Professional Documents
Culture Documents
1. Apa yang menyebabkan tuan Aidal sering menderita batuk. berkeringat dan
demam ?
Batuk: Adanya Infeksi virus/bakteri di daerah sekitar Tenggorokan. Batuk tersebut merupakan bentuk
pertahanan tubuh dalam melawan virus/bakteri tersebut.
Keringat:keringat malam pada pasien tuberkulosis aktif terjadi sebagai respon salah satu
molekul sinyal peptida yaitu tumour necrosis factor alpha (TNF-) yang dikeluarkan oleh
sel-sel sistem imun di mana mereka bereaksi terhadap bakteri infeksius(M.tuberculosis).
Monosit yang merupakan sumber TNF- akan meninggalkan aliran darah menuju
kumpulan kuman M.tuberculosis dan menjadi makrofag migrasi.Walaupun makrofag ini
tidak dapat mengeradikasi bakteri secara keseluruhan, tetapi padaorang imunokompeten
makrofag dan sel-sel sitokin lainnya akan mengelilingi kompleks bakteri tersebut untuk
mencegah penyebaran bakteri lebih lanjut ke jaringan sekitarnya.TNF- yang dikeluarkan
secara berlebihan sebagai respon imun ini akan menyebabkan demam
Demam: Demam timbul sebagai akibat respon sinyal kimia yang bersirkulasi yang
menyebabkan hipotalamus mengatur ulang suhu tubuh ke temperatur yang lebih tinggi
untuk sesaat. Selanjutnya suhu tubuh akan kembali normal dan panas yang berlebihan akan
dikeluarkan melalui keringat.
2. Bagaimana patofiologi terjadinya TBC?
Penularan TBC terjadi karena bakteri mycobacterium tuberculosis yang dibatukkan atau
dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat hidup
dalam udara bebas selama kurang lebih 1-2 jam, tergantung pada tidaknya sinar ultraviolet,
ventilasi yang buruk dan kelembaban. Suasana lembab dan gelap dapat menyebabkan
bakteri tersebut dapat tahan berhari hari sampai berbulanbulan. Bila partikel ini terhisap
oleh orang sehat maka ia akan menempel saluran pernafasan, khususnya paruparu.
Partikel dapat masuk ke dalam alveolar, bila ukuran partikel kurang dari 5 mikrometer.
Kuman akan dihadapi terlebih dulu oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag.
Kebanyakan partikel ini akan dibersihkan oleh makrofag yang keluar dari cabang trakea
bronkhial bersama gerakan sillia dengan sekretnya. Bila bakteri tersebut menetap di
jaringan paru maka ia akan tumbuh dan berkembang biak di dalam sitoplasma dari
makrofag. Di sini ia dapat terbawa masuk ke dalam organ tubuh lainnya.
bakteri yang bersarang ke jaringan paru akan membentuk sarang tuberkulosis pneumonia
kecil dan disebut sarang primer atau efek primer atau sarang ghon (fokus). Sarang primer
ini dapat terjadi pada semua jaringan paru, bila menjalar sampai ke pleura maka terjadi
efusi pleura. Kuman dapat juga masuk ke dalam saluran gastrointestinal, jaringan limfe,
orofaring, dan kulit. Kemudian bakteri masuk ke dalam vena dan menjalar keseluruh organ,
seperti paru, otak, ginjal, dan tulang. Bila masuk ke dalam arteri pulmonalis maka terjadi
penjalaran keseluruh bagian paru dan menjadi TB milier.
Sarang primer akan menimbulkan peradangan getah bening yang menuju hilus
(limfangitis lokal), dan diikuti pembesaran getah bening hilus (limfangitis regional).
Sarang primer limfangitis lokal serta regional menghasilkan komplek primer (range).
Proses sarang paru ini memakan waktu 38 minggu.
Nyeri menelan
Batuk
Diare
Asimiptomatik
Infeksi Kronik
AIDS
b.
Limfosit T killer: CD8+ (sitotoksik) merupakan Limfosit pembunuh alami (natural killer) yang
dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh
karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.
Limfosit T memori: Limfosit yang setelah terjadinya serangan, beberapa sel T akan
mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem
memori.