You are on page 1of 1

B.

Pembahasan

Demam tifoid merupakan penyakit internasional, menjangkit 13,5 juta individu tiap
tahunnya. Sejak 1948 kloramfenikol digunakan untuk mengurangi kasus yang fatal dari 20%
menjadi 1% (Verma, 2010). Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi merupakan
penyakit infeksi sistemik, bersifat endemis dan masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia. Diagnosis dini demam tifoid sangat diperlukanagar pengobatan yang tepat dapat
segera diberikan, sehingga komplikasi dapat dihindari. Diagnosis pasti demam tifoid dengan
cara mengisolasi kuman S. typhii,memerlukan waktu yang cukup lama (47 hari) dan tidak
semua laboratorium mampu melaksanakannya. Diagnosis demam tifoid sering ditegakkan
hanya berdasarkan gejala klinis dan tes serologis saja. Uji widal merupakan salah satu uji
serologis yang sampai saat ini masih digunakan secara luas, khususnya di negara berkembang
termasuk Indonesia. Uji widal dapat dilakukan dengan metode tabung atau dengan metode
peluncuran (slide).Uji widal dengan metode peluncuran dapat dikerjakan lebih cepat
dibandingkan dengan uji widal tabung, tetapi ketepatan dan spesifisitas uji widal tabung lebih
baik dibandingkan dengan uji widal peluncuran (Wardhani, 2005).
Hasil praktikum menunjukkan bahwa setelah serum praktikan yang masing-masing
terdiri atas 5 l, 10 l, 20 l di tetesi dengan reagen Salmonella typhii, tidak tebentuk
gumpalan atau aglutinasi itu berarti tidak adanya reaksi antara antigen dengan antibody,
menunjukkan bahwa serum praktikan tidak terinfeksi oleh bakteri S. Typhii.
Uji widal merupakan salah satu uji serologis yang sampai saat ini masih digunakan
secara luas, khususnya di negara berkembang termasuk Indonesia. Prinsip uji Widal adalah
memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami
pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik (O) dan flagela (H) yang ditambahkan
dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih
menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum. Uji widal dapat dilakukan
dengan metode tabung atau dengan metode peluncuran (slide).Uji widal dengan metode
peluncuran dapat dikerjakan lebih cepat dibandingkan dengan uji widal tabung, tetapi
ketepatan dan spesifisitas uji widal tabung lebih baik dibandingkan dengan uji widal
peluncuran (Wardhani, 2005).
Kelemahan uji Widal yaitu rendahnya sensitivitas dan spesifisitas serta sulitnya
melakukan interpretasi hasil membatasi penggunaannya dalam penatalaksanaan penderita
demam tifoid akan tetapi hasil uji Widal yang positif akan memperkuat dugaan pada
tersangka penderita demam tifoid (penanda infeksi). Saat ini walaupun telah digunakan
secara luas di seluruh dunia, manfaatnya masih diperdebatkan dan sulit dijadikan pegangan
karena belum ada kesepakatan akan nilai standar aglutinasi (cut-off point). Mencari standar
titer uji Widal seharusnya ditentukan titer dasar (baseline titer) pada anak sehat di populasi
dimana pada daerah endemis seperti Indonesia akan didapatkan peningkatan titer antibodi O
dan H pada anak-anak sehat (Jawetz et al., 1974).

You might also like