Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Ir. Gathot Dwi Winarto, M.T. NIP. 195809151987011001
Ir.Lantip Trisunarno, MT. NIP. 196010291992031002
HALAMAN PENGESAHAN
Pembuatan Prototipe Aplikasi Manajemen Administrasi Desa untuk Meningkatkan
Kualitas Layanan Administrasi Masyarakat di Desa Belotan Kecamatan Bendo
Kabupaten Magetan
1. Mitra Program
a. Nama instansi mitra
b. Contact person
c. Jabatan
2. Ketua Tim
a. Nama
b. NIP
c. Pangkat / Golongan
d. Jabatan Fungsional
e. Jurusan
f. Fakultas
g. Bidang Keahlian
h. Alamat Kantor /Telp
i. Alamat Rumah
Telp / email
3. AnggotanTim Pengusul
a. Jumlah anggota
b. Nama
c. Mahasiswa
4. Lokasi Kegiatan
5. Luaran yang dihasilkan
6. Jangka waktu Pelaksanaan
7. Biaya Total
8. - Dana Dikti
- Sumber lain
Menyetujui,
Ketua P3M PPNS-ITS
RINGKASAN
Desa Belotan sebagai penyelenggara pemerintahan memiliki kewajiban untuk
melayani kebutuhan masyarakatnya dalam berbagai hal termasuk kebutuhan administrasi.
Keberagaman profesi dan latar belakang masyarakat membuat kebutuhan administrasi
menjadi sangat tinggi. Kebutuhan administrasi yang dimaksud adalah surat-menyurat dengan
berbagai tujuan. Berbagai masalah terjadi dalam pelayanan administrasi di desa, proses yang
masih membutuhkan banyak form, bentuk file database berbentuk arsip-arsip menyebabkan
kesulitan dalam pencarian dan pengetikan menggunakan mesin ketik konvensional
mengakibatkan waktu proses yang lama sehingga menjadi tidak efektif dan efisien.
Permasalahan administrasi tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan sistem
informasi elektronik menggunakan database kependudukan. Perangkat lunak yang digunakan
dapat mengakomodasi kebutuhan berbagai macam form surat. Penggunaan sistem informasi
pada pelayanan administrasi ini dapat menyederhanakan proses pelayanan sehingga waktu
pelayanan lebih cepat. Implementasi sistem informasi beserta perangkat lunak ini akan
diawali dengan penyiapan kapasitas SDM melalui pelatihan. Pelatihan yang diberikan
berdasarkan atas kebutuhan teknis serta penyelenggaraan pelayanan yang baik. Dengan
keseluruhan rangkaian program ini diharapkan terjadi peningkatan pelayanan administrasi di
desa menjadi lebih efektif dan efisien.
Kata kunci: pelayanan, administrasi, sistem informasi, pelatihan, efektif dan efisien.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.
Analisis Situasi..........................................................................................................1
1.2.
1.3.
1.4.
Relevansi....................................................................................................................5
1.5.
Target Luaran.............................................................................................................5
Administrasi Desa......................................................................................................6
2.2.
2.3.
StudiLiteratu
.10
2.1.
Jadwal Pelaksanaan..................................................................................................15
2.2.
Anggaran Biaya.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................vii
Lampiran I Biodata Tim Peneliti...........................................................................................viii
Lampiran
II
Surat
Pernyataan
.xi
iv
bersedia
untuk
bermitra
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
6.
Detail
Alokasi
Anggaran
.16
vi
Biaya
PENDAHULUAN
1.1.
Analisis Situasi
Desa menurut definisi universal adalah sebuah aglomerasi permukiman di area
perbantuan
dari
Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi
dan
Pemerintah
Kabupaten/Kota.
4. Urusan pemerintah lainnya yang diserahkan kepada desa.
Desa Belotan kecamatan Bendo kabupaten Magetan sebagai unit pemerintahan
dipimpin oleh seorang kepala desa dan perangkat sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2006,
Desa memiliki pemerintahan sendiri yang terdiri atas Pemerintah
Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Desa ini
memiliki 1.719 KK atau 5.200 Jiwa terbagi dalam 5 dusun yaitu dusun Jajar, dusun
Watupelin, dusun Belotan, dusun Dermo dan dusun Jatisari. Desa yang teletak di ketinggi 415
meter diatas laut ini memiliki potensi desa berupa Sumber daya Alam (SDA) yang cukup baik
berupa lahan tegal/perkebunan, sawah dan sumber mata air. Desa ini memiliki 6 sumber
mata air yang dikelola oleh masyarakat. Sedangkan mata pencaharian masyarkat didominasi
oleh petani, pedagang dan selanjutnya berturut-turut, buruh tani, PNS, TNI/POLRI, dll.
Luas Desa
5.249 km 2
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Sumber air (pompa)
Dukuh
1.719
5.200 jiwa
6
Jajar, Watupelin, Belotan, Dremo
dan Jatisari
Turirejo
Apabila terdapat kesalahan pengetikan, maka harus diketik ulang dari awal. Selain itu,
data yang digunakan untuk pembuatan surat tersebut adalah data penduduk yang masih
tersimpan dalam bentuk arsip atau berkas yang disimpan di tempat penyimpanan berkas.
Perlu waktu yang cukup lama untuk melakukan pencarian data seorang penduduk di suatu
berkas. Tidak jarang terjadi kesalahan data yang diketikkan dan menyebabkan pengulangan
proses layanan. Adanya teknologi informasi sangat dimungkinkan untuk dapat mengatasi hal
ini.
Melihat permasalahan di atas, perlu adanya sistem informasi manajemen administrasi
desa yang dapat digunakan untuk mengelola proses administrasi desa serta mengelola data
kependudukan yang benar dan mutakhir (uptodate). Data kependudukan yang benar dan
mutakhir akan dapat digunakan untuk mempermudah proses pengurusan surat atau
administrasi bagi masyarakat serta mengetahui peta demografi di desa tersebut. Informasi
tentang demografi penduduk yang benar akan dapat digunakan untuk berbagai kepentingan,
salah satunya untuk mendukung proses perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. Selain
diperlukan adanya sistem informasi manajemen administrasi desa, juga diperlukan adanya
pelatihan bagi perangkat desa untuk dapat mempergunakan sistem informasi manajemen
administrasi desa tersebut.
3
1.3.
1.4.
Relevansi
Permasalahan yang ada di desa Belotan merupakan permasalahan umum yang banyak
terjadi di desa-desa lain di Indonesia. Adanya nilai tambah yang bisa diperoleh dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan keinginan Kepala Desa dalam meningkatkan kualitas
layanan administrasi merupakan peluang yang sangat bagus bagi desa untuk kemajuannya
dan bagi pihak perguruan tinggi dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk
pemberdayaan masyarakat dan menyelesaikan permasalahan nyata yang terjadi di
masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan layanan administrasi desa
sangat diperlukan untuk memberikan nilai tambah terhadap proses pelayanan antara lain
dapat digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses layanan. Sistem informasi
manajemen administrasi desa yang akan dibangun tidak akan memberikan banyak manfaat
jika tidak diimbangi dengan peningkatan kemampuan aparat desa dalam memanfaatkan
teknologi tersebut. Pembuatan sistem informasi manajemen administrasi desa dan pelatihan
bagi aparat desa dalam menggunakannya akan sangat membantu pemerintah desa dalam
meningkatkan kualitas layanan administrasi bagi masyarakat desa. Proses administrasi yang
sama di semua desa memungkinkan sistem ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh desadesa yang lain. Selain itu sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengelola data
kependudukan yang sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Data penduduk yang up
to date dan lengkap dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan yang tepat sasaran.
1.5.
Target Luaran
Kegiatan pengabdian masyarakat ini selain bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi juga ditargetkan untuk memiliki luaran sebagai berikut:
1. Teknologi tepat guna yaitu sistem informasi manajemen administrasi desa
berbasis open source.
2. Minimal 1(satu) buah publikasi pada seminar atau jurnal tentang penerapan
sistem informasi manajemen administrasi desa dan dampaknya pasca pelatihan.
Administrasi Desa
Menurut Pasal 1 Permendagri Nomor 32 Tahun 2006, Administrasi Desa adalah
Pembangunan.
Administrasi
pembangunan
adalah
kegiatan
pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan, sedang dan telah
dilaksanakan pada buku administrasi pembangunan. Bentuk administrasi
pembangunan yang dimaksud antara lain buku rencana pembangunan, buku
kegiatan pembangunan, buku inventaris proyek, dan buku kader-kader
pembangunan/pemberdayaan masyarakat.
5. Administrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Administrasi BPD adalah
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai BPD. Bentuk administrasi BPD
terdiri dari buku data anggora BPD, buku data keputusan BPD, buku kegiatan
BPD, buku agenda BPD dan buku ekspedisi BPD.
6
6. Administrasi Lainnya. Jenis dan bentuk administrasi laiinya dapat ditambah sesuai
kebutuhan dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota. Contoh buku
administrasi lainnya adalah buku data pengurus dan anggota kemasyarakatan,
buku register dan buku profil desa.
Kegiatan administrasi desa merupakan hal yang sangat penting karena data yang
terbentuk dari kegiatan administrasi yang tertib dan rapi akan memiliki dampak yang baik
bagi pembangunan desa tersebut. Selain itu data yang terkumpul di desa akan dilaporkan ke
tingkat yang lebih atas seperti kecamatan, kabupaten dan propinsi dan pada skala besar akan
digabungkan dengan data dari propinsi lain menjadi data nasional. Jika pelaksanaan
administrasi di desa tidak berjalan dengan baik maka dapat dibayangkan bahwa kebijakankebijakan yang terkait dengan kependudukan akan menjadi tidak tepat sasaran.
Laporan dari desa dibuat oleh perangkat desa dan bersumber dari catatan administrasi
yang dilakukan. Catatan administrasi yang kurang baik menyebabkan laporan yang
dihasilkan menjadi tidak valid. Pencatatan yang kurang baik dapat dikarenakan oleh banyak
faktor, misalnya perangkat yang terkait kurang memahami tugas dan tanggung jawabnya,
ketiadaan petunjuk teknis dalam pencatatan maupun catatan yang tidak tertib dari setiap
kejadian administrasi di desa.
2.2.
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti instansi pemerintahan,
universitas, organisasi non formal maupun kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang
sama. Informasi yang dihasilkan dari sistem informasi merupakan olahan data organisasi
maupun data transaksi organisasi baik data masa lalu, data saat ini maupun prediksi data akan
transaksi yang akan datang. Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai
orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk
yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri
merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau
ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diolah dari data yang ada juga
perlu ditampilkan dalam bentuk yang dipahami oleh pengguna seperti laporan-laporan yang
diperlukan pengguna.
Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen. SIM dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian [2]. SIM akan dapat berfungsi dengan baik dengan keterlibatan teknologi
informasi. SIM yang tidak didukung oleh penggunaan komputer tingkat kegagalannya akan
sangat tinggi. Persyaratan SIM yang melibatkan penggunaan komputer adalah adanya
perangkat keras, perangkat lunak dan sistem pengoperasian. Perangkat keras memiliki
kemampuan untuk mengolah data yang dapat beroperasi secara langsung dan berkecepatan
tinggi. Memory yang digunakan juga harus besar dengan penyimpanan yang cukup untuk
menyimpan kapasitas data yang besar. Perangkat lunak yang diperlukan adalah bahasa
pemrograman dan Database Management System (DBMS). Untuk sistem pengoperasiannya,
karena pengguna SIM adalah banyak pengguna, maka aplikasi SIM yang dibangun harus
mampu menangani banyak pengguna. Pengguna dari SIM dapat dikategorikan menjadi 4
kategori yaitu petugas administrasi, manajer tingkat bawah, staff ahli dan manajemen. Tugas
petugas administrasi adalah mengerjakan transaksi dan pengolahan data. Manajer tingkat
bawah memerlukan data operasi untuk membantu perencanaan, penjadwalan, mengetahui
sistuasi yang terkendali dan mengambil keputusan. Melalui SIM, Staff ahli dapat
menampilkan informasi yang digunakan untuk membantu dalam analisis, perencanaan dan
pelaporan dalam organisasi. Pihak manajemen memerlukan laporan tetap, informasi khusus,
analisis khusus, laporan khusus dam membantu dalam mengenali persoalan dan peluang serta
membantu dalam analisis pengambilan keputusan.
2.3.
untuk melayani administrasi masyarakat desa secara cepat, akuran dan terintegrasi.
Pengertian cepat mengandung makna bahwa sistem dapat melayani administrasi masyarakat
desa secara cepat dengan bantuan komputer sebagai pengolah data. Akurat artinya bahwa
sistem dapat menghasilkan output yang benar sesuai data kependudukan yang ada.
Terintegrasi memiliki arti bahwa dalam sistem tersebut terdiri dari beberapa pelayanan
administrasi desa yang saling berkaitan antar laporan yang satu dengan laporan yang lain.
Di pasaran telah ada sistem informasi administrasi desa yang dikembangkan dengan
berbagai jenis dan platform seperti SIMADE[3] yang dikembangkan oleh perusahaan
perangkat lunak di Yogyakarta. SIMADE telah banyak digunakan oleh beberapa Desa di
Jawa Tengah. Layanan yang ada dalam SIMADE adalah layanan administrasi penduduk dan
beberapa persuratan. SIMADE memiliki kemampuan untuk menangani pelayanan suratmenyurat dan proses mutasi penduduk. Sistem ini juga dapat menghasilkan beberapa laporan
yang diperlukan oleh Desa. Seperti yang diuraikan pada sub bab 2.1., proses administrasi di
desa cukup banyak. Secara dasar sistem ini dapat digunakan oleh Desa Belotan, namun
karena sistem ini berbayar dan tidak bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Desa
Belotan maka diperlukan adanya rekayasa baru untuk sistem informasi administrasi desa
yang berbasis open source yang dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan Desa Belotan
khususnya dan dapat dikembangkan terus untuk nantinya dapat digunakan oleh Desa yang
lain. Sistem baru diharapkan dapat dikastemisasi sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap Desa.
Beberapa mahasiswa di perguruan tinggi yang lain juga mencoba membuat sistem
informasi administrasi desa berbasis client server[4] yang dapat digunakan secara online.
Fasilitas yang disediakan oleh sistem adalah untuk pelayanan administrasi pembuatan surat
pengantar, surat keterangan dan surat pembuatan surat profil desa. Sistem ini juga
menghasilkan laporan yang digunakan untuk bahan acuan penyusunan laporan pertanggung
jawaban (LPJ) tahunan.
Bagian ini berisi uraian rinci tentang bagaimana metode yang digunakan dalam
kegiatan pengabdian masyarakat ini.
3.1
Studi literatur
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari literatur yang digunakan,
perkembangan, serta sistem serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Pencarian informasi
tentang peran suatu desa dan standarisasi tentang proses administrasi desa dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang benar tentang administrasi desa yang seharusnya. Informasi
yang dikumpulkan terkait dengan salah satu tujuan
akan merancang dan membuat aplikasi sistem informasi administrasi desa untuk desa
Belotan. Sebelum proses perancangan, dilakukan proses analisis kebutuhan dengan cara
melakukan komunikasi yang intensif dengan Kepala Desa dan aparat Desa Belotan untuk
mendapatkan informasi kebutuhan-kebutuhan yang mereka harapkan dapat terpenuhi dengan
adanya aplikasi. Selain itu dilakukan proses pengumpulan jenis dan template surat yang
digunakan dan pengumpulan data penduduk desa Belotan untuk bahan uji coba. Hasil dari
proses analisis adalah daftar kebutuhan dan fitur-fitur yang harus ada dalam sistem informasi
manajemen administrasi Desa Belotan.
Berdasarkan hasil analisis akan dilakukan proses perancangan proses, perancangan
database dan perancangan user interface. Kegiatan analisis dan perancangan ini terutama
akan dilakukan tim pengabdi bersama mahasiswa dari Jurusan Bangunan Kapal PPNS _ITS.
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan tersebut dibuatlah program aplikasi untuk
mengimplementasikan sistem. Kegiatan pembuatan program aplikasi ini dilakukan oleh tim
pengabdi bersama mahasiswa dari Jurusan Teknik Informatika FTI - ITS. Program aplikasi
yang dibuat adalah aplikasi desktop berbasis open source. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah Java dan DBMS-nya adalah MySQL. Program aplikasi yang dihasilkan
selanjutnya dites secara langsung oleh programmer bersama dengan perangkat desa Belotan
yang akan mempergunakan sistem. Jika sudah sesuai dengan harapan pengguna maka
10
program akan dikemas untuk siap dipasang dan digunakan di komputer di kantor Desa
Belotan. Berhubung Desa Belotan belum memiliki seperangkat komputer, maka sebagian
dana pengabdian ini akan dimanfaatkan untuk membantu Desa Belotan dalam memanfaatkan
teknologi yang dibuat tersebut. Kegiatan analisis, perancangan dan pembuatan program
aplikasi ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 8 (delapan) bulan terhitung dari
proposal disetujui.
Gambaran umum sistem informasi manajemen administrasi desa yang akan dibuat
seperti yang tampak pada Gambar 2. Secara garis besar sistem dapat digunakan untuk
melayani masyarakat yang meminta surat-surat. Template semua jenis surat disimpan ke
dalam sistem. Data penduduk yang dibuatkan surat diambil dari database kependudukan.
Kesalahan pengetikan data akan sedini mungkin diminimalisir dan proses yang dilakukan
akan lebih cepat. Pelayanan surat menyurat terbagi menjadi 4 bagian yaitu berkaitan dengan
masalah kependudukan, sosial ekonomi, masalah umum lainnya dan berkaitan dengan
administrasi peralihan hak tanah.
Daftar jenis surat yang dapat dibuat dengan sistem informasi kurang lebih ada 16
surat seperti terlihat di Tabel 2 :
11
Table 2 Daftar Nama Surat yang dapat dilayani dengan system informasi
No
Nama Surat
1 Surat keterangan belum nikah
Surat keterangan domisili
3 Surat keterangan duplikat kelahiran
4 Surat keterangan kehilangan buku
nikah
5 Surat keterangan ijin menutup jalan
desa
6 Ijin tidak masuk kerja
7 Surat keterangan miskin / jamkesda
8 Surat keterangan kepemilikan
No
9
10
11
12
13
Nama Surat
Surat keterangan domisili usaha
Surat keterangan masih hidup
Surat keterangan penjual bbm
Surat
keterangan
borokerja/
bepergian
Surat keterangan tidak mampu
14
15
16
bulan kedua dan ketiga periode penelitian. Modul pelatihan akan dibuat dalam 2 modul
yakni:
1. Modul I berisi materi tata cara instalasi aplikasi.
Modul I ini ditujukan untuk panduan administrator dalam menyiapkan
sistem informasi manajemen administrasi desa agar siap digunakan.
2. Modul II berisi materi penggunaan sistem informasi manajemen
administrasi
Pembuatan modul pelatihan dilakukan pada bulan ketiga.
3.4
Kegiatan pelatihan
Penyampaian modul pelatihan akan dilakukan melalui pelaksanaan rangkaian
kegiatan pelatihan sistem informasi manajemen administrasi desa dengan mengacu pada
modul pelatihan yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan pelatihan akan dilakukan selama 4
hari dengan rincian hari pertama persiapan dan tutorial instalasi dan setting awal. Hari kedua
sampai keempat pelatihan materi sistem informasi manajemen administrasi desa. Kegiatan
pelatihan dilakukan pada bulan keempat.
3.5
berfungsi sebagaimana mestinya dan pengguna dapat mengoperasikan sistem dengan baik.
Melalui kegiatan ini juga dilakukan pengambilan umpan balik apakah sistem memang
mampu membantu meningkatkan kualitas layanan administrasi dengan melakukan
perbandingan terhadap kemudahan dan kecepatan proses pelayanan.
3.6
Pembuatan Laporan
Laporan ini disusun untuk mendokumentasikan hasil kegiatan pengabdian mulai dari
studi literatur, analisis, perancangan dan pembuatan sistem informasi, pelatihan, sampai
dengan tahap evaluasi. Selain membuat laporan, akan dilakukan juga pembuatan makalah
untuk bahan publikasi di seminar nasional.
13
akan melakukan administrasi dan membantu survey pendataan di lapangan. Daftar nama
anggota tim ditunjukkan pada Tabel 3, biodata detail dari anggota tim dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Tabel 3. Daftar Tim Pengabdi
Nama
Gathot
Keahlian
Tanggung Jawab
Winarto
Lunak
Jam /
Keanggotaan
metodologi
pengabdian,
melakukan analisis
kebutuhan,
Tutor/trainer dalam
pelatihan, membuat
laporan akhir
Lantip
Sistem
Informasi Melakukan
Trisunarno
Manajemen
10
perancangan sistem
dan
perancangan
data,
Tutor/trainer
dalam
pelatihan,
membuat
ilmiah
tulisan
untuk
diajukan
pada
jurnal nasional
14
Anggota(Dosen)
Eky
Pratama Basis
Halim
data
Pemrograman
Anggota
aplikasi, melakukan
(Mahasiswa)
pendampingan
pasca pelatihan
Pembuatan
Bayang S C
10
Anggota
dokumentasi
penelitian
modul
(Mahasiswa)
dan
pelatihan,
melakukan
pendampingan
4.2
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan akan dilakukan selama kurun
waktu 8 bulan. Rincian jadwal kegiatan beserta PIC-nya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Rincian Jadwal Kegiatan
No.
Kegiatan
PIC
Studi Literatur
GAthot,
Kampus
PPNS-
Studi pustaka
Analisis,
Lantip
Gathot,
ITS
Kampus
PPNS-
Sistem Informasi
Lantip,
ITS
perancangan
dan
pembuatan sistem
LOKASI
Luaran
Bulan ke3 4 5 6
Manajemen
Eky
Administrasi Desa
informasi
Pembuatan
Lantip,
Kampus
modul pelatihan
Bayang,
ITS
Persiapan
Eky,
Gathot,
Balai
pelatihan
Lantip,
Belotan
instalasi
Bayang
dan
PPNS-
Desa
Modul pelatihan
Perangkat
desa
mampu
mengoperasikan
sistem
Evaluasi
dan
Eky,
Balai
Bayang
Gathot,
Belotan
Kampus
&
Lantip,
ITS
draft
Bayang
pendampingan
6
Penyusunan
laporan
pembuatan
Desa
PPNS-
Kuesioner
hasil
evaluasi
Makalah seminar
dan Jurnal
Laporan Akhir
publikasi
4.3
Anggaran Biaya
Garis besar anggaran biaya pengabdian disajikan pada tabel 5 dan detail anggaran
15
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Uraian
Gaji dan Upah
Peralatan dan Bahan Habis Pakai
Pembuatan Aplikasi dan Modul
Persiapan Sarana dan Prasarana Pelatihan
Pelatihan
Evaluasi & Pendampingan
Pembuatan Laporan
Publikasi
Jumlah Biaya
Jumlah (Rp)
12.800.000
7.900.000
5.540.000
2.600.000
8.200.000
4.007.500
1.240.000
2.650.000
44.937.500
No.
Kegiatan / alokasi
Jumlah
Satuan
jam
jam
jam
Rim
botol
set
Honor /
satuan
Jumlah
(Rp)
15.000
10.000
5.000
4.800.000
6.400.000
1.600.000
12.800.000
40.000
500.000
400.000
500.000
7.000.000
7.000.000
7.900.000
3.000.000
64
16 kali
pertemuan,
4 orang
35.000
2.240.000
bulan
150.000
300.000
5.540.000
Jumlah Biaya Pembuatan Modul Pelatihan
4. Persiapan Sarana dan Prasarana Pelatihan
Sewa Mobil selama 2 hari
1
2
hari
dan bahan bakar
2 Penginapan 2 hari
2
hari
Lumpsum / uang harian
3
untuk 4 orang
2
hari
Jumlah Biaya
16
450.000
900.000
250.000
500.000
600.000
1.200.000
2.600.000
5. Pelatihan
Sewa Ruang Pelatihan
1
1
ruang kecil 800.000
selama 4 hari
Penggandaan Modul
2
24
modul
50.000
Pelatihan
Sewa Mobil selama 4 hari
3
4
hari
450.000
dan bahan bakar
Penginapan 4 hari 3 malam
4
4
hari/orang 250.000
untuk 4 orang
Lumpsum / uang harian
5
600.000
untuk 4 orang
4
hari/orang
Jumlah Biaya Pelatihan
6. Evaluasi & Pendampingan
1 Penggandaan Kuesioner
150
50
lembar
Biaya Transportasi PP
2
2
perjalanan 100.000
Surabaya Magetan
Biaya Kos Mahasiswa
3 selama pendampingan untuk
1
bulan
400.000
2 orang
Uang Saku untuk 2
4
30
hari
1.500.000
mahasiswa
Jumlah Biaya Evaluasi & Pendampingan
7. Pembuatan Laporan
Pembuatan & Penjilidan
1
2
laporan
200.000
Laporan (2 laporan)
Rapat Koordinasi pembuatan
2 laporan & makalah untuk
24
pertemuan
35.000
dipublikasikan
Jumlah Biaya Pembuatan Laporan
8. Publikasi
- Pendaftaran konferensi
1
makalah
750.000
- Penginapan 2 hari
2
hari
500.000
- Uang harian 2 hari (1
orang)
2
hari
450.000
Jumlah Biaya Publikasi
17
800.000
1.200.000
1.800.000
2.000.000
2.400.000
8.200.000
7.500
200.000
800.000
3.000.000
4.007.500
400.000
840.000
1.240.000
750.000
1.000.000
900.000
2.650.000
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.amikom.ac.id/index.php/SI/article/viewArticle/1849,
vii
Tempat/Tgl Lahir
Alamat rumah
Phone
031 8701468
Mobile Phone
Gathot.ppns.its@hotmail.com
1. ANGGOTA TIM
rd
APPTECS
Nama
Tempat/Tgl Lahir
Alamat rumah
Phone
Mobile Phone
08123248312
lantip@ie.its.ac.id
: Tenaga Ahli dalam Workshop Teknologi Tepat Guna berdasarkan Potensi Desa
untuk Unit Pengelola Usaha dan Keuangan Desa (UPKu Desa) di Bapemas
Propinsi.
2008
2008
2007
2007
: Tenaga Ahli untuk Desain Program CSR PT. Holcim di Kabupaten Tuban.
2004 -2006 : Ketua Tim Implementasi Program CSR PT. Powergen di Kecamatan Paiton
Probolinggo.
PENELITIAN DAN HIBAH
Agustus 2010: Ketua Penelitian Survey Aspek Sosial Pembebasan Lahan untuk
Pembangunan Rest Area Wilayah Suramadu. Kerjasama LPPM-ITS
dengan BPWS.
Februari 2010: Short Term-Consultant World Bank, Designing Business Model for
Sanitation Marketing- East Java. Individual Consultant.
Februari
2010:
Tenaga
Ahli
Perguruan
Tinggi
Pendamping
untuk
Program