You are on page 1of 10

Instrumentasi Elektronis

DTE2201
M. Arrofiq, Ph.D.

Komponen Penyusun Nilai Akhir


- Tugas, Kuis, PR
= 20%
- Ujian Tengah Semester = 40%
- Ujian Akhir Semester = 40%

Tujuan:
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara kerja alat
ukur, memodifikasi alat ukur dasar menjadi alat ukur
yang lain
Silabus:
Prinsip pengukuran, alat ukur frekuensi digital, alat ukur
tegangan digital, shielding dan grounding, akuisisi data
Pustaka:
1. Anand, MMS, 2004, Electronic instrumentas and
instrumentation technologi, prentice hall
2. Kaisi, 1995, Electronic Instrumentastion, Prentice Hall
3. Cooper, 1986, Instrumetnasi Elektronik dan Teknik
Pengukuran, Erlangga
4. Krishnaswamy, k, 2003, Industrial Instrumentatin, New
age International Publisher.

Prinsip Pengukuran
Pengukuran merupakan usaha untuk
mengetahui besaran tertentu pada sebuah
fenomena/benda.
Pengukuran dilakukan dengan cara
membandingkan antara sesuatu yang
ingin diketahui nilainya dengan sebuah
standar yang telah diketahui nilainya
(acuan).

Teknik Pengukuran
Kesalahan dalam pengukuran dapat terjadi,
namun dapat dihindari atau diminimalkan
dengan pengetahuan yang cukup tentang
sumber kesalahan.
Terdapat 4 jenis sumber kesalahan:
- Kesalahan sistematis (systematic errors)
- Kesalahan lingkungan (environmental errors)
- Kesalahan manusia (human errors)
- Kesalahan aplikasi (applicational errors)

Systematical Errors
Berbanding langsung dengan kualitas
instrument.
Kesalahan ini merupakan hasil dari
inaccuracies pada saat design,
construction, final assembly and
calibration dari instrument pengukur.

Environmental Errors
Kesalahan ini disebabkan oleh posisi geografis, suhu,
kelembaban dan medan listrik dan magnetik.
Salah satu sumber umum adalah medan-magnet-listrik di
sekitar transformator utama listrik.
Pengaruh suhu lingkungan juga tidak seharusnya
diremehkan.
Instrument penguji umumnya dikalibrasi pada suhu 20 oC.
Saat suhu sekitaran berbeda lebih dari 10oc, kesalahan
tergantung suhu mungkin terjadi.

Human Errors
Kesalahan ini biasa terjadi saat pengguna tidak
memahami secara jelas tentang kegunaan alat
ukur atau tidak mengetahuui tentang peralatan
yang digunakan.
Umumnya tidak diketahui resistansi masukan saat
mengukur tegangan (kesalahan diakibatkan oleh
pembebanan yang tidak tepat pada sumber
tegangan) dan kesalahan setting alat ukur.

Applicational Errors
Kesalahan ini terjadi pada saat peralatan ukur yang
digunakan tidak cocok untuk pengukuran yang
dilakukan. Sebagai contoh, penggunaan alat ukur
dengan resistansi masukan yang sebanding dengan
resistansi masukan rangkaian yang sedang diuji.
Kesalahan pembacaan merupakan hal yang sering/biasa
terjadi khususnya saat menggunakan alat ukur analog.
Alat ukur tersebut harus dibaca dengansudut yang tepat
terhadap penunjuk untuk menghindari kesalahan
parallax.
Beberapa alat ukur memiliki kaca di bawah skala meter
untuk memastikan bahwa penunjuk dibaca dengan tepat
(penunjuk tidak terlihat di kaca)

You might also like