You are on page 1of 6

NAMA

: VISA YUNANDA

NIM

: 0907101010081

KELAS

: B-04

TEORI-TEORI PROSES PENUAAN


A. Teori Biologis
Proses penuaan merupakan proses secara berangsur yang mengakibatkan
perubahan secara komulatif dan serta berakhir dengan kematian. Proses menua
merupakan suatu yang fisiologis yang akan dialami oleh setiap orang. Batasan orang
dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun.
Teori biologis tentang penuaan dibagi menjadi :
1. Teori Instrinsik
Teori ini berati perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat
penyebab dalam diri sendiri.
2. Teori Ekstrinsik
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi diakibatkan pengaruh
lingkungan.
Teori

lain

menyatakan

bahwa

teori

biologis

dapat

dibagi

menjadi

1. Teori Genetik Clock


Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program
jam genetik didalam nuklei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentu dan
jika jam ini sudah habis putarannya maka, akan menyebabkan berhentinya proses
mitosis. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian Haiflick, (1980) dikutif Darmojo
dan Martono (1999) dari teori itu dinyatakan adanya hubungan antara kemampuan
membelah sel dalam kultur dengan umur spesies Mutasisomatik (teori error
catastrophe) hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam menganalisis faktoraktor penyebab terjadinya proses menua adalah faktor lingkungan yang
menyebabkan terjadinya mutasi somatik. Sekarang sudah umum diketahui bahwa
radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur. Menurut teori ini terjadinya
mutasi yang progresif pada DNA sel somatik, akan menyebabkan terjadinya
penurunan kemampuan fungsional sel tersebut.

2. Teori Mutasi Somatik ( teori error catastrophe )


Salah satu hipotesis yang yang berhubungan dengan mutasi sel somatik
adalah hipotesis Error Castastrophe (Darmojo dan Martono, 1999). Menurut teori
tersebut menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam kesalahan
sepanjang kehidupan manusia. Akibat kesalahan tersebut akan berakibat kesalahan
metabolisme yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel secara
perlahan.
3. Teori Auto imun
Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca tranlasi yang
dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali
dirinya sendiri (Self recognition). Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya
kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan mengakibatkan sistem imun tubuh
menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan
menghancurkannya Goldstein(1989) dikutip dari Azis (1994). Hal ini dibuktikan
dengan

makin

bertambahnya

prevalensi

auto

antibodi

pada

lansia

(Brocklehurst,1987 dikutif dari Darmojo dan Martono, 1999). Dipihak lain sistem
imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua,
daya serangnya terhadap antigen menjadi menurun, sehingga sel-sel patologis
meningkat sesuai dengan menigkatnya umur (Suhana,1994 dikutif dari Nuryati,
1994)
4. Teori Radikal Bebas
Teori penuaan dan radikal bebas pertama kali dicetuskan oleh Denham
Harman dari University of Nebraska Medical Center di Omaha, AS pada 1956 yang
menyatakan bahwa tubuh mengalami penuaan karena serangan oksidasi dari zat-zat
perusak.
Penuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal bebas dalam
tubuh manusia. Radikal bebas dapat berupa : superoksida (O2), Radikal Hidroksil
(OH) dan Peroksida Hidrogen (H2O2). Radikal bebas sangat merusak karena sangat
reaktif , sehingga dapat bereaksi dengan DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh.
Menurut Oen (1993) yang dikutif dari Darmojo dan Martono (1999) menyatakan
bahwa makin tua umur makin banyak terbentuk radikal bebas, sehingga poses
perusakan terus terjadi , kerusakan organel sel makin banyak akhirnya sel mati.

5. Teori stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan stres
menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.
6. Teori kolagen
Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan
kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan.

B. Teori Sosial
1. Teori Aktifitas
Ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan secara langsung.
2. Teori Pembebasan
Salah satu teori sosial yang berkenaan dengan proses penuaan adalah teori
pembebasan ( disengagement teori ). Teori tersebut menerangkan bahwa dengan
berubahnya usia seseorang secara berangsur angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun,
baik secara kualitatif maupun kuantitasnya sehingga sering terjadi kehilangan ganda
yaitu:
a) Kehilangan peran
b) Hambatan kontrol social
c) Berkurangnya komitmen
3. Teori Kesinambungan
Adanya suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya suatu pola
prilaku yang meningkatkan stress.
4. Teori Stratifikasi Usia
Karena orang yang digolongkan dalam usia tua akan mempercepat proses
penuaan.

C. Teori Psikologi
1. Teori Kebutuhan manusia menurut Hirarki Maslow
Menurut teori ini, setiap individu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan
yang memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow 11111954). Kebutuhan ini
memiliki urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia sudah
terpenuhi, mereka berusaha menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan
yang paling tinggi dari kebutuhan tersebut tercapai.
2. Teori individual
Carl Jung (1960) Menyusun sebuah terori perkembangan kepribadian dari
seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak , masa muda dan masa
dewasa muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu terdiri dari ego,
ketidaksadaran sesorang dan ketidaksadaran bersama. Menurut teori ini kepribadian
digambarkan terhadap dunia luar atau ke arah subyektif. Pengalaman-pengalaman
dari dalam diri (introvert). Keseimbangan antara kekuatan ini dapat dilihat pada
setiap individu, dan merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan mental
3. Teori Tugas Perkembangan
Menurut Hangskerst, ( 1992 ) bahwa setiap individu harus memperhatikan
tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan
memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini
tergantung pada maturasi fisik, penghargaan kultural masyarakat dan nilai serta
aspirasi individu. Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan
adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pensiun dan
penurunan income.penerimaan adanya kematian dari pasangannya dan orang
orang yang berarti bagi dirinya. Mempertahankan hubungan dengan group yang
seusianya, adopsi dan adaptasi deengan peran sosial secara fleksibel dan
mempertahankan kehidupan secara memuaskan.

D. Teori teori Lain


1. Constantinides, 1994
Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita .
2. Ignativicus, Workman, Mishler, 1999
Menua merupakan proses yang dapat dilihat sebagai sebuah kontinum
kejadian dari lahir sampai meninggal

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta:
Dep Kes R.I.
Lueckennotte, Annette G, 1996, Gerontologic Nursing, St. Louis : Mosby
Year Incorporation.
Nugroho, Wahyudi, SKM, 1995, Perawatan Lanjut Usia, Jakarta : EGC
Anonym, Panduan Gerontologi, Jakarta: EGC

You might also like