You are on page 1of 11

KONSEP BELAJAR

SEPANJANG HAYAT
1.Kehidupan
kemanusiaan
dibangun oleh: Kehidupan
fisik dan fikirannya
Kehidupan fisik berawal dari
kelahirannya
didunia,
kemudian tumbuh dilengkapi
dengan kehidupan fikirannya
yang semakin lama semakin
sempurna dan menentukan
keberadaan kemanusiaannya.

2. Kehidupan fikiran manusia


tidak saja berupa unjuk kerja
dari bagian tubuh otak, saraf,
dan indera baik yg bersifat
analisis
maupun
sintesis,
melainkan juga merupakan
sarana
dan
prasarana
memahami sumber dari segala
sumber kreativitasnya.
3. Kehidupan fikiran manusia
dikembangkan secara sadar
melalui
pendidikan
dan
pengajaran di sekolah, baik
secara formal maupun non
formal, dari SD s/d sekolah
tinggi.

4. Kehidupan fisik memerlukan

makan, minum dan bergerak,


sehingga ia akan mati apabila
hal tersebut tidak dipenuhi,
sedangkan kehidupan fikiran
manusia akan mati apabila
manusia tidak belajar atau
berfikir.
5. Proses belajar ditunjukkan
oleh adanya rasa ingin tahu,
yg dikemukakan dalam bentuk
pertanyaan. Tidak bertanya
atau tidak ingin tahu berarti
tidak ada proses belajar.

6. Tanpa dibarengi kesadaran


membangkitkan rasa ingin tahu,
kegiatan di sekolah seperti
kuliah, membaca atau praktikum
bukanlah proses belajar yg
meningkatkan kehidupan fikiran
seseorang, namun sekedar
kegiatan merekam dan latihan
fisik belaka.

7.

Upaya
sistematik
setelah
merumuskan rasa ingin tahu dalam
bentuk bertanya adalah mencari
jawaban. Cara yg paling mudah,
bertanya kepada orang yg lebih
tahu atau berguru.

8. Cara lainnya adalah membaca


buku
Dapat dilakukan oleh siapa saja,
dimana saja dan kapan saja.
Perpindahan
informasi
dapat
langsung terjadi dari tangan
pertama si penulis dengan seluruh
pembaca bukunya.
9. Untuk membaca sangat diperlukan
kemampuan berbahasa yg baik.
Matematika
juga
merupakan
bagian dari bahasa keilmuan,
terutama untuk secara tepat
mengungkapkan
tingkatan
kepastian

10. Kecepatan membaca juga


diperlukan.
Oleh karena itu perlu dilatih
membaca alinea agar dapat
menangkap rangkaian pokokpokok pikiran secara cepat
dan tepat, yg bersamaan
dengan itu dapat ditangkap
pesan utamanya dari kalimat
kunci,
dan
pengertian
dasarnya dari kata kunci.
11. Kemampuan untuk memilih
dan membaca buku ajar (text
book) adalah kemampuan
minimal yg harus dikuasai oleh
mahasiswa.
Perpustakaan
dengan segala tata caranya
harus merupakan bagian dari
kehidupan mahasiswa.

12.

Mahasiswa
harus
bisa
menggunakan
katalog
atau
software
yg
tersedia
untuk
penelusuran buku dan memilih
buku mana yg harus dibaca.
Pengertian dari setiap jenis buku
harus dipahami sehingga tepat dan
benar
menggunakannya.
Mahasiswa
harus
mengenal
perbedaan
buku
referensi
Ensiklopedia, buku abstrak, buku
indeks, kamus, buku ajar, journal,
catatan, dll.

13.

Dalam membaca buku ajar,


metode SQ3R dapat diterapkan.
Survey: melihat sekilas buku
dengan ilustrasinya, membaca kata
pengantarnya
dan
seterusnya
sehingga menimbulkan rasa ingin
tahu dan bertanya.

Question:
Bertanya-tanya
tentang bahan yg akan dibahas,
dalam buku ajar seringkali
disiapkan daftar pertanyaan untuk
membantu pembaca memandu
rasa ingin tahunya.

Reed: Membaca secara cepat


dan
menyeluruh
untuk
menangkap pokok-pokok pikiran,
tidak mengulang-ulang membaca
kalimat atau kata.

Review: menelaah pokok-pkok


pikiran yg penting, pesan-pesan
yg penting, serta kata-kata
kuncinya.

Recall: mengulang telaahan,


membahas
dan
menguasai
permasalahannya.

14. Keinginan tahu seseorang juga


seringkali hanya dapat dijawab
dengan membaca langsung
kenyataan alamnya.
Dalam hal ini kita harus mampu
berdialog secara alami dan
secara manusiawi.
Dialog dengan alam terlebih
dahulu kita harus melakukan
kompilasi logika alam kedalam
fikiran manusiawi kita.
Pelajaran kimia, fisika, biologi dan
ilmu-ilmu
pengetahuan
alam
lainnya pada dasarnya adalah
proses kompilasi fikiran alam
kedalam fikiran manusia, yg akan
terungkap kembali pada saat kita
berdialog dengan alam.

Berdialog dengan alam tidak


mudah, mungkin paling sulit.
Praktikum pada dasarnya adalah
latihan untuk memiliki kemampuan
berdialog dengan alam.
Praktikum bukan sekedar cara
untuk
melengkapi
atau
menyempurnakan
penguasaan
materi
perkuliahan,
melainkan
menanamkan pengertian dan
kemampuan dasar untuk dapat
berdialog langsung dengan alam
secara alami dan manusiawi.
15. Kehidupan kemanusiaan tidak
sebatas hal-hal fisik, alamiah,
dan ilmiah saja melainkan juga
mencakup hal-hal yg metafisik
dan gaib.

Untuk memenuhi keingintahuan


hal-hal ini, maka pendekatan yg
paling bertanggung jawab adalah
pendekatan agama yg ilahiyah,
bukan
mimpi
atau
sekedar
renungan karena merujuk petunjuk
guru (nabi Allah), buku (Kitab Suci)
dan pengalaman (sariah) yg absah
dan dapat ditelusuri kebenarannya.
Sesungguhnya ilmu dan agama
bersumber dari Maha Pencipta,
dengan demikian kedua hal
tersebut akan saling melengkapi
dan
menyempurnakan,
akan
memberikan
pemahaman
dari
rujukan yg utuh, menyeluruh dan
terpadu,
tidak
akan
saling
bertentangan.

You might also like