You are on page 1of 4

ANATOMI

Daun telinga terdiri dari tulang rawan fibroelastik untuk yang mana kulit dan sejumlah
kecil jaringan subkutannya tersusun erat. Kulit pada eksternal ( anterior ) permukaan daun
telinga melekat kuat ke tulang rawan yang mendasari , dengan jaringan ikat dermis kondensasi
untuk membentuk perichondrium.1
Jaringan kulit pada lapisan bawah atau permukaan posterior daun telinga, sebaliknya,
memiliki lapisan subkutan sebenarnya. Fitur dari integumen auricular ini, dikombinasikan
dengan daun telinga yang berada di posisi sering terkena paparan dunia luar , bertanggung jawab
untuk sebagian besar masalah klinis yang melibatkan daun telinga, seperti antara lain : trauma,
paparan, dan infeksi . Akumulasi cairan bertanggung jawab untuk hasil proses dalam pemisahan
perichondrium dari tulang rawan . Kecuali proses pemisahan ini segera selesai , nekrosis tulang
rawan akan dihasilkan karena gangguan dari perfusi pembuluh darah pada perichondrium. Itu
topografi daun telinga ditentukan oleh kontur frame tulang rawan yang mendasarinya ( Gambar
8-1 ) . Daun telinga melekat pada tengkorak oleh serangkaian ligamen , otot , dan kulit.1

GAMBAR 8-1. Daun telinga kanan menunjukkan bagian-bagian utama dari anatomi permukaan
sebelah lateral.
Ditampilkan kembali dengan izin dari Schuknecht HF, Gulya AJ. anatomi tulang temporal
dengan implikasi bedah. Philadelphia: Lea & Febiger; 1986.

INFEKSI DAN RADANG TELINGA LUAR


Infeksi dan peradangan mungkin melibatkan kulit atau tulang rawan dari daun telinga,
EAC, atau lapisan epitel membran timpani. Infeksi dan peradangan ini dapat bersifat akut atau
kronis. Agen infeksi mungkin bakteri, jamur, virus, atau infeksi gabungan dari beberapa agen
Perichondritis dan kondritis, perichondritis atau chondritis adalah infeksi bakteri pada
perichondrium atau tulang rawan dari daun telinga. Kondisi ini dapat mengikuti keadaan berikut
yang tidak tuntas silakuakan pengobatan seperti pada selulitis auricular, otitis akut externa,
trauma kecelakaan atau bedah, atau beberapa tindik telinga di scapha tersebut. Telinga yang
terkena menyakitkan, merah, dan bengkak dan saluran serosa atau eksudat purulen. Sekitarnya
jaringan lunak wajah dan leher mungkin akan terpengaruh. Patogen yang paling umum adalah
Pseudomonas. Pada tahap awal, antibiotik fluoroquinolone oral (ciprofloxacin [Cipro],
levofloxacin [Levaquin]), tetes antibiotik lokal, dan debridement adalah cukup. Pada tahap lanjut
dengan keterlibatan kelenjar getah bening regional dan jaringan lunak sekitarnya, pasien
mungkin perlu dirawat di rumah sakit dengan agresif antibiotik intravena ceftazidime atau
menggunakan fluoroquinolones dan pengobatan lokal. Antibiotik topikal irigasi dengan kateter
mungkin dicoba.1
Patogenesis
Beberapa kasus disebabkan oleh infeksi bakteri yang berasal dari kerusakan kecil pada kavitas
konka pada aurikula. Infeksi bakteri pada bagian telinga sebelah lateral sering dihubungkan
dengan perikondritis disebabkan oleh kulit yang berhubungan dengan perikondrium. Organisme
yang paling sering menyebabkan keadaan tersebut adalah golongan staphylococcus dan
pseudomonas. Keadaan seperti toksin alergi maupun autoimun sangat jarang menyebakan
inflamasi.2
Gejala
Gambaran klinik dikarakteristikkan sebagai nyeri yang hebat dengan onset yang cepat dan
perasaan adanya tekanan. Bentukan aurikula yang menghilang, biasanya ditemukan
pembengkakan konka dengan tenderness yang berbatas tegas. Kulit yang melepuh (blister)
biasa ditemukan pada kulit. Area telinga tanpa tulang rawan seperti lobules telinga, terhindar dari
gejala ini. Kelenjar getah bening regional dapat membesar dan timbul rasa nyeri, serta gejala
klinis yang mungkin timbul adalah demam.2
Penegakan Diagnosis
Pada pemeriksaan otoskopi membran timpani tampak normal, dan kurangnya pendengaran baru
muncul apabila telah mengalami otitis eksterna. Pada pemeriksaan laboratorium darah bisa

ditemukan leukositosis, serta peningkatan dari mediator inflamasi, seperti C-Reactive Protein,
tingkat sedimentasi eritrosit.
Kulit yang basah, dapat dilakukan apusan untuk pemeriksaan bakteriologis dan tes sensitifitas.2
Diagnosis Banding
Perikondritis seharusnya dibedakan dengan inflamasi yang tidak melibatkan tulang rawan seperti
eksema,dan dermatitis. Serta dari infeksi yang menyebar seperti selulitis ataupun zoster oticus.2
Polikondritis autoimun rekuren (polikondritis yang relaps), bisa dimulai dari telinga. Tanpa
munculnya gejala lain seperti destruksi dari tulang rawan bronkial,laring, atau pun nasal,
sebenarnya susah dibedakan dengan perikondritis yang disebabkan oleh bakteri.2
Komplikasi
Tanpa pengobatan yang adekuat, inflamasi akan menyebabkan destruksi tulang rawan dan
selanjutnya deformitas dari aurikula.2
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal terfokus pada antibiotik sistemik yang aktif melawan golongan
staphilokokus. Aurikula dan liang telinga harus dibersihkan perlahan secara berkala. Salep
antiseptic atau yang mengandung antibiotik sebaiknya digunakan untuk pengibatan topical, dan
untuk pengontrolan rasa nyeri dapat diberikan analgetik agen NSAID.2

Daftar Pustaka

1. Snow, James B.Jr. 2003. Ballengers Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery 16th
edition. Page 230-236. Hamilton, Ontario : BC Decker Inc.
2. Probs, Rudolf; Grevers,Gerard; Iro, Heinrich. 2006. Basic Otorhinolaryngology : A stepby-step Learning Guide. Page 218-219. New York : Thieme

You might also like