Professional Documents
Culture Documents
Sirosis Hepatis
Topik
Penyusun
LATAR BELAKANG
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada
pasien yang berusia 45 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker). Diseluruh
dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang meninggal
setiap tahun akibat penyakit ini. Perawatan di Rumah Sakit sebagian besar kasus terutama
ditujukan untuk mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran
cerna bagian atas, koma hepatikum, hepatorenal sindrom, dan asites, Spontaneous bacterial
peritonitis serta Hepatosellular carsinoma. Apabila diperhatikan, laporan di negara maju,
maka kasus Sirosis hati yang datang berobat ke dokter hanya kira-kira 30% dari seluruh
populasi penyakit, dan lebih kurang 30% lainnya ditemukan secara kebetulan ketika berobat
untuk penyakit lain, sisanya ditemukan saat atopsi.
I. Identitas Pasien
- Nama
: Tn.S
- Usia
: 58 tahun
- Pekerjaan
: supir
- Agama
: Islam
- Alamat
- No. CM
: -- -- --
: BPJS-KJS
- Ruangan
: Wijaya Kusuma
II. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 24 November 2014 di Ruangan Wijaya
Kusuma.
Halaman 1
o Keluhan Utama :
Perut Kembung kurang lebih 1 bulan SMRS
o Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RS MRM dengan kembung kurang lebih 1 bulan SMRS. nyeri perut
sejak 7 hari SMRS. Nyeri seperti tertusuk tusuk dirasakan terus menerus sepanjang hari,
nyeri bertambah saat pasien merubah posisi tidurnya, nyeri tidak disertai dengan mual,
demam.. Pasien mengeluh BAK gelap seperti teh dan BAB warna kuning konsistensi
encer jumlah sedikit tanpa lendir dan darah, dalam sehari lebih dari dua kali sejak 3 hari
SMRS tetapi sebelumnya pasien mengatakan BAB nya berwarna hitam. Pasien juga
mengeluhkan mata, Pasien juga mengeluhkan kedua kaki bengkak kurang lebih 1 minggu
SMRS. Pasien merasa mudah lelah, tidak semangat untuk melakukan aktifitas sehari-hari,
sulit untuk berkonsentrasi, sulit tidur serta berat badan menurun sejak 1 bulan SMRS.
Keluhan BAB pucat seperti dempul, muntah berwarna hitam atau cokelat dan BAB hitam
disangkal pasien. Pasien menyangkal adanya sesak setelah beraktifitas berat, nyeri dada
dan tidur menggunakan 2 bantal. Pasien juga menyangkal riwayat minum-minuman
beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu jangka panjang dan penyalahgunaan zat
menggunakan jarum suntik. Gejala-gejala tersebut tidak berkurang setelah pasien
meminum obat dari warung untuk mengatasi nyeri, mual dan kembungnya.
o Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien pernah mengalami penyakit kuning pada tahun 2008 dan membaik setelah
diberi terapi di rumah sakit. Pasien juga pernah mempunyai riwayat tranfusi darah pada
tahun 1997 karena penyakit DBD di Gresik. Riwayat DM disangkal, Riwayat hipertensi
disangkal, riwayat asma disangkal, riwayat penyakit jantung disangkal.
o Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak terdapat anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
o Anamnesis Sistem:
Tanda checklist () menandakan keluhan pada sistem tersebut. Tanda strip (-)
menandakan keluhan di sistem tersebut disangkal oleh pasien.
Kulit
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi RSUD Cilegon
Halaman 2
(-)
()
Bisul
Kuku
(-)
()
Rambut
Ikterus
(-)
(-)
(-)
Keringat malam
Sianosis
Lain-lain
Kepala
(-) Trauma
(-) Sinkop
(-)
(-)
Nyeri kepala
Nyeri sinus
Mata
(-) Nyeri
(-) Radang
() Sklera Ikterus
(-)
(-)
(-)
Sekret
Gangguan penglihatan
Penurunan ketajaman penglihatan
(-)
(-)
(-)
Tinitus
Gangguan pendengaran
Kehilangan pendengaran
(-)
(-)
(-)
Gejala penyumbatan
Gangguan penciuman
Pilek
Mulut
(-) Bibir
(-) Gusi
(-) Selaput
(-)
(-)
(-)
Lidah
Gangguan pengecapan
Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorok
(-)
Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan/ massa
(-)
Nyeri leher
Jantung/ Paru
(-) Nyeri dada
(-) Berdebar-debar
(-) Ortopnoe
(-)
(-)
(-)
Sesak nafas
Batuk darah
Batuk
Telinga
(-) Nyeri
(-) Sekret
Hidung
(-) Trauma
(-) Nyeri
(-) Sekret
(-) Epistaksis
Halaman 3
()
(-)
()
(-)
(-)
(-)
(-)
Perut membesar
Wasir
Mencret
Melena
Tinja berwarna dempul
Tinja berwarna ter
Benjolan
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Kencing nanah
Kolik
Oliguria
Anuria
Retensi urin
Kencing menetes
Prostat
( ) Perdarahan
( )
( ) Menarche
( ) Gejala Klimakterium
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Sukar menggigit
Ataksia
Hipo/hiper-estesi
Pingsan / syncope
Kedutan (tick)
Pusing (Vertigo)
Gangguan bicara (disartri)
Ekstremitas
() Bengkak
(-) Nyeri sendi
(-)
(-)
Deformitas
Sianosis
Halaman 4
o VITAL SIGNS:
- Kesadaran
: Compos mentis
: 140/70 mmHg
- Nadi
- Respirasi
- suhu
: 35,70C
- TB/BB
: 168 cm/50 kg
- Status Gizi
: Gizi kurang
o STATUS GENERALIS:
- Kulit
: Terlihat jaundice seluruh badan, eritem pada palmar, suhu afebris, dan
turgor kulit baik.
- Kepala
- Rambut
- Alis
- Mata
- Hidung
: Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak deviasi septum, tidak ada sekret,
dan tidak hiperemis.
- Telinga
- Mulut
: Bibir tidak sianosis, gigi geligi lengkap, gusi tidak hipertropi, lidah tidak
kotor, mukosa mulut basah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis.
- Leher
pre-aurikula,
post-aurikula,
oksipital,
Paru-paru : Inspeksi
Palpasi
Halaman 5
Perkusi
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, terdapat rhonki basah halus +/+,
tidak terdapat wheezing
Jantung
: Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Perkusi
- Genitalia
- Ekstrimitas: Akral hangat, cappilary refill kurang dari 2 detik, kekuatan otot
5 5
5 5
N N
N N
Hb 13,3 g/dl
Leukosit 5.470/ul
Ht 38,3 %
Trombosit 53.000 /u
Halaman 6
Albumin 3 gr/dl
HbsAg positif
Gama GT 70 u/l
Elektrokardiografi
Ultrasonografi
V. Diagnosis
1. Diagnosis Kerja: Sirosis hepatis e.c Hepatitis B Kronis
2. Dasar Diagnosis:
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang Lab :- SGOT, SGPT meningkat lebih dari 2x nilai normal
- Bilirubin total, direct, indirect, Gama GT meningkat
- Rasio albumin-globulin terbalik (albumin turun,
globulin meningkat)
- HbsAg reaktif
Pemeriksaan penunjang USG :Terdapat gambaran sirosis hati dengan hipertensi portal
Halaman 7
Sirosis Bilier
Kolelitiasis
Kolesistitis
Pankreatitis
IX. Prognosis
- Quo ad vitam
: dubia
X. Pembahasan Kasus
Definisi:
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi RSUD Cilegon
Halaman 8
Suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic yang
berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan
nodulus regeneratif.
Klasifikasi
Morfologi :
Makronodular
Mikronodular
Campuran
Fungsional :
Kompensata
Dekompensata
Etiologis :
1. Alkoholik
2. kriptogenik, dan post hepatitis(pasca nekrosis)
3. biliaris
4. kardiak
5. Metabolik, keturunan, dan terkait obat.
Skor Child :
A = 5-6 (Life Expectancy 15-20 years)
B = 7-9 (Indication for Transplant Evaluation)
C = 10-15 (Life Expectancy 1-3 years)
Temuan klinis
Halaman 9
ditemukan selama hamil, malnutrisi berat bahkan ditemukan pula pada orang sehat, walau
umumnya ukurannya kecil.
Eritema Palmaris: warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan.
Berkaitan dengan perubahan metabolisme hormone estrogen. Tanda ini tidak spesifik pada
sirosis.
Hepatomegali pada awal sirosis, bila hepar sudah mengkerut maka prognosisnya
buruk
Splenomegali
Asites
Fetor hepatikum
Ikterus
Asterixis-bilateral
Pembesaran kelenjar parotis terutama pada sirosis alkoholik, hal ini akibat sekunder
infiltrasi lemak, fibrosis, dan edema.
Gambaran Lab
Halaman 10
ALP naik kurang dari 2-3 kali harga batas normal atas
Bilirubin bisa normal pd sirosis hati kompensata tapi bisa meningkat pada sirosis
lanjut
Natrium serum menurun terutama pada sirosis dengan asites. Dikaitkan dengan
ketidakmampuan ekskresi air bebas
Penatalaksanaan
Tatalaksana sirosis kompensata:
Sirosis tanpa gagal hati dan hipertensi portal
Diet cukup kalori dan protein : misalnya 2500 kalori dan protein 60-80 g/hari
Lemak tidak perlu dibatasi jumlahnya
Vitamin : vit C, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vit B 12
Fosfolipid esensial
Curcuma
Hindari makanan yang mengandung alkohol, zat hepatotoksik dan makanan
yang disimpan pada suhu udara lebih dari 48 jam
Tatalaksana sirosis dekompensata:
Sirosis dengan gagal hati dan hipertensi portal
Istirahat : aktivitas fisik dibatasi, terutama pasien asites
Diet :
Tidak koma hepatikum : kalori 1500-2000 dan protein 1 g/kgBB
Koma hepatikum : protein minimal
Ada asites :
Diet rendah garam 0,5g/hr
Pembatasan cairan : 1-1,5 liter/hari
Protein 1-2g/kgBB dan Na 200-500 mg/hari
Diuretik :
Antagonis aldosteron (spironolactone) :
menghambat reabsorbsi Na dan Cl
menambah ekskresi Kalium
Pada asites masif: perlu kombinasi furosemide dan
antagonis aldosteron
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi RSUD Cilegon
Halaman 11
XI. Referensi
Sudoyo Aru W.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV.Jakarta:FKUI.
Halaman 12