You are on page 1of 56

Modulasi Analog

Apa itu Modulasi ?


Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal
pembawa (carrier) yang berfrequency tinggi sesuai
sinyal informasi (pemodulasi) yang frequencynya
lebih rendah, sehingga informasi tadi dapat
disampaikan.
Proses modifikasi sinyal carrier berdasarkan sinyal
input

Apa itu Modulasi ?


Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat
dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus
ditumpangkan pada sinyal lain.
Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang
adalah sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah
sinyal radio yang disebut sinyal pembawa (carrier).
Jenis dan cara penumpangan sangat beragam.

Yaitu untuk jenis penumpangan sinyal analog akan berbeda


dengan sinyal digital.
Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan
penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain.

Blok Diagram Modulasi

Modulation
Tujuan utama modulasi adalah untuk menghasilkan
sinyal termodulasi yang sesuai dengan karakteristik
saluran transmisi.

Beberapa manfaat lain dari modulasi :

Mendapatkan transmisi yang efisien


Mengatasi keterbatasan hardware
Mengurangi noise dan interferensi
Untuk penempatan frekuensi

Modulasi Analog
Modulation Theorem Frequency Translation
Shifting atau pergeseran dari spektrum didalam frequency domain
Merubah atau menempatkan frekwensi rendah menjadi frekwensi yang lebih tinggi
agar dapat dikirimkan/ditransmisikan melalui media transmisi.
carrier wave

4 KHz

fc

Jenis-jenis modulasi analog :


1. Amplitude modulation (AM)
2. Frequency modulation (FM)
3. Pulse Amplitude Modulation (PAM)

frekuensi

Jenis Modulasi Berdasarkan Sinyal


Carrier (1)
Continuous Wave (CW) Carrier Modulation
Gelombang pembawa (carrier waveform) berupa
gelombang kontinyu (biasanya sinusoidal)
Salah satu parameter dari gelombang pembawa diubah
sesuai bentuk sinyal informasi yang akan ditransmisikan

Modulasi Sinyal Continue (continues wave) :


Amplitude Modulation (AM)
Modulasi Sudut (Angle Modulation) :
Phase Modulation (PM)
Frequency Modulation (FM)

Jenis Modulasi Berdasarkan Sinyal


Carrier(2)
Pulse Modulation
Gelombang pembawa (carrier waveform) berbentuk
pulsa (biasanya pulsa persegi/rectangular)
Salah satu parameter dari pulsa gelombang pembawa
diubah sesuai bentuk sinyal informasi yang akan
ditransmisikan

Modulasi Pulsa
Pulse Amplitude Modulation (PAM)
Pulse Wide Modulation (PWM)

Jenis Modulasi Berdasarkan Sinyal


Informasi
Modulasi Analog
Amplitude Modulation (AM)
Angle Modulation
Frequency Modulation (FM)
Phase Modulation (PM)

Modulasi Digital

Amplitude Shift Keying (ASK)


Frequency Shift Keying (FSK)
Phase Shift Keying (PSK)
Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
dll

Parameter dalam Modulasi


Analog
Ec(t) = Ec cos( ct + )

Modulasi amplitude

Modulasi sudut

(amplitude modulation,AM)

(angle modulation)
( ct + )

Modulasi frekuensi

Modulasi fase

(frequency modulation, FM)

(phase modulation, PhM)


Slide 10

Amplitudo, Frekuensi, Phase


+900

B
A

1800

00

voltage

cycle (T)

time (t)

Amplitude (V)
-900

Amplitudo
Nilai maksimum dari besaran elektrik (mis voltage) dari gelombang
Frekuensi
Jumlah cycle yang dihasilkan dalam satu detik (cycles per second atau Hertz)
Phase
Gelombang A dengan phase 00
Gelombang B dengan selisih phase -900 (lebih lambat) terhadap A
Gelombang C dengan selisih phase +900 (lebih cepat) terhadap A

Amplitude Modulation (AM)


Sinyal Informasi : m(t)
Sinyal Carrrier : Vc(t) = Ac cos(ct)

Sinyal Hasil Modulasi = VAM (t) = A(m) cos (ct)

Sinyal Hasil Modulasi

Index Modulasi
Untuk sinyal sinusoidal
=

Undistorted AM Am <= Ac

Overmodulation

Persen Modulasi
Biasanya modulasi dihitung berdasarkan sinyal hasil
modulasi

Contoh Soal
Tentukan m, Vc dan Vm jika diketahui tegangan
puncak sinyal AM adalah 5.9V dan tegangan
lembah terendah adalah 1.2 V

Modulasi Amplitude
Untuk m(t) = Am cos (mt) maka
VAM (t) = [Ac + Am cos (mt)] cos(ct)
= Ac [1 +

Am
Ac

cos (mt)] cos(ct)

= Ac [1 + m . cos (mt)] cos (ct)


= Ac cos (ct) + mAc cos (mt) cos(ct)
= Ac cos (ct) + m Accos (c + m)t + m Ac cos(c - m)t
2

Slide 19

Spektrum dan Bandwidth


Spektrum Elektromagnetik :
frekuensi yang terdapat dalam sinyal

Bandwidth
Spektrum elektromagnetik yang diduduki sinyal.
Lebar pita frekuensi yang dilalukan oleh kanal
(rangkaian).
Luas daerah spektral yang signifikan dari sinyal untuk
frekuensi-frekuensi positif

Sideband dan Domain Frequency

Bandwidth

Contoh Soal
Sebuah sinyal AM memancarkan sinyal modulasi
dengan menggunakan sinyal carier 980kHz untuk
sinyal informasi 5kHz.
Tentukan fUSB, fLSB dan BW yang digunakan oleh
sinyal tersebut. Gambarkan spectrum jika Ac = 10V
dan Am = 3V
Jika sinyal informasi yang digunakan adalah sinyal
suara dengan rentang frekuensi 300 3000Hz.
Tentukan fUSB, fLSB dan BW serta gambarkan
bandwidthnya

AM Power (Daya AM)


Sinyal AM diperkuat menggunakan power amplifier
dan diteruskan ke antenna
Antena memiliki impedansi

Sinyal AM adalah sinyal composite


Sinyal carrier + Sinyal USB + Sinyal LSB

Total daya yang ditransmisikan

Contoh
Jika daya dari sebuah sinyal carrier AM adalah
1000W, dan dimodulasi 100%, tentukan total AM
dayanya.

Sebuah AM transmitter memiliki power sinyal


carrier 30W. Persentase modulasi adalah 85%.
Tentukan (a) Total daya AM dan (b) Daya salah satu
sideband.

AM Power
Sulit mengukur AM power dengan mengukur
tegangan dan menghitung daya.
Lebih mudah mengukur arus dalam beban
Dimana

Contoh
Sebuah antenna memiliki impedansi 40ohm. Sinyal
unmodulated AM menghasilkan arus 4.8A. Jika
persentase modulasi adalah 90%, tentukan (a) daya
sinyal carrier (b) total daya dan (c) sideband power.

Persentase modulasi
Cara lain untuk mengukur persentase modulasi
adalah dengan menggunakan arus yang melalui
antenna.

LINEAR MODULATION:DSB-AM
Demodulasi
Demodulasi :
Proses untuk mendapatkan kembali sinyal informasi dari
sinyal termodulasi

Proses demodulasi dapat dilakukan dengan dua cara :


Dengan menggunakan carrier recovery (detektor Sinkron/
detektor koheren)
Tanpa menggunakan carrier recovery (detektor non koheren)

Sinyal termodulasi DSB-AM dapat menggunakan kedua


cara tersebut.
Detektor Koherent dengan menggunakan product detector
Detektor Non Koheren dengan menggunakan Envelope
Detector

Demodulasi : Envelope Detector


Envelope detector :

Rangkaian yang menghasilkan output berupa real envelope dari sinyal


inputnya. Rangkaiannya sederhana dan biaya murah tetapi tidak dapat
bekerja dengan baik pada kondisi over modulasi.

Demodulasi : Product Detector


Asumsi : fasa carrier recovery
Sinkron dengan fasa sinyal carrier
Pada modulator

SAM

X(t)

Ac cos
ct

LPF

Y(t)

AMPLITUDE MODULATION
AM process produces upper
and lower sidebands plus
original carrier.
Sidebands are original signal
bandwidth and spectrum
shifted in frequency. Total
bandwidth is 2 times original
bandwidth.
Significant energy remains in
carrier.
DSB-SC and SSB are techniques
that provide for more energy
efficient transmission and lower
modulated signal bandwidth
requirements.

Modifikasi terhadap DSB AM


2/3 daya yang ditranmisikan berada dalam sinyal
carrier
Informasi terletak pada sideband sinyal.
Sinyal carrier tidak mengandung informasi.

Modifikasi Sinyal AM
DSBSC
SSB

DSBSC (Double Side Band


Supressed Carrier)
Kelebihan
Tidak ada daya yang digunakan untuk sinyal carrier

Penggunaan DSBSC tidak luas


Sulit recovery sinyal informasi (demodulasi)

Contoh penggunaan :
Transmisi informasi warna pada televise berwarna.

LINEAR MODULATION:DSB-SC
Demodulasi : Product Detector
SAM

X(t)

Ac cos
ct

LPF

Y(t)

Envelope detector tidak dapat digunakan secara


langsung pada demodulasi Sinyal DSB-SC, karena
komponen carrier tertekan (sangat kecil), dan
terjadi over modulasi
KECUALI sinyal DSB-SC diberi Carrier dahulu
kemudian baru digunakan envelope detector

Pengaruh Beda Phasa


Jika tidak terdapat beda phasa ( = 0) maka sinyal hasil demodulasi
yang diperoleh akan maksimal (proporsional dengan sinyal informasi
awal ) yaitu sebesar : (Ac2 /2) m(t)
Jika terdapat beda phasa dengan nilai konstan ( = c) maka sinyal hasil
demodulasi yang diperoleh akan mengalami redaman dengan nilai
konstant sebesar cos , tetapi sinyal hasil demodulasi tidak mengalami
distrorsi
Jika terdapat error phasa dengan nilai konstan ( = c(t) ), dimana
bersifat berubah secara random terhadap waktu sehingga cos juga
berubah-ubah maka sinyal hasil demodulasi yang diperoleh akan
mengalami distorsi.

Oleh karena itu digunakan detector Koherent yang memiliki rangkaian


penyinkron fasa dan frekuensi dari sinyal carrier pada transmitter
dengan sinyal carrier pada receiver

Single Side Band (SSB)


Informasi terkandung dalam kedua sideband
Cukup satu saja.

Karakteristik
Jika tidak ada sinyal informasi, tidak ada sinyal yang
ditransmisikan.

SSB

Proses modulasi yang hanya mengirimkan salah satu side band,


mengirimkan upper side band (USB) atau lower side band (LSB).

SSB-Supressed Carrier

Proses modulasi SSB yang mengalami penekanan carrier

Upper Single Side Band Signal (USSB)

Sinyal yang memiliki nilai spektrum nol untuk | f | < |fc|, dimana fc
adalah frekuensi carrier

Lower Single Side Band Signal (LSSB)

Sinyal yang memiliki nilai spektrum nol untuk | f | > |fc|

Proses pembentukan sinyal SSB dapat dilakukan dengan beberapa


cara :
Filtering method
Phasing method
Weavers Method

Filter Method
m(t)

Product Modulator

BPF
Upper/Lower

Sinyal SSB

Oscillator
f=fc

Filter method / Frequency Discrimination Method


Side band yang diinginkan berada dalam passband filter
dan yang tidak diinginkan berada dalam stopband filter
Karakteristik filter yang tidak ideal dapat menyebabkan
pemotongan side band yang tidak sempurna

Phasing Method
m(t) = Am cos mt
X

m(t)

Ac cos ct

Am cos mt
Pergeseran
Phasa 900

m(t) = Am sin mt

x(t)

y(t)

S(t)
Sinyal SSB

Ac sin ct
Oscillator
f=fc

Pergeseran
Phasa 900

Upper Side Band Signal : s(t) = x(t) y(t)


Lower Side Band Signal : s(t) = x(t) + y(t)

Phasing Method
Phasing method merupakan salah satu metoda
pembentukan modulasi SSB dengan melakukkan
pergeseran Phasa sebesar 900 pada sinyal informasi
dan sinyal carrier. Pergeseran phasa dilakukan dengan
tujuan agar pada rangkaian penjumlah sinyal, sinyal
yang tidak diinginkan akan saling meniadakan sehingga
yang terkirim hanya satu side band yang diinginkan
saja, yaitu USB atau LSB.
X(t) = AcAm cos (ct) cos (mt) = (AcAm / 2) {cos (ct
+ mt) + cos (ct - mt)
Y(t) = AcAm sin (ct) sin (mt) = (AcAm / 2) {cos (ct mt) - cos (ct + mt)

Jika ingin mengirimkan Upper Side Band maka siynal


X(t) Sinyal Y(t) :
SUSB

= X(t) Y(t) = AcAm cos (ct + mt)

Jika ingin mengirimkan Lower Side Band maka siynal X(t)


+ Sinyal Y(t) :
SUSB

= X(t) + Y(t) = AcAm cos (ct - mt)

Weavers Method
Masukan
audio

m(t)

(wo+90)wm

Mod
Balans 1

(wo+90)-wm
LPF
Audio

Wo+90

wc

Pergeseran
Phasa 90

(wc+wo-wm)+90
(wc-wo+wm)-90

Oscillator
Pembawa RF

wo

wc

Oscillator
Pembawa Audio

Pergeseran
Phasa 90

wo
Mod
Balans 2 wowm

Mod
Balans 3

wc+90

LPF
Audio

Mod
wo-wm Balans 4

Untuk Upper Side Band : output Modulator Balans 3 dijumlahkan dengan output Modulator Balans 4

Untuk Lower Side Band : input Modulator Balans 3 dipertukarkan dengan input Modulator Balans 4 kemudian output masing-masing modulator balans tersebut dijumlahkan

Rangkaian
Penjumlah

s(t)

(wc+wo-wm)+90
(wc-wo+wm)+90

Kelebihan dan Kekurangan SSB


Kelebihan:

Menggunakan spectrum yang sedikit (1/2).


Menggunakan daya yang rendah
Noise yang kecil karena BW yang sempit
Less selective fading terhadap sinyal SSB untuk long
distance
Perlakuan yang berbeda dari ionosfer

Kekurangan:
Recover sinyal informasi (demodulasi) membutuhkan
rangkaian yang lebih kompleks.
Sinyal carrier harus degenerate di receiver.
Demodulasi memobutuhkan sinyal carrier.

SSB Power
Efisiensi power antara SSB dan AM = 4 : 1
Transmitter output : Peak Envelope Power (PEP)

Daya rata-rata biasanya 1/3 atau dari PEP.

Contoh
Sebuah transmitter SSB memiliki 24 V power
supply. Arus pada saat puncak sinyal suara adalah
9.3 A. Tentukan (a) PEP dan (b) rata-rata daya yang
digunakan.

Demodulasi SSB
SSSB SC

X(t)

LPF

Y(t)

Ac cos
ct

Jika yang dikirimkan USB maka demodulasi :


= { Am cos (ct + mt) } Ac cos (ct )
= (Am / 2) {cos (2ct + mt ) + cos ( mt );
(di inputkan ke LPF)
Y(t) = (Am) cos ( mt )
Jika yang dikirimkan LSB maka demodulasi :
Dengan cara yang sama seperti diatas maka didapatklan sinyal hasil demodulasi :
= Am cos ( mt )

LINEAR MODULATION:SSB
Demodulasi : Pengaruh Beda Fasa
Jika tidak terdapat beda phasa ( = 0)maka sinyal hasil demodulasi yang
diperoleh akan maksimal (proporsional dengan sinyal informasi awal )
yaitu sebesar : (Ac2 Am / 2) cos mt = (Ac2 /2) m(t)
Jika terdapat beda phasa maka sinyal hasil demodulasi akan mengalami
distrosi fasa terhadap sinyal informasi awalnya, dimana setiap
komponen frekuensi dari sinyal informasi asli akan mengalami
pergeseran fasa
Distrosi phasa untuk komunikasi suara dapat ditoleransi karena
pendengaran manusia relatif tidak sensitif terhadap distorsi phasa.
Tetapi untuk pentransmisiaan sinyal video dan music hal ini sama sekali
tidak dapat diterima.

Aplikasi DSB dan SSB


DSB
transmisi informasi warna pada gambar TV.

SSB :
Two-way radio (marine application, military
communication, dan radio amatir /ham)

Vestigial Side Band (VSB)


Pada beberapa aplikasi tertentu, spt televisi teknik DSB
terlalu lebar mengambil bandwidth transmisi dan teknik SSB
terlalu mahal untuk diimplementasikan meskpiun hanya
menggunakan bandwidth sebesar fm (1/2 bandwidth DSB)
Kompromi antara DSB dan SSB menimbulkan teknik VSB
VSB diperoleh dengan penekanan partial dari satu side band
DSB

Sinyal DDSB diredam dengan menggunakan Filter bandpass


yang disebut Vestigial Side Band Filter

Pembuatan Sinyal VSB


Sinyal VSB dapat
dibangkitkan dengan
proses seperti terlihat
pada diagram blok
berikut
m(t )

VSB
FILTER

2 cos c t

X VSB (t )

Spektrum VSB
X VSB ( )

Dalam VSB, sebagian (vestige) komponen bidang sisi bawah (LSB)


ikut ditransmisikan bersama komponen bidang sisi atas (USB) dan komponen
pembawa.
Hal ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa komponen USB
termasuk pembawa video benar-benar ditransmisikan secara keseluruhan.
Disamping itu juga didapatkan penghematan daya dan lebar bidang jika
dibandingkan dengan transmisi DSB

Demodulasi sinyal VSB


Sinyal VSB dapat
didemodulasi dengan
cara synchronous
detection
X VSB (t )

y (t )
LPF

cos c t

You might also like