Professional Documents
Culture Documents
Permutasi dari himpunan A adalah cara menyusun secara berurutan elemen-elemen pada A.
Contoh: Himpunan {a.b,c} mempunyai 3!=6 permutasi, 6 cara menyusun secara berurutan. Ke-6
permutasi tersebut adalah
(a,b,c), (a,c,b), (b,a,c), (b,c,a) ,(c,b,a) dan (c,a,b)
Jadi kita bisa menyusun a terlebih dahulu selanjutnya c dan terakhir b, atau b terlebih dahulu,
selanjutnya a dan yang terakhir c. atau cara lainnya. Yang jelas ada 6 permutasi, 6 cara
menyususun secara berurutan 3 buah objek. Secara umun ada n! permutasi pada himpunan
beranggotakan n elemen.
Dalam kacamata aljabar abstrak atau tepatnya Teori Grup, permutasi adalah fungsi bijektif dari
A ke A sendiri
sebagai berikut:
, untuk semua
didefinsikan fungsi
sebagai berikut
untuk
isomorfisma, kita harus membuktikan 3 hal berikut:
Homomorfisma
untuk sebarang
berlaku
Surjektif
sedemikian hingga
Injektif
maka
Terbukti
. Nah
inilah yang merupakan grup permutasi dari
dan isomorfis.
Isomorfisma.
, Itu berarti
semua
Untuk
1.Misalkan P himpunan bilangan bulat kelipatan 3. Tunjukan bahwa dengan operasi penjumlahan dan
perkalian pada himpunan bilangan bulat, P membentuk ring komutatif.
Jawaban:
P = {3x|x Z }
Langkah pertama kita harus menunjukkan bahwa P grup komutatif terhadap operasi penjumahan.
1. Ambil sebarang a = 3x dan b = 3y P. Akan ditunjukkan a+b P.
Perhatikan :
a+b = 3x + 3y = (x+x+x) + (y+y+y)
= (x+y) + (x+y) + (x+y)
= 3(x+y)
Karena x+y Z, maka a+b P
2. Ambil sebarang a = 3x dan b = 3y P. Akan ditunjukkan a+b = b+a
Perhatikan:
a+b = 3x + 3y = 3(x+y)
= 3(y+ x)
= 3y + 3x
=b+a
3. Ambil sebarang a = 3x, b = 3y dan c = 3z P. Akan ditunjukkan (a+b)+c = a+(b+c)
Perhatikan:
a+(b+c) = 3x + (3y + 3z)
= 3x + 3(y+z)
=3(x+ (y+z))
= 3((x+y) + z)
= 3(x+y) + 3z
= (3x + 3y) + 3z
= (a+b) + c
4. Perhatikan bahwa 0 < Z, pilih 3.0 = 0 < P.
Ambil sebarang a = 3x P. Akan ditunjukkan 0 adalah unsur nol dalam P.
Perhatikan:
a + 0 = 3x + 3.0
= 3(x+0)
= 3x
=a
Ini berarti 0 unsur nol dalam P.
5. Ambil sebarang a = 3x P. Pilih b = 3(-x) P. Akan ditunjukkan (3x) = 3(-x)
Perhatikan:
3(x) + 3(-x) = 3(x+(-x))
= 3.0
=0
Jadi (3x) = 3(-x)
Dari tabel di atas menunjukkan kedua grup (Z2,+) dan (H, .) tidak sama, tetapi dari kedua tabel tersebut
menunjukkan suatu kemiripan satu dengan yang lainnya. Jumlah dari sebarang dua unsur di (Z2,+)
berkorespodensi pada hasil kali kedua unsur yang bersesuaian di (H, .), sehingga terdapat korespodensi
1 1 dari kedua tabel tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua Grup memiliki struktur yang sama. Jadi kedua Grup tersebut
dikatakan Isomorfik. Sekarang akan ditunjukan bahwa pemetaan p : (Z2,+) (H,.), untuk setiap a, b Z2.
Dari tabel diketahui pemetaan p(0) = 1 dan p(1) = -1,
sehingga :
p(a + b) = p(a) . p(b)
p(0 + 1) = p(0) . p(1)
p(1) = 1 . -1
-1 = -1
Jadi terbukti bahwa p : (Z2,+) (H, .) suatu Homomorfisma yang pemetaannya bijektif, sehingga
merupakan Isomorfisma.
5. Misalkan (Z,+) adalah Grup penjumlahan dari semua bilangan bulat. Tunjukan bahwa (Z,+) yang
didefinisikan pemetaan p : Z Z adalah p(x) = 2x, x Z, adalah suatu Homomorfisma.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan sifat dari Homomorfisma :
Misalkan x, y Z, maka p(x + y) = 2(x + y)
= 2x + 2y
= p(x) + p(y)
Sehingga p adalah suatu Homomorfisma.
Dalam hal ini Homomorfisma p merupakan suatu Endomorfisma karena daerah kawan (kodomain) sama
dengan daerah asal (domain), dengan kata lain pemetaan itu dari sautu Grup ke dalam dirinya sendiri.
Dari tabel di atas akan ditunjukan bahwa Z4 = {0, 1, 2, 3} merupakan suatu Ring bila memenuhi :
1. Grup Komutatif terhadap penjumlahan (Z4,+)
Tertutup
Ambil sebarang nilai dari Z4, misalkan 0, 1, 2, 3 Z4
1+0=1
1+1=2
1+2=3
1+3=0
karena hasilnya 0, 1, 2, 3 Z4, maka tertutup terhadap Z4
Assosiatif
Ambil sebarang nilai dari Z6, misalkan a = 2, b = 1 dan c = 3 Z4
(a + b) + c = (2 + 1) + 3 = 3 + 3 = 2
a + (b + c) = 2 + (1 + 4) = 2 + 4 = 2
Sehingga :
(a + b) + c = a + (b + c) = 2
maka Z4 assosiatif
Adanya unsur satuan atau identitas
Ambil sebarang nilai dari Z4
misalkan 0 Z4
0+e=e+0=0
misalkan 1 Z4
1+e=e+1=1
misalkan 2 Z4
2+e=e+2=2
misalkan 3 Z4
3+e=e+3=3
= 2.(0)
=0
(a.b) + (a.c) = (2.1) + (2.3)
=2+6
=0
Maka, a.(b + c) = (a.b) + (a.c) = 0
(a + b).c = (2 + 1).3
= (3).3
=1
(a.c) + (b.c) = (2.3) + (1.3)
=2+3
=1
Maka, (a + b).c = (a.c) + (b.c) = 1
Jadi, Z4 = {0, 1, 2, 3} distributif perkalian terhadap penjumlahan.
Karena Z4 = {0, 1, 2, 3} memenuhi semua aksioma-aksioma yang ada, maka Z4 adalah suatu Ring (Z4,+,.).
7. Dari soal no.6 tunjukan bahwa Ring (Z4,+,.) merupakan suatu Ring Komutatif.
Penyelesaian :
Dari soal no.6, telah ditunjukan bahwa Z4 = {0, 1, 2, 3} adalah suatu Ring (Z4,+,.). Sekarang akan
ditunjukan sifat komutatif dari Ring tersebut.
a . b = b . a, a,b Z4
Ambil sebarang nilai dari Z4, misalkan 2 dan 3 Z4 (pada tabel no.6)
2.3=2
3.2=2
Sehingga
2.3=3.2=2
Karena Ring (Z4,+,.) tersebut memenuhi sifat komutatif, maka Ring (Z4,+,.) tersebut adalah Ring
Komutatif atau Ring Abelian.
8. Misalkan P = {genap, ganjil} dan P Z. Tunjukan bahwa elemen-elemen bilangan genap dan ganjil
adalah suatu Ring Komutatif.
Penyelesaian:
Tabel
Daftar Cayley (P, +) dan (P, .)
Dari tabel di atas akan ditunjukan bahwa P = {genap, ganjil} merupakan suatu Ring Komutatif bila
memenuhi :
1. Grup Komutatif terhadap penjumlahan (P,+)
Tertutup
Ambil sebarang nilai dari P, misalkan genap, ganjil P
genap + genap = genap
genap + ganjil = ganjil
ganjil + ganjil = genap
Karena hasilnya genap dan ganjil P, maka tertutup terhadap P
Assosiatif
Ambil sebarang nilai dari P, misalkan a = genap, b = ganjil dan c = genap P
(a + b) + c = (genap + ganjil) + genap = ganjil + genap = ganjil
a + (b + c) = genap + (ganjil + genap) = genap + ganjil = ganjil
Sehingga :
(a + b) + c = a + (b + c) = ganjil
Maka P assosiatif
Adanya unsur satuan atau identitas
= genap + genap
= genap
maka, (a + b).c = (a.c) + (b.c) = genap
Jadi, P = {genap, ganjil} distributif perkalian terhadap penjumlahan.
Karena P = {genap, ganjil} memenuhi semua aksioma-aksioma yang ada, maka P adalah suatu Ring
Komutatif (P,+, .).
9. Dari soal no 8, P = {genap, ganjil} adalah suatu Ring Komutatif. Tunjukkan bahwa Ring Komutatif
tersebut adalah Integral Domain.
Penyelesaian :
Diketahui P = {genap, ganjil} adalah suatu Ring Komutatif.
Syarat dari Integral Domain adalah Ring Komutatif yang tidak mempunyai pembagi nol, dengan kata lain:
a.b = 0, untuk a = 0 atau b = 0
Misalkan :
X = ,,-3, -1, 1, 3, - adalah himpunan bilangan ganjil dan
Y = ,, -4, -2, 0, 2, 4,- adalah himpunan bilangan genap.
Dari himpunan tersebut dapat dilihat bahwa bilangan ganjil tidak ada unsur nol, tetapi bilangan genap
ada unsur nol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa P = {genap, ganjil} merupakan Integral Domain, karena a.b = 0 jika a = 0
atau b = 0, a,b P.
10. Jika R adalah suatu Daerah Integral dan ab = ac untuk a 0, serta b,c R.Tunjukan bahwa b = c.
Penyelesaian :
ab = ac, maka:
ab ac = 0
a(b c) = 0
Karena R adalah Integral Domain yang tidak mempunyai pembagi nol dan a 0, maka :
bc=0
Jadi b = c
11. Tunjukan bahwa Z4 bukan merupakan Integral Domain.
Penyelesaian :
Daftar Cayley (Z4, .)
Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa [2] adalah merupakan pembagi nol, dimana diperoleh [2].[2] =
0, sehingga kita tidak selalu dapat mengkensel seperti *2+.*1+ = *2+.*3+ tetapi *1+ *3+.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Z4 bukan merupakan suatu Integral Domain karena memiliki pembagi nol
yaitu [2].
12. Dari soal 8, P = {genap, ganjil} adalah suatu Ring Komutatif. Tunjukkan apakah Ring Komutatif
tersebut adalah Field.
Penyelesaian :
Diketahui P = {genap, ganjil} adalah suatu Ring Komutatif.
Syarat dari Field adalah Ring Komutatif yang mempunyai unsur balikan atau invers terhadap perkalian,
dengan kata lain:
a P, a-1 P, sedemikian sehingga a . a-1 = a-1 . a = e
Telah diketahui identitas dari P adalah e = ganjil
Permutasi 1
By gamatikaers Leave a Comment
Categories: Aljabar
Tags: fungsi, permutasi, struktur aljabar
Sebelum membahas lebih tentang permutasi maka kita terlebih dahulu mengerti tentang fungsi.
Oleh karena itu gan pertama-tama akan diberikan definisi fungsi. FUNGSI & PERMUTASI
Fungsi adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada
anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain). Jadi, fungsi atau pemetaan dari
himpunan A ke dalam himpunan B adalah aturan yang mengaitkan setiap elemen a dari A
dengan tepat satu elemen b dari B. Dapat dikatakan memetakan a ke b, juga memetakan A ke
B. Dalam menulis fungsi ada beberapa macam notasi yang akan digunakan, antara lain a = b
(a) = b a = b atau bisa juga disimbolkan seperti ini : A B Tapi untuk selanjutnya akan
banyak digunakan notasi a = b Jika dan suatu pemetaan dengan :AB dan :BC,
maka dapat digambarkan seperti di bawah ini
Kita bisa membuat pemetaan dari A ke C melalui B dengan fungsi dan . Fungsi seperti ini
dinamakan komposisi fungsi dengan a = b dan b = c, jadi a() = (a) = c Definisi :
Sebuah fungsi dari A ke B dikatakan satu-satu (injektif) jika setiap anggota B maksimal memiliki
satu anggota A yang dipetakan ke dirinya, jadi setiap anggota B memiliki maksimal satu prapeta.
Fungsi dari A ke B dikatakan pada (surjektif) jika setiap anggota B punya prapeta di A.
Contoh fungsi injektif
Untuk pembuktian fungsi injektif dan surjektif akan diberikan pada grup permutasi.
DEFINISI Sebuah Permutasi dari Himpunan A adalah pemetaan dari A ke A yang satu-satu dan
pada. Misalkan A =
dan f suatu pemetaan satu-satu dan pada dari A ke A maka
f adalah suatu permutasi tingkat n. Misalnya f(a1) = b1 , f(a2) = b2 , f(a3) = b3 , . , f(an) = bn
dengan
=
elemen yang berbeda. Contohnya
Sebuah operasi yang natural, perkalian permutasi, didefinisikan pada permutasi permutasi di
suatu himpunan. Misalnya A himpunannya, dan dan adalah permutasi pada A. Maka dan
adalah pemetaan satu-satu dan pada dari A ke A. Disini kita akan buktikan komposisi fungsi
merupakan suatu permutasi jika satu-satu dan pada di himpunan A. Kita buktikan terlebih dahulu
satu-satu Jika :
a1() = a2()
Maka:
(a1) = (a2)
Karena satu-satu maka pastilah a1 = a2. Karena juga satu-satu maka a1 = a2 . Akibatnya
adalah pemetaan satu-satu. Untuk menunjukkan pada, misalkan a sebarang anggota dari
himpunan A, karena pada maka terdapat a sehingga a = a, tetapi karena juga pada maka
terdapat a sehingga a = a akibatnya:
a = a = (a) = a ()
Maka :
yang diperoleh dari: 1 = (1) = 4 = 2 2
= (2) = 2 = 5 Dst
Kita akan menunjukkan bahwa koleksi semua permutasi himpunan di A akan membentuk
sebuah group atas perkalian permutasi.
Teorema 5.1
Misalkan A adalah himpunan tak hampa, dan misalkan SA adalah koleksi semua permutasi d A.
maka sebuah group atas perkalian permutasi.
Bukti.
Ada tiga sifat yang harus di buktikan sebab permutasi adalah suatu pemetaan dan untuk
menunjukkan untuk setiap , , dan berlaku
() = ()
Contoh
Jadi contoh matrix di atas terbukti asosiatif kemudian akan di tunjukkan setiap komposisi fungsi
memetakan setiap elemen A ke peta yang sama di A. oleh karena itu kita mesti tunjukkan
sifat ke 3
untuk permutasi , didefinisikan -1 adalah permutasi yang membalikkan peta dari permutasi
kesemula, yg berarti -1 adalah a anggota A yang mana a = a eksistensi ketunggalan a adalah
akibat dari fakta bahwa, sebagai fungsi yang bersifat satu-satudan pada (lihat latihan 5.18) jelas
bahwa
n! = n(n-1)(n-2)(3)(2)(1)
DUA CONTOH PENTING
Contoh 1 Misalkan A={1,2,3},didaftarkan permutasi-permutasi pada A yaitu
Meski di cek sendiri bahwa tabel perkalian di tabel dibawah ini adalah benar. Perlu dicatat
Contoh 2
Kita bangun grup D4 dari permutasi yang berkorespondensi cara dua buah bujur sangkar yang
kembar dengan titik sudut-sudutnya 1,2,3,dan 4. D4 kemudian akan menjadi gup simetri simetri
dari bujursangkar. Perlu diketahui yang akan dipakai dalam simbol berikut adalah pi, qi, dan ri.
Dimana pi untuk rotasi, qi untuk pencerminan bisektor yang tegak lurus dengan sisi bujursangkar
dan ri untuk pencerminan terhadap garis diagonal. Terdapat 8 permutasi disini, misalkan saja:
Untuk
contoh soal bisa dilihat di bawah ini
http://axohariri.wordpress.com/2011/03/28/contoh-soal-perkalian-permutasi/
http://tassiearmanatha.wordpress.com/2011/03/29/contoh-soal-permutasi-dan-pembahasannya/
http://tomtom09.wordpress.com/2011/03/30/contoh-soal-untuk-permutasi-i/
http://andies07.wordpress.com/2011/04/01/struktur-aljabar/