You are on page 1of 5

1

Mengkaji putusan P.T.U.N. Denpasar yang berkaitan tentang pendirian tower:


Dalam putusan Nomor: 03/G/2009/PTUN.DPS. di Pengadilan Tata Usaha Negara yang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara pada tingkat pertama
dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan dalam sengketa:

Objek Sengketa atau Objek Gugatan: Surat Perintah Bupati Badung No.02 Tahun 2009,
Tanggal 22 Januari 2009 tentang Pembongkaran Bangunan Tower Komunikasi Bersama
Milik P.T. Solusindo Kreasi Pratama.

Penggugat
PT. SOLUSINDO KREASI PRATAMA, yang berkedudukan di Wisma Kosgoro Lt, 12, Jl. MH.
Thamrin No. 53, Jakarta Pusat, yang diwakili oleh Abdul Satar sebagai Direktur PT. Solusindo
Kreasi Pratama, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 28 Januari 2009 memberikan kuasa
kepada:
1. Eben Ezer Siregar, SH
2. Lisdon Gultom, SH
Masing- masing pekerjaan sebagai Advokat-Pengacara pada Kantor Eben Ezer Siregar & Partner
Law Office, berkantor di Wisma Kosgoro Lt, 12, Jl. MH. Thamrin No. 53, Jakarta Pusat, yang
selanjutnya disebut sebagai pihak Penggugat, yang melawan;

Tergugat
BUPATI BADUNG, berkedudukan di Jl. Raya Sempidi, Mengwi, Badung Bali, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 26 Pebruari 2009 memberikan kuasa kepada:
1. Suryatin Lijaya, S.H.
2. Suryadarma, S.H.
3. Nyoman Putra, S.H.
Masing masing Advokat, berkantor di Jalan Hayam Wuruk No. 184 Denpasar
4. Ida Bagus Gede Siwananda, S.H., jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar yang
selanjutnya memberi kuasa dengan hak substitusi kepada I.A.K Retnasari Kusuma Dewi,
S.H., M.H. dan A.A. Gde Satya Markandeya, S.H, Jaksa Pengacara Negara tanggal 10
Maret 2009, yang selanjutnya disebut sebagai pihak Tergugat.
Dalam putusan tersebut, yang dapat saya kaji dari bunyi amar putusan majelis hakim PTUN
Denpasar yang diketuai oleh Edi Firmansyah, S.H., dengan hakim anggota masing - masing,
Dyah Widiastuti, S.H., sebagai Hakim Anggota I dan Dewi Asimah, SH sebagai Hakim Anggota
II, adalah menyatakan mengadili:
1. Mengabulkan gugatan seluruhnya yang diajukan PT. Solusindo Kreasi Pratama
2. Menyatakan batal surat keputusan Tergugat berupa Surat Perintah Bupati Badung Nomor
2 Tahun 2009 tertanggal 22 Januari 2009 yang berisi Perintah Bongkar terhadap tower
telekomunikasi Penggugat yang terletak di:
- Banjar Kuwum, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung;
- Banjar Brahmana, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung;
- Banjar Bindu, Desa Mekarbuana, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut surat keputusan Tergugat berupa Surat Perintah
Bupati Badung Nomor 2 Tahun 2009 tertanggal 22 Januari 2009 yang berisi Perintah
-

Bongkar terhadap tower telekomunikasi Penggugat yang terletak di:


Banjar Kuwum, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung;
Banjar Brahmana, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung;

- Banjar Bindu, Desa Mekarbuana, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.


4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 166.000 (seratus
enam puluh enam ribu rupiah)
Sementara kuasa hukum tergugat Suryatin Lijaya, SH, Suryadarma, SH, Nyoman Putra, SH, Ida
Bagus Gede Siwananda, SH, jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar yang selanjutnya
memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada I.A.K Retnasari Kusuma Dewi, SH., MH. dan
AA Gde Satya Markandeya, SH, langsung menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi melalui
Pengadilan Tata Usaha Negara. Majelis hakim memaparkan dalam alasan gugatan oleh
penggugat, bahwa surat perintah pembongkaran yang dikeluarkan oleh tergugat dinyatakan
melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik. Alasan bahwa pembongkaran tower yang
dilakukan tergugat lantaran penggugat dianggap tidak memiliki IMB (izin mendirikan bangunan)
itu terlalu mengada-ada. Masalahnya tergugat tidak pernah memberikan IMB, kendati penggugat
sudah pernah mengajukannya. Suryadarma menjelaskan, pihak tergugat merasa pembongkaran
tower sudah sesuai prosedur, sesuai dengan Perda No. 4 Tahun 1974 tentang Bangun Bangunan.
Pemda Badung mempunyai kewenangan untuk menertibkan bangunan-bangunan yang berdiri
tanpa izin yang berlaku.
Bahwa terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar tersebut pihak Tergugat
(Bupati Badung) telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 25 Mei 2009. Bahwa atas
permohonan banding tersebut, majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya di
dalam amar putusannya menyatakan mengadili:
1. Menerima permohonan banding Tergugat-Pembanding;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha

Negara

Denpasar

3/G/2009/PTUN.DPS tanggal 12 Mei 2009 yang dimohonkan banding, dan

Nomor:

mengadili sendiri;
1. Menolak gugatan Penggugat-Terbanding;
2. Menghukum Penggugat-Terbanding membayar biaya yang timbul dalam perkara ini di
kedua tingkat pengadilan yang pada tingkat banding sebesar Rp. 107.500,- ( seratus tujuh
ribu lima ratus rupiah).
Bahwa menyimak pertimbangan hukum dari majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Surabaya di dalam mengadili perkara tersebut jelas-jelas bahwa pihak penggugat selaku
terbanding tidak bisa membuktikan apa yang telah didalilkan dalam gugatannya, sehingga
berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh pihak Penggugat-Terbanding jelas menurut majelis
hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tidak bisa mendukung dalil-dalil yang
dikemukakan oleh penggugat-terbanding. Dengan demikian gugatan penggugat-terbanding
ditolak secara keseluruhan oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya.
Bahwa terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor:
96/B/2009/PT.TUN. SBY. pihak Penggugat-Terbanding tidak mengajukan upaya hukum kasasi,
sehingga dengan demikian terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar Nomor:
03/G/2009/PTUN.DPS jo. putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor:
96/B/2009/PT.TUN. SBY tanggal 31 Agustus 2009 telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
Bahwa terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor:
96/B/2009/PT.TUN. SBY tanggal 31 Agustus 2009 oleh karena mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, maka pihak tergugat pembanding telah mengajukan upaya hukum luar biasa yaitu
peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 29 April 2010 sebagaimana tertuang dalam akta
permohonan

peninjauan

kembali

Nomor:

96/B/2009/PT.TUN.

SBY

jo.

Nomor:

03/G/2009/PTUN.DPS yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar,
permohonan peninjauan kembali tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang
memuat alasan-alasan, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Denpasar
pada tanggal 29 April 2010. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan permohononnya
adalah pada tanggal 29 April 2010, sedangkan pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Surabaya Nomor: 96/B/2009/PT.TUN. SBY tanggal 31 Agustus 2009, yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut kepada Penggugat-Terbanding adalah pada tanggal 2 Oktober
2009, jadi dengan demikian permohonan peninjauan kembali ini diajukan oleh Pemohon telah
melampaui tenggang waktu.
Oleh karena hal tersebut, dapat dilihat hasil dari putusan Peninjauan Kembali dalam rapat
permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Rabu, tanggal 27 Oktober 2010 adalah
menyatakan mengadili:
1. Menyatakan permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan
Kembali : PT. Solusindo Kreasi Pratama tersebut tidak dapat diterima;
2. Menghukum para Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara dalam
pemeriksaan peninjauan kembali tersebut sebesar Rp. 2.500.000,- (Dua Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah)

You might also like