You are on page 1of 15

Obstructive sleep apnea

(OSA)

Obstructive sleep apnea (OSA)


merupakan suatu kondisi tersumbatnya
jalan nafas baik total atau sebagian
sewaktu tidur dan (Barash)

Sindrome Obesitas-hypoventilation
(sindrom pickwickian) merupakan
komplikasi dari obesitas ekstrim
ditandai dengan hiperkapnia, cyanosisinduced polisitemia, gagal jantung
kanan, dan somnolen (kabbal)

8% dari pasien obesitas


Hipoventilasi alveolar,
mengantuk
obesitas morbid
Hipoksemia,
hiperkarbia
Polisitemia,
hipertensi pulmonal dan
gagal ventrikel kanan
Emboli paru dan pneumonia
(kabbal)

Barash,

Kejadian OSA 60 % penderita terdapat kelebihan


berat badan,
OSA juga berkaitan dengan
ukuran leher,
area distal faring,
pembesaran adenotonsiler,
lidah besar (makroglosia),
PPOK,
penyakit paru restriktif dan penyakit
neuromuskuler.
Sedangkan apneu didefinisikan sebagai berhentinya
pernafasan sedikitnya selama 10 detik. (miller)

Doley, 2010

Anamnesa riwayat mendengkur,


terbangun saat tidur
Pemeriksaan fisik
Premedikasi dengan obat depresan
pernafasan harus dihindari pada pasien
dengan bukti hipoksia pra operasi,
hiperkapnia, atau slep apnea obstruktif.
(Lippincott Williams & Wilkins)

Preoperative preparation is intended to improve or


optimize an OSA patients perioperative physical
status
and includes
(1) preoperative continuous positive airway pressure
(CPAP) or noninvasive positive-pressure ventilation
(NIPPV) or bilevel positive airway pressure (BiPAP),
(2) Preoperative use of mandibular advancement or
oral appliances,
(3)preoperative medications,
(Lippincott Williams & Wilkins)

Pasien OSA dapat diinduksi secara TIVA atau


dengan inhalasi, propofol dan fentanyl bisa
digunakan, tetapi pemakaian opioid hatihati, sebisa mungkin dihindari pada OSA,
demikian juga pelumpuh otot (hati-hati
pasca operasi bila pelumpuh otot belum
benar-benar hilang).
Pemakaian opioid dan benzodiazepin
bersinergis untuk mendepresi pernafasan
oleh karena itu lebih baik dihindari.

Kekhawatiran intraoperatif pada pasien


pada peningkatan risiko perioperatif
dari OSA termasuk
(1) pemilihan teknik anestesi,
(2) pengelolaan jalan napas, dan
(3) pemantauan pasien.
(Lippincott Williams & Wilkins)

Faktor gangguan pada sistem gastro


intestinal maka seyogyanya premedikasi
dengan metoclopropamide atau
ondancetron bisa dipertimbangkan.
Ventilasi bisa secara spontan atau
terkontrol.
Pada pasien OSA sudah terbiasa dengan
kondisi hipoksemia. Ekstubasi dilakukan
dengan pasien sadar

Ekstubasi hendaknya dilakukan pada


pasien dengan benar-benar sadar dan
efek dari obat pelumpuh otot sudah
tidak ada. (barash)
Bila terdapat keraguan dalam menjaga
jalan nafas hendaknya endotracheal
tube tetap dipertahankan dalam 24 jam
dan perawatan dilakukan di ruang
inetnsive. (Lippincott Williams & Wilkins)

TERIMA KASIH

You might also like