Professional Documents
Culture Documents
speerma yang sedang berkembang dan sel-sel interstisial (leydig) yang memiliki fungsi
endokrin.
b. Epididimis
Adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (46 M) yang terletak di
sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini memerima sperma dari duktus eferen.
Epididimis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai 6 minggu. Selama 6
minggu tersebut, sperma akan menjadi motil, matur sempurna dan mampu melakukan
fertilisasi.
Selama eksitasi seksual, lapisan otot polos dalam dinding epididimal berkontraksi untuk
mendorong sperma kedalam duktus deferen.
c. Duktus Deferen
Adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah tuba lurus terletak dalam korda
spermatic yang juga mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik, saraf SSO, otototot kremaster dan jaringan ikat. Masing duktus deferen meninggalkan skrotum , menanjak
menuju dinding abdominal kanal inguinal. Duktus ini mengalir di balik kandung kemih
bagian bawah untuk bergabung dengan duktus ejaculator.
d. Duktus Ejakulator
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di bagian ujung
dektus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus ejaculator panjangnya
mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk bergabung dengan uretra yang
berasal dari kandung kemih.
e. Uretra
Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan terdiri dari tiga bagian :
1.
sfingter uretra
eksternal.
3.
(kospus
spongiosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa navicularis sebelum berakhir pada mulut
uretra eksternal dalam glans penis.
f. Vesika Seminalis
Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi (berkelok-kelok) yang
bermuara ke dalam duktus ejaculator. Sekretnya adalah cairan kental dan basa yang kaya
akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi dan melindungi sperma. Setengah lebih
sekresi vesikel seminalis adalah semen (cairan sperma yang meninggalkan tubuh).
g. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi prostat
bermuara ke dalam uretra prostatik setelah melalui 15 sampai 30 duktus prostatik.
Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina selama
senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan optimum pada pH 6,0 6,5.
Kelenjar prostat membesar pada saat remaja dan mencapai ukuran optimalnya pada laki-laki
yang berusia 20-an. Pada banyak laki-laki, ukurannya terus bertambah seiring pertambahan
usia. Saat berusia 70 tahun, dua pertiga dari semua laki-laki mengalami pembesaran prostat
yang mengganggu perkemihan.
h. Kelenjar Bulbouretral
Sepasang kelenjar bulbouretral (Cowper) adalah kelenjar kecil yang ukuran dan
bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang mengandung
mucus ke dalam uretral penis untuk melumasi dan melindungi serta ditambahkan pada
semen.
3. SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan atau pemasakan spermatozoa. Proses
pembentukan spermatozoa ( sel kelamin jantan ) berlangsung didalam testis yang terdapat
didalam skrotum ( kantong pelir ). Didalam testis terdapat banyak saluran seminiferus
( tubulus seminiferus ) yang berdinding jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan
epitelium terdapat sel induk spermatozoa (spermatogenium) dan sel sertoli yang berfungsi
member makanan spermatozoa. Pada jaringan ikat terdapat sel leydig yang berfungsi dalam
proses spermatogenesis membentuk testosteron.
Spermatogenesis bermula dari sel spermatogonia yang terdapat pada dinding tubulus
seminiferus. Setiap spermatogenia yang mengandung 23 pasang kromosom, melakukan
Jaringan tujuan
Fungsi
Hipofisis anterior
dihasilkan
a. Hipotalamus
Hormon Gonadotropin
b. Hipofisis anterior
FSH
Testis
Merangsang
sel-sel
sertoli
pada
tubulus
LH
spermatid
Testis
menjadi
sperma
proses
spermatogenesis ).
Merangsang sel-sel leydig untuk menghasilkan
Hormon tumbuh
Testis
testosterone.
Memacu
agar
memulai
pembelahan
spermatogenia.
c. Testis
Hormon Testosteron
Seluruh tubuh
sekunder
spermatogenesis.
dan
mendorong