You are on page 1of 10

Redupnya jiwa

ku tutup kedua bola mata ini..


coba selami dalam lautan tak berdasar..
temukan setiap kepingan jiwa yang sirna..
setiap barisan hidupku..
setiap detik yang ku langkahi..
kadang masih silau oleh kepingan masa lalu..
rapuh diriku,sungguh rapuh..
masih ku dengar bisikan yang merasuki jiwaku itu..
hey..!! hey!! Sang pendosa..
kemanakah jalan untuk kembali itu..??
Kemanakah harus ku temui..??
Ketika telah ku campakan di waktu yg berlalu..
Bawalah sisa jiwa ini dalam pelukmu..
Jahitlah kembali luka sayatan ini..
Karna dirimulah penciptaku..
Angkuh langitku
telah tersirat cinta dan kasih..
penuhi setiap lembaran yang putih..
penuhi setiap rintihan pedihku..
hatiku begitu keras dan kosong..
bukan lagi batu..bukan lagi sekeras baja..
daku tinggikan ego ini setinggi langit..
sehingga tak ku lihat daratan kebenaran yang luas..
angkuh langitku dan tak ingin mengerti..
tak ada yang tersisa dariku..
hanya diriku seorang..
hanya duri sikapku yang menusuk langkah ini..
semua telah di akhiri..
diriku jatuh tersungkur..
dalam penyesalan di genggamanku..
genggamanmu
dinginnya malam membekukan ruang hati..
kabut menyelimuti setiap ingatan untuk temukanmu..
ingin ku teriakan pergi.. pergilah wahai bencana hati!!..

Seandainya inginku nyata..


Kan ku ungkap apalah arti diriku..
Kan ku siratkan rasaku..
Aku jatuh setiap melangkah..
Hatiku mati setiap saat..
Aku sungguh sakit tak tertahankan..
Perih sungguh perih wahai kawanku..
Harus menerima takdir yang malang ini..
semuanya membedakanku dari mereka..
Hanya untuk mereka..!! dan selalu untuk mereka..!!
Biarlah aku memohon..
Temukanlah aku..temukanlah aku di keramaian mereka..
Sentuhlah tanganku dalam genggamanmu..
Agar kurasakan kehangatan yang cairkan hati..
Matahari Musim panas
Ingatkah kau pada hujan yang membatasi jalanmu..?
Masihkah kau rasakan dinginnya itu?
Karna kini matahari telah menyilaukan dunia..
Musim berganti untukmu dan untuku..
Memberi kehangatan untuk pertemuan ini..
Pandanglah mataku hei sang putri..
Karna batasmu telah di tenggelamkan..
Matahari musim panas menjadi saksi..
Memulai lembaran di atas lembaran lama..
Untuk menjadi gadis yang temani hatiku..
Pisau dalam hati
Kau adalah sebilah pisau.Pisau yang penuh dengan dosa..
Menusuk dalam realita..
Menjadi jarum dalam benarnya kenyataan..
Engkaulah dusta dari para penikmatmu..
Penuh dengan racun menyengat sukma..
Sungguh palsu dan hitam..
Kau merasuki hati itu..
Semakin dalam semakin membusukannya..
Candumu sungguh nyata dan menggila..

Terkutuklah sang pencintamu..!!


Memujimu dalam nafas mereka..
Dan mencintaimu dalam segala zaman..
Raja sesaat untuk ratu
bila tiba saat tahta berganti..
memilihku sebagai rajamu yang tunggal..
dirikan kekokohan hati dari cintamu..
sirnalah setiap keraguan..
dirimulah pintaku untuk jutaan mimpi..
cintamu adalah mahkota berlian silaukan mata..
tapi kebenaran itu di balik rajaku..
kau tinggikan tahtaku namun kau ular yang merantai hati..
kau dan segenap hatimu yang bertopeng..
kejamnya hatimu..!
aku hanyalah raja sesaat..
kau jatuhkan raja untuk menjadikanmu ratu..
kanvas terakhir
ku goreskan kuas dalam kanvas putih yang polos..
warna di pancarkan dari sosoknya..
membekaskan misteri..
luapan emosiku menajam..
ungkapan jiwaku memberontak..
gambarkan merah membara..
kegilaanku membendung rasa di jiwa..
marah memenuhi dada ini..
benciku telah terlahir darimu..
aku muak pada jeritan hati untukmu..
inginku paksa kembali jalan yang berbatas..
inginku membalikan laut menjadi daratan..
tapi dayaku hanyalah setitik debu..
ku temukan kanvas terakhirku..
di balik lukisan lama menyimpan luka..
tertutup lama dari kebutaan..
takan ada lagi siksaan..
kan ku mulai semua dari sucinya hati ..
inilah ledakan jiwaku yang nyata..

Teriakan jiwa
Ketika matahari bersinar bagai emas..
Dan tunjukan pancaran sinar senja..
Menampakan bayangku yang nyata..
Ku lihat setiap jejak langkah yang terkandung memori..
Bagaikan lukisan yang mengusik Mataku..
diam terpaku dari kenyataan yg tak terhiraukan..
Ku penjarakan diriku di balik nyatanya jiwa..
Ku kunci hatiku ke dasar kegelapan..
Dan palsukan wajahku dari luka-lukanya..
Aku tertipu dari ketakutan itu..
Mencoba tertawa saat jiwa ku berteriak..
Akankah aku bangun sekali lagi..?
Ku hancurkan kepingan cermin kenangan..
Darah menetes dari setiap jemariku yang gemetar..
Menepis sakit untuk surutkan ketakutan
Ku lihat sosok dari kepingan itu..
Ohh..tidak! Dialah teror dalam mimpiku..
Dialah wajah yang ku sembunyikan..
Aku monster yang mengerikan..
Akulah pencipta kegilaan dalam dosa..
Dan akulah penikmat dari penderitaan mereka..
Aku berlari begitu jauh sepanjang horizon..
Namun darah takan pernah mengering dari tubuhku..
Selamanya Deritaku tiada tara..
Ku lepaskan
Tak ku lihat senyum darimu..
Tak ku dengar lantunan lagu dari suara rindumu..
Tak ku rasa bahagia dan dukamu..
Matamu terpejam menutup cahaya..
Jadikan tubuhmu terdiam dingin mengundang sedih..
Mengungkapkan makna bisu untukku..
Ku dekati dirimu wahai tercinta..
Ku tegapkan kaki dan memulai langkah..
Pandangan ini merasuki kenyataan..

Engkau gugur dalam kasih..


Kenangan itu masih bersemi..
Kokoh berseri mengabadikan kisahmu..
Air mataku jatuh berkilauan untukmu..
Uraikan rasa dukaku..
Menyambut akhir yang akan di kenang..
Kan ku lepaskan engkau..
Ku biarkan bungaku layu..
Untuk hidupkan engkau dalam ingatan yang bergulir..

Melody lullaby
Kau datang menyentuh gerbang awan
Tubuhmu berselimutkan percikan cahaya
Lukisan wajahmu getarkan lapisan angkasa
Akulah lelaki penyambutmu
Bunga suciku telah bermekaran
Ribuan Wanginya menyentuh gemulai kulitmu
Inginku wujudkan satu mimpi yang bergejolak
Mimpi yang mengandung ribuan mimpi
mimpi tunggal yang bersembunyi di balik jutaan mimpi
tidurkan aku dalam pelukanmu
lantunkan melodi di bibir manismu
kau peri milikku nyanyikanlah lagu
sembuhkan perih terselimuti rindu
wujudkan mimpi tak terbentuk dan memberontak..
dan kau datang di sampingku
sampaikan melodi berharmoni menutup mata
menutupi yang nyata dengan kegelapan
membuka mimpi dengan cahaya..
ku masuki ruang yang belum terjamah
bahagiaku penuh akan hasrat yang terwujud
inilah inginku
Tapi rasa sakit apa ini?
Sakit ini melampaui batas kematian
Tubuhku terjerat tak ingin lepas
sungguh berat di duduki bukit-bukit kenyataan

Mataku terlalu silau melihat matahari


Jiwaku tergoyah dari ragaku
Lantunan lagumu masih terngiang
Aku masih tertidur olehmu
Namun wujudmu pudar di telan pedang waktu
Apakah aku akan terbangun lagi wahai para malaikat?
Bangunkan aku!!
Bangunkanlah aku !!...
Kini mimpi itu menyiksaku
Memori ini begitu mengerikan
Engkau tragedy kepedihan dalam kisahku
Cintamu adalah kutukan abadi
Penjarakanku selamanya dalam ilusi..
Dengarkanlah ini
Dengarkanlah ini dari bisunya dunia
Buka indramu dalam mata hati yang mati
Ketika apimu membakar mereka
Dengarkanlah ini dari langit yang memandang
Saat racun bersemayam di lidahmu
Meremukan tiang-tiang kokohmu..
Dengarkanlah ini hai tuan
Khianatmu mengundang petaka
Siksaan merasuki dimensi hidupmu
Karna matanya takan pernah buta..
Membeku
Pandanglah mataku di balik sinarnya
Tanyakanlah cintaku pada langit
Jutaan tipuan membekas di bibirnya
Jalanku tertuju di garis hidupnya
Mencengkram pedih itu
Bagaimana semua menjadi dusta baginya?...
Saat dia dapatkan cahaya emas
Saat hatinya tertutup debu
Matanya begitu buta dari belaianku
Ucapannya membuatku membeku
Kekakuan menembus urat-uratku
Ingkarnya membuatku menggigil

Suatu saat itu akan berubah


Cincin musim ini antara aku dan dia
Dia akan rasakan artiku
Saat dia tergeletak mati rasa
Ke dalam bintang
Tubuhku terguncang hebat
Kicauan jiwa tertutup dari bisingnya dunia
Nafasku mengalir tanpa arah
Panggilannya masih menggema
Menyusup dari ruang-ruang sempit
Terarah bagai sebuah kompas
Cukup sudah waktu yang berlalu
Tak inginku tercengkram di larut malam
Suaraku tak tertahan lagi
Panggil bintang yang bersinar
Luruhkan gelapku di ruang jiwa
bangkitkan keruntuhan itu kembali
sempatkan daku mencapai yang tertinggi..
Takdir
Waktu semakin menempuh kejauhan
Wajahmu masih tertahan di mataku
tapi bayangmu semakin di tepis kehampaan..
apakah suaraku masih kau dengar?
Saat bunyi tak bisa menggapaimu
Tertutup oleh dinding-dinding yang bisu
Drama hidupku menyisakan kekosongan
Terlentang jalan berujung jurang
Bataskan langkahku penuh keraguan..
Kau suguhkan daku relung jiwamu
Namun hausku akan dirimu takan berakhir
Saat kau pergi sisakan berjuta pertanyaan
Berikanlah jawabmu kini
Satu alasan mengapa kau sirnakan diri
Lepaskan daku dari jeratan sang waktu
Bagai dahaga yang terpuaskan oleh lautan..

Apa takdir kita di kala akhir jalan?


Jika aku di telan waktu dan kau kembali
Apa takdir kita saat kau terbangun?
Istana hangatmu hilang dan takan kembali
Seutuhnya
Sentuhan malam memukau
Ciptakan cahayanya cemerlang
Terlukis kisahku untukmu
Alunan suara itu membisik
nyanyikan melodi tanpa nama
menjemputku dari arah yang hilang
sejauh manakah aku menuntunmu
saat bungamu tak bermandikan warna
Hadirku penuh Tanya
Jawabmu adalah cahaya
Kilap bintang berbaris menjadi peta
tampakan jalan menujumu
Tapi aku masih di sini
Terselubung pekat kegelapan
Andaikan kau tau inginku
Mengirimmu ke musim indah bersemi
jadikan jemari ini jembatan emasmu
Andaikan kau tau tulusku
Lahirkan pelangi dalam taman hatimu
Hadirkan keharuman cinta putih terindah
Seutuhnya hati akan mengiringmu jauh
Seperti sejatinya Cintaku yang tak rapuh
Sampai kau dapati aku di ujung jalanmu
Untuk selamanya
Siapa kau
Siapa kau ?
Setiap Cinta memiliki tuan
Namun kau abadi di dalamnya
Siapakah dirimu ?
Masih terabadikan musim
Namun tak pernah terungkap

Masihkah kisahmu di gulirkan kembali


Dalam untaian kenangan rahasia hati

You might also like