Professional Documents
Culture Documents
MIOKARDITIS
Definisi
Miokarditis adalah peradangan pada dinding otot jantung yang disebabkan
oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik).
Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium).
Miokardium merupakan lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas
jaringan otot jantung yang sangat khusus. Miokarditis adalah peradangan pada
otot jantung atau miokardium. Pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit
infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek
toxin bahan-bahan kimia dan radiasi.
Pada sebagian besar, miokarditis tidak dapat diduga karena disfungsi
jantung bersifat subklinis, asimptomatik dan sembuh sendiri (self limited) oleh
karena miokarditis asimptomatik, maka data epidemiologi yang ada berasal dari
penelitian pasca mortem. Pada pemeriksaan pasca mortem miokarditis ditemukan
sekitar 1-9%, sehingga diduga miokarditis adalah penyebab utama kematian.
Etiologi
Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi dan reaksi toksik.
1. Infeksi, hampir semua penyakit infeksi dapat menyebabkan miokarditis.
salmonelosis.
Infeksi spiroketa : sifilis, leptospirosis,.
Infeksi jamur : aspergilosis, kandidiasis, kriptokokosis.
Infeksi parasit : sistiserkosis, toksoplamosis.
Infeksi virus : rabies, HIV, varicella, mumps, hepatitis, Cytomegalovirus,
dll.
f) Infeksi rickettsia : scrub typus, rocky mountain spotted fever.
2. Reaksi alergi, berupa respon hipersensitivitas yang disebabkan obat-obatan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Antibiotik
Sulfonamid
Anti kolvusan
Anti-inflamasi
Diuretik
Vaksin
Patofisiologi
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius ini dapat melalui tiga
mekanisme dasar :
1. Invasi langsung ke miokard.
2. Proses imunologis terhadap miokard.
3. Mengeluarkan toksin yang merusak miokard.
Proses miokarditis viral ada 2 tahap :
1.
Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus
ke miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing
antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan
bantuan makrofag dan sel NK.
Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan sistem
2.
penyebabnya.
5. Aritmia diobati dengan anti-aritmia. Kadang-kadang diperlukan pemasangan
pacu jantung.
ENDOKARDITIS
Definisi
yang semula normal, disebabkan oleh organisme yang virulen, dan menyebabkan
kematian dalam hitungan hari sampai minggu pada lebih dari 50% pasien
meskipun mereka diterapi antibiotik dan pembedahan. Sedangkan, organisme
dengan virulensi rendah dapat menyebabkan infeksi pada jantung yang
sebelumnya abnormal, terutama di katup yang mengalami deformitas. Pada kasus
semacam ini, penyakit ini mungkin muncul secara perlahan dan bahkan tanpa
pengobatan, berlangsung berkepanjangan hingga berminggu-minggu atau
berbulan-bulan, kasus ini disebut endokarditis subakut, dan sebagian besar akan
pulih setelah terapi antibiotik yang sesuai.
Morfologi pada penyakit bentuk akut dan subakut, di katup jantung
terdapat vegetasi-vegetasi besar, rapuh, yang berpotensi merusak serta
mengandung fibrin, sel radang, dan bakteri atau mikroorganisme lain. Katup aorta
dan mitral merupakan tempat tersering, meskipun katup jantung kanan juga dapat
terkena, terutama pada para pecandu obat terlarang intravena. Vegetasinya
mungkin tunggal atau multipel dan mungkin mengenai lebih dari satu katup.
Vegetasi kadang-kadang mengikis miokardium di bawahnya dan menimbulkan
rongga abses (abses cincin). (Robbins, 2009)
Epidemiologi
Insidens di negara maju berkisar antara 5,9 sampai 11,6 episode per
100.000 populasi. Endokarditis biasanya lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan perempuan dengan rasio 1,6 sampai 2,5.
Di negara berkembang, insiden dari endokardiis bervariasi dari 1.5 hingga
6.2 kasus per 100,000 populasi per tahun. Di tahun akhir 1980 di area
metropolitan United States (Philadelphia), endokarditis timbul pada 9.3 orang per
100,000 populasi pertahun. Bagaimanapun, setengah dari kasus ini merupakan
konsekues dari penggunaan obat injeksi. Insiden endokarditis meningkat pada
orang-orang tua. Angka kumulatif dari endokardiis katup prostetik adalah 1.5
hingga 3.0% pada 1 tahun setelah enggantian katup dan 3 hingga 6% pada 5
tahun; resiko menjadi lebih besar selama 6 bulan pertama setelah penggantian
katup.
Faktor Predisposisi
Pada penderita dengan bising jantung dan demam yang tidak dapat
ditentukan sebabnya harus dicurigai adanya endokarditis infektif. Kelainankelainan yang dapat menjadi predisposisi adalah :
1. Kelainan katup jantung, terutama penyakit jantung reumatik, katup aorta
bikuspid, prolaps katup mitral dengan regurgutasi
2. Katup buatan
3. Katup yang floppy pada sindrom Marfan
4. Tindakan bedah gigi atau orofaring yang baru
5. Tindakan atau pembedahan pada saluran urogenital atau saluran
pernapasan
6. Pecandu narkotik intravena
7. Kelainan jantung bawaan : PDA. VSD, TOF, koarktasio dan sebagainya
8. Luka bakar
9. Hemodialisis
10. Penggunaaan kateter vena sentral dan pemberian nutrisi parenteral yang
lama.
Endokartitis infektif dapat terjadi tanpa adanya kelainan katup atau faktor
presdisposisi lain, terutama pada orang berusia lanjut.
Etiologi
Agen infeksi tersering yang menyebabkan endokarditis infektif katup asli
adalah bakteri Gram-positif, termasuk Streptococcus viridans, S. Aureus, dan
enterokokus. Spesies bakteri spesifik sering dapat diantidipasi berdasarkan faktorfaktor pejamu. Pemakaisan obat suntik sering memasukkan S. Aureus ke dalam
darah ketika jarum non-steril digunakan atau kulit kurang dibersihkan secara
memadai sebelum jarum dimasikkan. Pasien yang baru menjalani prosedur gigi
berisiko mengalami bakterimia transien oleh flora mulut normal, terutama
Streptococcus viridans, yang kemudian dapat menyebabkan endokarditis.
10
11
Kriteria klinis :
- Mayor
1. Biakan darah positif, yang menunjukkan organisme yang khas atau
menetapnya organisme yang tidak khas.
2. Temuan ekokardiografik, termasuk abses atau massa pada katup atau
implas, atau pemisahan parsial katup buatan.
3. Regurgutasi katup baru.
- Minor
1. Kelainan jantung sebagai predisposisi atau pemakai obat intra-vena
2. Demam
3. Lesi vaskuler, termasuk petekie arteri, perdarahan sublingual / splinter
hemorrhage, embolus, infark septic, aneurisma mikotik, perdarahan
intrakranium, lesi janeway
4. Fenomena imunologik, termasuk glomerulonefritis, nodus Osler, bercak
Roth, factor rheumatoid
5. Bukti mikrobiologik, termasuk satu kali biakan yang menunjukan
mikroorganisme yang tidak khas
6. Temuan ekokardiografik yang konsisten, tetapi tidak diagnostik untuk
endokarditis, termasuk regurgitasi katup baru, perikarditis.
Diagnosis berdasarkan petunjuk ini, yang sering disebut kriteria Duke,
memerlukan kriteria patologik atau klinis; jika kriteria klinis digunakan,
diperlukan 2 kriteria mayor, atau 1 mayor + 3 minor, atau 5 minor untuk
menegakkan diagnosis.
Diagnosa Banding
Karena manifestasi klinik endokarditis sangat bervariasi, maka harus
dibedakan juga dengan beberapa penyakit. Endokarditis bakterial akut (EBA)
harus dibedakan dengan sepsis non endokarditis yang sering disebabkan oleh
Stafilococcus aureus, Neisseria pneumococcus dan bakteri Gram negatif. Juga
harus dibedakan dengan pneumonia, meningitis abses serebri, stroke, malaria,
12
memudahkan
dalam
penatalaksanaan
endokarditis,
telah
13
PERIKARDITIS
14
Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, perikardium
visceralis, atau keduanya. Perikardium merupakan suatu kantung fibroserosa yang
membungkus, menyangga, dan melindungi jantung. Respons perikardium
terhadap peradangan bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi pericard),
deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan granuloma atau
kalsifikasi. Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi dari
yang tidak khas sampai yang khas.
Variasi klinis perikarditis sangat luas mulai dari efusi pericard tanpa tanda
tamponade, tamponade jantung, perikarditis akut, dan perikarditis konstriktif.
Gejala pentingnya yaitu nyeri dada pleuritik anterior yang memburuk
dengan berbaring (supine) dibanding duduk (upright); pericardial rub; demam
biasa; biasanya terjadi peningkatan sedimentasi eritrosit; EKG menunjukkan difus
elevasi segmen ST dengan depresi PR.
Etiologi dan Patofisiologi
15
Fibrinosa
Efusif (serosa atau sanguinosa)
16
Efusif-konstriktif
Konstriktif
Konstriktif
Efusif
Adhesif (non-konstriktif)
Perikarditis serosa biasanya dihasilkan oleh peradangan non-infeksi,
17
Perikarditis akut lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.
Namun, meski kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan
pada anak-anak, remaja lebih sering terkena daripada orang dewasa muda.
Meskipun demikian, Merce dkk tidak menemukan perbedaan dalam etiologi,
perjalanan klinis, dan prognosis antara pasien tua dan muda dengan efusi
perikardial sedang dan besar.
Diagnosis
Evaluasi awal termasuk riwayat klinis dan pemeriksaan fisik, EKG,
echocardiography, radiografi dada, dan studi laboratorium.
Pada perikarditis akut terdapat nyeri dada pleuritik yang biasanya
dipengaruhi posisi, akan berkurang bila duduk condong ke depan. Sebagian besar
pasien merasakan nyeri tumpul sentral tanpa gambaran spesifik. Bisa terdengar
gesekan perikardium (pericardial rub), seringkali hanya pada posisi tertentu atau
saat inspirasi. Bisa disertai demam atau gejala sistemik. Bunyi jantung terdengar
jauh dan samar-samar (muffled) akibat penumpukan cairan. Pada EKG terlihat
elevasi segmen ST dengan bentuk melengkung ke atas, biasanya mengenai
beberapa lead, bukan hanya satu tempat seperti pada infark miokard.
Retensi cairan, asites, hepatomegali, distensi vena jugularis, dan tandatanda gagal jantung kanan kronis lain dapat terjadi pada perikarditis konstriktif
kronis ketika tekanan vena sistemik meningkat secara bertahap.
Ekokardiografi diharapkan untuk :
(1) Menunjukkan efusi perikardium, memperlihatkan ruang bebas echo di antara
dinding ventrikel dan perikardium, perkiraan jumlah dan lokasinya;
(2) Menilai kontraktilitas ventrikel kiri (akan terganggu bila ada miokarditis);
(3) Membedakan perikarditis dengan infark jantung.
Rontgen dada hanya membantu untuk diagnosis pada pasien dengan efusi
> 250ml. Tes laboratorium dapat meliputi CBC; serum electrolyte, blood urea
nitrogen (BUN), dan creatinine; erythrocyte sedimentation rate (ESR) dan Creactive protein (CRP); dan pengukuran biomarker jantung, lactate dehydrogenase
(LDH), dan serum glutamic-oxaloacetic transaminase (SGOT; AST).
18
Diagnosis Banding
Diagnosis banding perikarditis yaitu angina pectoris akibat infark, diseksi
aorta, stenosis aorta, vasospasme arteri koroner, ruptur esofageal, spasme
esofageal, esofagitis, gastritis akut, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD),
emboli paru.
Tatalaksana
Pasien dengan perikarditis akut sebaiknya istirahat di
tempat tidur sampai nyeri dan demam menghilang. Antikoagulan
sebaiknya dihindari. Pasien sering diobservasi untuk memeriksa
kemungkinan timbulnya efusi; jika efusi sedang atau banyak
tetap terjadi, pasien sebaiknya di rawat di rumah sakit dan tanda
tamponade harus diawasi dengan teliti. Adanya efusi, tekanan
arteri dan vena dan denyut jantung dipantau secara kontinu atau
diikuti dengan teliti dan dilakukan rangkaian ekorkadium. Jika
tampak
manifestasi
tamponade,
harus
dilakukan
menghilangkan
tekanna
intraperikard.
Kateter
kecil
atau
obat
anti
inflamasi
non
steroid
lain
bila
19
ditemukan
tamponade
jantung,
maka
hal
ini
Kortikosteroid
(oral
prednisolon
60mg/hari)
konstriksi
jantung,
menghambat
pengisian
jantung,
dan
menurunkan curah jantung. Terjadi dispnea saat aktivitas yang progresif, edema
perifer, dan asites. Perikarditis dapat menyebabkan berbagai komplikasi, yaitu
efusi perikardium, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, aritmia jantung.
20