You are on page 1of 28

PROPOSAL

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

PEMBUATAN PROTOTIPE APLIKASI MANAJEMEN


ADMINISTRASI DESA UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI MASYARAKAT
DI DESA BELOTAN, KEC. BENDO, KAB. MAGETAN

Oleh:
Ir. Gathot Dwi Winarto, M.T. NIP. 195809151987011001
Ir.Lantip Trisunarno, MT. NIP. 196010291992031002

JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2012

HALAMAN PENGESAHAN
Pembuatan Prototipe Aplikasi Manajemen Administrasi Desa untuk Meningkatkan
Kualitas Layanan Administrasi Masyarakat di Desa Belotan Kecamatan Bendo
Kabupaten Magetan
1. Mitra Program
a. Nama instansi mitra
b. Contact person
c. Jabatan
2. Ketua Tim
a. Nama
b. NIP
c. Pangkat / Golongan
d. Jabatan Fungsional
e. Jurusan
f. Fakultas
g. Bidang Keahlian
h. Alamat Kantor /Telp
i. Alamat Rumah
Telp / email
3. AnggotanTim Pengusul
a. Jumlah anggota
b. Nama
c. Mahasiswa
4. Lokasi Kegiatan
5. Luaran yang dihasilkan
6. Jangka waktu Pelaksanaan
7. Biaya Total
8. - Dana Dikti
- Sumber lain

: Desa Belotan, Kec. Bendo, Kab. Magetan


: H Ismail
: Kepala Desa Belotan
: Ir Gathot Dwi Winarto, MT
: 195809151987011001
: IIId
: Lektor
: Teknik Bangunan Kapal
: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya-ITS
: Teknik Perkapalan
: Jl Teknik Kimia, Kampus ITS Surabaya / 031 592552
: Jln Wonorungkut Utara VIII- 12
: 081 330 564 124 / Gathot.ppns.its@hotmail.com
: Dosen 1 orang.
: Ir. Lantip Trisunarno, MT
: 2 orang
: Kampus PPNS ITS dan Desa Belotan, Kec. Bendo,
Kab. Magetan Prop. Jatim ( Jarak Kampus ke lokasi mitra
225 Km).
: Sistem Informasi Manajemen Administrasi Desa Berbasis
Open Source
: 8 Bulan.
: Rp. 44.937.500,: Rp. 44.937.500,: -------Surabaya, 15 Maret 2012

Menyetujui,
Ketua P3M PPNS-ITS

Ketua Tim Pengusul

Ir. Joko Endrasmono, MT


NIP. 196409091992011001

Ir. Gathot Dwi Winarto, M.T.


NIP. 195809151987011001
Menyetujui,
Direktur PPNS-ITS

Ir. H Muhamad Mahfud, MMT


NIP.195709141988031001
ii

Pembuatan Prototipe Aplikasi Manajemen Administrasi Desa Untuk


Meningkatkan Kualitas Layanan Administrasi Masyarakat
Di Desa Belotan, Kec. Bendo, Kab. Magetan

RINGKASAN
Desa Belotan sebagai penyelenggara pemerintahan memiliki kewajiban untuk
melayani kebutuhan masyarakatnya dalam berbagai hal termasuk kebutuhan administrasi.
Keberagaman profesi dan latar belakang masyarakat membuat kebutuhan administrasi
menjadi sangat tinggi. Kebutuhan administrasi yang dimaksud adalah surat-menyurat dengan
berbagai tujuan. Berbagai masalah terjadi dalam pelayanan administrasi di desa, proses yang
masih membutuhkan banyak form, bentuk file database berbentuk arsip-arsip menyebabkan
kesulitan dalam pencarian dan pengetikan menggunakan mesin ketik konvensional
mengakibatkan waktu proses yang lama sehingga menjadi tidak efektif dan efisien.
Permasalahan administrasi tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan sistem
informasi elektronik menggunakan database kependudukan. Perangkat lunak yang digunakan
dapat mengakomodasi kebutuhan berbagai macam form surat. Penggunaan sistem informasi
pada pelayanan administrasi ini dapat menyederhanakan proses pelayanan sehingga waktu
pelayanan lebih cepat. Implementasi sistem informasi beserta perangkat lunak ini akan
diawali dengan penyiapan kapasitas SDM melalui pelatihan. Pelatihan yang diberikan
berdasarkan atas kebutuhan teknis serta penyelenggaraan pelayanan yang baik. Dengan
keseluruhan rangkaian program ini diharapkan terjadi peningkatan pelayanan administrasi di
desa menjadi lebih efektif dan efisien.
Kata kunci: pelayanan, administrasi, sistem informasi, pelatihan, efektif dan efisien.

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.

Analisis Situasi..........................................................................................................1

1.2.

Perumusan dan Pembatasan Masalah.........................................................................4

1.3.

Tujuan & Manfaat......................................................................................................4

1.4.

Relevansi....................................................................................................................5

1.5.

Target Luaran.............................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6


2.1.

Administrasi Desa......................................................................................................6

2.2.

Sistem Informasi Manajemen.....................................................................................7

2.3.

Sistem Informasi Administrasi Desa..........................................................................8

BAB III METODE YANG DIGUNAKAN.............................................................................10


3.1.

StudiLiteratu

.10

3.2. Analisis, Perancangan dan Pembuatan..10


3.3. Pembuatan Modul Pelatihan13
3.4. Kegiatan Pelatihan 13
3.5. Evaluasi dan Pendampingan ..13
3.6. PembuatanLaporan ...13
BAB IV ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA..................................14
4.1.

Organisasi Tim Pengabdi.........................................................................................14

2.1.

Jadwal Pelaksanaan..................................................................................................15

2.2.

Anggaran Biaya.......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................vii
Lampiran I Biodata Tim Peneliti...........................................................................................viii
Lampiran

II

Surat

Pernyataan

.xi

iv

bersedia

untuk

bermitra

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambaran proses umum siklus pembuatan surat di desa........................................3


Gambar 2. Gambaran umum system informasi manajemen administrasi desa.......................11

DAFTAR TABEL

Tabel l. Data Desa Belotan .2


Tabel 2. Daftar nama surat yang bisa dilayani melalui system informasi 12
Tabel 3. Daftar TIM Pengabdi ..14
Tabel 4. Rincian Jadwal Kegiatan 15
Tabel 5. Anggaran Biaya
......................16
Tabel

6.

Detail

Alokasi

Anggaran

.16

vi

Biaya

PENDAHULUAN

1.1.

Analisis Situasi
Desa menurut definisi universal adalah sebuah aglomerasi permukiman di area

perdesaan. Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif, di bawah


kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Desa memiliki beberapa kewenangan antara lain:
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul
desa.
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara
langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
3. Tugas

perbantuan

dari

Pemerintah,

Pemerintah

Provinsi

dan

Pemerintah

Kabupaten/Kota.
4. Urusan pemerintah lainnya yang diserahkan kepada desa.
Desa Belotan kecamatan Bendo kabupaten Magetan sebagai unit pemerintahan
dipimpin oleh seorang kepala desa dan perangkat sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2006,
Desa memiliki pemerintahan sendiri yang terdiri atas Pemerintah

Desa (yang meliputi

Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Desa ini
memiliki 1.719 KK atau 5.200 Jiwa terbagi dalam 5 dusun yaitu dusun Jajar, dusun
Watupelin, dusun Belotan, dusun Dermo dan dusun Jatisari. Desa yang teletak di ketinggi 415
meter diatas laut ini memiliki potensi desa berupa Sumber daya Alam (SDA) yang cukup baik
berupa lahan tegal/perkebunan, sawah dan sumber mata air. Desa ini memiliki 6 sumber
mata air yang dikelola oleh masyarakat. Sedangkan mata pencaharian masyarkat didominasi
oleh petani, pedagang dan selanjutnya berturut-turut, buruh tani, PNS, TNI/POLRI, dll.

Tabel 1. Data desa Belotan Kec. Bendo Kab. Magetan

Luas Desa
5.249 km 2
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Sumber air (pompa)
Dukuh

1.719
5.200 jiwa
6
Jajar, Watupelin, Belotan, Dremo
dan Jatisari

Sebaran Mata Pencaharian Penduduk/Dukuh:


Wilayah Dukuh Jajar
: Pedagang, Petani, PNS dan Buruh Tani
Wilayah Dukuh Watupelin
: Pedagang, Petani, PNS,TNI Buruh Tani
Wilayah Dukuh Belotan
: Pedagang, Petani, PNS, Buruh tani
Wilayah Dukuh Dremo
: Pedagang, Petani, PNS, TNI/POLRI
Wilayah Dukuh Jatisari
: Pedagang, Petani, PNS, Buruh tani
Memperhatikan deskripsi desa yang kompleks di atas, manajemen administrasi desa
diperlukan untuk membantu desa dalam melaksanakan kewenangannya guna meningkatkan
pelayanan masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai angka 1.719 KK atau 5.200
Jiwa dan profesi/mata pencaharian di atas, desa melaksanakan layanan administrasi yang
cukup padat. Bentuk pelayanan administrasi bagi masyarakat antara lain mengurus berbagai
surat keterangan seperti surat keterangan belum menikah, surat keterangan domisili, surat
keterangan usaha, dan surat keterangan lainnya yang jumlahnya bisa sampai 16 (enam belas)
macam. Ada beberapa macam permasalahan yang seringkali ditemui oleh perangkat desa
dalam mengurus administrasi. Di Desa Belotan kecamatan Bendo kabupaten Magetan, tempat
pengusul akan melakukan pengabdian, perangkat desanya masih menggunakan mesin ketik
manual yang rawan salah sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Gambaran umum
proses pembuatan surat di desa Belotan seperti pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1: Ilustrasi siklus proses umum pembuatan surat di Desa

Turirejo

Apabila terdapat kesalahan pengetikan, maka harus diketik ulang dari awal. Selain itu,
data yang digunakan untuk pembuatan surat tersebut adalah data penduduk yang masih
tersimpan dalam bentuk arsip atau berkas yang disimpan di tempat penyimpanan berkas.
Perlu waktu yang cukup lama untuk melakukan pencarian data seorang penduduk di suatu
berkas. Tidak jarang terjadi kesalahan data yang diketikkan dan menyebabkan pengulangan
proses layanan. Adanya teknologi informasi sangat dimungkinkan untuk dapat mengatasi hal
ini.
Melihat permasalahan di atas, perlu adanya sistem informasi manajemen administrasi
desa yang dapat digunakan untuk mengelola proses administrasi desa serta mengelola data
kependudukan yang benar dan mutakhir (uptodate). Data kependudukan yang benar dan
mutakhir akan dapat digunakan untuk mempermudah proses pengurusan surat atau
administrasi bagi masyarakat serta mengetahui peta demografi di desa tersebut. Informasi
tentang demografi penduduk yang benar akan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan,
salah satunya untuk mendukung proses perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. Selain
diperlukan adanya sistem informasi manajemen administrasi desa, juga diperlukan adanya
pelatihan bagi perangkat desa untuk dapat mempergunakan sistem informasi manajemen
administrasi desa tersebut.
3

Melalui proposal ini, pengusul merencanakan untuk melakukan pengabdian


masyarakat di Desa Belotan Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan dengan membuat
sistem aplikasi teknologi informasi yaitu sistem informasi manajemen administrasi
desa. Usulan ini diperkuat oleh adanya permintaan dari Kepala desa Belotan kepada pengusul
untuk membantu perangkat desa Belotan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat
dalam hal urusan administrasi desa. Sistem yang dibangun adalah sistem berbasis open
source yang dapat dikembangkan dan digunakan dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan sistem berlisensi. Selain itu akan dilakukan pelatihan bagi para perangkat desa
(user) untuk penggunaan sistem dan teknologi informasi tersebut. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan administrasi bagi masyarakat
Desa Belotan.
1.2.

Perumusan dan Pembatasan Masalah


Permasalahan yang dihadapi dan akan diselesaikan serta dilakukan dalam kegiatan

pengabdian ini antara lain:


1. Bagaimana membuat desain sistem informasi manajemen administrasi yang cocok

untuk Desa Belotandan dapat meningkatkan kualitas layanan administrasi desa.


2. Bagaimana menerjemahkan hasil rancangan tersebut ke dalam aplikasi sistem
informasi manajemen administrasi desa yang dapat digunakan oleh perangkat desa
melakukan proses layanan.
3. Bagaimana melakukan edukasi atau pelatihan pada perangkat desa agar mampu
mengoperasikan sistem informasi manajemen administrasi desa tersebut.
Kegiatan ini akan dilakukan untuk Desa Belotan Kecamatan Bendo Kabupaten
Magetan

1.3.

Tujuan & Manfaat


Tujuan yang ingin dicapai dari usulan kegiatan pengabdian dalam proposal ini adalah
sebagai berikut :
a. Membangun aplikasi teknologi informasi berupa sistem informasi administrasi desa
yang dapat digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses pelayanan
administrasi di Desa Belotan Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.
b. Meningkatkan kemampuan aparat desa dalam memanfaatkan teknologi informasi
guna meningkatkan kualitas layanan administrasi bagi masyarakat Desa Belotan
Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan
4

1.4.

Relevansi
Permasalahan yang ada di desa Belotan merupakan permasalahan umum yang banyak

terjadi di desa-desa lain di Indonesia. Adanya nilai tambah yang bisa diperoleh dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan keinginan Kepala Desa dalam meningkatkan kualitas
layanan administrasi merupakan peluang yang sangat bagus bagi desa untuk kemajuannya
dan bagi pihak perguruan tinggi dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk
pemberdayaan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan nyata yang terjadi di
masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan layanan administrasi desa
sangat diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap proses pelayanan antara lain
dapat digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses layanan. Sistem informasi
manajemen administrasi desa yang akan dibangun tidak akan memberikan banyak manfaat
jika tidak diimbangi dengan peningkatan kemampuan aparat desa dalam memanfaatkan
teknologi tersebut. Pembuatan sistem informasi manajemen administrasi desa dan pelatihan
bagi aparat desa dalam menggunakannya akan sangat membantu pemerintah desa dalam
meningkatkan kualitas layanan administrasi bagi masyarakat desa. Proses administrasi yang
sama di semua desa memungkinkan sistem ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh desadesa yang lain. Selain itu sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengelola data
kependudukan yang sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Data penduduk yang up
to date dan lengkap dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan yang tepat sasaran.
1.5.

Target Luaran
Kegiatan pengabdian masyarakat ini selain bertujuan untuk menyelesaikan

permasalahan yang terjadi juga ditargetkan untuk memiliki luaran sebagai berikut:
1. Teknologi tepat guna yaitu sistem informasi manajemen administrasi desa
berbasis open source.
2. Minimal 1(satu) buah publikasi pada seminar atau jurnal tentang penerapan
sistem informasi manajemen administrasi desa dan dampaknya pasca pelatihan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1.

Administrasi Desa
Menurut Pasal 1 Permendagri Nomor 32 Tahun 2006, Administrasi Desa adalah

keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan


Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Desa. Jenis administrasi desa terdiri atas:
1. Administrasi umum. Admnistrasi umum adalah kegiatan pencatatan data dan
informasi mengenai kegiatan Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum.
Bentuk administrasi umum yang dimaksud antara lain berupa buku peraturan
desa, buku data keputusan kepala desa, buku data inventaris desa, buku data
aparat pemerintah desa, buku data tanah milik desa/tanah kas desa, buku data
tanah di desa, buku agenda dan buku ekspedisi.
2. Administrasi penduduk. Administrasi penduduk adalah kegiatan pencatatan data
penduduk dan mutasi penduduk pada buku administrasi penduduk. Bentuk
administrasi penduduk terdiri dari buku data induk penduduk desa, buku data
mutasi penduduk desa, buku data rekapitulasi jumlah penduduk akhir bulan dan
buku data penduduk sementara.
3. Administrasi Keuangan. Administrasi keuangan adalah pencatatan data dan
informasi mengenai pengelolaan keuangan desa pada buku administrasi keuangan.
Buku administrasi keuangan desa terdiri dari buku anggaran penerimaan, buku
anggaran pengeluaran rutin, buku anggaran pengeluaran pembangunan, buku kas
umum, buku kas pembantu penerimaan, buku kas pembantu pengeluaran rutin,
dan buku kas pembantu pengeluaran pembangunan.
4. Administrasi

Pembangunan.

Administrasi

pembangunan

adalah

kegiatan

pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan, sedang dan telah
dilaksanakan pada buku administrasi pembangunan. Bentuk administrasi
pembangunan yang dimaksud antara lain buku rencana pembangunan, buku
kegiatan pembangunan, buku inventaris proyek, dan buku kader-kader
pembangunan/pemberdayaan masyarakat.
5. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Administrasi BPD adalah
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai BPD. Bentuk administrasi BPD
terdiri dari buku data anggora BPD, buku data keputusan BPD, buku kegiatan
BPD, buku agenda BPD dan buku ekspedisi BPD.
6

6. Administrasi Lainnya. Jenis dan bentuk administrasi laiinya dapat ditambah sesuai
kebutuhan dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota. Contoh buku
administrasi lainnya adalah buku data pengurus dan anggota kemasyarakatan,
buku register dan buku profil desa.
Kegiatan administrasi desa merupakan hal yang sangat penting karena data yang
terbentuk dari kegiatan administrasi yang tertib dan rapi akan memiliki dampak yang baik
bagi pembangunan desa tersebut. Selain itu data yang terkumpul di desa akan dilaporkan ke
tingkat yang lebih atas seperti kecamatan, kabupaten dan propinsi dan pada skala besar akan
digabungkan dengan data dari propinsi lain menjadi data nasional. Jika pelaksanaan
administrasi di desa tidak berjalan dengan baik maka dapat dibayangkan bahwa kebijakankebijakan yang terkait dengan kependudukan akan menjadi tidak tepat sasaran.
Laporan dari desa dibuat oleh perangkat desa dan bersumber dari catatan administrasi
yang dilakukan. Catatan administrasi yang kurang baik menyebabkan laporan yang
dihasilkan menjadi tidak valid. Pencatatan yang kurang baik dapat dikarenakan oleh banyak
faktor, misalnya perangkat yang terkait kurang memahami tugas dan tanggung jawabnya,
ketiadaan petunjuk teknis dalam pencatatan maupun catatan yang tidak tertib dari setiap
kejadian administrasi di desa.
2.2.

Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti instansi pemerintahan,
universitas, organisasi non formal maupun kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang
sama. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi merupakan olahan data organisasi
maupun data transaksi organisasi baik data masa lalu, data saat ini maupun prediksi data akan
transaksi yang akan datang. Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai
orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk
yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri
merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau
ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diolah dari data yang ada juga

perlu ditampilkan dalam bentuk yang dipahami oleh pengguna seperti laporan-laporan yang
diperlukan pengguna.
Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen. SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian [2]. SIM akan dapat berfungsi dengan baik dengan keterlibatan teknologi
informasi. SIM yang tidak didukung oleh penggunaan komputer tingkat kegagalannya akan
sangat tinggi. Persyaratan SIM yang melibatkan penggunaan komputer adalah adanya
perangkat keras, perangkat lunak dan sistem pengoperasian. Perangkat keras memiliki
kemampuan untuk mengolah data yang dapat beroperasi secara langsung dan berkecepatan
tinggi. Memory yang digunakan juga harus besar dengan penyimpanan yang cukup untuk
menyimpan kapasitas data yang besar. Perangkat lunak yang diperlukan adalah bahasa
pemrograman dan Database Management System (DBMS). Untuk sistem pengoperasiannya,
karena pengguna SIM adalah banyak pengguna, maka aplikasi SIM yang dibangun harus
mampu menangani banyak pengguna. Pengguna dari SIM dapat dikategorikan menjadi 4
kategori yaitu petugas administrasi, manajer tingkat bawah, staff ahli dan manajemen. Tugas
petugas administrasi adalah mengerjakan transaksi dan pengolahan data. Manajer tingkat
bawah memerlukan data operasi untuk membantu perencanaan, penjadwalan, mengetahui
sistuasi yang terkendali dan mengambil keputusan. Melalui SIM, Staff ahli dapat
menampilkan informasi yang digunakan untuk membantu dalam analisis, perencanaan dan
pelaporan dalam organisasi. Pihak manajemen memerlukan laporan tetap, informasi khusus,
analisis khusus, laporan khusus dam membantu dalam mengenali persoalan dan peluang serta
membantu dalam analisis pengambilan keputusan.
2.3.

Sistem Informasi Administrasi Desa


Sistem informasi administrasi desa adalah sistem informasi yang dapat digunakan

untuk melayani administrasi masyarakat desa secara cepat, akuran dan terintegrasi.
Pengertian cepat mengandung makna bahwa sistem dapat melayani administrasi masyarakat
desa secara cepat dengan bantuan komputer sebagai pengolah data. Akurat artinya bahwa
sistem dapat menghasilkan output yang benar sesuai data kependudukan yang ada.
Terintegrasi memiliki arti bahwa dalam sistem tersebut terdiri dari beberapa pelayanan
administrasi desa yang saling berkaitan antar laporan yang satu dengan laporan yang lain.

Di pasaran telah ada sistem informasi administrasi desa yang dikembangkan dengan
berbagai jenis dan platform seperti SIMADE[3] yang dikembangkan oleh perusahaan
perangkat lunak di Yogyakarta. SIMADE telah banyak digunakan oleh beberapa Desa di
Jawa Tengah. Layanan yang ada dalam SIMADE adalah layanan administrasi penduduk dan
beberapa persuratan. SIMADE memiliki kemampuan untuk menangani pelayanan suratmenyurat dan proses mutasi penduduk. Sistem ini juga dapat menghasilkan beberapa laporan
yang diperlukan oleh Desa. Seperti yang diuraikan pada sub bab 2.1., proses administrasi di
desa cukup banyak. Secara dasar sistem ini dapat digunakan oleh Desa Belotan, namun
karena sistem ini berbayar dan tidak bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Desa
Belotan maka diperlukan adanya rekayasa baru untuk sistem informasi administrasi desa
yang berbasis open source yang dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan Desa Belotan
khususnya dan dapat dikembangkan terus untuk nantinya dapat digunakan oleh Desa yang
lain. Sistem baru diharapkan dapat dikastemisasi sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap Desa.
Beberapa mahasiswa di perguruan tinggi yang lain juga mencoba membuat sistem
informasi administrasi desa berbasis client server[4] yang dapat digunakan secara online.
Fasilitas yang disediakan oleh sistem adalah untuk pelayanan administrasi pembuatan surat
pengantar, surat keterangan dan surat pembuatan surat profil desa. Sistem ini juga
menghasilkan laporan yang digunakan untuk bahan acuan penyusunan laporan pertanggung
jawaban (LPJ) tahunan.

BAB III METODE YANG DIGUNAKAN

Bagian ini berisi uraian rinci tentang bagaimana metode yang digunakan dalam
kegiatan pengabdian masyarakat ini.
3.1

Studi literatur
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari literatur yang digunakan,

perkembangan, serta sistem serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Pencarian informasi
tentang peran suatu desa dan standarisasi tentang proses administrasi desa dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang benar tentang administrasi desa yang seharusnya. Informasi
yang dikumpulkan terkait dengan salah satu tujuan

dari kegiatan pengabdian yaitu

merancang dan membangun aplikasi sistem informasi manajemen administrasi desa.


3.2

Analisis, perancangan dan pembuatan aplikasi sistem informasi manajemen


administrasi desa
Berdasarkan hasil dari studi literatur, maka pengabdi bersama mahasiswa yang terlibat

akan merancang dan membuat aplikasi sistem informasi administrasi desa untuk desa
Belotan. Sebelum proses perancangan, dilakukan proses analisis kebutuhan dengan cara
melakukan komunikasi yang intensif dengan Kepala Desa dan aparat Desa Belotan untuk
mendapatkan informasi kebutuhan-kebutuhan yang mereka harapkan dapat terpenuhi dengan
adanya aplikasi. Selain itu dilakukan proses pengumpulan jenis dan template surat yang
digunakan dan pengumpulan data penduduk desa Belotan untuk bahan uji coba. Hasil dari
proses analisis adalah daftar kebutuhan dan fitur-fitur yang harus ada dalam sistem informasi
manajemen administrasi Desa Belotan.
Berdasarkan hasil analisis akan dilakukan proses perancangan proses, perancangan
database dan perancangan user interface. Kegiatan analisis dan perancangan ini terutama
akan dilakukan tim pengabdi bersama mahasiswa dari Jurusan Bangunan Kapal PPNS _ITS.
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan tersebut dibuatlah program aplikasi untuk
mengimplementasikan sistem. Kegiatan pembuatan program aplikasi ini dilakukan oleh tim
pengabdi bersama mahasiswa dari Jurusan Teknik Informatika FTI - ITS. Program aplikasi
yang dibuat adalah aplikasi desktop berbasis open source. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah Java dan DBMS-nya adalah MySQL. Program aplikasi yang dihasilkan
selanjutnya dites secara langsung oleh programmer bersama dengan perangkat desa Belotan
yang akan mempergunakan sistem. Jika sudah sesuai dengan harapan pengguna maka
10

program akan dikemas untuk siap dipasang dan digunakan di komputer di kantor Desa
Belotan. Berhubung Desa Belotan belum memiliki seperangkat komputer, maka sebagian
dana pengabdian ini akan dimanfaatkan untuk membantu Desa Belotan dalam memanfaatkan
teknologi yang dibuat tersebut. Kegiatan analisis, perancangan dan pembuatan program
aplikasi ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 8 (delapan) bulan terhitung dari
proposal disetujui.

Gambar 2. Gambaran umum sistem informasi manajemen administrasi desa.

Gambaran umum sistem informasi manajemen administrasi desa yang akan dibuat
seperti yang tampak pada Gambar 2. Secara garis besar sistem dapat digunakan untuk
melayani masyarakat yang meminta surat-surat. Template semua jenis surat disimpan ke
dalam sistem. Data penduduk yang dibuatkan surat diambil dari database kependudukan.
Kesalahan pengetikan data akan sedini mungkin diminimalisir dan proses yang dilakukan
akan lebih cepat. Pelayanan surat menyurat terbagi menjadi 4 bagian yaitu berkaitan dengan
masalah kependudukan, sosial ekonomi, masalah umum lainnya dan berkaitan dengan
administrasi peralihan hak tanah.
Daftar jenis surat yang dapat dibuat dengan sistem informasi kurang lebih ada 16
surat seperti terlihat di Tabel 2 :

11

Table 2 Daftar Nama Surat yang dapat dilayani dengan system informasi

No
Nama Surat
1 Surat keterangan belum nikah
Surat keterangan domisili
3 Surat keterangan duplikat kelahiran
4 Surat keterangan kehilangan buku
nikah
5 Surat keterangan ijin menutup jalan
desa
6 Ijin tidak masuk kerja
7 Surat keterangan miskin / jamkesda
8 Surat keterangan kepemilikan

No
9
10
11
12
13

Nama Surat
Surat keterangan domisili usaha
Surat keterangan masih hidup
Surat keterangan penjual bbm
Surat
keterangan
borokerja/
bepergian
Surat keterangan tidak mampu

14
15
16

Surat keterangan pindah


Surat pernyataan (SKCK)
Surat keterangan usaha

Proses pencatatan administrasi dilakukan terutama untuk pencatatan administrasi


penduduk yang meliputi pencatatan data induk penduduk, pencatatan mutasi penduduk baik
ketika terjadi kelahiran, kematian maupun perpindahan dan kedatangan, pencatatan data
rekapitulasi jumlah penduduk akhir bulan dan buku data penduduk sementara. Data penduduk
hasil pencatatan akan disimpan ke database. Proses pencatatan biasanya disertai dengan
penerbitan surat keterangan.
Fitur ketiga yang disediakan oleh sistem informasi adalah pembuatan laporan.
Laporan yang akan dihasilkan oleh sistem digambarkan dalam bentuk tabular dan grafik.
Laporan-laporan yang dimaksud antara lain terdiri dari:
1. Laporan jumlah penduduk per wilayah
2. Laporan jenis usaha beserta jumlah penduduk yang menekuni usaha
tersebut per bulan
3. Laporan mutasi, yaitu informasi tentang mutasi penduduk baik yang lahir,
meninggal, datang maupun pergi.
4. Laporan demografi atau kependudukan yang disajikan dalam bentuk
grafik, terdiri dari:
a. Sebaran Usia balita
b. Sebaran Usia wajib belajar
c. Sebaran Pendidikan
d. Sebaran Pekerjaan
e. Sebaran Agama
f. Sebaran Golongan Darah
g. Sebaran Status Perkawinan
h. Sebaran data keluarga miskin per RT
12

i. Sebaran data penduduk berdasarkan usia tertentu


3.3

Pembuatan modul pelatihan


Untuk membuat modul pelatihan akan dilakukan rapat koordinasi mingguan pada

bulan kedua dan ketiga periode penelitian. Modul pelatihan akan dibuat dalam 2 modul
yakni:
1. Modul I berisi materi tata cara instalasi aplikasi.
Modul I ini ditujukan untuk panduan administrator dalam menyiapkan
sistem informasi manajemen administrasi desa agar siap digunakan.
2. Modul II berisi materi penggunaan sistem informasi manajemen
administrasi
Pembuatan modul pelatihan dilakukan pada bulan ketiga.
3.4

Kegiatan pelatihan
Penyampaian modul pelatihan akan dilakukan melalui pelaksanaan rangkaian

kegiatan pelatihan sistem informasi manajemen administrasi desa dengan mengacu pada
modul pelatihan yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan pelatihan akan dilakukan selama 4
hari dengan rincian hari pertama persiapan dan tutorial instalasi dan setting awal. Hari kedua
sampai keempat pelatihan materi sistem informasi manajemen administrasi desa. Kegiatan
pelatihan dilakukan pada bulan keempat.
3.5

Evaluasi dan Pendampingan


Proses evaluasi dan pendampingan dilakukan untuk memastikan bahwa sistem telah

berfungsi sebagaimana mestinya dan pengguna dapat mengoperasikan sistem dengan baik.
Melalui kegiatan ini juga dilakukan pengambilan umpan balik apakah sistem memang
mampu membantu meningkatkan kualitas layanan administrasi dengan melakukan
perbandingan terhadap kemudahan dan kecepatan proses pelayanan.
3.6

Pembuatan Laporan
Laporan ini disusun untuk mendokumentasikan hasil kegiatan pengabdian mulai dari

studi literatur, analisis, perancangan dan pembuatan sistem informasi, pelatihan, sampai
dengan tahap evaluasi. Selain membuat laporan, akan dilakukan juga pembuatan makalah
untuk bahan publikasi di seminar nasional.

13

BAB IV ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA


Bab ini menjelaskan anggota tim yang terlibat dalam kegiatan pengabdian
masyarakat berikut daftarnya, jadwal pelaksanaan dan rencana anggaran biayanya.
4.1

Organisasi Tim Pengabdi


Tim Pengabdi terdiri dari 2 (dua) orang dosen, di bantu oleh 2 (dua) mahasiswa yang

akan melakukan administrasi dan membantu survey pendataan di lapangan. Daftar nama
anggota tim ditunjukkan pada Tabel 3, biodata detail dari anggota tim dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Tabel 3. Daftar Tim Pengabdi

Nama
Gathot

Keahlian

Tanggung Jawab

Dwi Rekayasa Perangkat Merencanakan

Winarto

Lunak

Jam /

Keanggotaan

minggu Tim Pengabdi


10
Ketua(Dosen)

metodologi
pengabdian,
melakukan analisis
kebutuhan,
Tutor/trainer dalam
pelatihan, membuat
laporan akhir

Lantip

Sistem

Informasi Melakukan

Trisunarno

Manajemen

10

perancangan sistem
dan

perancangan

data,

Tutor/trainer

dalam

pelatihan,

membuat
ilmiah

tulisan
untuk

diajukan

pada

jurnal nasional

14

Anggota(Dosen)

Eky

Pratama Basis

Halim

data

& Membuat program 10

Pemrograman

Anggota

aplikasi, melakukan

(Mahasiswa)

pendampingan
pasca pelatihan
Pembuatan

Bayang S C

10

Anggota

dokumentasi
penelitian
modul

(Mahasiswa)
dan

pelatihan,

melakukan
pendampingan
4.2

Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan akan dilakukan selama kurun

waktu 8 bulan. Rincian jadwal kegiatan beserta PIC-nya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Rincian Jadwal Kegiatan

No.

Kegiatan

PIC

Studi Literatur

GAthot,

Kampus

PPNS-

Studi pustaka

Analisis,

Lantip
Gathot,

ITS
Kampus

PPNS-

Sistem Informasi

Lantip,

ITS

perancangan

dan

pembuatan sistem

LOKASI

Luaran

Bulan ke3 4 5 6

Manajemen

Eky

Administrasi Desa

informasi

Pembuatan

Lantip,

Kampus

modul pelatihan

Bayang,

ITS

Persiapan

Eky,
Gathot,

Balai

pelatihan

Lantip,

Belotan

instalasi

Bayang

dan

PPNS-

Desa

Modul pelatihan

Perangkat

desa

mampu
mengoperasikan
sistem

Evaluasi

dan

Eky,

Balai

Bayang
Gathot,

Belotan
Kampus

&

Lantip,

ITS

draft

Bayang

pendampingan
6

Penyusunan
laporan
pembuatan

Desa
PPNS-

Kuesioner

hasil

evaluasi
Makalah seminar
dan Jurnal
Laporan Akhir

publikasi

4.3

Anggaran Biaya
Garis besar anggaran biaya pengabdian disajikan pada tabel 5 dan detail anggaran

biayanya dapat dilihat pada tabel 6.

15

Tabel 5. Anggaran Biaya

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Uraian
Gaji dan Upah
Peralatan dan Bahan Habis Pakai
Pembuatan Aplikasi dan Modul
Persiapan Sarana dan Prasarana Pelatihan
Pelatihan
Evaluasi & Pendampingan
Pembuatan Laporan
Publikasi
Jumlah Biaya

Jumlah (Rp)
12.800.000
7.900.000
5.540.000
2.600.000
8.200.000
4.007.500
1.240.000
2.650.000
44.937.500

Tabel 6. Detail Alokasi Anggaran Biaya

No.

Kegiatan / alokasi

Jumlah

1. Gaji dan Upah


Koordinator
1. Kegiatan/Peneliti Utama
1 x 320
2. Pelaksana/Peneliti
2 x 320
3. Tenaga administrasi
1 x 320
Jumlah Biaya Gaji dan Upah
2. Bahan Habis Pakai
1. Kertas A4 80 gram
10
2. Tinta Toner Printer
1
Peralatan Komputer untuk
3. Desa Belotan
1
Jumlah Biaya Bahan Habis Pakai
3. Pembuatan Aplikasi dan Modul Pelatihan
Analisis, Perancangan dan
1 Pembuatan Sistem Informasi
2

Konsumsi Rapat Koordinasi


Pembuatan Modul

Sewa Internet untuk


3 pencarian literatur

Satuan

jam
jam
jam

Rim
botol
set

Honor /
satuan

Jumlah
(Rp)

15.000
10.000
5.000

4.800.000
6.400.000
1.600.000
12.800.000

40.000
500.000

400.000
500.000

7.000.000

7.000.000
7.900.000
3.000.000

64

16 kali
pertemuan,
4 orang

35.000

2.240.000

bulan

150.000

300.000

5.540.000
Jumlah Biaya Pembuatan Modul Pelatihan
4. Persiapan Sarana dan Prasarana Pelatihan
Sewa Mobil selama 2 hari
1
2
hari
dan bahan bakar
2 Penginapan 2 hari
2
hari
Lumpsum / uang harian
3
untuk 4 orang
2
hari
Jumlah Biaya
16

450.000

900.000

250.000

500.000

600.000

1.200.000
2.600.000

5. Pelatihan
Sewa Ruang Pelatihan
1
1
ruang kecil 800.000
selama 4 hari
Penggandaan Modul
2
24
modul
50.000
Pelatihan
Sewa Mobil selama 4 hari
3
4
hari
450.000
dan bahan bakar
Penginapan 4 hari 3 malam
4
4
hari/orang 250.000
untuk 4 orang
Lumpsum / uang harian
5
600.000
untuk 4 orang
4
hari/orang
Jumlah Biaya Pelatihan
6. Evaluasi & Pendampingan
1 Penggandaan Kuesioner
150
50
lembar
Biaya Transportasi PP
2
2
perjalanan 100.000
Surabaya Magetan
Biaya Kos Mahasiswa
3 selama pendampingan untuk
1
bulan
400.000
2 orang
Uang Saku untuk 2
4
30
hari
1.500.000
mahasiswa
Jumlah Biaya Evaluasi & Pendampingan
7. Pembuatan Laporan
Pembuatan & Penjilidan
1
2
laporan
200.000
Laporan (2 laporan)
Rapat Koordinasi pembuatan
2 laporan & makalah untuk
24
pertemuan
35.000
dipublikasikan
Jumlah Biaya Pembuatan Laporan
8. Publikasi
- Pendaftaran konferensi
1
makalah
750.000
- Penginapan 2 hari
2
hari
500.000
- Uang harian 2 hari (1
orang)
2
hari
450.000
Jumlah Biaya Publikasi

17

800.000
1.200.000
1.800.000
2.000.000
2.400.000
8.200.000
7.500
200.000
800.000
3.000.000
4.007.500
400.000
840.000
1.240.000
750.000
1.000.000
900.000
2.650.000

DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Administrasi Desa, Permendagri Nomor 32 Tahun 2006.


2. Danu Wira Pangestu, Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM),
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads//2008/08/sim.pdf diakses pada tanggal
20 Januari 2011.
3. Sistem Informasi Manejemen Desa (SIMADE), http://deni-simade.blogspot.com/
diakses pada tanggal 10 Januari 2011.
4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Desa Berbasis
Client Server di Desa Kaliurang, skripsi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM
Yogyakarta.

http://journal.amikom.ac.id/index.php/SI/article/viewArticle/1849,

diakses pada Bulan Januari 2011.

vii

Lampiran I Biodata Tim Peneliti


1. KETUA TIM
Nama

Ir Gathot Dwwi Winarto, MT

Tempat/Tgl Lahir

Magetan,15 September 1958

Alamat rumah

Jl. Wonorungkut Utara VIII / 12


Rungkut-Surabaya

Phone

031 8701468

Mobile Phone

081 330 564 124

Email

Gathot.ppns.its@hotmail.com

Posisi / Unit Kerja


Dosen Jurusan Teknik Bangunan Kapal PPNS - ITS
PENDIDIKAN
1980 - 1986. S-1 Jurusan Teknologi Perkapalan ITS Surabaya.
1998 2001. S-2 Prodi Teknik Produksi dan Material Kelautan ITS Surabaya.
PENGALAMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2004 : Tenaga Ahli Perbaikan Boiler Takuma PG Indolampung
2007 : Tenaga Ahli Pembuatan Boiler Takuma PG Trangkil
2008 : Trainner Peningkatan Skill Pengelasan Karyawan PT KPC
2009 : Trainner Peningkatan Skill Pengelasan Karyawan PT Sari Husada
2009 : Moderator Pengembangan Managemen UKM Disperind Jatim
2010 : Tenaga Ahli Penggantian Pipe Plan PM 1 PT Surya Zig-zag
2010 : Trainner Inovasi dan Managemen karyawan PT Inti Surya Lasindo
2011 : Trainner Pelatihan Pengelasan untuk Anak putus sekolah SLTA Kodya Surabaya

PENELITIAN DAN HIBAH


2002 : Hubungan Penurunan Kekuatan Tarik Terhadap Lebar Daerah
HAZ Material ST 41 Pada Proses Pengelasan SAW
2005 : Studi Perbandingan Tebal Laminasi Fibreglass Menurut BKI (Biro
Klasifikasi Indonesia) dengan Hubungan Tegangan Regangan
Menurut Kriteria Kerusakan dari Tsai Hill Theory
PUBLIKASI
Seminar Nasional Paska Sarjana IX-ITS, 12 Agustus 2009.
Workshop, Management Welding, 21 Juli 2010.
Seminar, Kebijakan dan Pengembangan Industri Otomotif Nasional. 18
September 2010.
Workshop Applied Welding Repair Technology, 30 April 2011
Seminar Internasional Applied Technology Science and Arts, 3
Dec.6, 2011.

1. ANGGOTA TIM

rd

APPTECS

Nama

Ir. Lantip Trisunarno, MT.

Tempat/Tgl Lahir

Malang, 29 Oktober 1960

Alamat rumah

Jl. Hidrodinamika III/Blok T-86 Perumdos, Kampus ITS,


Surabaya

Phone

Mobile Phone

08123248312

Email

lantip@ie.its.ac.id

Posisi / Unit Kerja


Dosen Jurusan Teknik Industri FTI, ITS
PENDIDIKAN
1983 - 1990. S1 Jurusan Teknik Industri ITB Bandung
1996 - 2002. S2 Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya
PENGALAMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2010
: Tenaga Ahli dalam Workshop Teknologi Tepat Guna berdasarkan Potensi
Desa, di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik.
2009

: Tenaga Ahli dalam Workshop Teknologi Tepat Guna berdasarkan Potensi Desa
untuk Unit Pengelola Usaha dan Keuangan Desa (UPKu Desa) di Bapemas
Propinsi.

2008

: Tenaga Ahli Project Management Approach (PMA) untuk Implementasi


Program CSR PT. Holcim di Kabupaten Tuban.

2008

: Trainner Metode Pemberdayaan Partisipatif dalam Pelatihan untuk Dinas


Pemberdayaan Masyarakat se Jawa Timur

2007

: Trainner Metode Pemberdayaan Partisipatif dalam Pelatihan untuk Dinas


Pemberdayaan Masyarakat se Jawa Timur

2007

: Tenaga Ahli untuk Desain Program CSR PT. Holcim di Kabupaten Tuban.

2004 -2006 : Ketua Tim Implementasi Program CSR PT. Powergen di Kecamatan Paiton
Probolinggo.
PENELITIAN DAN HIBAH
Agustus 2010: Ketua Penelitian Survey Aspek Sosial Pembebasan Lahan untuk
Pembangunan Rest Area Wilayah Suramadu. Kerjasama LPPM-ITS
dengan BPWS.
Februari 2010: Short Term-Consultant World Bank, Designing Business Model for
Sanitation Marketing- East Java. Individual Consultant.
Februari

2010:

Tenaga

Ahli

Perguruan

Tinggi

Pendamping

untuk

Program

Pengembangan 5 Desa Potensi, Pemberdayaan 4 Desa Pantai &

Pesisir, Penguatan 5 Desa Model Di Wilayah Jawa Timur. Kerjasama


LPPM-ITS dengan BAPEMAS Propinsi.
Februari 2009: Hibah Penelitian Strategis Nasional Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan Masyarakat. Lantip Trisunarno (Ketua), Ir. Eddy Setiadi
Soedjono, MSc,phD (Anggota), Dr.Sutikno,Msi (Anggota), Abdul Haris
(Anggota Mahasiswa), Rizqi Yoshita (Anggota Mahasiswa), Hidayani P.
(Anggota Mahasiswa).
Februari 2009: Tenaga Ahli

Perguruan Tinggi Pendamping untuk Program

Pengembangan 5 Desa Model Di Wilayah Jawa Timur. Kerjasama


LPPM-ITS dengan BAPEMAS Propinsi.
PUBLIKASI
Seminar Nasional :
1. Budhi Prihartono, Lantip Trisunarno, Perancangan Perangkat Pengukuran
Kinerja Organisasi dengan Pendekatan Proses Bisnis. Prosiding- Seminar
Nasional TIMP IV, Jurusan Teknik Industri ITS, Agustus 2009.
2. Budhi Prihartono, Lantip Trisunarno, Pengembangan Perangkat Pengelolaan
Resiko Perusahaan Pada Unit Kerja BUMN. Prosiding- Seminar Nasional TIMP
IV, Jurusan Teknik Industri ITS, Agustus 2009.
3. Lantip Trisunarno, Bambang Syairudin, Studi Awal Penentuan Dimensi Yang
Sesuai Untuk Pengukuran Kualitas Jasa ISP. Prosiding- Seminar Nasional TIMP
IV, Jurusan Teknik Industri ITS, Agustus 2009.

You might also like