Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Jantung
Jantung adalah organ berupa otot berbentuk kerucut, berongga,
basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apeks nya miring ke sebelah
kiri. Beratnya sekitar 250 300 gram. Jantung berada di dalam torax,
antara kedua paru-paru dan di belakang sternum. Kedudukan yang tepat
dapat di gambarkan pada kulit dada. Sebuah garis yang ditarik dari kosta
ke-3 kanan, 2 cm dari sternum, ke atas kosta ke-2 kiri, 1 cm dari sternum
menunjukan kedudukan basis jantung tempat pembuluh darah masuk dan
keluar. Tititk sebelah kiri antara interkosta ke-5 dan ke-6 atau di dalam
ruang interkosta ke-5 kiri 4 cm dari garis medial menunjukan kedudukan
apeks jantung, yang merupakan ujung tajam dari ventrikel. Jantung
tersusun atas otot yang bersifat khusus terdiri atas tiga lapis : pericardium
(pembungkus luar ), mio kardium (lapisan otot tengah) dan endo kardium
(batas dalam). Jantung terbagi oleh sebuah septum menjadi dua belah kiri
dan kanan. Sesudah lahir tidak ada hubungan antara kedua belahan ini.
Setiap belahan terbagi dalam dua ruang, yang atas disebut atrium yang
bawah disebut ventrikel. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan
terdapat katup trikuspidalis. Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat
katup bikuspidalis (mitral). Kedua katup ini disebut katup Atrioventrikuler. Antara ventrikel kiri dengan aorta terdapat katup semilunar
aorta. Antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis terdapat katup
semilunar pulmonalis (Evelyn, 2007).
b.
Pembuluh darah
Arteri. Merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah berisi zat-zat pengatur yang di kirim ke sel-sel seluruh
tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar dari pentrikel
kiri disebut aorta. Arteri mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi
elastis.
Vena Merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari
jaringan ke jantung. Vena mempunyai dinding lebih tipis, memiliki
katup-katup yang berguna untuk mencegah agar darah tidak kembali.
Kapiler Merupakan pembuluh darah yang sangat halus, berfungsi
sebagai alat penghubung antara arteri dan vena serta tempat terjadinya
pertukaran zat-zat (Evelyn, 2007).
2.1.1 Perubahan Sistem Kardiovaskuler Pada Kehamilan
Dalam kehamilan terjadi perubahan pada sistem kardiovaskuler
yang merupakan penyesuaian maternal secara anatomis dan fisiologis.
Adaptasi tersebut untuk melindungi pungsi fisiologi normal
karena
Pada saat melakukan ANC penting untuk mengetahui gejala dan tanda
kelainan jantung, karena itu bidan harus mewaspadai dan mengenali gejala
dini Decompensatio Cordis. Puncak keadaan Decompensatio Cordis itu
akan dijumpai pada waktu (Manuaba, 2008) :
-
Pada saat plasenta lahir, anastomosis arteri pena hilang dan darah
yang seharusnya masuk ke ruang inter pilus sekarang darah kembali ke
peredaran darah umum dalam jumlah besar.
- Cardiac output tergantung pada posisi ibu dan akan menurun pada saat
posisi terlentang. Pada saat terlentang uterus gravidus menekan vena
kava inferior, mengurangi aliran balik vena ke jantung sehingga
menurunkan Cardiac output. Kehamilan penurunan cardiac output
akibat posisi terlentang mengakibatkan 1 10% ibu hamil mengalami
Supine Hipotensi Syindrom yaitu penurunan tekanan darah disertai
gejala seperti pusing, mual, rasa seperti akan pingsan
2.1.2 Perubahan Sistem Kardiovaskuler Dalam Persalinan
Pada saat persalinan kala1 curah jantung meningkat 20 % dan lebih
besar pada kala II, 50% paling umum terjadi saat kontraksi disebabkan
adanya usaha ekspulsip (Ban-zion,2007). Perubahan kerja jantung dalam
persalinan disebabkan karena his persalinan usaha ekspulsip, pelepasan
plasenta yang menyebabkan terhentinya peredaran darah dari plasenta dan
kembali kepada peredaran darah umum. Peningkatan metabolismenya ini
dikarenakan kecemasan dan aktifitas otot skelet. Peningkatan aktifitas
direpleksikan dengan peningkatan suhu tubuh, denyut jantubf, respirasi
cardiac output dan kehilangan cairan. Kompensasinya adalah tekanan darah
Patofisiologi
Setiap kehamilan mempengaruhi sistem kardiovaskuler ibu. Hal ini
berlangsung selama masa hamil dan berlanjut sampai beberapa minggu
setelah
kelahiran
bayi.
Jantung
normal
dapat
mengkompensasi
dapat
ditoleransi
dengan
baik.
Apabila
perubahan
2.2.4
Etiologi
1) Perubahan fisiologis dalam kehamilan yang memberatkan dan memjadi
masalah bagi jantung.
2) Jantung rematik dalam bentuk Stenosis Mitral.
Angka kejadian 90% (M.Tobing,2006). Penyakit jantung rematik
adalah penyakit autoimun yang di dahului oleh acute rematik fever,
disebabkan oleh kuman streptococcus haemolitikus yang umumnya
menyerang oropharing, nasopharing, dan kulit. Setelah 2 minggu dapat
timbul demam rematik yang didahului dengan gejala suhu subfebris,
LED meningkat,terdengar desir jantung yang berubah-ubah sifat dan
tempatnya. Stenosis mitral
Aktifitas fisik
Aktifitas fisik Ibu hamil dengan cadangan jantung terbatas, harus
mengkompensasi beban kehamilan menyebabkan gagal jantung.
Infeksi
Infeksi meningkatkan curah jantung dan memjadikan pemberat bagi kerja
jantung.
Anemia
Ibu hamil dengan anemia sel sabit dan penyakit sel sabit haemoglobin C
dapat memperberat penyakit jantung.
Obesitas
Dengan peningkatan masa tubuh maka beaban jantung menjadi lebih besar
Hipertensi
Aritmia
Kerusakan struktur jantung, maka fibrilasi, tachikardi atau pluter atrium
dapat mencetuskan gagal jantung.
2.2.6 Komplikasi
-
Abortus, persalinan preterm dan BBLR karena ibu menderita hipoksia dan
sianosis
Kematian perinatal
Riwayat penyakit
Demam rematik
Sesak napas
Nyeri dada
Pemeriksaan fisik
Disritmia
Pembesaran jantung
Sianosis
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Thorak Photo
Echocardiografi Varney,2006)
Ronchi paru
Pembesaran hepar
Pembesaran jantung
Aritmia
Sianosis (MNH,2002)
Cepat lelah
Jantung berdebar
Oedem tungkai
Pembesaran jantung
2.2.9 Penatalaksanaan
Pada Kehamilan
a. Deteksi dini
Konseling pre konsepsi dengan :
- Konseling pra hamil untuk deteksi penyakit jantung, kolaborasi
dengan kardiolog, karena apabila terjadi kehamilan akan membawa
resiko.
- Deteksi dini keadaan yang menunjukan kondisi yang berhubungan
dengan
penyakit
jantung
meliputi
cianosis,
endokarditis,
Mewaspadai gejala gagal jantung pada puncak out put jantung usia
kehamilan 20-24 minggu (Varney,2006),usia kehamilan 32-36 minggu
(R.Muchtar,2008).
Apabila ditemukan ibu hamil dengan penyakit jantung kelas 3 & 4 usia
kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan rujukan kepada dokter
spesialis kebidanan untuk penanganan dalam memperimbangkan
dilakukan abortus therapeutikus (Hanifa,2007) atau kehamilan diteruskan
dengan pemantauan ketat dari Kardiolog.
b. Penanganan awal
-
Tidur cukup 8-10 jam, tidur siang 1-2 jam dan istirahat baring
minimal jam setiap selesai makan.
Mengatasi anemia
Olah raga ringan sesuai dengan kondisi dan kelas penyakit jantung
yang di derita (Seller,2006).
c.
-
Penanganan lanjut
Kolaborasi dengan Gynekolog dan Kardiolog, dilakukan penanganan
di rumah sakit.
Pada persalinan
a. Kala 1
-
Penanganan
dilakukan
oleh
Gynekokog,
kolaborasi
dengan
Kardiolog.
-
b. Kala 2
-
c. Kala 3
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin dengan Kelainan Jantung
NO REGISTER: untuk memudahkan mencari data dan menghindari
kekeliruan
2.3.1 Pengkajian
Data Subjektif
Anamnesa
Tanggal:
Pukul:
a. Biodata/Identitas
- Nama Ibu/Suami
Untuk mengenal ibu dan keluarganya, mencegah kekeliruan bila
ada nama yang sama, memudahkan memberi asuhan.
- Umur
Untuk mengetahui resiko tinggi kehamilan (16 tahun atau 35
tahun).
- Suku/Bangsa
Untuk
mengetahui
kondisi
sosial
bidaya
ibu
yang
Siklus
Banyak
Lama
Suami
Kehamilan
Anak UK
Ke-
Pnylt
Pnlg
Persalinan
Jenis Tmpt
Pnylt
Seks
Bayi/Anak
BB/PB Hidup/
Mati
Nifas
Pnylt ASI
KB
Ket
Pola Eliminasi
Pada BAK dan BAB yang terdapat tanda infeksi (perubahan
frekuensi, warna, atau disertai darah dan nyeri) dapat
mengakibatkan meningkatkanya curah jantung dan menjadikan
pemberat bagi kerja jantung pada ibu dengan penyakit jantung.
- Pola Aktivitas
Aktivitas yang berlebih pada Ibu hamil dengan cadangan
jantung terbatas, dan harus mengkompensasi beban kehamilan
menyebabkan gagal jantung.
- Pola Kebiasaan
Alkohol
Jamu-jamuan
Obat-obatan
: BBLR
Narkoba
Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
KU
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
TTV; TD
Suhu
: normal 36,5-37,5C
Nadi
RR
BB
LL
TB
Taksiran Persalinan
b. Pemeriksaan Fisik
- Muka
Pucat
Cloasma gravidarum
Conjunctiva
Sklera
Palpebra
Oedema
Gigi
Mulut/bibir
- Leher
- Dada
Kebersihan
Puting susu
: menonjol/datar/masuk ke dalam
- Abdomen
Bekas SC
Striae
Linea
Leopold I
Untuk mengetahui bagian yang terdapat di fundus
Leopold II
Untuk menentukan letak punggung dan bagian-bagian terkecil janin
Leopold III
Untuk mengetahui bagian terendah janin
Leopold IV
Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP
TBJ
Untuk mengetahui tafsiran berat janin
His
Untuk mengetahui berapa kali terjadi his dalam 10 menit, berapa
lamanya.
DJJ
Punctum maksimum
- Genetalia
Vulva dan Vagina
Keluaran
lendir
darah/cairan
jernih/keruh/hijau meconial
Varices
ketuban
Oedema
Kondiloma lata
Kondiloma akuminata
Kebersihan
Ket=
Effacement=%
H=
Moulage=
Presentasi=
UUK=
: Hb
= 11-13 gram %
Untuk mengetahui ibu anemia/tidak
Gol.darah
= A/O/AB/B
HbsAg
mengetahui
ibu
menderita
hepatitis/tidak
Urin : Reduksi urin
untuk
mengetahui
ibu
menderita
diabetes/tidak
Albumin
d. Pemeriksaan Lain
- USG
- EKG
- Ekokardiografi
2.2.5 Perencanaan
Merencanakan asuhan secara menyeluruh yang akan diberikan kepada
klien sesuai dengan diagnose/masalah (mandiri, kolaborasi, rujukan)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
R: Ibu mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin
2. Menjelaskan tindakan kebidanan dan menyiapkan informed consent.
R: Ibu dan keluarga menyetujui semua tindakan kebidanan yang
dilakukan petugas
3. Menganjurkan ibu tirah baring (bedrest) dengan posisi posisi tidur semi
fowler.
R: Tirah baring dapat untuk mengurangi beban jantung
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
R: Penyakit jantung merupakan kasus patologis dan wewenang dokter
SPOG
5. Melakukan kolaboris dengan SPOG untuk pemberian sedasi dengan
morfhin 10-15 mg
R: Untuk kondisi siap siaga bila terjadi kondisi gawat darurat pada pasien
-
DAFTAR PUSTAKA
Ben-Zion Taber MD, Kapita Selekta Obstetri dan Ginekologi, EGC 1994
Bobak, Maternity Nursing, EGC 2005
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan
Binapustaka Sarwono Prawiroharjo, 2007
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan
Binapustaka Sarwono Prawiroharjo, 2007
Evelyn C Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia, 2007
Hanifa Wiknjosastro, Ilmu
Prawiroharjo, 2007
Kebidanan,
Yayasan
Binapustaka
Sarwono