You are on page 1of 43

Dari angka angka diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa dalam jangka waktu 30 tahun penduduk


Indonesia akan naik sebesar 40% dengan
peningkatan jumlah pasien diabetes yang jauh lebih
besar yaitu 86 138%
Disebabkan oleh karena:
Faktor demografi
Gaya hidup ke barat - baratan
Berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi
Meningkatnya pelayanan kesehatan hingga umur
pasien diabetes menjadi lebih panjang.

ADA
2010
WHO
1980

Suatu kelompok penyakit metabolik


dengan karekteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduaduanya

Suatu kumpulan problema


anatomik dan kimiawi yang
merupakan akibat dari sejumlah
faktor dimana didapat defisiensi
insulin absolut atau relatif dan
gangguan fungsi insulin

DM Tipe
1
Destruksi
sel
pankrea
s
Defisiensi
Insulin
absolut

DM Tipe
2
Resistensi
Insulin
Defisiensi
Insulin
relatif
hingga
dominan

DM Tipe lain
Defek Genetik fungsi
sel
Defek gen kerja Insulin
Penyakit eksokrin
pankreas
Endokrinopati
Karena obat atau zat
kimia
Infeksi
Sebab Imunologi
Sindrom genetik lain

DM
Gestasional

Infeksi virus

Penyakit autoimun

Kerusakan sel

Infiltrasi Limfosit T

autoantibodi

Jar. Pulau & insulin

Defisiensi insulin absolut

Insulin

Pintu
terbuka

Insulin

Insulin
Insulin

Insulin

Tenaga
Glukosa dibakar
Glukosa darah

Pintu masuk sel

Transporter glukosa

Pintu
tertutup

Tenaga
Tak ada yang dibakar
Glukosa darah

Pintu masuk sel

Transporter glukosa

Poliuria

Pusing,
mudah
marah

Penurunan
BB

Polidipsi

Tipe
1

Polifagi

Gejala tipe
1
Infeksi kulit,
gusi,
berulang

Sering
infeksi

Tipe 2
Kesemutan
pada
tangan
dan kaki

Mata
kabur

Luka sulit
sembuh

Keluhan Klasik DM
Poliuria

Polidipsia

Polifagia

Penurunan
BB

Keluhan lain
Badan
lemah

Kesemutan

Gatal

Mata kabur

Disfungsi
ereksi pada
pria

Pruritus
vulvae
pada
wanita

UJI
DIAGNOSTIK

Pasien dengan
simptom DM

UJI
PENYARING

Pasien yang tidak


bergejala, yang
mempunya risiko DM

Pasien asimtomatis dengan


risiko DM :
a) Usia > 45 tahun
b) BMI 23kg/m atau WC
80cm (P) dan 90cm (L)
c) Hipertensi (140/90 mmHg)
d) Riwayat DM dengan garis
keturunan
e) Riwayat abortus berulang,
melahirkan bayi cacat atau BB lahir
bayi > 4000 gram
f) Kolesterol HDL 35 mg/dL dan atau
trigliserida 250 mg/dL

Ibu Hamil
a) BMI> 27kg/m
b)Riwayat berat lahir bayi
>4kg
c) Riwayat GDM

d) Riwayat keluarga
e) Riwayat obstetrik buruk
f) Glukosuria pada
kunjungan prenatal
pertama
g) Usia > 25 tahun

Gejala klasik DM
+
glukosa plasma
sewaktu 200 mg/dL
(11,1 mmol/L) ata

Gejala klasik DM
+

Kadar gula plasma 2


jam pada TTGO 200
MG/dL (11,1 mmol/L)

Kadar glukosa
TTGO yang dilakukan
u
plasma puasa ata dengan standar
Glukosa plasma
sewaktu merupakan 126mg/dL (7.0 mmol/L)u WHO, menggunakan
Puasa diartikan pasien beban glukosa yang
hasil pemeriksaan
setara dengan 75 g
tak mendapat kalori
sesaat pada suatu
glukosa anhidrus
tambahan sedikitnya 8
hari tanpa
yang dilarutkan ke
jam.
memperhatikan
dalam air.
waktu makan
terakhir.

Akut
Ketoasidosis
Metabolik

Hiperosmolar
non ketotik

Hipoglikemia

Kronik
Makroangiopati
Pembuluh darah : Jantung, darah
tepi, otak
Mikroangiopati
-Retinopati diabetik
-Nefropati Diabetik
Neuropati
- Neuropati perifer Ulkus kaki

Mikrovaskular

Makrovaskuler

Retinopati,
katarak

Penurunan
penglihatan

Sirkulasi koroner

Infark Miokard

Nefropati

Gagal Ginjal

Sirkulasi Serebral

Stroke

Neuropati
perifer

Hilang rasa
Malas bergerak

Sirkulasi

Iskemik
Claudication

Neuropati
Autonomik

HT
Gastroparesis

KAKI

Ulserasi
Atropati

RIWAYAT PENYAKIT
Gejala, Pola makan, status
Nutrisi, BB, riwayat TK, Rwyt
Pengobatan, Rwyt komplikasi
akut dan kronis, Rwyt Infeksi,
Faktor Resiko, Pola hidup

EVALUASI LAB
GDS dan GDPP, HbA1c,
Profil lipid, Kreatinin,
Urinalisa, ECG, X-ray dada

PEMERIKSAAN FISIK
TB dan BB, TD, Fundoskopi,
PX rongga mulut dan kel.
Tiroid, Px, Jnatung, Nasi,
PX. Extremitas, Px. Kulit

EVALUASI BERKALA
GDS dan GDPP

HbA1c (3-6bln)
Check up dan lab setiap 1
tahun

Intervensi
Farmakologis

Latihan
Jasmani

Edukasi (Pola
hidup dan
perilaku)

Tx Gizi Medis

Pemanis
Alternatif
Aman
apabila
tidak
melebihi
Accepted
daily intake
Serat
25g/1000kcal/
hr
Natrium
<3000mg = I
sendok the
Ht= 2400mg

Porsi besar
20% pagi
30% siang

25% sore

Kebutuhan kalori
Karbohidrat
45-65% dr
total asupan
energi

Lemak
20-25% dr
kebutuhan
kalori
Protein
10-20% total
asupan
energi

Porsi makanan
ringan (2-3)
10-15%

Kebutuhan kalori basal (2530kal/kgBB ideal) + /berdasarkan beberapa


faktor ( jenis kelamin, umur,
aktivitas, bb , dll)

BBI (rumus Brocca)


90% x(TB -100)x 1kg
Jenis kelamin : = 25kal/kgBB,
30kal/kgBB
Umur : 40 -59 th ( -5%), 60-69 (10%), >70 (-20%)
Aktivitas : istirahat (+10%),
ringan (+20%), sedang (30%),
berat (50%)
BB: Gemuk (-20-30%), kurus
(+20-30%)

DM
GHS

Catatan :
1. GHS : Gaya Hidup
Sehat
2. Dinyatakan gagal
bila terapi dalam 2-3
bulan pada tiap
tahap
tidakmencaoai
target terapi HbA1c
<7%
3. Bila tidak ada
pemeriksaan HbA1c,
dapat digunakan
pemeriksaan glukosa
darah rata-rata hasil
pemeriksaan
beberapa kali
glukosa darah sehari
yang dikonversikan
ke HbA1c

Tahap 1

GHS
+
monotera
pi

Tahap 2

GHS
+
Kombinasi
2 OHO

Jalur pilihan alternatif,


bila :
-Tidak terdapat insulin
- diabetes betul-betul
menolak insulin
- kendali glukosa optimal

GHS
+
Kombinasi 3 OHO

Tahap 3

GHS
+
Kombinasi 2
OHO
+
Basal insulin

Insulin
intensif

Kadar HbA1c
<7%
GHS
Gaya hidup
Sehat

7-8%
GHS
+
Monotera
pi
Met, SU,
AGI,
Glinid,TZD,
DPP-IV

-Penurunan
berat badan
-- mengatur diit
-- latihan
jasmani teratur
Catatan :
1. Dinyatakan gagal
bila terapi dalam 2-3
bulan pada tiap
tahap
tidakmencaoai
target terapi HbA1c
<7%
2. Bila tidak ada
pemeriksaan HbA1c,
dapat digunakan
pemeriksaan glukosa
darah rata-rata hasil
pemeriksaan
beberapa kali
glukosa darah sehari
yang dikonversikan
ke HbA1c

8-9%

GHS
+
Kombinasi
2 OHO
Met, SU,
AGI,
Glinid,TZD,
DPP-IV

>9%

GHS
+
Kombinasi
3 OHO
Met, SU,
AGI,
Glinid,TZD,
DPP-IV

9-10%

GHS
+
Kombinasi
3 OHO
Met, SU,
AGI,
Glinid,TZD,
DPP-IV
+
Basal
insulin

>10%

GHS
+
Insulin
Intensif

Obat

Cara Kerja

Efek samping

1. Pemicu Sekresi Insulin


Sulfonilurea

sekresi insulin
Pilihan utama
pasien dgn BB
N/<

Hipoglikemia
BB naik

Glibenclamide
Gliclazide
Glipizide
Gilmepiride

Glinid

sekresi insulin
fase pertama

BB naik

Repaglinid
Nateglinid

adiposity t.u
subkutan dgn
redistribusi
lemak,BB,
Rentensi cairan

Rosiglitazone
Pioglitazone

2. Penambah Sensitivitas Insulin


Tiazolidindion

Berikatan pada
PPAr- (
reseptor di sel
otot dan
lemak)

Penghambat Glukoneogenesis
Biguanides

Mual, anorexia,
Glukoneogenes diare, asidosis
is
laktat

Metformin

3. Penghambat Glukosidase Alfa


Acarbose

absorpsi glukosa Kembung dan


di usus halus
flatulens

Acarbose

4. Lain
DPP-4 Inhibitor
GLP-1 Analogue

Sitagliptin
Mual,

Exanatide

Rapid acting
insulin
Short acting
insulin
Intermediate
acting Insulin
Long acting
Insulin
Premixed Insulin

Jenis

Terapi tunggal
atau kombinasi
Def insulin basal/
Prandial/
Keduanya
Def insulin basal
: Hiperglikemia
dalam keadaan
puasa
Def prandial :
Hiperglikemia
slps makan.
RI/SA def
Prandial
IA/LAdef Basal
Dasar
pemikiran
terapi

BB yang cepat
Hiperglikemia berat +
ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia
hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia + asidosis
laktat
Gagal dengan OHO
dosis maksimal
Stress Berat
Ggn fs ginjal/hati
KI/ Alergi terhadapa
OHO
Indikasi

Hb1Ac
Status gizi
dan
Tekanan
darah

GDP dan
GDPP

PENILAIAN
HASIL
TERAPI

Baik

Sedang

Buruk

GDS
GDPP 2 jam

80-<100
80-144

100-125
145-179

126
180

A1c

<6.5

6.5-8

>8

Kolesterol Total
LDL
HDL

<200
<100
: >40 : >50

200-239
100-129

240
130

TG

<150

150-199

200

BMI

18.5- <23

23-25

>25

TD

130/80

>130/40/>80-90

>140/90

Komplikasi Metabolik Akut :


Ketoasidosis Diabetik (DKA)

You might also like