You are on page 1of 1

Epilepsi sebagai gejala klinis bisa bersumber pada banyak penyakit di otak.

Sekitar 70%
kasus epilepsi yang tidak diketahui sebabnya dikelompokkan sebagai epilepsi idiopatik dan
30% yang diketahui sebabnya dikelompokkan sebagai epilepsi simptomatik, misalnya trauma
kepala, infeksi, kongenital, lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksik dan
metabolik. Epilepsi kriptogenik dianggap sebagai simptomatik tetapi penyebabnya belum
diketahui, misalnya West syndrome dan Lennox Gastaut syndrome. Bila salah satu orang tua
epilepsi (epilepsi idiopatik) maka kemungkinan 4% anaknya epilepsi, sedangkan bila kedua
orang tuanya epilepsi maka kemungkinan anaknya epilepsi menjadi 20%-30%.12 Beberapa
jenis hormon dapat mempengaruhi serangan epilepsi seperti hormon estrogen, hormon tiroid
(hipotiroid dan hipertiroid) meningkatkan kepekaan terjadinya serangan epilepsi, sebaliknya
hormon progesteron, ACTH, kortikosteroid dan testosteron dapat menurunkan kepekaan
terjadinya serangan epilepsi.
Meningitis
Bakteri penyebab meningitis terbanyak disebabkan oleh:
Hemophilus influenzae,
Streptococcus pneumoniae dan
Neisseria meningitidis.
Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur:
Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes
Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus.
Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus,
1.

Faktor resiko epilepsi & meningitis


Epilepsi
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Pendarahan di otak
Abnormalitas pembuluh-pembuluh darah otak .
Meningitis
Ensepalitis
Cacat mental
Siklus menstruasi yang tidak normal
Kurang tidur
Stress

Meningitis

You might also like