You are on page 1of 4

PENGUKURAN BERBASIS

DIGITAL
MULTIMETER DIGITAL

Alat ukur digital merupakan alat ukur yang


memperagakan suatu pengukuran dalam
bentuk angka diskret sebagai pengganti
defleksi jarum penunjuk pada skala
kontinu dalam alat ukur analog.

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Blok diagram alat ukur digital

VOLMETER DIGITAL

Pengkondisi sinyal dapat berupa tranduser bila besaran yang mau diukur
adalah besaran non listrik.
ADC menjadi ciri khas alat ukur digital, yang berfungsi mengubah level sinyal
analog menjadi digital yang diwakili oleh bit-bit.
Pengolah data dapat berupa rangkaian digital biasa, sebuah microcontroller,
microproccesor, ataupun sebuah CPU.
Display yang dapat berupa seven segment, LCD, atau layar monitor pada
komputer.

1. Voltmeter Tipe Tanjak


Prinsip kerjanya didasarkan pada pengukuran
waktu yang diperkirakan oleh sebuah tegangan
tanjak linear agar naik dari level 0 ke level
tegangan masukan , atau agar berkurang dari
tegangan masukan ke 0.
Selang waktu ini diukur dengan pencacah
selang waktu elektronik dan pencacah
diperagakan dalam sejumlah angka pada
tabung penunjuk elektronik.

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Gambar Voltmeter tipe tanjak

VOLMETER DIGITAL
2. Voltmeter Tanjak Anak Tangga (staircase-ramp
DVM)
DVM tanjak tipe anak tangga merupakan
variasi dari DVM tipe tanjak,tetapi sedikit lebih
sederhana dalam rancangan keseluruhan.
DVM melakukan pengukuran tegangan
dengan membandingkan tegangan masukan
terhadap sebuah tegangan tanjak anak tangga
yang dibangkitkan secara internal.

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

1
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com

Gambar Voltmeter Tanjak Anak Tangga


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

o.Osilator cuplik 2 Hz
p.Penguat alih
n.
q.Penguat reset
1.Sinyal masukan dc
2.Reset
3.Saluran alih
4.Saluran
reset
Laboratoria
Sistem ELektronika

Pelemah masukan
Penguat ac
Pembanding
Flip-flop pembanding
Osilator 4,5 Khz
Pencacah decade satuan
Pencacah decade
puluhan
Pencacah decade ratusan
Flip-flop rangkuman lebih
Konverter D/A puluhan
Konverter D/A satuan
Konverter D/A ratusan
Konverter D/A rangkuman
lebih
Penguat anak tangga

VOLMETER DIGITAL
3. Voltmeter Penggabungan (Integrating DVM)
Voltmeter tipe penggabungan mengukur
tegangan masukan rata-rata sebenarnya melalui
perioda pengukuran yang telah tertentu
Suatu teknik yang digunakan secara luas untuk
melakukan integrasi adalah menggunakan
pengubah tegangan ke frekwensi (voltage to
frekwensi converter,V/F converter).Penguat volt
ke frekwensi ini berfungsi sebagai system
kontrol umpan balik yang mengatur laju
pembangkitan pulsa agar seimbang dengan
besarnya tegangan masukan .
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

STTTelkom

Penguatan integrasi menghasilkan suatu


tegangan keluaran yang sebanding dengan
tegangan masukan yang dikaitkan ke elemen
masukan dan elemen umpan balik oleh
persamaan:

Gambar Voltmeter Penggabungan


(Integrating DVM)

Jika tegangan masukan konstan , keluaran


adalah sebuah tegangan tanjak linear yang
memenuhi persamaan:

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Gambar Voltmeter Seimbang Kontinu


4. Voltmeter Seimbang Kontinu
Voltmeter digital jenis seimbang kontinu
(continuous balance DVM) merupakan
instrumen yang memberikan ketelitian
yang baik.
Ketelitian voltmeter ini biasanya adalah
dalam orde 0,1 persen rangkuman
masukannya dan mempunyai impedansi
masukan sekitar 10 Mohm dengan
resolusi yang dapat diterima secara
umum.
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

Diagram balok
DVM seimbang
kontinu
dikemudikan
oleh servo.
Tegangan
masukan dc
dimasukkan ke
sebuah pelemah
masukan yang
memberikan
penyaklaran
rangkuman yang
tepat.

Pelemah masukan berupa alat

kontrol pada panel depan yang juga


menyebabkan sebuah penunjuk titik
desimal bergerak pada permukaan
peraga sesuai dengan rangkuman
masukan yang dipilih.
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

2
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com

Gambar Voltmeter Digital Pendekatan


Berturut-turut
5. Voltmeter Digital Pendekatan Berturutturut ( Successive approximation DVM )
Voltmeter digital dengan kemampuan
1000 pembacaan setiap sekon umumnya
menggunakan konverter dari jenis
pendekatan berturut-turut guna
melakukan digitasi.
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

AMPERMETER DIGITAL

Gambar Blok diagram Ampermeter


Digital

Karena ADC tidak dapat merespon besaran arus secara


langsung, maka diperlukan suatu cara untuk mengubah
besaran arus menjadi besaran tegangan agar dapat
diproses oleh ADC.
Beberapa cara dapat digunakan, salah satunya dengan
menggunakan drop tegangan pada sebuah tahanan.
Penempatan tahanan pada saluran yang ingin diukur
arusnya akan menghasilkan suatu jatuh tegangan yang
besarnnya berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
V=I.R
Biasanya R dipilih sekecil mungkin untuk menghasilkan
efek pembebanan yang sekecil mungkin.
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Wattmeter Digital

Wattmeter Digital

Besaran Watt memerlukan beberapa besaran yang


membangunnya, sesuai dengan persamaan P = VI Cos
, maka ada tiga besaran yang harus diperoleh yaitu
tegangan, arus dan beda fasa.

Laboratoria Sistem ELektronika


STTTelkom

Bagian tegangan dan arus hampir sama dengan


pada Voltmeter dan Ampermeter,
detektor fasa untuk mendeteksi besarnya beda
fasa antara tegangan dan arus.
Dari ketiga besaran itu masuk ke pemroses data
yang dapat berupa microcontroller. Disini
dilakukan algoritma perhitungan daya sehingga
dapat diperoleh nilai daya yang diukur.
Detektor beda fasa dapat dilakukan langsung
oleh pemroses data bila ADC yang digunakan
memiliki waktu sampling cukup baik dan
pemroses data dapat mendeteksinya.
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

3
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com

Z =

V
I

Impedansi-meter Digital
Impedansi digital memiliki struktur yang hamper
sama dengan Wattmeter digital, karena samasama memerlukan besaran arus tegangan dan
beda fasa.
Hanya saja catuan ke impedansi berasal dari
internal alat ukur dan memiliki frekuensi tertentu
yang telah diketahui.
Bila sumber tegangan yang digunakan memiliki
tegangan yang tetap dan diketahui, maka
bagian tegangan tidak diperlukan lagi
Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

algoritma perhitungan pada pemroses


data juga berbeda, meggunakan
persamaan sebagai berikut :
Dengan pengetahuan akan beda fasa
maka besaran R dan X dapat diperoleh
dengan persamaan :
R = |Z|. Cos
X = |Z|. Sin Laboratoria Sistem ELektronika
STTTelkom

4
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.fineprint.com

You might also like