You are on page 1of 14

D IV Akuntansi 2009

SEKOLAH
MuhammadTINGGIZawawi
AKUNTANSI NEGARA

Kelas :7D
No.absen : 18
NPM : 0946004974

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 1


PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN DI INSTANSI
PEMERINTAH
PENGADAAN SPT TAHUNAN DI DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK

I. TEORI (AKUNTANSI MANAJEMEN)


PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN DI INSTANSI
A. PEMERINTAH
Akuntansi : Keuangan, dan
Manajemen, Akuntansi
Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan
mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan informasi non
keuangan yang membantu manajer untuk mengambil keputusan , untuk
memenuhi tujuan organisasi.

Akuntansi Keuangan mengukur dan mencatat transaksi bisnis dan


menghasilkan laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsip
akuntansi diterima umum (GAAP).

Akuntansi Biaya : mengukur dan melaporkan informasi keuangan


dan non keuangan yang berhubungan dengan biaya untuk memperoleh
atau menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu organisasi.

B. Perbedaan dan Persamaan dengan Akuntansi


Keuangan
Perbedaan antara Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan :

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

• Terfokus pada pelaporan internal • Terfokus pada pelaporan eksternal


• Menekankan pada fungsi budgeting dan • Menekankan pada fungsi
bagaimana mempengaruhi perilaku pencatatan dan pelaporan
manajer dan karyawan keuangan.
• Tidak terlalu dibatasi GAAP • Dibatasi oleh GAAP
• Lingkup laporannya lebih luas daripada • Lingkup laporannya meliputi
laporan keuangan neraca, laporan laba/rugi, dan
laporan arus kas

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 2


Sekalipun terdapat banyak perbedaan antara akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen, kedua jenis akuntansi ini juga mempunyai
beberapa persamaan.

Pertama, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sama-


sama bergantung pada sislem akuntansi yang sama. Sistem ini merupakan
sistem prosedur, personalia, dan kompuler yang digunakan untuk
menghimpun dan menyimpan data keuangan di dalam organisasi. Salah
satu bagian dari sistem akuntansi ini adalah sistem akuntansi biaya, yang
merangkum data biaya untuk pemakaian akuntansi keuangan maupun
akuntansi manajemen. Akan terjadi pemborosan seumpamanya
perusahaan harus mempunyai dua sistem pengumpulan data yang
berbeda.

Kedua, akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen sama-


sama bergantung pada konsep tanggung jawab (responsibility) dan
pertanggungjawaban (stewardship), pertanggungjawaban berarti bahwa
perusahaan (atau segmen perusaliaan) haruslah bertanggung jawab atas
kinerja operasi dan finansialnya kepada semua piliak yang mempunyai
kepentingan ekonomi terhadapnya. Akuntansi keuangan berkepentingan
dengan pertanggungjawaban atas perusahaan secara keseluruhan,
akuntansi manajemen berurusan dengan pertanggungjawaban alas
segmen-segmen perusahaan, dan pada akhirnya hal ini menuju kepada
orang-orang yang mengemban tanggung jawab alas biaya-biaya.

Ketiga, akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen


terfokus pada penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan. Para
pengambil keputusan yang menerima informasi ini berbeda, ada yang dari
kalangan internal perusahaan dan ada yang dari luar perusahaan, telapi
kebutuhannya sama yaitu intbrmasi untuk pengambilan keputusan yang
bijaksana dan lepat waktu. Informasi historis yang dipakai dalam akuntansi
keuangan sering menolong dalam mengevaluasi serangkaian alternatif
tindakan yang tengah dipertimbangkan oleli manajemen. Manajemen
mengambil keputusan perihal tindakan terbaik di masa yang akan datang
berdasarkan apa yang terjadi di masa lalu. Kemudian, manakala hasil-hasil
dari tindakan-tindakan manajemen itu sudah terjadi, maka hasil-hasil
tersebut menjadi informasi keuangan yang akan diintegrasikan ke dalam
laporan keuangan. Akuntansi keuangan menyediakan informasi yang akan

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 3


digunakan dalam keputusan-keputusan akuntansi manajemen, keputusan-
keputusan manajemen tersebut, pada gilirannya, membuahkan hasil-hasil
keuangan yang tentu saja menjadi perhatian bagi piliak-piliak di luar
organisasi

A. Peranan Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen berperan sebagai penyedia input informasi,
yang mana kemudian dapat dilakukan analisis untuk pengambilan
keputusan baik dalam fase perencanaan maupun pengendalian.

Perencanaan (Planning) meliputi :

1) menentukan bagaimana cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan,


memprediksi hasil dan menggunakan berbagai langkah alternatif untuk
mencapai tujuan,
2) Menyampaikan tujuan dan bangaimana cara mencapai tujuan tersebut
kepada seluruh bagian dalam organisasi.
Contoh : Budget

Pengendalian (Control), meliputi :


1) melakukan tindakan yang mengimplementasikan keputusan,
2) menentukan bagaimana mengevaluasi kinerja dan timbal balik apa
yang harus disediakan untuk membantu pengambilan keputusan pada
masa yang akan datang.

I. PENERAPAN DI INSTANSI PEMERINTAH (PENGADAAN SPT


TAHUNAN DI DJP)

A. Gambaran tentang SPT Tahunan

1. Pengertian SPT Tahunan


Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan. SPT ada dua yaitu masa dan tahunan1.

Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan


untuk suatu Masa Pajak (bulan). Surat Pemberitahuan Tahunan adalah
Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.

1 Pasal 1 UU No.28 TAHUN 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 4


SPT Tahunan ada 3 yaitu SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, SPT Tahunan
PPh Badan, dan SPT Tahunan PPh Pasal 21.

SPT Tahunan PPh Badan disampaikan badan usaha dan SPT


Tahunan Orang Probadi disampaikan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi.
SPT Tahunan PPh Pasal 21 disampaikan oleh orang/ badan yang
mempekerjakan pegawai, yaitu untuk melaporkan pemotongan pajak
penghasilan karyawan oleh pemberi kerja.

SPT Tahunan disampaikan harus oleh Wajib Pajak paling lambat 3


bulan setelah tahun pajak berakhir. Misal, perusahaan A melakukan
usaha selama tahun 2007 dan membuat laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2007. Perusahaan tersebut wajib
melaporkan usahanya dan mempayar pajak yang terutang dengan alat
SPT Tahunan. SPT Tahunan dilaporkan mulai tanggal 1 Januari hingga
batas akhirnya 31 Maret 2008.

2. Bentuk, Jumlah, dan Pengadaan


Berdasarkan UU No.6 tahun 1983 sebagaimana terakhir diubah
dengan UU No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (biasa disebut dengan UU KUP) pasal 3 ayat 6, “Bentuk dan
isi Surat Pemberitahuan serta keterangan dan/atau dokumen yang harus
diilampirkan, dan cara yang digunakan untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan”.

Aturan-aturan yang ada antara lain :

Tentang
1. SE-03/PJ.014/2007 tanggal 28 Februari 2007 Pelaksanaan
Pengadaan Formulir Lembar Pengawasan Arus Dokumen
(LPAD) dan SPT Tahunan PPh beserta kelengkapannya

2. Peraturan Dirjen Pajak PER-2/PJ/2008 tentang SPT Tahunan WP Badan dan


SPT Tahunan WP Orang Pribadi beserta petunjuk pengisiannya

3. SE-04/ PJ.014/2208 tentang Bentuk, Ukuran, dan Spesifikasi Teknis


Pencetakan SPT Tahunan tahun 2008 Beserta Kelengkapannya

B. Permasalahan yang diambil (Pengadaan SPT


Tahunan)
Permasalah yang disoroti adalah tentang pengadaan SPT
tahunan. Pengadaan SPT Tahuan biasanya dilakukan pada akhir tahun
dan dilakukan oleh Kantor Pusat DJP. Kemudian, SPT tersebut
didistribusikan ke KPP (kantor pelayanan pajak) di seluruh Indonesia
melalui Kantor Wilayah. Mulai tahun 2007, pengadaan dilakukan oleh
Kantor Wilayah kemudian didistribusikan ke seluruh kantor pajak. Hal
ini, menurut saya tidaklah efisien bila dibandingkan dengan pengadaan
sendiri di tiap- tiap kantor.

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 5


C. Pembahasan
Dalam, mengatasi masalah, sebuah organisasi biasanaya
melakukan langkah- langkah berikut :

Langkah 1 : Mendapatkan informasi


Langkah 2 : Membuat prediksi tentang biaya masa depan
Langkah 3 : Memilih alternatif
Langkah 4 : Penerapan keputusan
Langkah 5 : Evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik

Pendapatan Relevan dan Biaya Relevan

Dalam memilih alternatif, kita harus tahu pendapatan relevan dan


biaya relevan pada saat dipilih diantara alternatif-alternatif. Relevan di
sini artinya pendapatan dan biaya yang timbul benar- benar
dikarenakan keputusan yang akan kita pilih.

Biaya relevan adalah biaya yang diharapkan di masa depan dan


pendapatan relevan adalah pendapatan yang diharapkan di masa
depan yang berbeda diantara alternatif tindakan.

Untuk meyakinkan bahwa biaya relevan dan pendapatan relevan


meraka harus :

➢ di masa depan-setiap kesepakatan keputusan dengan seleksi


didasarkan tindakan pada hasil yang diharapkan di masa depan
➢ Berbeda diantara altenatif tindakan-pendapatan dan biaya
yang tidak berbeda tidak akan menjadi masalah dan, karena
itu, tidak akan ada hubungan dalam keputusan yang dibuat.
Pengertian dimana biaya-biaya adalah relevan dan dimana tidak
relevan membantu pembuatan keputusan dikonsentrasikan hanya
menghasilkan data yang berhubungan dan waktu yang dihemat.

Informasi Relevan Kualitatif dan Kuantitatif

Hasil alternatif dapat dibagi dua kategori besar : kuantitatif dan


kualitatif. Faktor kuantitatif adalah hasil yang diukur dalam bentuk
angka. Beberapa faktor kuantitatif adalah keuangan; yakni dapat
dinyatakan dalam bentuk keuangan. Contohnya meliputi biaya bahan

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 6


baku langsung, tenaga kerja manufaktur langsung, dan pemasaran.
Faktor kuantitatif lainnya adalah non keuangan; yakni dapat diukur
dengan angka, tetapi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk keuangan.
Pengurangan dalam waktu pengembangan-produk untuk perusahaan
manufaktur dan persentase kedatangan penerbangan tepat waktu
untuk perusahaan penerbangan adalah contoh faktor kuantitatif yang
non keuangan. Faktor kualitatif adalah hasil yang tidak dapat diukur
dalam bentuk angka. Moral pegawai adalah satu contoh.
Analisis biaya relevan biasanya menekankan faktor kuantitatif
yang dapat dinyatakan dalam bentuk keuangan. Tetapi karena faktor
kualitatif dan faktor kuantitatif non keuangan tidak dapat dengan
mudah dinyatakan dalam bentuk keuangan, tidak berarti tidak penting.
Pada kenyataannya, manajer seringkali harus memberikan bobot yang
lebih besar untuk faktor-faktor ini.
Bagian yang biasa dalam pembuatan keputusan adalah biaya
tambahan. Biaya tambahan (incremental cost) adalah sebuah
aktivitas yang mendatangkan total biaya tambahan. Biaya
Differensial adalah perbedaan pada total biaya antara dua alternatif-
alternatif. Catatan bahwa biaya tambahan dan biaya differensial
kadangkala digunakan dapat dipertukarkan dalam latihan. Ketika
dihadapkan dengan bagian-bagian ini, selalu pastikan apa yang mereka
maksud.
Pengertian pendapatan tambahan dan pendapatan differensial
sama saja dengan biaya tambahan dan biaya differensial. Pendapatan
tambahan adalah total tambahan pendapatan dari sebuah aktivitas.
Pendapatan differensial adalah perbedaan antara total pendapatan
dengan dua alternatif-alternatif.

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 7


WP Blitar 2008 J UMLAH WP EFEKTIF DE (DELETE) NE (N
BADAN 2,579 23
BENDAHARA 1,940 125
OP 31,449 229
usahawan 6,649 49
karyawan 24,800 180
2007 2008
N 1770- 1770 1770-
SPT TAHUNAN 1770 1771 1721 1770 1770-S 1771 1721
o. S -SS SS

GRAND TOTAL 35,968 377


Jumlah Lembar per SPT/
1 6 3 8 6 - 6 3 1 8 6
buku
2 berat per lembar 70 70 70 70 - 70 70 70 70 70

3 berat per SPT 420 210 560 420 - 420 210 70 560 420

WP Blitar 2007 J UMLAH WP EFEKTIF DE (DELETE) NE (N


4 Jumlah SPT per batch 50 50 50 50 - 50 50 500 50 50
Berat SPT per batch
5 21,000 10,500 28,000 21,000 - 21,000 10,500 35,000 28,000 21,000
BADAN
(cover excluded)
6 Sampul batch depan 80 2,083
80 22 0 80 - 80 80 240 80 80

BENDAHARA 1,763 123


7 Sampul batch belakang 125 125 125 125 - 125 125 240 125 125
Berat batch (cover
8 21,205 10,705 28,125 21,205 - 21,205 10,705 35,480 28,205 21,205
included)

OP 21,894
Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah
208 8

usahawan 5,670 46
-
6, 2, 3, 6, 24, 24, 2,5
9 Jumlah kebutuhan SPT 5,670 - 4,519
224 083 846 649 800 800 79
10 Jumlah batch 113.40 324.48 41.66 76.92 - 132.98 496.00 49.60 51.58 90.38
Jumlah batch
11 114 325 42 77 - 133 496 50 52 91
(pembulatan)
2,417,37 3,479, 1,181,2 1,632,7 2,820,2 5,309,61,774,0 1,466,6 1,929,6
12 Berat Seluruh SPT -
0 125 50 85 65 80 00 60 55
2007 2008
N BUKU PETUNJUK 1770-
1770 1770-S 1771 1721 1770 1770-S 1771 1721
o. PENGISIAN SS
1 Jumlah Lembar isi buku 16 11 15 13 0 16 11 15 13
-
2 berat per lembar 60 60 60 60 0 60 60 60 60
-
3 berat halaman isi 960 660 900 780 0 960 660 900 780
-
4 Berat sampul 155 155 155 155 0 155 155 155 155
-
5 Berat per buku 1,115 815 1,055 935 0 1,115 815 1,055 935
-
6 Jumlah kebutuhan buku 5,700 16,250 2,100 3,850 0 6,650 24,800 2,600 4,550
6,355,5 13,243, 2,215,5 3,599,7 7,414,75 20,212, 2,743,0 4,254,
7 Berat seluruh buku 0
00 750 00 50 0 000 00 250
Peruba Lemba Peruba
Penga Lembar Pengant
N han Amplo r han Amplo
LAMPIRAN ntar Perhati SSP ar SSP
o. Data p Perhati Data p
Dirjen an Dirjen
WP an WP
1 Jumlah Lembar 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1
2 berat per lembar 60 60 60 55 80 60 60 60 55 80
3 berat per item 60 60 60 275 80 60 60 60 275 80
4 Jumlah item per batch 500 500 500 50 0 500 500 500 50 -
5 Berat per batch 30,000 30,000 30,000 13,750 0 30,000 30,000 30,000 13,750 -

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 9


6 Jumlah kebutuhan 25,740 25,740 25,740 25,740 25,740 35,968 35,968 35,968 35,968 35,968
7 Jumlah batch 51.48 51.48 51.48 514.80 0 71.94 71.94 71.94 719.36 -
Jumlah batch
52 52 52 515 72 72 72 720 -
8 (pembulatan) 0
1,560,0 1,560,0 1,560,0 7,081,2 2,059,2 2,160,00 2,160,0 2,160,0 9,900,0 2,877,
9 Berat seluruh Lampiran 00 00 00 50 00 0 00 00 00 440

TOTAL BERAT SEMUA 10,332 18,282, 4,956,7 12,313 2,059, 12,395, 27,681 3,934, 14,109 9,061,
ITEM ,870 875 50 ,785 200 015 ,680 000 ,660 345
47,945, = = 48
2007 480 gram 47,945 kg ton
67,181, = = 68
2008 700 gram 67,182 kg ton

BAN B B B CI JA JO KE M M M S S S Y
DU A A O RE K M DI A A AL E U U O
NG N N N B A BA RI DI G A M R R K
Y Y D O R N U EL N A A A Y
U U O N T G N A G R B K A
M W W A N A AY A K
AS A O G N A R A
N S G T R
GI O A T
A

Batu 727 498 300 206 598 907 82 81 144 374 17 363 107 258 332

Blitar 723 197 363 269 581 890 104 57 143 350 80 346 170 244 308

Bojonegoro 562 398 110 316 433 742 89 136 179 274 188 198 113 300 316

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 10


item
Berat SPT (plus lampiran dan buku)
Jarak (Jakarta- Blitar; Malang- Blitar)
waktu perjalanan
Biaya transport (termasuk sopir, kernet,asuran

Incremental cost
2007`(dropping dari Kantor Pusat)
- biaya transportasi
Jumlah
Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 11

2008 (dropping dari Kanwil)


Dalam analisis biaya pengadaan SPT Tahunan, kita menemui dua
pilihan yaitu apakah dropping (pengadaan oleh kantor pusat kemudian
disebarkan ke KPP) atau pengadaan sendiri oleh tiap KPP (contoh data
KPP Pratama Blitar). Di sini, ada dua komponen biaya yaitu : biaya cetak
dan biaya pengiriman.
Biaya Cetak. Biaya cetak kami asumsikan sama baik di daerah
maupun di pusat karena teknologi percetakan yang sudah berkembang
pesat tak hanya di ibukota tetapi jugas sampai di daerah. Karena biaya
ini sama, maka biaya ini tidak perlu dimasukkan dalam analisis
incremental cost.
Biaya Pengiriman. Bila dilakukan dropping maka akan ada
biaya transportasi untuk mengirim dari kantor pusat atau kantor wilayah
ke kantor pajak. Untuk menghitung biaya pengiriman, maka kita harus
tahu jarak dan berat barang yang dikirim. Dalam tabel diperlihatkan
jarak antar kota di Jawa (sebagian), daftar Wajib Pajak, kebutuhan, berat
SPT tahunan dengan contoh KPP Pratama Blitar.
Mungkin biaya pengiriman untuk 1 KPP yang dekat tidak terlalu
banyak, tetapi bagaimana dengan KPP yang jauh dan terpencil ?
Kemudian, biaya ini akan menjadi sangat besar mengingat jumlah KPP
seluruh Indonesia yang mencapai 500an.
Selain biaya, kita juga perlu mempertimbangkan faktor non
finansial. Dari pengamatan dan pertanyaan kepada pegawai,
didapatkan 2 faktor non finansial. Pertama, bahwa formulir SPT tahunan
bukanlah dokumen sakral, sehingga bahkan wajib pajak (WP) pun bisa
mencetak sendiri untuk keperluannya. SPT tahunan bukanlah dokumen
dengan kode- kode unik seperti uang yang harus dicetak spesial oleh
PERURI.
Kedua, masalah waktu. Karena dikirimkan dari Kantor Pusat atau
Kanwil ke KPP maka ada kemungkinan keterlambatan atau paling tidak
terlalu mepet dengan akhir tahun. Padahal, setelah diterima oleh KPP,
SPT tersebut harus dipisah- pisah menjadi satuan dan digabungkan
menjadi satu set dengan buku petunjuk kemudian dikirimkan ke WP.
Dari penilaian di atas, pimpinan DJP sebaiknya melakukan
pelimpahan wewenang pengadaan SPT Tahunan ke tiap Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) untuk menghemat biaya. Kemudian untuk
menjamin keseragaman dan kualitas, Kantor Pusat bisa mengeluarkan

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 12


peraturan tentang jenis, ukuran, dan kualitas SPT tahunan beserta
lampiran dan buku petunjuknya.

I. KESIMPULAN
Dari uraian sebelumnya, kita bisa mengambil beberapa simpulan,
antara lain :
1. Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan
mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan informasi non
keuangan kepada manajer, yang berguna untuk mengambil
keputusan untuk memenuhi tujuan organisasi.

2. Akuntansi manajemen dapat diterapkan di instansi pemerintah di


mana manajemen di sini adalah para kepala instansi, kepala unit atau
bagian, baik di pusat maupun di daerah.

3. Pengadaan SPT tahunan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) semula


dilakukan secara sentralisasi, kemudian didesentralisasikan ke tingkat
kantor wilayah (kanwil).

4. Pengadaan baik oleh kanpus maupun kanwil memakan biaya yang


lebih banyak karena memerlukan biaya transportasi untuk penyaluran
ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) seluruh Indonesia. Selain faktor
biaya, risiko keterlambatan juga ada yang mengakibatkan
pendistribusian kepada wajib pajak juga terhambat. Hal ini bisa
memperburuh citra KPP.

5. Seharusnya, para pengambil keputusan memperhatikan hal tersebut


dan melakukan desentralisasi pengadaan SPT ke kantor pelayanan
pajak. Yang perlu diperhatikan adalah keseragaman kualitas, dalam
hal ini kantor pusat bisa mengeluarkan peraturan tentang spesifikasi
jenis, bentuk, ukuran, dan kualitas SPT beserta buku petunjuknya.

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 13


Referensi

Charles T Hongren,dkk. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis.edisi


11.New Jersey : Prentice Hall. 2003

Undang- Undang No.6 tahun 1983 sebagaimana terakhir diubah dengan


Undang- Undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan

Peraturan Dirjen Pajak PER-2/PJ/2008 tentang SPT Tahunan WP Badan dan SPT
Tahunan WP Orang Pribadi beserta petunjuk pengisiannya

SE-03/PJ.014/2007 tanggal 28 Februari 2007 Tentang Pelaksanaan


Pengadaan Formulir Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan SPT
Tahunan PPh beserta kelengkapannya

SE-04/ PJ.014/2208 tentang Bentuk, Ukuran, dan Spesifikasi Teknis Pencetakan


SPT Tahunan tahun 2008 Beserta Kelengkapannya

Sistem Informasi Perpajakan KPP Pratama Blitar. Data Jumlah Wajib Pajak.
tanggal akses 13 Mei 2009

Penerapan Akuntansi Manajemen di Instansi Pemerintah 14

You might also like