You are on page 1of 12

ABORTUS HABITUALIS

Oleh :
Irwan Ashari
Pembimbing :
dr. Liliani O.T. D
Supervisor :
dr. H. Eddy R. Moeljono, SpOG (K)

Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi


kehamilan pada usia kehamilan dibawah 20
minggu.
Abortus habitualis ialah abortus spontan
yang terjadi tiga kali atau lebih berturutturut.
Angka kejadian jenis abortus ini ialah 0,4%
dari semua kehamilan.

Bishop melaporkan frekuensi 0,41% abortus


habitualis pada semua kehamilan.
Menurut Malpas dan Eastman kemungkinan
terjadinya abortus lagi pada seorang wanita
yang mengalami abortus habitualis ialah 73%
dan 83,6%.
Warton dan Fraser dan Llewellyn-Jones
member prognosis yang lebih baik, yaitu
25,9% dan 39%.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu


Pada kehamilan 8 14 minggu:
Pada kehamilan minggu ke 14 22

Kehamilan muda
Kehamilan pertengahan triwulan pertama
Kehamilan triwulan kedua dan ketiga

Defisiensi progesterone dan fase luteal


Hormon tiroid yang abnormal
Sindrom polikistik ovarium
Diabetes mellitus

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium

Kehamilan ektopik
Perdarahan servik akibat epitel servik yang
mengalami eversi atau erosi
Polip endoservik
Mola hidatidosa
Karsinoma servik uteri (jarang)
Mioma submukosa pedunkularis

Perdarahan (hemorrhage)
Perforasi
Infeksi dan tetanus
Payah ginjal akut
Syok

Banyak istirahat
Makanannya harus adekuat mengenai protein,
hidrat arang, mineral dan vitamin.
Pemeriksaan suami-istri, antara lain pemeriksaan
darah dan urine rutin, pemeriksaan golongan
darah, faktor Rh, dan tes terhadap sifilis.
Pada istri dibuat kurve harian glukosa darah dan
diperiksa fungsi tiroid, dan pada suami diperiksa
fungsi sperma.
Terapi hormonal umumnya tidak perlu, kecuali
jika ada gangguan fungsi tiroid, atau gangguan
fase luteal.

You might also like