemeringkatan
tersebut, diperoleh hasil sebanyak 873 koperasi telah ditetapkan sebagai
Koperasi Berkualitas. Sedangkan sisanya sebanyak 138 unit koperasi ditetapkan
sebagai belum berkualitas.

41

Dari sejumlah 873 koperasi


yang

telah

HASIL PEMERINGKATAN KOPERASI

ditetapkan

sebagai

Koperasi

Berkualitas, sebanyak 33

14%
3%
Berkualitas

unit koperasi memperoleh


peringkat

Cukup Berkualitas

kualifikasi

Belum berkualitas

Berkualitas, dan sebanyak


840

unit

koperasi

memperoleh

peringkat

83%

kualifikasi Cukup Berkualitas.


Selain kegiatan Pemeringkatan Koperasi, upaya-upaya untuk mendukung
tercapainya indikator kinerja Terwujudnya 4.000 Koperasi Berkualitas,
Kementerian Koperasi dan UKM juga melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Penilaian Koperasi Berprestasi dan Koperasi Penerima Award.
Pada tahun 2012, telah dinilai sebanyak 75 Koperasi Berprestasi dan
sebanyak 10 Koperasi penerima award
b. Penilaian Provinsi/Kabupaten/Kota Penggerak Koperasi, dengan hasil
sebanyak 21 Kabupaten/Kota telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota
Penggerak Koperasi.
c. Forum Konsultasi Penguatan Kelembagaan Koperasi di kalangan Wanita.
d. Temu Konsultasi Nasional dalam Penguatan Kelembagaan Koperasi.
e. Peningkatan Kerjasama dan Koordinasi Melalui Petemuan Internasional.
f. Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar.
g. Sosialisasi Pedoman Akreditasi Lembaga Pemeringkat Koperasi.
Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola
perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil
Target kinerja yang ditetapkan pada indikator ini pada Rencana Kerja tahun
2012 adalah sebanyak 500 orang peserta bimbingan teknis, dengan capaian
kinerja

sebanyak

orang

peserta

mengikuti

500
yang

bimbingan

500

500

teknis (100%). Peserta


Bimbingan Teknis berasal
dari

SKPD

koperasi

dan

pembina
gerakan

Target
Realisasi

koperasi.

42

Kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Koperasi dan UKM untuk


mendorong koperasi dalam menjalankan tata kelola perusahan secara baik dan
sesuai dengan kaidah-kaidah koperasi. Sehingga Koperasi dapat dikelola
dengan sistem pengelolaan yang transparan, bertanggung jawab, mandiri dan
adil. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah koperasi sektor produkif,
sehingga koperasi tersebut dapat melakukan identifikasi diri dan menata
sistem organisasi dan manajemen koperasi menuju pola pengelolaan
organisasi yang baik.
Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita
Negara RI
Target untuk indikator kinerja ini sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian
Koperasi dan UKM tahun 2012 adalah sebanyak 5.500 Badan Hukum Koperasi
yang diumumkan dalam Lembar Berita Negara, dengan realisasi capaian kinerja
pada

tahun

2012

sebanyak 5.500 Badan


Hukum

koperasi

diumumkan

yang

5.500

5.500

dalam

Lembar berita Negara


(100%). Realisasi kinerja
yang dicapai telah dapat
memenuhi

Target
Realisasi

target

capaian kinerja.
Untuk mencapai target yang telah ditentukan dalam Rencana Strategis
Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012-2014, Kementerian Koperasi dan
UKM juga telah melaksanakan beberapa kegiatan pendukung, yaitu:
1. Pembenahan Koperasi Tidak Aktif;
2. Temu Konsultasi Perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI)
Wilayah;
3. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Tingkat Nasional;
4. Pengembangan Organisasi Koperasi Menuju Skala Besar;
5. Pelaksanaan Diklat Pemasyarakatan Perkoperasian.

43

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425


Pembina Koperasi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bidang
koperasi saat ini dirasakan sudah tidak sebanding dengan jumlah koperasi yang
ada di wilayah masing-masing, sehingga berakibat pembinaan yang dilakukan
menjadi kurang memadai. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian
Koperasi dan UKM telah merekrut Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL).
Target capaian kinerja yang terdapat pada Rencana Kerja tahun 2012, adalah
sebanyak 425 tenaga PPKL terekrut dan terlatih. Realisasi Capaian kinerja
adalah sebanyak 425 tenaga PPKL telah terekrut dan terlatih (100%). Tenaga
PPKL tersebut tersebar di 10 Propinsi dan 98 Kab/Kota.
SEBARAN TENAGA PPKL (orang)
Jawa Tengah;
(72)

Jawa Timur;
(110)

Bengkulu;
(14)
Sumsel;
(16)
Sumbar;
(20)

Kalsel;
(24)

Jawa Barat;
(68)

Sulsel;
(44)
NTB;
(25)

Bali;
(32)

Optimalisasi pengembangan PPKL dilakukan dengan rangkaian kegiatan,


diantaranya:
a. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur PPKL, berisi tentang standar
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab PPKL dalam melakukan tugas
penyuluhan dan konsultasi kepada kelompok masyarakat koperasi;
b. Penyusunan Kertas Kerja PPKL, memuat bentuk laporan yang harus disajikan
selaku

petugas

penyuluh

koperasi

lapangan

dalam

mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugasnya;


c. Bimbingan teknis perkoperasian bagi PPKL, kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka memberikan pembekalan, pengetahuan dan pemahaman
perkoperasian kepada PPKL;

44

d. Temu Konsultasi PPKL dengan maksud untuk menyamakan persepsi atas


kebijakan tentang perkoperasian dalam melakukan penyuluhan dan
konsultasi kepada kelompok masyarakat dan koperasi;
e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas PPKL untuk mengevaluasi
kinerja PPKL dalam melaksanakan tugas penyuluhan dan konsultasi kepada
kelompok masyarakat dan koperasi.
Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi
Revitalisasi Koperasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian
Koperasi dan UKM dengan melibatkan Gerakan Koperasi, Pemerintah Daerah,
dan Pemangku Kepentingan terkait lainnya untuk menata kelembagaan dan
memperkuat usaha koperasi. Revitalisasi koperasi dapat dijadikan momentum
dalam membangun koperasi khususnya koperasi yang bergerak di sektor riil
untuk menghasilkan produk-produk global. Untuk mencapai hal tersebut, pada
tahun 2012 Kementerian Koperasi dan UKM telah mengeluarkan 1 kebijakan
berupa Peraturan Menteri Negara Koperasi mengenai Revitalisasi Koperasi. Hal
ini sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan pada Rencana Kerja
Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012 (capaian kinerja 100%).
Sedangkan target capaian kinerja berupa unit koperasi yang direvitalisasi, akan
di laksanakan pada sisa tahun periode Rencana Strategis Kementerian Koperasi
dan UKM tahun 2012-2014.
SASARAN:
PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:
1.

2.

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi


Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional
dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;
Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha,
Dukungan Sistem Bisnis, dan Kerjasama Investasi 1.372 KUMKM.

45

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
%
Target 2012
Realisasi
Terlaksananya
Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi,
Pengembangan Teknologi
Informasi Pengkajian dan
Partisipasi pada Forum Kerjasama
Internasional dalam
Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM
Terfasilitasinya KUMKM
mendapatkan kegiatan
Restrukturisasi Usaha, dukungan
sistem bisnis, dan kerjasama
investasi 1.372 KUMKM

8 dokumen
2 Koperasi
4 model/laporan
1 model
30 Koperasi
1 laporan
3 propinsi
1 laporan
2.000 eks
260 koperasi
1.039 KUMKM

8
2
4
1
30
1
3
1
2.000
260 Koperasi

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

1.161
KUMKM

111,74

Penjelasan atas pencapain target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai


berikut:
Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi
Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional
dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Pencapaian atas indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu :
a. Rintisan pengadaan pangan dan agroindustri oleh Koperasi. Capaian kinerja
yang ditargetkan untuk kegiatan ini adalah dilakukannya kegiatan rintisan
pengadaan pangan kepada sebanyak 2 Koperasi. Kegiatan rintisan ini telah
dilakukan kepada 2 koperasi yaitu, KUD Bina Karya di NTB dan KSU Bersinar,
di Sumatera Utara (capaian kinerja 100%);
b. Rintisan penerapan model inkubator. Capaian kinerja yang ditargetkan pada
kegiatan ini adalah tersedianya model/laporan sebanyak 4 buah. Realisasi
capaian kinerja untuk kegiatan ini telah sesuai dengan target atau sebesar
100%. Hasil yang dicapai adalah tersedianya 4 model/laporan rintisan
penerapan model inkubator di 4 inkubator, yaitu:

No

Model Inkubator

IPB Inkubator Model Green Energy (Energi ramah lingkungan)

ITB Inkubator Model Manufacturing

ITS Inkubator Model Industri Kreatif (ICT)

Unibraw Inkubator Model Agrobisnis

46

c. Rintisan model pengembangan PKL. Capaian kinerja yang ditargetkan untuk


kegiatan ini adalah 1 buah model pengembangan PKL. Kegiatan ini telah
direalisasikan

di

Kota

Bogor

untuk

pengembangan

PKL

bidang

pangan/kuliner di 4 wilayah, yaitu Bina Marga, Ekalokasari, Gang Selot dan


Bangburang Raya (capaian kinerja 100%);
LOKASI PENGEMBANGAN PKL DI KOTA BOGOR

d. Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan pendekatan


One Village One Product (OVOP). Kegiatan ini merupakan model dari
penjabaran atas Inpres Nomor 6
tahun

2007,

tentang

Kebijakan

Percepatan Pengembangan Sektor


Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah. Fokus pada
kegiatan ini adalah peningkatan
peluang pasar produk UMKM khas

Produk Unggulan Daerah (OVOP) Kab. Kudus

daerah melalui peningkatan efektifitas pengembangan industri sentra/kecil


dan menengah. Pada tahun 2012, kegiatan ini ditargetkan kepada 30
Koperasi. Pencapaian kinerja dilaksanakan dengan melaksanakan 3 sub
kegiatan, yaitu pelaksanaan Temu Solusi yang dilaksanakan kepada 26
Koperasi, Pelatihan Peningkatan keterampilan KUKM kepada 3 Koperasi, dan
pelaksanaan Temu Nasional yang dilaksanakan di 1 propinsi (capaian kinerja
100%).

47

Selain itu, pada tahun ini juga telah dicanangkan 8 produk unggulan daerah
(PUD) yaitu:
NO

PRODUK UNGGULAN

PROPINSI

Kerajinan Bordir

Aceh

Produk Kopi

Olahan Rosella

Kep. Riau

Gula Semut

DI Yogyakarta

Gerabah

Olahan Rumput Laut

Sulawesi Selatan

Tenun Ikat

Kalimantan Barat

Olahan Aloevera

e. Partisipasi dalam Forum Internasional. Capaian kinerja yang ditargetkan


untuk kegiatan in adalah tersedianya laporan atas partisipasi pada forum
internasional bidang KUKM sebanyak 1 Laporan (capaian kinerja 100%);

Foto bersama dengan peserta APEC 19th SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES MINISTERIAL MEETING 3
AGUSTUS 2012, ST.PETERSBURG, RUSIA

f. Pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan software DSS KUMKM. Aplikasi DSS


(decision support system) merupakan salah satu aplikasi yang berguna untuk
membantu pengambilan keputusan. Bagi Koperasi dan UMKM, aplikasi ini
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kelangsungan usaha dan
membantu akses ke perbankan. Pada tahun 2012 ini, sosialisasi software DSS
telah dilangsungkan di 3 propinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Riau, dan Papua
(capaian kinerja 100%);

48

g. Pemuktahiran data sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UMKM Terpilih
(SIDD-KUMKM-T). Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah data
keragaan koperasi (rekapitulasi dan data detail per provinsi berupa label dan
grafik). Dengan output data tersebut, dapat menunjukkan keterkaitan antar
sektor Koperasi dan UMKM;
h. Publikasi hasil kajian dan artikel pemberdayaan KUKM. Hasil kajian dalam
pemberdayaan KUMKM, sangat penting untuk dipublikasikan sehingga dapat
diketahui, dipahami dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemangku
kegiatan. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM telah mempublikasikan
hasil-hasil kajian kedalam buletin Infokop dan jurnal Pengkajian Koperasi dan
UKM.

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha,


dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi
Pencapaian target untuk indikator ini dilakukan melalui kegiatan:
a. Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM
Realisasi capaian kinerja untuk kegiatan ini adalah sebanyak 260 koperasi
(100%). Untuk mencapai target tersebut, telah dilaksanakan melalui
pelatihan BSC (Balanced Score Card) dalam rangka meningkatkan kinerja
manajemen Koperasi, sosialisasi mengenai sistem resi gudang, dan
pemantauan

dan
1.039

evaluasi atas program

1.161

Surat Utang Koperasi.


260

b. Dukungan sistem bisnis

260

dan kerjasama investasi.


Kegiatan
sistem

dukungan
bisnis

Restrukturisasi Usaha
Koperasi dan UMKM

dan

kerjasama investasi telah

Target

Dukungan Sistem Bisnis


dan Kerjasama Investasi
Realisasi

dilaksanakan kepada 1.161 UMKM bidang perikanan, makanan, minuman


dan industri kreatif (111,74%). Kegiatan ini dilaksanakan melalui bimbingan
teknis dan konsultasi kepada UMKM sentra industri kreatif, makanan dan
minuman; juga melalui sosialisasi pasar modal; bimbingan teknis
peningkatan kapasitas KUMKM; serta pendampingan manajemen. Kegiatankegiatan tersebut dilaksanakan di 12 provinsi.

49

SASARAN:
PENINGKATAN DAYA SAING
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:
1. Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak
Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM;
2. Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis
785 KUMKM;
3. Diklat Vocational 1.500 orang;
4. Diklat LKM/KSP 650 orang;
5. Diklat Perkoperasian 1800 0rang;
6. Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit;
7. Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang;
8. Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang;
9. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Peningkatan pemahaman dan
penerapan standarisasi
manajemen mutu, Hak Kekayaan
Intelektual (HKI), dan kehalalan
produk 3.085 KUMKM
Bimbingan dan konsultasi
pemanfaatan e-commerce dan
aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM
Diklat Vocational 1.500 orang

Target 2012

Realisasi
750

%
150

265

350

132,07

450

450

100

Diklat LKM/KSP 650 orang

100

600

600

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang

600

600

100

Tempat Praktek Keterampilan


Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit
Terfasilitasinya UMKM dan
wirausaha baru melalui
pendampingan 1.050 orang
Peningkatan kapasitas lembaga
pendamping LPB/BDS-P 1.140
orang
Pengembangan Pusat Layanan
Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45
unit

100

100

100

350

395

112,85

380

426

112,10

500 KUKM

50

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak

Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk


Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 750 KUKM telah
mendapatkan pemahaman dan penerapan standarisasi mutu, HaKI dan
kehalalan produk. Realisasi ini jauh melebihi dari target yang telah ditetapkan,
yaitu sebanyak 500 KUKM (capaian kinerja 150%).
Pencapaian kinerja tersebut dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan
pendampingan kepada KUKM mengenai penerapan SNI dan ISO 9001:2008 yang
bekerjasama dengan BSN (Badan Standarisasi Nasional); sosialisasi dan
pendampingan pemanfaatan HaKI serta pendampingan pembuatan merek
dagang; dan pendampingan penerapan kehalalan produk serta fasilitasi
pendaftaran serftifikat halal. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan di 12
propinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jateng, Bali, Sumbar, Sumut, Jatim, Sulut,
Banten, Sulsel, NTB dan Kalbar.
Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 350 KUMKM Sentra
dari target sebanyak 265 KUMKM Sentra (capaian kinerja 132,07%). Dalam
memenuhi pencapaian target kinerja, dilakukan melalui pelaksanaan temu
konsultasi pemanfaatan TIK bagi KUKM sentra, serta pendampingan teknis
pemanfaatan internet untuk e-commerce bagi KUKM sentra. Selain itu, dalam
mendukung pencapaian kinerja indikator ini, telah dilakukan juga penyusunan
aplikasi skim pengembangan usaha.
Pelaksanaan temu konsultasi dan pendampingan teknis dilakukan dalam rangka
peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai teknologi informasi dan
komunikasi kepada KUKM, sehingga dapat berdampak kepada perkembangan
usahanya. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 8 (delapan) propinsi, yaitu Jawa
Timur, Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau,
Banten, dan Papua.

51

Diklat Vocational
Capaian kinerja pada indikator ini adalah sebanyak 450 orang telah mengikuti
diklat Vocational dari target kinerja yang ditetapkan sebanyak 450 orang
(capaian kinerja 100%).
Pelaksanaan Diklat Vocational ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan teknis vocational/khusus kepada peserta diklat, anggota
Koperasi dan UKM serta masyarakat calon wirausaha, dalam rangka
meningkatkan daya saing bagi UMKM dalam menghasilkan produknya, antara
lain di bidang budidaya coklat, kerajinan akar wangi, pengolahan emping
melinjo, pengolahan pasca panen biji mete, dan bordir.
Diklat Pengelola LKM
Capaian kinerja pada indikator ini sebanyak 100 orang peserta yang mengikuti
pelatihan Diklat bagi Pengelola LKM. Realisasi tersebut sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, yaitu 100 peserta (capaian kinerja 100%).
Diklat ini dilaksanakan di 12 Provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Yogyakarta, NTB, Bali, Jambi, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Maluku
Utara, serta Bengkulu.

Tujuan dari pelaksanaan diklat ini adalah untuk

mendorong agar Lembaga Keuangan Mikro memiliki legalitas sesuai dengan


ketentuan yang berlaku dan memiliki Badan Hukum.
Diklat Perkoperasian
Realisasi capaian kinerja pada
indikator ini adalah sebanyak 600
peserta.

Realisasi

kinerja

tersebut sesuai dengan target


yang telah ditetapkan, yaitu
sebanyak 600 peserta (capaian
kinerja 100%). Tujuan dari Diklat
ini adalah untuk meningkatkan

Peserta Diklat Perkoperasian

pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang perkoperasian bagi


kelompok strategis baik dari kalangan pemuda, tokoh masyarakat, gerakan
koperasi, pelaku UKM dan pengurus serta pengelola koperasi.
Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU)
Target capaian kinerja indikator ini adalah terfasilitasinya sebanyak 100 TPKU
pada lembaga pendidikan pedesaan. Realisasi capaian kinerja sesuai dengan
target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 100 TPKU telah terfasilitasi (100%).

52

Fasilitasi TPKU pada lembaga pendidikan pedesaan dimaksudkan untuk


menumbuhkan calon wirausaha baru melalui keterampilan teknis sesuai dengan
bidang yang diminati siswa.
Lembaga yang mendapatkan
bantuan

adalah

lembaga

pendidikan swasta setingkat


MA, SMK, SMU, dan MAK.
Setiap

lembaga

pendidikan

mendapatkan bantuan sebesar


Rp. 100 juta.
Kunjungan Menteri Negara KUKM ke Salah satu TPKU Perbengkelan

Terfasilitasinya UMKM dan Wirausaha Baru Melalui Pendampingan


Realisasi capaian kinerja pada indikator ini sesuai dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu sebanyak 395 UMKM dan wirausaha baru yang difasilitasi
(capaian kinerja 100%). Pencapain kinerja tersebut dilakukan melalui
pendampingan/pencangkokan

usaha

kepada wirausaha

baru

potensial.

Pendampingan dilakukan oleh UKM sukses kepada usaha pemula sehingga


terjalin proses pembelajaran dan transformasi pengetahuan yang sesuai dengan
kebutuhan UKM menjadi usaha mandiri. Kegiatan ini dilakukan di 10 provinsi,
yaitu Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Gorontalo,
Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, untuk mendukung indikator ini, juga telah dilakukan pengembangan
kemitraan antar Koperasi dan UKM dengan dunia usaha yang merupakan
implementasi Kesepakatan Bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM
dengan Kementerian BUMN.

Presiden RI didampingi Menteri Negara Koperasi dan UKM pada Perayaan Puncak GKN tahun 2012

53

Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendamping LPB/BDS-P


Realisasi capaian kinerja pada indikator ini sesuai dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu sebanyak 380 pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya
(capaian kinerja 100%). Pencapaian kinerja dilakukan melalui pelaksanaan
peningkatan standar kompetensi lembaga pendamping yang dilaksanakan di
Propinsi Jawa Tengah.
Peran Lembaga Pengembangan Bisnis/Business Development Services-Provider
(LPB/BDS-P) dalam pengembangan usaha KUMKM dinilai strategis. Hal ini
karena LPB/BDS-P memberikan jasa layanan konsultasi sesuai dengan
kebutuhan KUMKM, khususnya dalam bidang pemasaran, permodalan,
informasi dan teknologi, sumber daya manusia, serta melakukan alternatif solusi
bagi masalah yang dihadapi oleh KUMKM.
Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM
Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2013,
target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun
anggaran 2013.
SASARAN:
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN
MENENGAH NASIONAL
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 8 (delapan) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:
1.

Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488


Koperasi;

2.

Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan


sebanyak 80 Koperasi ;

3.

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan


kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model;

4.

Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230
KUMKM;

5.

Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM;

6.

Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui


koperasi 241 unit;

7.

Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMi;

8.

Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah


Nasional.

54

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Meningkatnya jumlah dan kualitas
sarana produksi KUKM sebanyak
488 Koperasi
Meningkatnya jumlah koperasi
dalam pengembangan energi
terbarukan sebanyak 80 Koperasi
Tersusunnya konsep model
pemberian insentif dalam rangka
peningkatan kualitas produksi
KUMKM sebanyak 15 konsep
model
Jumlah KUMKM yang difasilitasi
pameran dalam dan luar negeri
5.230 KUMKM
Jumlah KUMKM yang difasilitasi
melalui temu mitra 5.105 KUMKM
Jumlah Dukungan Revitalisasi
sarana dan prasarana pemasaran
melalui koperasi 241 unit
Jumlah PKL yang difasilitasi
kepastian tempat usaha 13.891
Umi
Meningkatnya Jumlah KUKM yang
terlayani Usaha Kecil dan
Menengah Nasional

153 Koperasi

%
124,39

5 Pedoman TTG

5 pedoman

100

1.160 KUMKM

1.387

119,56

1.500 KUKM

1.670

111,33

19

100

4.360 PKL

4.360

100

1.303 KUKM

1.303

100

Target 2012
123 Koperasi

19 unit

Realisasi

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Sarana Produksi KUKM Sebanyak 488
Koperasi
Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 153 Koperasi telah
difasilitasi dalam rangka peningkatan kualitas dan sarana produksi. Realisasi
tersebut tercapai lebih dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 123
koperasi (capaian kinerja 124,39%).
Kinerja pada indikator ini tercapai melalui pelaksanaan penyaluran bantuan
perkuatan di bidang produksi. Bantuan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu
solusi untuk memenuhi kebutuhan permodalan KUMKM dalam rangka
pengembangan usaha. Jenis bantuan perkuatan yang diberikan kepada KUMKM
dengan sebaran propinsi penerima adalah seperti pada grafik di bawah ini:

55

SEBARAN BANTUAN PERKUATAN (Propinsi)

9
Tanaman pangan dan
hortikultura
22
7

Kehutanan dan
perkebunan
Perikanan dan peternakan
Industri, kerajinan dan
pertambangan

Ketenagalistrikan dan
aneka usaha
14

Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan


Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2013,
target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun
anggaran 2013.

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan


kualitas produksi KUMKM
Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 5 pedoman dengan
capaian kinerja sebanyak 5 pedoman pemberian insentif yang telah dihasilkan
(capaian kinerja 100%). Konsep model yang telah dihasilkan yaitu: konsep model
pemberian insentif di bidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura;
konsep model pemberian insentif bidang kehutanan dan perkebunan; konsep
model pemberian insentif bidang perikanan dan peternakan; konsep model
pemberian insentif peningkatan kualitas produksi KUKM bidang industri,
kerajinan dan pertambangan; konsep model pemberian insentif bidang
ketenagalistrikan dan aneka usaha.
Model pemberian insentif kepada koperasi merupakan suatu kebijakan dalam
upaya memacu kegiatan Koperasi dan UMKM dengan penekanan utama pada
peningkatan pendayagunaan insentif dalam kegiatan masyarakat utamanya
sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan produktivitas
Koperasi dan UMKM.

56

KUMKM Yang Difasilitasi Pameran Dalam dan Luar Negeri


Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini jauh melebihi target yang telah
ditetapkan, yaitu sebanyak 1.387 UMKM telah difasilitasi untuk mengikuti
pameran dari target sebanyak 1.160 UMKM (capaian kinerja 119,56%).
Selama tahun 2012, dalam memfasilitasi pemasaran produk KUMKM di dalam
dan luar negeri, Kementerian Koperasi telah melaksanakan pameran bagi
KUMKM, baik di luar maupun dalam negeri. Beberapa pameran tersebut, yaitu:
a.

Pameran Luar Negeri


- Pameran Ambiente 2012, Jerman;
- China International Furniture Fair 2012, China;
- International Furniture and Craft Fair (IFFINA), Indonesia;
- Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Malaysia;
- Hongkong Fashion Week (HKFW), Hongkong;
- China International SME Fair (CISMEF), Guangzhou;
- Foire de Marseille, Perancis;
- International Design Exhibitor (INDEX), Uni Emirat Arab;
- Turkey Halal and Healthy Product Fair, Turki;
- Trade Expo Indonesia (TEI), Indonesia;
- Bangkok International Gift and Bangkok International Houseware (BIG &
BIH), Bangkok;
- International Trade (INTRADE), Malaysia;
- Fasilitasi Temu Bisnis pada Pameran MACEF dan Business Seminar on
Tourism, Trade and Investment), Italia;
- The 9th China Intl SME Fair (CISMEF), China;

b. Pameran Dalam Negeri


- Pameran Koperasi dan UKM Festival Ke-10 ;
- Pameran Tematik: Koperasi dan UKM Fesyen & Asesoris Expo 2012
- Pameran Koperasi dan UKM Makanan, Minuman dan Kemasan Tahun
2012;
- Promosi Produk KUKM Melalui Partisipasi Kementerian Koperasi dan
UKM Pada Berbagai Event Pameran Dalam Negeri;

57

KUMKM Yang Difasilitasi Melalui Temu Mitra


Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 1.670 KUMKM
telah difasilitasi melalui Temu Mitra. Realisasi tersebut tercapai lebih dari target
yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.500 koperasi (capaian kinerja 111,33%).

1.670

1.500

Target

Realisasi

Pelaksanaan Temu mitra dimaksudkan untuk meningkatkan kemitraan koperasi


dan UMKM dengan pengusaha. Pada tahun 2012 ini, telah dilaksanakan temu
mitra di beberapa sektor yaitu temu mitra dalam kemasan produk, temu mitra
pola waralaba, temu mitra dengan pola dagang, temu mitra dengan pola
subkontrak, temu mitra di bidang eko produk, temu mitra di sektor pariwisata,
temu mitra di sektor energi biomassa, dan temu mitra dengan BUMN. Temu
mitra tersebut telah dilaksanakan di 16 provinsi.
Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pemasaran Melalui Koperasi
Realisasi

capaian

kinerja

untuk

indikator ini adalah telah dilakukan


revitalisasi kepada sebanyak 19
pasar tradisional. Realisasi tersebut
sesuai dengan target yang telah
ditetapkan,

yaitu

sebanyak

19

koperasi (capaian kinerja 100%).


Revitalisasi pasar tradisional melalui
koperasi merupakan program yang
strategis dan substantif dimana
telah menciptakan manfaat ganda
dalam pemberdayaan usah mikro.
Dengan adanya revitalisasi tersebut,

Suasana Pasar Tradisional yang telah


direvitalisasi, Ngablak, Sleman

58

pelaku UMKM (pedagang pasar) mendapatkan suatu kepastian tempat usaha


dan kenyaman dalam berdagang, yang dimana dapat meningkatkan
pendapatannya. Secara kontinuitas, revitalisasi pasar tradisional difokuskan
pada penataan lingkungan pasar yang nyaman seperti perbaikan fisik sarana
pasar, penataan lingkungan pasar yang nyaman dan representatif, penataan
manajemen pengelolaan pasar oleh koperasi, penataan pedagang/anggota
koperasi. Pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional pada tahun 2012
dilaksanakan di 19 kabupaten/kota pada 18 provinsi.
PKL Yang Difasilitasi Kepastian Tempat Usaha
Pemberian tempat usaha dan sekaligus pembenahan sarana usaha PKL agar
lebih tertib dan menarik telah dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM melalui
fasilitasi penataan sarana usaha PKL dalam wadah kelembagaan koperasi. Pada
tahun 2012, realisasi kinerja fasilitasi kepastian tempat usaha bagi PKL adalah
sebanyak 4.360 PKL. Realisasi kinerja ini sesuai dengan target yang telah
ditetapkan yaitu sebanyak 4.360 PKL mendapatkan fasilitasi. Selama tahun
2005-2012, total sebanyak 11.518 PKL yang telah difasilitasi kepastian tempat
usaha oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah
Nasional
Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah terlayaninya sebanyak
1.303 KUMKM oleh LLP-KUMKM pada paviliun daerah di SME Tower. Realisasi
tersebut telah sesuai
dengan

target

yang

telah ditetapkan, yaitu


sebanyak
KUMKM

1.303
(capaian

kinerja 100%).
Fasilitasi KUMKM oleh
LLP-KUMKM

di

Gedung SME Tower

paviliun daerah telah


dimulai sejak tahun 2010. Paviliun daerah adalah sarana (booth) berdasarkan
provinsi yang disediakan oleh LLP-KUMKM bagi KUMKM daerahnya masingmasing. Sampai saat ini telah tersedia sebanyak 33 paviliun daerah. Selain itu,
selama tahun 2012 jumlah pengunjung SME Tower adalah sebanyak 20.427
orang.

59

SASARAN:
PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi;
Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional;
Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi;
Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan;
Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula;
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi,
Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;
7. Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK.
8. Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;
9. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Peningkatan akses pendanaan bagi
usaha mikro dan kecil melalui 300
Koperasi
Penilaian kesehatan bagi 126
KSP/KJKS/UJKS Primer nasional
Transformasi 300 LKM menjadi
badan hukum Koperasi
Peningkatan permodalan bagi
3.395 Koperasi perdesaan dan
perkotaan
Bantuan Start-Up Capital bagi
4.328 Wirausaha Pemula
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi,
Sosialisasi dan Fasilitasi
Pengembangan Asuransi, Jasa
Keuangan dan Perpajakan bagi
1.000 KUMKM
Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam)
Lembaga Penjamin Kredit Daerah
bagi KUMK

Target 2012
100 Koperasi

Realisasi
425

%
425

42 KSP Primer

42

100

100 LKM terdaftar

200

200

1.250

99,92

256

152,38

3 Kegiatan

166,66

2 Provinsi

300

Jumlah 82.560 KUMKM yang


didampingi untuk mengakses KUR
Tersalurkannya
pinjaman/pembiayaan dana
bergulir kepada 105.516 KUMKM

33 Provinsi

33

100

120.484

114,18

1.250 Koperasi

168 wirausaha baru

105.516 KUMKM

60

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Peningkatan Akses Pendanaan Bagi Usaha Mikro Dan Kecil
Pencapaian kinerja pada indikator ini dilaksanakan melalui pelaksanaan kegiatan
linkage program. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut: 1).
melakukan koordinasi Linkage Program antara Bank Umum dengan Koperasi
bersama

instansi

terkait

baik

di

Pusat

maupun

di

Daerah;

2). Melakukan supervisi dan konsultasi linkage program antara bank umum
dengan koperasi; 3). Pencetakan buku Pedoman Teknis Program antara Bank
Umum dengan Koperasi; 4). monitoring dan evaluasi Linkage Program antara
Bank Umum dengan Koperasi.
Penilaian Kesehatan Bagi KSP/KJKS/UJKS Primer Nasional
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian,
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) melakukan kegiatan penghimpunan dana dari
Anggota, memberikan Pinjaman kepada Anggota dan menempatkan dana pada
KSP sekundernya. Atas dasar tersebut maka pelaksanaan kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi dapat berjalan dan berkembang secara jelas, teratur,
tangguh dan mandiri. Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan secara
profesional dan ditangani oleh pengelola yang memiliki keahlian dan
pengetahuan khusus, dengan dibantu oleh sistem pengawasan internal yang
ketat. Sampai saat ini, telah dikeluarkan Sertifikat Hasil Penilaian Kesehatan
kepada 42 (empat puluh dua) unit KSP/USP Koperasi yang tersebar di seluruh
Indonesia (capaian kinerja 100%).
Transformasi LKM Menjadi Badan Hukum Koperasi
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sangat berperan membantu pembiayaan usaha
mikro dan kecil karena letaknya yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan
persyaratan pinjaman mudah dipenuhi oleh masyarakat yang membutuhkan.
Bank Indonesia telah membagi jenis LKM, yaitu LKM formal yang telah berbadan
hukum, LKM semi formal yang keberadaannya didasarkan pada SK Gubernur
atau SK pemerintah desa serta LKM non formal yang belum berbadan hukum.
Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Bersama antara Menteri Keuangan,
Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Koperasi dan UKM, serta Gubernur Bank
Indonesia nomor 351.1/KMK.010/2009; nomor 900-639A Tahun 2009; nomor
01/SKB/M.KUKM/IX/2009;

nomor 11/43A/KEP.GBI/2009 tentang Strategi

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro.

61

Hasil dari pelaksanaan kegiatan secara kualitatif adalah LKM telah berbadan
hukum menjadi koperasi, sehingga legal untuk melaksanakan kegiatan simpan
pinjam. Sementara itu hasil pelaksanaan kegiatan secara kuantitatif adalah
terdapat 200 LKM telah berbadan hukum koperasi dari 100 yang ditargetkan
yang telah berbadan hukum koperasi (capaian kinerja 200%).

200

100

Target

Realisasi

Peningkatan Permodalan Bagi Koperasi Perdesaan Dan Perkotaan


Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah disalurkannya bantuan
perkuatan bagi koperasi pedesaan dan perkotaan kepada sebanyak 1.250
Koperasi. Realisasi tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu
sebanyak 1.250 koperasi (capaian kinerja 100%).
Bantuan perkuatan bagi Koperasi dan perkotaan disalurkan oleh Kementerian
Koperasi dan UKM sebagai salah satu solusi permodalan bagi Koperasi dalam
mengembangkan usahanya. Setiap koperasi mendapatkan bantuan perkuatan
sebesar Rp. 55 juta. Bantuan tersebut telah disalurkan kepada 445
kabupaten/kota pada 33 provinsi.

Bantuan Start-Up Capital Bagi Wirausaha Pemula


Kementerian Koperasi dan UKM menempuh langkah antisipatif melalui
penyediaan dana untuk mendukung start up capital bagi wirausahawan pemula.
Program keberpihakan ini diharapkan suatu saat akan berdampak langsung dan
sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan pengangguran dan
kemiskinan.
Pelaksanaan

kegiatan

Bantuan

Permodalan

untuk

penumbuhan

dan

pengembangan Wirausahawan Pemula ini telah dialokasikan kepada 256


wirausaha

pemula

(capaian

kinerja

152,38%)

dengan

nilai

sebesar

Rp. 6.400.000.000 (enam milyar empat ratus juta rupiah) dengan masing-masing
wirausaha pemula maksimal menerima sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima

62

juta rupiah). Penerima manfaat atau bantuan permodalan dari pelaksanaan


program ini adalah calon wirausahawan pemula terdidik/sarjana dan calon
wirausahawan pemula tidak terdidik atau non sarjana
Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan
Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan
Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah pelaksanaan kegiatan
edukasi, sosialisasi dan fasilitasi pengembangan asuransi, jasa keuangan dan
perpajakan sebanyak 3 kegiatan. Realisasi tersebut sesuai dari target yang
ditetapkan, yaitu sebanyak 3 kegiatan (capaian kinerja 100%).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung indikator ini adalah:
a. Fasilitasi Pembiayaan KUMKM Bagi Industri Dibidang Ekonomi Kreatif
Strategi pemerintah dalam hal pengembangan ekonomi kreatif yang telah
digariskan dalam Inpres No. 6 tahun 2009 dilakukan dengan cara
memfasilitasi interaksi pelaku industri di bidang ekonomi kreatif dengan
lembaga pembiayaan bank dan non bank dalam rangka mengembangkan
skim pembiayaan yang sesuai dengan keragaan dan karakteristik usaha
KUKM industri kreatif.
b. Edukasi, Sosialisasi Dan Implementasi Kebijakan Perpajakan Bagi Koperasi
Dan UKM
Sosialisasi perpajakan bagi Koperasi dan UMKM telah dilaksanakan di 5
(lima) provinsi yang meliputi provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Kab. Malang, dan Kep. Bangka Belitung
yang bekerja sama dengan Kanwil Pajak/KPP di wilayah setempat dan diikuti
oleh pembina tingkat prov/kab/kota.
c. Kegiatan Fasilitasi Pembiayaan Bagi UKMK Yang Berorientasi Ekspor
Program sosialisasi dan bimbingan teknis kepada UMKM dan Koperasi
pelaku ekspor yang dilaksanakan periode tahun anggaran 2011 sampai
dengan bulan Agustus 2012 di 14 (empat belas) Provinsi/DI yaitu, Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Barat,
D.I. Yogyakarta, Jateng, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dengan realisasi pembiayaan kepada 7
(tujuh) UKM dan Koperasi.

63

Fasilitasi Terbentuknya Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMKM


Dalam rangka meningkatkan volume penyaluran kredit kepada KUMKM di
berbagai pelosok tanah air, telah didorong pembentukan lembaga penjaminan
kredit di berbagai daerah, yaitu Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD).
Saat ini, PPKD yang telah berdiri dan beroperasi berada di Provinsi Jawa Timur
(PT. Jamkrida Jatim) dan di Provinsi Bali (PT. Jamkrida Bali Mandara).
Dalam upaya untuk mempercepat pembentukan PPKD di berbagai daerah
lainnya, telah dilaksanakan Deklarasi Percepatan Pembentukan PPKD yang
dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2011 dan dihadiri oleh 10
(sepuluh) Provinsi yaitu: Nanggroe Aceh Darussalam, Bangka Belitung, Riau,
Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
Perkembangan pendirian Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD) yang
telah dicapai sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut :
a. Riau (PT. Jamkrida Riau);
b. Bangka Belitung (PT. Jamkrida Babel);
c. Sumatera Barat;
d. Jawa Barat (PT. Jamkrida Jabar);
e. NTB (PT. Jamkrida NTB Bersaing);
f. Kalimantan Timur.
KUMKM Yang Didampingi Untuk Mengakses KUR
Realisasi capaian kinerja untuk
indikator ini adalah pelaksanaan
pendampingan program KUR di
33 provinsi. Realisasi tersebut
sesuai

dari

target

yang

ditetapkan, yaitu sebanyak 33


provinsi (capaian kinerja 100%).
Pendampingan
kepada

430

dilaksanakan
Koperasi

Penyaluran KUR kepada Usaha Mikro di Kulon Progo

dan

masing-masing koperasi pendamping mendapatkan bantuan pendampingan


sebesar Rp. 22.000.000,- (Dua puluh dua juta rupiah).

64

Tersalurkannya Pinjaman/Pembiayaan Dana Bergulir Kepada KUMKM


Dana bergulir tahun 2012 telah disalurkan kepada 120.484 UMKM atau tercapai
133,68% dari target 105.516 UMKM (capaian kinerja 114,18%). Dana tersebut
yang disalurkan melalui 498 Mitra Koperasi Primer Langsung, 11 Mitra Koperasi
Sekunder, 26 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Mitra Perbankan, serta 318
Mitra UKM Strategis yang tersebar di 33 provinsi .
Setiap tahun, nilai penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada mitra mengalami
peningkatan. Pada tahun 2008 sebesar Rp.35.125.000.000, tahun 2009
meningkat 499,07% atau sebesar Rp.210.424.131.858, tahun 2010 meningkat
95,27% atau sebesar Rp.410.904.458.246, tahun 2011 meningkat 137,30% atau
sebesar Rp.975.085.402.039, dan meningkat 9,91% pada tahun 2012 atau
sebesar Rp.1.071.762.493.000.
Sedangkan kinerja proses penyaluran dana bergulir pada TA 2012 per 31
Desember 2012 mencapai Rp.1.365.364.312.300 atau mencapai 103,37% dari
target RBA Tahun 2012 sebesar Rp.1.320.791.218.120:

Akad;
246.347.512.300
SP3; 36.579.307.000
komite;
10.675.000.000

cair;
1.071.762.493.000

SASARAN:
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:
1. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang;
2. Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit.

65

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Target 2012
Jumlah
peserta
diklat 1.400 orang
kewirausahaan sebanyak 4.700
orang
Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit

Realisasi
1.502

%
107,28

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Jumlah Peserta Diklat Kewirausahaan
Diklat

kewirausahaan

dimaksudkan

sebagai

upaya

untuk

menumbuh-

kembangkan minat kewirausahaan dikalangan masyarakat. Sehingga dapat


memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berwirausaha. Hal ini
mengingat masih minimnya kemauan berwirausaha dikalangan masyarakat
sementara tingkat pengangguran dan kemiskinan relatif masih tinggi. Sasaran
peserta dalam pemasyarakatan kewirausahaan ini adalah kelompok masyarakat
terdidik khususnya sarjana yang belum bekerja dan mahasiswa tingkat akhir di
Perguruan Tinggi. Selain itu juga melalui diklat ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dalam berwirausaha,
baik untuk calon wirausaha maupun pelaku usaha mikro, kecil dan pengusaha
pemula.
Realisasi capaian kinerja
untuk indikator ini adalah
1.502

sebanyak 1.502 orang telah


mengikuti pendidikan dan
pelatihan

1.400

kewirausahaan

(capaian kinerja 107,28%).


Pelaksanaan diklat tersebut
di 15 provinsi.

Target

Realisasi

Terwujudnya Penguatan Inkubator Bisnis KUMKM


Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2013,
target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun
anggaran 2013.

66

SASARAN:
PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:
1. Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan
Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian;
2. Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Tersusunnya 1 Undang-Undang
tentang Perkoperasian dan 2
Rancangan Peraturan Pelaksanaan
UU tentang Perkoperasian
Sistem informasi Usaha Kecil dan
Menengah secara on-line

Target 2012
1 UU, 5 RPP

Realisasi
1

%
100

100

100

5 sistem peningkatan kualitas TI

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan
Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian
Saat ini dasar hukum yang berlaku dalam melakukan pembinaan kepada
koperasi adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian merupakan
pengganti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Undang-Undang ini menjadi landasan hukum baru yang kuat dalam melakukan
pembinaan koperasi, sehingga penyelewengan, penyalahgunaan wewenang,
inefisiensi dan pemborosan tidak terjadi serta dapat memberikan ruang yang
lebih luas dalam pengembangan Koperasi di Indonesia. Hal ini diharapkan ke
depan Koperasi di Indonesia dapat bersaing dengan Koperasi-Koperasi di dunia.
Selain itu, dengan telah disahkannya Undang-Undang tentang perkoperasian
oleh Pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Kementerian Koperasi dan UKM telah juga telah menyusun Rancangan
Peraturan

Pelaksanaan

Undang-Undang

tentang

Koperasi.

Penyusunan

Rancangan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang tentang Koperasi dilakukan


dengan melibatkan kementerian terkait, instansi terkait, akademisi, gerakan
koperasi, dan ahli ekonomi koperasi.

67

Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarief Hasan


menerima berkas Rancangan Undang-Undang
Perkoperasian dari Wakil Ketua DPR Pramono
Anung pada saat pengambilan keputusan tingkat
II di Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, 18 Oktober
2012

Rancangan Peraturan Pemerintah yang telah disusun dan dibahas, yaitu:


1.

RPP tentang Tata Cara Pemakaian Nama Koperasi;

2.

RPP tentang Tata cara Pengajuan Permohonan, Pemberian Persetujuan dan


Penolakan Terhadap Penggabungan atau Peleburan Koperasi, serta
Perubahan Status Badan Hukumnya;

3.

RPP tentang Persyaratan dan Tata Cara Pembukaan Kantor Cabang, Kantor
Cabang Pembantu, dan Kantor Kas;

4.

RPP tentang Persyaratan dan Tata Cara Pembubaran Koperasi;

5.

RPP tentang Koperasi Berdasarkan Prinsip Ekonomi Syariah.

Sistem Informasi Usaha Kecil Dan Menengah Secara On-Line


Dalam upaya untuk mencapai taget pada indikator ini dilaksanakan melalui
Pengembangan Pusat Komunikasi Bisnis Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil
(Puskombis KUMK). Tujuan pengembangan PUSKOMBIS tersebut adalah untuk
mempermudah KUMKM dalam melakukan kegiatan akses informasi bisnis dalam
pengembangan usahanya. Sedangkan manfaat yang didapatkan adalah:
1.

Pusat komunikasi bisnis (Puskombis) merupakan tempat berkumpul


KUMKM untuk berbagi pengetahuan, belajar menggunakan internet,
mencari informasi bisnis, mempelajari keterampilan baru, membicarakan
dan menangani berbagai masalah yang dihadapi KUMKM, sekaligus
membangun keberdayaan;

2.

Terciptanya kemudahan akses informasi bagi usaha mikro dan kecil;

3.

Memperluas kerja sama bisnis dengan pihak-pihak terkait untuk


membangun komunitas;

4.

Meningkatkan daya saing melalui sharing komunikasi yang saling


menguntungkan.

68

Puskombis dan KUMKM dikelola oleh Koperasi, pada tahap kedua Tahun 2012
ini telah berdiri 6 Puskombis yang berada di lokasi sebagai berikut: (1) Koperasi
Serba Usaha (KSU) Maduma Sejahtera, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera
Utara; (2) Koperasi Wanita Sanra-Guna, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan;
(3) Koperasi Pondok Pesantren Al-Raisiyah Sekarbela, Kota Mataram, Nusa
Tenggara Barat; (4) Koperasi Unit Desa (KUD) Aris, Kabupaten Banyumas, Jawa
Tengah; (5) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Trisula, Kabupaten Majalengka, Jawa
Barat; dan (6) Koperasi Serab Usaha (KSU) Mekar Jaya, Kota Gorontalo,
Gorontalo.
Masing-masing Koperasi menyediakan ruang komputer dan operator. Jenis
peralatan yang dimiliki Pusat Komunikasi Bisnis Koperasi dan Usaha Mikro dan
Kecil secara rata-rata adalah Personal komputer sebanyak 5 (lima) unit, Modem
untuk koneksi ke internet, Printer berwarna, Peralatan pendukung (Meja, Kursi,
dll), Projector/LCD satu buah, Perangkat Lunak Original (Windows dan MS
Office).

SASARAN:
PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:
1. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi
dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten
dan kota;
2. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan
UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Terciptanya keselarasan program
dan kegiatan dalam
pemberdayaan Koperasi dan UKM
melalui koordinasi lintas sektoral
di tingkat pusat, propinsi,
kabupaten dan kota
Terselenggaranya Evaluasi dan
Pelaporan Program Pemberdayaan
Koperasi dan UKM serta Sistem
Informasi On-line KUKM

Target 2012
51 Laporan, 1 Dokumen

3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang

Realisasi
51

%
100

100

100

100

595

100

69

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Terciptanya Keselarasan Program dan Kegiatan Dalam Pemberdayaan Koperasi
Dan UKM Melalui Koordinasi Lintas Sektoral Di Tingkat Pusat, Propinsi,
Kabupaten Dan Kota
Upaya untuk memenuhi pencapaian target pada indikator ini dilakukan melalui
pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dengan dinas propinsi, kabupaten/kota yang
membidangi Koperasi dan UMKM. Hasil akhir pelaksanaan rapat-rapat
koordinasi tersebut adalah sinergitas dan kesinambungan serta keselarasan
program-program pemberdayaan koperasi dan UKM antara pusat dan daerah.
Beberapa

pelaksanaan

rapat-rapat

kordinasi

tersebut adalah:
-

Rapat Kordinasi Nasional


(Rakornas): dilaksanakan
di

Jakarta

dengan

peserta adalah Kepala


Dinas

Propinsi,

Kabupaten/Kota
membidang

yang

Koperasi

dan UKM;
-

Rapat

Kordinasi

Menteri Negara Koperasi dan UKM sedang memberikan


pengarahan kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional
Bidang Koperasi dan UKM

Terbatas (Rakortas): dilaksanakan di Jakarta dengan peserta berasal dari


Kepala Dinas Propinsi yang membidangi Koperasi dan UKM;
-

Rapat rapat Regional: dilaksanakan di 4 daerah, yaitu di Provinsi Sumatera


Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara;

Rapat Kordinasi Perencanaan Pembangunan yang melibatkan Kepala dinas


Propinsi yang membidangi Koperasi dan UKM beserta jajarannya yang
menangani Bidang Program.

Dari hasil pelaksanaan rapat-rapat kordinasi tersebut, telah dihasilkan laporan


sebanyak 50 laporan dan dokumen pelaksanaan kegiatan sebanyak 1 buah.
Sehingga realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

70

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi


dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM
Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui
beberapa kegiatan, yaitu:

- Penyusunan laporan/dokumen pemantauan dan evaluasi pemberdayaan


Koperasi dan UKM sebanyak 1 dokumen;

- Penyusunan laporan/dokumen kerjasama teknik di bidang KUKM sebanyak


1 dokumen;

- Penyusunan laporan/dokumen penyelenggaraan PUG di Bidang KUKM


sebanyak 1 dokumen;

- Penyusunan data dan informasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM


nasional sebanyak 8 laporan;

- Peningkatan kapasitas pengelola data sistem informasi pemberdayaan


Koperasi dan UKM kepada 595 orang
Dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, serta capaian kinerja yang
telah dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, maka realisasi capaian
indikator kinerja ini adalah sebesar 100%.

SASARAN:
PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN
ANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu
Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta
tertatanya BMN.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Terselenggaranya pelaksanaan
anggaran yang akuntabel dan
tepat waktu serta tertatanya BMN

Target 2012
8 Laporan

Realisasi

100

71

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Terselenggaranya Pelaksanaan Anggaran Yang Akuntabel Dan Tepat Waktu
Serta Tertatanya BMN
Upaya untuk memenuhi pencapaian target pada indikator ini dilakukan melalui
tersajinya dokumen LRA, Neraca dan Catatan atas laporan keuangan yang
transparan dan akuntabel sebanyak 4 laporan dan tersajinya dokumen laporan
BMN yang transparan dan akuntabel sebanyak 4 laporan. Dari realisasi
pencapaian kegiatan-kegiatan tersebut, maka dapat disampaikan bahwa
realisasi capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%.
SASARAN:
PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN
INFORMASI KOPERASI DAN UMKM
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu Tersediaanya
SDM aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi
pemberdayaan Koperasi dan UKM.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Tersedianya SDM Aparatur yang
memiliki kompetensi dan
terselenggaranya publikasi
pemberdayaan Koperasi dan UKM

Target 2012
1.530 orang, 11 media, 9 edisi

Realisasi
1.530

%
100

11

100

100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Tersedianya SDM Aparatur Yang Memiliki Kompetensi Dan Terselenggaranya
Publikasi Pemberdayaan Koperasi Dan UKM
Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui
beberapa kegiatan, yaitu:
-

Terciptanya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dalam menstimulus


pribadi untuk melakukan pekerjaan secara lebih inovatif dan kreatif dengan
mencoba pendekatan-pendekatan dalam memecahkan permasalahan
pekerjaan. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan peserta pelatihan SDM
aparatur sebanyak 1.530 orang;

72

Terpublikasikannya program/kegiatan KUKM melalui surat kabar/majalah


dan media cetak lainnya yang telah dipublikasikan di 11 media;

Diterbitkannya tabloid dan jurnal KUM sebanyak 9 edisi.

Dari realisasi capaian kinerja tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa
realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

SASARAN:
PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu
Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan
Daerah.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Terlaksananya Pemeriksaan dan
Pengawasan Pelaksanaan
Anggaran Pusat dan Daerah

Target 2012
44 dokumen, 4 dokumen, 44
dokumen

Realisasi
44
4
44

%
100
100
100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan
Daerah
Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui
beberapa kegiatan, yaitu:
-

Laporan hasil audit pelaksanaan anggaran oleh Satker Pusat dan


Pengelolaan Anggaran Dekonsentrasi sebanyak 44 dokumen;

Laporan review laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak


4 dokumen;

Laporan hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit yang


dilakukan oleh obyek yang diaudit sebanyak 44 dokumen.

Dari hasil atas kegiatan tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa
realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

73

SASARAN:
PENINGKATAN

JUMLAH

DAN

KUALITAS

SARANA

DAN

PRASARANA

DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM


Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 20122014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu
Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan
Daerah.
Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini:
Indikator Kinerja
Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana aparatur di Kementerian
Koperasi dan UKM

Target 2012
78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12
bulan

Realisasi
78.641 M2
12
186
12

%
100
100
100
100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan


sebagai berikut:
Meningkatnya Kualitas Sarana Dan Prasarana Aparatur Di Kementerian
Koperasi Dan UKM
Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui
beberapa kegiatan, yaitu:
-

Perawatan Gedung dan halaman kantor seluas 78.641 M2;

Perbaikan peralatan kantor yang dilaksanakan selama 12 bulan;

Pengadaan dan perawatan kendaraan bermotor roda 2, 4, da 6 sebanyak


186 kendaraan;

Pelaksanaan operasional perkantoran dan pimpinan yang dilaksanakan


selam 12 bulan.

Dari hasil atas kegiatan tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa
realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

74

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN


Total pagu anggaran Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2012 sebesar
Rp. 1.369.220.522.000,-. Pagu ini mengalami kenaikan sebesar 34,30% jika
dibandingkan pagu tahun 2011 yang sebesar Rp. 1.019.518.497.000,-. Realisasi
pelaksanaan anggaran hingga 31 Desember 2012 mencapai sebesar 89,85% atau
sebanyak Rp.1.230.288.115.921,-.
Realisasi anggaran tersebut dilaksanakan melalui 3 program, meliputi:
A. Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM sebesar Rp. 914.972.016.000, dengan
realisasi sebesar Rp. 862.725.383.121,-;
B. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian
Koperasi dan UKM sebesar Rp. 254.113.366.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 234.461.123.501,- (92,27%)
C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan
UKM
sebesar
Rp.
200.135.140.000,dengan
realisasi
sebesar
Rp. 134.101.609.299,- (67,01%).
Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan alokasi rencana dan realisasi anggaran
menurut program, sebagai berikut:
REKAPITULASI RENCANA DAN REALISASI
ANGGARAN PER PROGRAM
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TAHUN ANGGARAN 2011
PROGRAM

KEGIATAN

PAGU
(Rp.)

REALISASI
(Rp.)

SISA

044.01.01

Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian
Koperasi dan UKM

254.113.140.000

234.461.123.501

92,27

19.652.242.499

044.01.02

Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur Kementerian
Koperasi dan UKM

200.135.140.000

134.101.609.299

67,01

66.033.530.701

914.972.016.000

862.725.383.121

94,28

52.246.632.879

1.369.220.522.000

1.230.288.115.921

89,85

138.932.406.079

044.01.06

Program Pemberdayaan
Koperasi dan UMKM
JUMLAH

75

Dalam implementasinya Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dilaksanakan


oleh unit organisasi dalam lingkup Kementerian Koperasi dan UKM dengan alokasi dan
realisasi anggaran sebagai berikut:
A. Kegiatan Pusat (Kementerian) sebesar Rp. 615.607.066.000,-, dengan realisasi
sebesar Rp. 585.472.163.121,- (95,10%);
B. Kegiatan BLU sebesar Rp. 101.483.975.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 91.960.500.000,- (90,62%);
C. Kegiatan Dekonsentrasi sebesar Rp. 197.880.975.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 185.292.720.000,- (93.64%).
Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan rekapitulasi realisasi anggaran Kementerian
Koperasi dan UKM, sebagai berikut:

REKAPITULASI RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN


KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
TAHUN ANGGARAN 2012 (PER 31 DESEMBER 2012)
NO
I

UNIT KERJA

PAGU ANGGARAN
(RP.)

REALISASI
(RP.)

SISA
(%)

(RP.)

(%)

Pusat
1

Deputi Bidang Kelembagaan

55.672.000.000

51.625.669.314

92,78

4.019.330.686

7,22

a.

Fasilitasi

55.672.000.000

51.625.669.314

92,78

4.019.330.686

7,22

Deputi Bidang Produksi

48.557.515.000

46.515.203.210

95,79

2.042.311.790

4,21

a.

Fasilitasi

24.487.515.000

22.445.203.210

91,66

2.042.311.790

4,21

b.

Perkuatan

24.070.000.000

24.070.000.000

100.00

101.979.711.000

101.780.995.171

96,95

3.198.745.829

3,05

Deputi Bidang Pembiayaan


a.

Fasilitasi

36.079.741.000

32.880.999.314

91,13

3.198.741.686

8,87

b.

Perkuatan

68.900.000.000

68.899.995.857

100.00

4.143

104.593.462.000

101.422.478.132

96,97

3.170.983.868

3,03

Deputi Bidang Pemasaran dan


Jaringan Usaha
a.

Fasilitasi

54.583.462.000

51.412.478.132

94,19

3.170.983.868

5,81

b.

Perkuatan

50.010.000.000

50.010.000.000

100.00

Deputi Bidang Pengembangan


SDM

88.616.450.000

84.121.952.450

94,93

4.494.497.550

5,02

a.

Fasilitasi

78.616.450.000

74.121.952.450

94,28

4.494.497.550

5,72

b.

Perkuatan

10.000.000.000

10.000.000.000

100.00

64.920.942.000

61.850.834.815

95,27

3.070.107.185

4,73

Deputi Bidang Pengembangan


dan Restrukturisasi Usaha

76

NO

UNIT KERJA

PAGU ANGGARAN
(RP.)

REALISASI
(RP.)

SISA
(%)

(RP.)

(%)

a.

Fasilitasi

49.560.942.000

46.525.544.490

93,88

3.035.397.610

6,12

b.

Perkuatan

15.360.000.000

15.325.290.325

99,77

34.709.675

10,23

Deputi Bidang Pengkajian


Sumber Daya UKMK

24.575.381.000

23.357.437.570

95,04

1.217.943.430

4,96

a.

Fasilitasi

21.975.381.000

20.757.437.570

94,46

1.217.943.430

5,54

b.

Perkuatan

2.600.000.000

2.600.000.000

100.00

Sekretariat

478.948.506.000

391.183.457.052

81,68

87.765.048.948

18,32

a.

478.948.506.000

391.183.457.052

81,68

87.765.048.948

18,32

98.991.575.000

92.149.868.207

93,09

6.841.706.793

6,91

1.069.855.572.000

954.034.895.921

89,17

115.820.676.079

10,83

Fasilitasi

DEKOPIN
Jumlah I (a + b)

II

Dekonsentrasi

197.880.975.000

184.292.720.000

93,13

13.588.255.000

6,87

III

BLU

101.483.975.000

91.960.500.000

90,62

9.523.475.000

9,38

LLP-KUKM

50.443.975.000

89,50

5.296.895.000

10,50

- APBN (RM)

17.945.000.000

45.147.
080.000
17.740.040.773

98,86

204.959.227

1,14

- PNBP

32.498.975.000

27.407.039.227

84,33

5.091.935.773

15,67

LPDB-UMKM

51.040.000.000

46.813.420.000

91,72

4.226.580.000

8,28

4.000.000.000

3.030.097.772

75,75

969.902.228

24,25

47.040.000.000

43.783.322.228

93,08

3.256.677.772

6,92

1.369.220.522.000

1.230.288.115.921

89,85

138.932.406.079

10,15

- APBN (RM)
- PNBP
Jumlah I + II +III

Dalam pelaksanaan anggaran Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sisa anggaran
sebesar Sisa anggaran sebesar Rp. 138.932.288.115.921,- (10,15%). Sisa anggaran
tersebut meliputi:
- Penghematan/Efisiensi (Perjalan dinas, langganan daya dan jasa, kegiatan
kontraktual, dan efisiensi lainnya) sebesar Rp. 72.798.697.579,- (5,32%);
- Alokasi lebih anggaran belanja pegawai sebesar Rp.3.813.291.500,- (0,28%);
- Blokir anggaran sebesar 62.320.417.000,- (4,55%).
Hal yang menggembirakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM
tahun 2011, BPK telah memberikan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Prestasi ini diharapkan tetap dapat dipertahankan pada tahun 2012 ini dan tahun-tahun
berikutnya.

77

I.

II.

KESIMPULAN
1.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian


Koperasi dan UKM ini merupakan pengukuran atas kinerja yang telah
dicapai pada tahun 2012, yang sesuai dengan target yang ditetapkan
pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM tahun 20122014.

2.

Berdasarkan atas hasil pengukuran yang telah dilakukan, tergambarkan


bahwa secara umum, capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam
memenuhi target indikator kinerja telah berhasil. Rata rata realisasi
capaian adalah sebesar 120,69%, dengan kisaran nilai antara 100%600%.

3.

Keberhasilan Kementerian Koperasi dan UKM dalam memenuhi target


indikator kinerja tahun 2012, tidak terlepas dari komitmen yang tinggi
dalam pelaksanaan pemberdayaan Koperasi dan UKM serta keberhasilan
pelaksanaan kordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti
Kementerian terkait, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, dunia
usaha, akademisi, gerakan kopoerasi, serta asosiasi-asosiasi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan
UKM yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 telah dijalankan dengan baik.

SARAN-SARAN
1

Pelaksanaan program kerja dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM


yang melibatkan insatansi lain, kiranya perlu diperkuat kembali. Sehingga
peningkatan perekonomian nasional oleh sektor Koperasi dan UMKM
dapat terus meningkat.

Sedangkan prestasi nilai capaian sasaran yang telah sesuai dan melebihi
target IKU untuk dapat terus dipertahankan. Termasuk dalam hal ini
adalah mengembangkan realisasi program dan kegiatan secara kreatif
dan inovatif.

Realisasi capaian atas indikator kinerja yang masih berada di bawah


target, kiranya perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini agar target kinerja
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Koperasi
dan UKM dapat terwujud pada akhir periode Renstra tersebut.

78

Program dan kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2011 dapat
dikatakan telah dapat dilasanakan dengan baik, namun demikian
terdapat beberapa aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian
terutama dalam hal sinkronisasi dan kesinambungan program dan
kegiatan dari tahun ke tahun. Selain aspek perencanaan perlu pula
sinergi yang lebih intensif dalam pelaksanaan hingga tahap pelaporan
secara berjenjang.

Hal yang menggembirakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Kementerian
Koperasi dan UKM tahun 2011, BPK telah memberikan opini audit Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP). Prestasi ini diharapkan tetap dapat
dipertahankan pada tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya.

79

You might also like